NIM : 2011710053 Program Studi : Manajemen Rekayasa Target SDG’s : 1. Industri, Inovasi dan Infrasturktur 2. Air Bersih dan Sanitasi Layak 3. Tanpa Kelaparan
Sustainable Development Goals
SDGs (Sustainable Development Goals) adalah agenda pembangunan yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 capaian untuk pembangunan dunia. SDGs (Sustainable Development Goals) memfokuskan pada tiga bidang pembangunan yaitu pembangunan social, pembangunan ekonomi, dan pembangunan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (menurut laporan Brundtland dari PBB, 1987). Sedangkan menurut Emil Salim (2010: 1-5), pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber daya alam dengan manusia dalam pembangunan. SDGs (Sustainable Development Goals) dilakukan secara terintergerasi yang mana saling berhubungan antara social, ekonomi, dan lingkungan serta harus memberikan manfaat bagi seluruh manusia tanpa merusak alam. Di Indonesia terdapat Perpres No 59 Tahun 2017 yang mengatur tentang bagaimana pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs (Sustainable Development Goals) memiliki 17 tujuan diantaranya adalah industry, inovasi dan infrastruktur; air bersih dan sanitasi layak; dan tanpa kelaparan. Tujuan pertama adalah industry, inovasi dan infrastruktur. Saat ini, perindustrian sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 mencapai 137,91 juta orang, naik 1,73 juta orang dibanding Februari 2019. Hal ini menunjukkan bahwa industry sangat berkontribusi besar dalam membangun ekonomi nasional. Oleh karena itu, harus ada pergerakan dinamis di era milenial ini. Industry makro dan mikro harus terus melakukan inovasi dan meningkatkan akses industri dengan memanfaatkan teknologi yang canggih. Saat ini, masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan membeli melalui smartphone. Tidak lagi mengunjungi toko dan membeli barang-barang kebutuhannya di toko. Maka dari itu, industry dituntut untuk berinovasi dan memanfaatkan internet untuk akses penjualan ke pasar. Dan juga saling bekerjasama dengan 3PL untuk memudahkan proses logistik perusahaan. Sehingga masyarakat mudah untuk mendapatkan produknya. Ketika industru telah berinovasi, maka akan lebih kuat kinerjanya apabila diimbangi dengan infrastruktur yang baik. Pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan di kota-kota besar, namun juga di daerah terpencil. Iinfrastuktur yang baik digunakan untuk membuka akses bagi industry makro dan mikro untuk menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi. Sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Tujuan yang kedua adalah air bersih dan sanitasi layak. Telah kita ketahui bahwasanya Indonesia adalah negara yang ketersediaan airnya melimpah karena 2/3 bagian dari negara Indonesia merupakan lautan dan 1/3 bagiannya meruakan daratan. Namun faktanya sekarang Indonesia mengalami krisis utama masalah air bersih dari tahun ke tahun. Krisis air bersih di Indonesia dapat kita lihat dari kondisi air yang digambarkan oleh berita-berita di televisi. Menurut detiknews.com menyatakan sebanyak 578.589 kepala keluarga di Indonesia mengalami dampak kekeringan yaitu kekurangan air bersih. Jumlah terbesar dialami di Nusa Tenggara Barat (NTB) sejumlah 283.333 kepala keluarga. Menurut United states Agency for International Development (USAID) dalam laporannya (2007) menyebutkan penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri E-Coli dan Coliform. Untuk mengatasi permasalahan ini, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan ketersediaan air bersih di Indonesia antara lain adalah pemerintah membuat peraturan khusus untuk pengehematan air, menguatkan sanksi atau hukuman yang diberikan kepada orang-orang yang menebang pohon sembarangan, menerapkan penanaman pohon di area Pendidikan sebagai ekstrakulikuler di selurh Indonesia dimulai dari TK hingga SMA. Kemudian pemerintah mulai membangun tempat penampungan air untuk menampung air hujan sehingga air dapat dimanfaatkan saat musim kemarau datang. Kemudian pergunakan air laut, atau bentuk pengembangan desalinasi untuk mengolah air asin atau air laut menjadi tawar. Mengurangi pencemaran air baik dari limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan. Sehingga masalah krisis air bersih dapat teratasi. Tujuan yang ketiga adalah tanpa kelaparan. Kelaparan adalah masalah yang sangat serius yang akan berdampak pada produktivitas manusia dan lignkungan. Kelaparan dapat menurunkan kinerja masyarakat dan menyebabkan kriminalitas tinggi sehingga berdampak pada lingkungan yang tidak aman. Kerangka kerja indikator global yang dikembangkan oleh Inter-Agency and Expert Group on SDGs indicators (IAEG-SDGs) disetujui sebagai permulaan praktis pada sesi ke-47 Komisi Statistik PBB yang diadakan pada Maret 2016. Jumlah target dan indikator global tercapainya tanpa kelaparan (zero hunger) adalah 8 target dan 14 indikator. Peran seluruh manusia di dunia dibutuhkan untuk tercapainya kedua target ini. Terutama, penduduk di negara-negara maju seharusnya lebih banyak berperan dalam menyumbangkan dana untuk dapat menyediakan makan yang memenuhi gizi untuk masyarakat yang membutuhkan karena biasanya satuan mata uang mereka bernilai lebih tinggi daripada mata uang di negara-negara berkembang, sehingga satu satuan nilai mata uangnya dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Selain itu, seharusnya mereka tidak merasa terbebani dengan mendonasikan uangnya karena tingkat kemakmuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang. Hal ini pun berdampak baik pada poin SDGs lainnya, nomor sepuluh yaitu mengurangi ketimpangan di dalam dan di antara negaranegara. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya agar tersedia lapangan pekerjaan bagi pengagguran, sehingga mereka dapat memenuhi kehidupan sehari- harinya tanpa kendala.