Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LUKMAN NULHAKIM

NPM : 20110161

PRODI : APN U2

Subsidi Kouta Gratis Kemdikbud

Seperti yang kita ketahui, dengan adanya virus covid-19 ini pembelajaran hanya bisa
dilakukan secara jarak jauh. Dalam penerapannya, pembelajaran jarak jauh ini banyak
dikeluhkan oleh peserta didik, orang tua, maupun para guru. Mereka pun
mempertanyakan kebijakan apa yang diambil Kemdikbud dalam pembelajaran jarak
jauh ini?

Menurut survei, yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tercatat
setidaknya terdapat 7 masalah yang dirasakan oleh orang tua, dan peserta didik selama
pembelajaran jarak jauh dilakukan. Diantaranya yaitu: pertama, orang tua terbebani
kuota internet; kedua, orang tua kesulitan untuk mendampingi anaknya; ketiga, peserta
didik kesulitan belajar mandiri; keempat, peserta didik dibebankan pada banyaknya
tugas; kelima, materi yang disampaikan susah untuk dimengerti peserta didik; keenam,
orang tua maupun peserta didik sulit berkomunikasi langsung dengan guru, dan ketujuh;
beberapa SMA dan SMK nyatanya tidak memiliki fasilitas untuk menunjang
pembelajaran jarak jauh. [ CITATION Luk20 \l 1057 ]

Pada tanggal 27 Agustus kemarin, Nadiem Makariem, Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan RI telah menginformasikan bahwa akan ada bantuan kuota gratis bagi
siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Dalam kesempatan lain, Kemdikbud juga
menjelaskan bahwa bantuan kuota gratis ini akan diselenggarakan selama 4 bulan,
terhitung dari bulan September sampai dengan Desember 2020. [ CITATION Cha20 \l
1057 ] Adapun untuk memperoleh bantuan tersebut bisa diperoleh dengan memasukkan
nomor ponsel ke data pokok pendidikan atau dapodik Kemdikbud. pendaftaran atau
pengisian data nomor ponsel di dapodik dibuka hingga 11 September 2020.

Untuk mekanismenya sendiri, peserta didik dihimbau untuk memberikan data berupa
nomor ponsel untuk selanjutnya pihak sekolah dan perguruan tinggi akan
mengumpulkan data tersebut untuk dimasukkan ke dalam aplikasi dapodik. Dapodik itu
sendiri berfungsi untuk menyaring data pokok pendidikan dan di dalam berbagai
kebijakan Kemdikbud seperti untuk bantuan operasional sekolah, bansos, tunjangan,
ujian nasional, dan lain-lain.

Mengenai rincian besaran bantuan kuota internet gratis Kemdikbud ini dijelaskan bahwa
siswa akan mendapat 35 GB per bulan, guru akan mendapat 42 GB per bulan,
mahasiswa akan mendapat 50 GB per bulan, dan dosen akan mendapat 50 GB per
bulan. [ CITATION Deb20 \l 1057 ]

Dalam laporannya setidaknya Kemdikbud mengalokasikan dana sekitar 8,9 triliun, dari
optimalisasi anggaran Kemdikbud serta dukungan anggaran dari bagian anggaran dan
bendahara umum negara atau disingkat BABUN 2020. sebanyak 7, 2 triliun akan
diberikan dalam bentuk subsidi kuota selama 4 bulan dan 1,7 triliun untuk para
penerima tunjangan profesi guru dan tenaga kependidikan dosen serta guru besar.

Kebijakan bantuan kuota gratis ini diharapkan dapat meringankan beban yang dirasakan
oleh siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Namun, di sisi lain kebijakan bantuan kuota
gratis oleh Kemdikbud ini dinilai tidak sesuai harapan. Ini terjadi karena beberapa
faktor yang diantaranya kebijakan dianggap terlambat, karena seharusnya kuota gratis
diberikan sejak kegiatan belajar mengajar di rumah digalakkan saat psbb diterapkan
oleh pemerintah. Prosesnya pun dianggap masih terlalu berbelit-belit, sehingga tetap
saja menimbulkan beban biaya kuota data. Ada pula kecurigaan akan potensi
penyimpangan dalam penyaluran kuota data. misalnya, nomor yang didaftarkan bukan
nomor yang sebenarnya atau nomor yang tercantum di sekolah disalahgunakan.

Kesimpulannya, kebijakan bantuan kuota gratis dari Kemdikbud ini banyak direspon
positif karena sedikitnya dapat meringankan beban biaya untuk membeli kuota data.
Namun, mengingat biaya yang digelontorkan untuk bantuan kuota gratis ini tidaklah
sedikit, maka dalam penerapannya harus senantiasa diawasi dan juga dapat dievaluasi
secara berkala, agar bantuan tersebut dapat tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai