Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS TARGET TUJUAN KE-6


AIR BERSIH DAN SANITASI
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL’S (SDGS)
DI INDONESIA

Dibuat untuk menyelesaikan salah satu tugas


mata kuliah Isu dan Paradigma Pembangunan
Dosen Pengampu:

Arundina Dijah Retno Pratiwi, Ph. D.

Oleh
Lukman Nulhakim
NPM : 20110161
(Program Studi Sarjana Terapan
Administrasi Pembangunan Negara)

POLITEKNIK STIA LAN BANDUNG


2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II KONSEP TEORITIS.................................................................................2

2.1 SDGs Ke-6................................................................................................2

2.2 MDGs Air Bersih dan Sanitasi..................................................................2

BAB III PEMBAHASAN KASUS.........................................................................4

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | i


BAB I
PENDAHULUAN
Air bersih dan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
manusia. Hal ini dikarenakan kita selalu menggunakan air bersih dalam kehidupan
sehari-hari. Kebutuhan seperti untuk minum, mandi, mencuci pakaian hingga
kendaraan yang kita lakukan memerlukan air bersih. Sanitasi yang baik juga
dibutuhkan sebagai upaya pengelolaan air secara baik. Dengan pengelolaan air
bersih serta sanitasi yang baik tentu kesehatan seorang manusia dapat terjaga.

Keberadaan sumber daya air bersih di Indonesia semakin berkurang.


Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat sekitar 105 kabupaten/kota
di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
[ CITATION Tir13 \l 1057 ] Bahkan, wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
mengalami defisit Air sejak tahun 1995. Kekeringan yang melanda wilayah
tersebut hampir setiap tahun berulang saat musim kemarau.
Pencemaran air juga tidak luput menjadi bagian masalah dari upaya
sanitasi yang coba dilakukan. Di Indonesia, pemanfaatan sungai sebagai sumber
utama air bersih masih dipergunakan oleh sebagian besar penduduk. Hal ini
menyebabkan, sumber utama pencemaran air sungai di Indonesia justru berasal
dari limbah rumah tangga atau domestik, bukan dari limbah industri. Akibatnya,
menurut laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun
2016, hampir 68% air sungai di Indonesia berada dalam keadaan tercemar berat.
[ CITATION Nat16 \l 1057 ]
Berkaitan dengan masalah - masalah tersebut, terdapat target Sustainable
Development Goals tujuan 06 (SDGs 6) yaitu memastikan ketersediaan dan
manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua (sdgs,2020).
Upaya dalam mencapai target SGDs ke-6 tidaklah mudah sebab adanya masalah-
masalah tersebut. Maka, penting untuk dapat meninjaunya dengan melihat rencana
penerapan target tersebut, serta keterkaitannya dengan target MDGs yang telah
direalisasikan sebelumnya.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 1


BAB II
KONSEP TEORITIS
2.1 SDGs Ke-6

Gambar 1 SDGs Tujuan 06


Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals) merupakan kesepakatan pembangunan global yang secara resmi disahkan
oleh para pemimpin dunia pada tanggal 25 September 2015 bertempat di Markas
Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Didalamnya terdapat kurang lebih 193
kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia saat itu Jusuf Kalla turut
mengesahkan Agenda SDGs. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang
merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016
hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan
melindungi lingkungan.

Air bersih dan sanitasi merupakan salah satu tujuan SDGs menempati
tujuan keenam. Dikutip dari [ CITATION sdg17 \l 1057 ], SGDs tujuan 06 memiliki
beberapa target, yang dua diantaranya yaitu: (1) mencapai akses universal dan adil
terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua. (2) mencapai akses
terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua dan mengakhiri
buang air di tempat terbuka, dengan memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam
situasi rentan.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 2


2.2 MDGs Air Bersih dan Sanitasi
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan
September 2000 yang diikuti oleh 189 negara menjadi awal upaya pembangunan
secara global. KTT ini melahirkan Millenium Development Goals (MDGs) atau
Tujuan Pembangunan Milenium yaitu sebuah Deklarasi Milenium yang telah
disepakati bersama. MDGs memiliki delapan butir tujuan untuk dicapai pada
tahun 2015. Target utamanya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada 2015.

Gambar 2 MDGs Tujuan 7


Dalam MDGs tujuan 7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup,
air dan sanitasi menjadi target penting yang harus dicapai. Penurunan separuh
proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air
minum yang aman dan sanitasi dasar pada 2015 menjadi indikator keberhasilan
dalam penerapan tujuan MDGs ini.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 3


BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah air yang
melimpah. Menurut laporan kajian Aquastat dari [ CITATION FAO03 \l 1057 ]
Indonesia merupakan negara ke-empat terbesar di dunia setelah Brazil, Rusia, dan
Amerika Serikat. Indonesia dilaporkan memiliki jumlah air per tahun sebanyak
2.838 km3. Namun, berdasarkan data [ CITATION Bap12 \l 1057 ] hanya ada 47,73%
rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air bersih.
Banyaknya jumlah penduduk serta pembangunan infrastuktur dapat berimbas
kepada semakin berkurangnya akses air bersih. Belum lagi diperparah dengan
maraknya pencemaran lingkungan seperti sungai yang dapat berpengaruh
terhadap penurunan kualitas air.

Indonesia juga mengalami kendala sanitasi dimana menurut Kepala Sub


Direktorat Air Minum dan Air Limbah Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nugroho Tri Utomo dalam [ CITATION Per10 \l 1057 ], sebanyak 70 juta
penduduk Indonesia masih buang air sembarangan karena tidak bisa mengakses
fasilitas sanitasi yang memadai. Kendala lain yang dihadapi dalam mengatasi
ketersediaan air bersih dan sanitasi antara lain: pertama, jauhnya tempat tinggal
masyarakat dari sumber air; kedua, Anggaran APBN untuk air bersih dan sanitasi
yang terbatas; ketiga, lemah dan kurang terintegrasinya kebijakan yang sudah ada.

Dalam mengupayakan dan mengatasi kendala ketersediaan air bersih dan


sanitasi tersebut, berbagai kebijakan mulai dilakukan. Di wilayah perkotaan,
terjadi kecenderungan masyarakat menggunakan air isi ulang dan air kemasan dan
sebagai sumber air minum sehari-hari dan untuk memasak. Dari 10,35% pada
tahun 2009 menjadi 19,37% pada tahun 2010 (BPS, 2011). Hal ini menyebabkan
proporsi rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum layak di
perkotaan mengalami penurunan. Karena air isi ulang dan air kemasan tidak
termasuk sebagai sumber air minum layak dalam survei yang dilakukan tersebut.
Adapun, untuk keperluan seperti mandi cuci kakus (MCK) umumnya masyarakat
menggunakan air yang bersumber dari PDAM.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 4


Sementara itu, di wilayah perdesaan, upaya untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum layak telah dilakukan diantaranya melalui
program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Program Pamsimas dimulai tahun 2008 dengan target sebanyak 5.500 desa di 110
kabupaten/kota di 15 provinsi. Dengan adanya program tersebut, pada tahun 2011
terjadi peningkatan akses air minum bersih untuk 3,7 juta orang dan akses sanitasi
layak untuk 2,5 juta orang. [ CITATION Bap11 \l 1057 ]

Upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah sanitasi yaitu dengan


melakukan Gerakan Indonesia Bersih. Gerakan ini akan melibatkan 15
Kementerian dan Lembaga. Dilansir dari [ CITATION Med19 \l 1057 ] Fokus
Gerakan Indonesia Bersih yang dicanangkan pemerintah antara lain:

1. Peningkatan perilaku hidup bersih sehat lingkungan keluarga, satuan


pendidikan, kerja, dan komunitas;
2. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang
perilaku hidup bersih dan sehat;
3. Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi
termasuk kali bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik;
4. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi);
5. Pemberian kemudahan bagi perusahaan/swasta yang melakukan
pengelolaan sampah, serta;
6. Mengutamakan peran serta masyarakat di dalam menunjang PHBS dan
peningkatan penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan
lingkungan.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 5


Tabel 1 Indikator dan Capaian Target 7C MDGs

Acuan dasar Kondisi Target


Indikator Status
(1993) 2011 MDGs 2015
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses
berkelanjutan terhadap sumber air minum layak dan fasilitas sanitasi dasar layak
hingga tahun 2015
Proporsi
rumah
tangga
dengan akses
berkelanjutan
terhadap Belum
7.8 37,73% 42,76% 68,87%
sumber air tercapai
minum
layak,
perkotaan
dan
perdesaan
Belum
7.8a Perkotaan 50,58% 40,52% 75,29%
tercapai
7.8 Belum
Perdesaan 31,61% 44,96% 65,81%
b tercapai
Proporsi
rumah
tangga
dengan akses
berkelanjutan
terhadap Belum
7.9 24,81% 55,60% 62,41%
fasilitas tercapai
sanitasi dasar
layak,
perkotaan
dan
perdesaan
Hampir
7.9a Perkotaan 53,64% 72,54% 76,82%
tercapai
7.9 Belum
Perdesaan 11,10% 38,97% 55,55%
b tercapai
Sumber: Bappenas (2012).

Berbagai upaya yang dilakukan tidak dapat mencapai target MDGs yang
telah direncanakan. Berdasarkan tabel diatas secara umum telah terjadi
peningkatan akses air bersih maupun terhadap fasilitas sanitasi, namun hal
tersebut belum mencapai target MDGs yang kemudian berakhir pada tahun 2015..

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 6


Setelah tahun 2015, ditetapkanlah SDGs yang memuat 17 tujuan dimana
air bersih dan sanitasi menjadi salah satu tujuan pokok yang target-targetnya harus
dicapai sebelum 2030. Untuk mencapai target SDGs tersebut pemerintah
memasukkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke dalam rencana
pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN). Melalui Peraturan Presiden
No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.

. Dalam SDGs, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional


(Bappenas) diberikan wewenang memimpin setiap agenda tingkat nasional dan
daerah. Mengenai SDGs tujuan 6 ini menurut data BPS pada tahun 2018
menunjukkan, capaian akses air minum layak saat ini telah di posisi 88 persen,
sedangkan akses sanitasi layak di posisi 75 persen. Hal ini menandakan terjadi
peningkatan setiap tahun. Selanjutnya, Pemerintah menargetkan seluruh
masyarakat telah memiliki akses air minum layak dan 90 persen masyarakat
mendapatkan akses sanitasi layak.

Untuk mencapai target SDGs di 2030 mendatang, berbagai langkah ini


penting dilakukan, kolaborasi seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah
daerah, masyarakat, badan usaha, maupun mitra pembangunan serta diharapkan
dapat mempercepat upaya-upaya untuk mencapai target SDGs di Indonesia
terutama masalah ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 7


BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Upaya untuk mencapai target SDGs kedepan masih harus dihadapkan
pada beberapa kendala antara lain:

 Bertambahnya jumlah penduduk serta pembangunan infrastuktur tanpa


diimbangi akses air bersih dan sanitasi yang layak
 Pencemaran sungai yang dapat berpengaruh terhadap penurunan kualitas
air.
 Jauhnya tempat tinggal masyarakat dari sumber air.
 Anggaran APBN untuk air bersih dan sanitasi yang terbatas, dan
 Kurang terintegrasinya kebijakan yang sudah ada.

Maka dari itu, berbagai strategi kebijakan dilakukan sebagai solusi


terhadap kendala yang ada, yaitu: (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RJPMN); (2) Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; (3) Penyaluran air
melalui PDAM; (4) Pengadaan program Pamsimas dan Gerakan Indonesia Bersih;
dan lain sebagainya.

Pada pelaksanaan MDGs, Indonesia belum dapat mencapai target yang


telah ditentukan. Namun demikian, layanan air bersih di Indonesia telah
menunjukkan peningkatan. Hasil evaluasi pencapaian MDGs di bidang air bersih
dan sanitasi, dapat menjadi pertimbangan dalam proses pencapaian target SDGs
ke depan.

Di daerah perkotaan, diperlukan teknologi inovatif dalam penyediaan air


bersih dan sanitasi. Kemudian, pengelolaan suplai air bersih oleh PDAM dapat
ditinjau prosesnya agar masyarakat mendapatkan akses air bersih yang layak. Di
perdesaan, diperlukan sosialiasi menyeluruh akan pentingnya menjaga PHBS.
Kemudian, hal penting yang diperlukan adalah komitmen penuh dari pemerintah
dalam penyediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang baik. Selain itu,
kolaborasi seta koordinasi kebijakan lintas sektor harus senantiasa terjaga.

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 8


DAFTAR PUSTAKA
Bappenas. (2011). Progress Report for Millennium Goals in Indonesia 2011.
Jakarta: Bappenas.

Bappenas. (2012). Laporan pencapaian millennium development goals – A report


on the achievement of the Millennium Development. Jakarta: Bappenas
(Badan Perencanaan Pembangunan Nasional – The National).

Elysia, V. (2018). AIR DAN SANITASI: DIMANA POSISI INDONESIA?


Seminar Nasional FMIPA Universitas Terbuka (hal. 157-179).
www.reposity.ut.ac.id.

FAO. (2003). Review of World Water Resources by Country. Rome: fao.org (Food
and Agriculture Organization of the United Nations).

Lisbet. (2013). PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS


(MDGs) DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA INTERNASIONAL.
Politica, 129-157.

Mediaindonesia.com. (2019, Februari 21). Gerakan Indonesia Bersih Merupakan


Bagian Revolusi Mental. Dipetik Januari 3, 2021, dari
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/218457/gerakan-indonesia-
bersih-merupakan-bagian-revolusi-mental

National Geographic Indonesia. (2016, Mei 02). Air Sungai di Indonesia


Tercemar Berat. Dipetik Januari 03, 2021, dari
https://nationalgeographic.grid.id/read/13305060/air-sungai-di-indonesia-
tercemar-berat#:

Perspektifbaru.com. (2010, Desember 6). Masalah Serius dalam Sanitasi. Dipetik


Januari 2, 2021, dari http://www.perspektifbaru.com/wawancara/767

SDGs 2030 Indonesia. (2017). SDGs Tujuan 06. Dipetik Januari 01, 2021, dari
https://www.sdg2030indonesia.org/page/14-tujuan-enam

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 9


Tirto.id. (2017, September 13). Indonesia Darurat Kekeringan dan Krisis Air
Bersih. Dipetik Januari 02, 2021, dari https://tirto.id/indonesia-darurat-
kekeringan-dan-krisis-air-bersih-cwtr

Makalah Isu dan Paradigma Pembangunan | 10

Anda mungkin juga menyukai