Anda di halaman 1dari 2

JUDUL ESAI

(KONTRIBUSI PERINDUSTRIAN)

Karya Ini Disusun Untuk Mengikuti Lomba Esai Nasional

“Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”

Penulis :

(Zul As’ Ari)

Pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develompent Goals (SDGs) merupakan agenda


pembangunan yang akan menyempurnakan agenda pembangunan dalam Millenium Develompent Goals
(MDGs) yang berakhir pada tahun 2015, yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 capaian untuk
pembangunan dunia, kebaikan bagi umat manusia dan bumi, yang terdiri dari masalah-masalah
pembangunan berkelanjutan, di antaranya pengentasan kemiskinan dan kelaparan, perbaikan
kesehatan dan pendidikan, pembangunan kota, mengatasi perubahan iklim, serta melindungi hutan dan
ekosistem laut. Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis,
masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan” (menurut laporan Brundtland dari PBB, 1987). Sedangkan menurut
Emil Salim (2010: 1-5), pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang
mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumberdaya manusia, dengan menyerasikan
sumberdaya alam dengan manusia dalam pembangunan. Tujuan ini dicanangkan sejak 19 juli 2014 dan
diajukan kepada majelis umum PBB (United Nation) oleh kelompok kerja terbuka tujuan pembangunan
berkelanjutan.

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan lanjutan atau pengganti dari agenda pembangunan
Millennium Development Goals (MDGs) yang di tandatangani oleh 189 negara pada tahun 2000 dan
berakhir pada tahun 2015. Sustainable Development Goals (SDGs) di canangkan bersama Negara-negara
lintas pemerintahan, yang dideklarasikan pada tanggal 25 september 2015 dan akan berakhir pada
tahun 2030. Sustainable Development Goals (SDGs) memfokuskan pada tiga dimensi pembangunan,
yaitu pembangunan sosial, pembangunan, ekonomi, dan pembangunan lingkungan. Prinsip yang
digunakan Sustainable Development Goals (SDGs) lebih komprehensif, yaitu universality, yang mana
Sustainable Development Goals (SDGs) lebih banyak melibatkan Negara dengan tujuan yang universal
bagi Negara maju dan berkembang. Integration atau integrasi, Sustainable Development Goals (SDGs)
dilakukan secara terintegrasi yang saling berhubungan antara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Serta, no
one left behind atau tidak ada satupun yang tertinggal, Sustainable Development Goals (SDGs) harus
memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia dan pelaksanaanya harus melibatkan segala pemangku
kepentingan, baik itu pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, filantropi, pelaku usaha, pakar dan
akademisi.
Di Indonesia terdapat Perpres No. 59 Tahun 2017 yang mengatur tentang bagaimana pelaksanaan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki 17
tujuan, salah satu nya adalah industri, inovasi dan infrastruktur. Saat ini perindustrian merupakan
penggerak utama perekonomian di Indonesia, industri banyak menyerap tenaga kerja, karena tenaga
kerja merupakan penggerak pembangunan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada tahun 2016 mencapai
120.647.697 juta orang, yang bekerja di sektor industri sebanyak 15.975.086 juta orang, dengan
kontribusi tenaga kerja terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Barat sekitar 3.892.044 orang (24,93%),
Jawa Tengah 3.219.793 orang (20,16%), dan Jawa Timur 2.948.203 orang (18,46%).

Industri sangat berkontribusi besar dalam membangun ekonomi nasional, namun, sektor industri harus
melakukan pergerakan dinamis, di era milenial ini, industri mikro dan makro harus bisa berinovasi,
dengan meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya di negara berkembang,
terhadap jasa keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan
pasar, ketika kebutuhan akan barang dan jasa semakin meningkat, masyarakat juga akan menuntut
pembaharuan atau penemuan yang baru, industri akan maju dan berkembang dengan pesat apabila
dilakukan suatu inovasi, pergerakan industri melakukan inovasi adalah suatu hal yang wajib dilakukan,
dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, masyarakat memenuhi kebutuhan sandang pangan dan
papan hanya melalui layar smartphone. Pangan tidak lagi sebagai kebutuhan primer masyarakat di era
milenial, namun masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka, contohnya,
seseorang lebih memilih membeli paket kuota internet dari pada makanan yang bergizi, ini merupakan
transformasi dari sesuatu baik menjadi yang buruk, namun bagi masyarakat ini merupakan suatu hal
yang biasa, masyarakat beranggapan bahwa dunia berada dalam genggaman smartphone. Ketika
industri telah berinovasi, pemerintah harus bergerak melakukan transformasi infrastruktur, infrastruktur
yang baik dan kuat akan menunjang kinerja industri tersebut. Saat ini pemerintah telah melakukan
progres yang baik dalam membangun infrastruktur, pembangunan ini tidak hanya dilakukan di daerah
perkotaan, tetapi mencakup keseluruhan daerah hingga perbatasan antar Negara-negara tetangga.

Jelas pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan bawah no one left behind atau tidak ada satupun
yang tertinggal, inilah yang dilakukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang baik, untuk
membuka akses bagi industri mikro dan makro menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi.
Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk
infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua. Industri, inovasi, dan
infrastruktur menjadi bentuk nyata tujuan pembangunan berkelanjutan, sektor industri berperan besar
dalam ekonomi nasional, menyerap tenaga kerja yang banyak, meminimalisir pengangguran, melakukan
inovasi yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai