Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Riki (1104622023)
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah ini, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Media Pembelajaran Pendidikan Masyarakat.
Makalah ini disusun tidak untuk semata-mata hanya memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Masyarakat saja. Namun, disusunnya
makalah ini sebagai bahan belajar dan melengkapi pembahasan yang ada dalam presentasi yang
kami buat sehingga membentuk suatu konstruksi ilmu yang bermanfaat. Presentasi yang kami
buat, berjudul “Universalitas Proyek Strategis Pemerintah berbasis SPAM sebagai Upaya
Ketercapaian Akses Air Minum di Indonesia”. Pembahasan makalah ini dimulai dengan
menjelaskan pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan. Dalam makalah ini kami bisa
mengetahui bagaimana kondisi air minum penduduk, akses terhadap konsumsi air minum, dan
proyek strategis pemerataan akses air minum di Indonesia.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini tidak dapat dikatakan
sempurna, untuk itu penulis sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam membuka cakrawala pengetahuan
bersama dan mendapatkan nilai yang baik.
II
ABSTRAK
ABSTRACT
SDG's is the country's agenda in achieving sustainable development goals in all areas
of life. One of the SDG's goals on the pillars of environmental development of clean water and
proper sanitation is to achieve universal and equitable access to safe and affordable drinking
water for all. Accessibility for drinking water consumption is one of the most important
elements and targets that affect the level of health and quality of human resources. Therefore,
the achievement of equitable access to drinking water needs to be well integrated by the
government in all regions of the country without exception, so that the level of health security
of the population in bottled water consumption can also be known.
III
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
BAB II.................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 2
2.3 Proyek Strategis berbasis SPAM sebagai Pemerataan Akses Air Minum di
Indonesia .......................................................................................................................... 4
PENUTUPAN ...................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 8
3.2 Saran...................................................................................................................... 8
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air minum merupakan hal yang krusial dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Air
telah menjadi sumber kehidupan dan kebutuhan dasar bagi kehidupan seluruh makhluk bumi
yakni manusia itu sendiri. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi dengan sistem penyediaan
air minum yang berkualitas, sehat, efisien, efektif, dan terintegrasi kepada sektor sanitasi yang
layak. Jika kebutuhan ini telah terintegrasi dengan baik dan menyeluruh, maka masyarakat pun
dapat menjalankan hidup sehat, produktif, dan dapat meningkatkan ketahanan kesehatan
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, perlu tindakan yang komprehensif dilakukan dalam
memastikan kondisi air minum, akses terhadap konsumsi air minum tersebut, dan pemerataan
akses air minum di Indonesia dengan basis program SPAM yang telah pemerintah integrasikan
dengan baik, dan supaya menjadi lebih baik dan berkesinambungan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, perlu keterlibatan pemerintah
daerah dan pemerintah pusat untuk melaksanakan program prioritas penyediaan air minum
yang universal aman dan terjangkau didapatkan masyarakat..
Program SDGs menargetkan semua masyarakat mendapatkan akses air minum yang
layak dan aman pada tahun 2030 mendatang. Sistem Penyedian Air Minum diatur dalam PP
No.122 Tahun 2015 yaitu air minum sebagai air yang sudah melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
sedangkan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) sebagai sarana dan prasarana penyediaan air
minum (PAM) yang meliputi SPAM jaringan perpipaan dan SPAM bukan jaringan perpipaan.
Kementerian Kesehatan menyatakan akan menjamin seluruh masyarakat Indonesia
mempunyai akses air minum yang layak dan aman dan pemerintah sudah menargetkan 100%
air minum yang layak dan 15% akses air minum yang aman di tahun 2020-2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase rumah tangga di Indonesia dengan
konsumsi jumlah air minum layak sebesar 91,05% pada tahun 2022. Dari sumber yang serupa,
catatan dikeluarkan bahwa sejak tahun 2019 konsep yang digunakan dalam hal pendataan
mengacu pada metadata SDGs dimana rumah tangga dikatakan memiliki akses air minum
layak (access to improve water) yaitu jika sumber air minum utama mereka berasal dari air
ledeng atau air sumur, air terlindungi, dan air hujan. Salah satu upaya pelaksanaan target SDGs
ialah dengan mengintegrasikan pengelolaan air bersih yang langsung dapat diminum atau
dikonsumsi oleh masyarakat di tempat terbuka, seperti halnya dipraktikkan di Stasiun Mono
Rail Train (MRT) Dukuh Atas, Jakarta.
Penyediaan air dari keran langsung siap minum dapat dijadikan contoh dalam
penyediaan akses air minum bagi masyarakat baik masyarakat desa maupun masyarakat kota
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau program Sarana Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi (SPAMS). Oleh karena itu, dalam upaya pemenuhan kebutuhan air minum sehari-hari
masyarakat desa dan masyarakat kota dapat diperoleh dari PDAM, depot air minum isi ulang,
membeli air kemasan dan bahkan integrasi program SPAMS. Namun, realitanya penyediaan
air minum oleh PDAM dan program SPAMS belum bisa langsung dapat diminum oleh
masyarakat disebabkan air minum yang diproduksi masih dikategorikan air bersih, sehingga
tidak aman untuk diminum secara langsung. Air tersebut aman untuk diminum setelah dimasak
sampai mendidih. Mengkonsumsi air minum yang tidak layak akan berdampak terhadap
ketahanan kesehatan masyarakat, seperti meningkatnya penyakit diare, muntah, mencret dan
stunting.
3
2.3 Proyek Strategis berbasis SPAM sebagai Pemerataan Akses Air Minum di
Indonesia
Air minum merupakan air yang telah melalui proses pengelolaan atau tanpa proses
pengelolaan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum atau dikonsumsi.
Adapun proyek strategis pemerintah yang berbasis program SPAM atau dengan pengertian
sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dijadikan satu kesatuan sarana dan prasarana
penyediaan air minum di Indonesia. Dalam kebijakannya, Pemerintah Indonesia telah
menetapkan dan mencita-citakan target akses universal 100% air minum tercapai pada tahun
2024. Dalam upaya akses air minum, Pemerintah menggunakan Rencana Pengamanan Air
Minum (RPAM) sebagai strategi untuk menjamin ketersediaan dan terpenuhinya pelayanan air
minum bagi masyarakat yang memenuhi 4 standar kriteria atau yang dikenal dengan 4K.
Standar kriteria 4K tersebut yaitu: 1. Kuantitas, mencakup standar kebutuhan air minum 60
liter/orang/hari; 2. Kualitas, sesuai dengan standar kesehatan Permenkes No. 492 tahun 2010;
3. Kontinuitas, mencukupi kebutuhan air minimal selama 24 jam; 4. Keterjangkauan, mudah
diakses dengan biaya yang terjangkau.
Pemerintah Indonesia sebagaimana yang dibahas sebelumnya, bahwa memiliki
komitmen bersama untuk terus melanjutkan capaian target menuju 100% akses air minum dan
sanitasi, yang mana hingga akhir tahun 2022 untuk persentase akses air minum layak rumah
tangga di Indonesia sudah mencapai di angka 91,05% . Meskipun terlihat dengan data pusat
statistik bahwa telah melebihi 80% sudah dikatakan tinggi. Namun, masih terdata dan terdapat
beberapa provinsi di Indonesia yang masih rendah dalam akses air minum layak, dan secara
keseluruhan bahwa belum ada satupun provinsi yang mencapai 100% akses air minum layak.
Dengan demikian, ketidaktercapaian tersebut merupakan tanggung jawab bersama dalam
mewujudkan dan mencapai 100% akses air minum layak di seluruh provinsi di Indonesia.
Tanggung jawab tersebut baik berada ditangan pemerintah pusat, pemerintah daerah,
pemerintah desa, atau bahkan seluruh lapisan masyarakat.
Wewenang dan pembagian tugas dalam pengelolaan dan pengadaan air minum layak
sebenarnya sudah terlampir dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sudah dijelaskan mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Dalam lampiran undang-
undang pemda tersebut dipaparkan mengenai urusan pekerjaan umum dan penataan ruang.
Dimana salah satu sub urusan atau tujuannya adalah akses terhadap air minum.
Untuk melihat pembagian kewenangan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
4
Tabel 1.1
Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Sub Urusan Air Minum
Pengelolaan dan
pengembangan SPAM lintas
daerah Provinsi, dan SPAM
untuk kepentingan strategis
Nasional.
5
Dalam mewujudkan cita-cita atau ketercapaian SDGs terkhusus pada tujuan ke 6,
banyak kebijakan dan program yang sudah dilakukan oleh pemerintahan dalam prosesnya. Di
bidang air minum tersebut, pemerintah sudah menetapkan program strategis Nasional
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang percepatan
pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Strategi di bidang air minum tersebut meliputi:
1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat Provinsi Jawa Tengah
2. SPAM Regional Jatigede Provinsi Jawa Barat
3. SPAM Umbulan Provinsi Jawa Timur
4. SPAM Lampung Provinsi Lampung
5. SPAM Regional Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan
6. SPAM Regional Jatiluhur Provinsi Jawa Barat
7. SPAM Regional Mebidang Sumatera Utara
8. SPAM Regional Wasusokas Provinsi Jawa tengah
Selain dari 8 strategi pembangunan SPAM tersebut, terdapat proyek strategis nasional
dalam berbagai bentuk percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, listrik, dan air
bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang menjadi kawasan wisata
prioritas. Dimana kawasan tersebut seperti, Danau Toba, Pulau Seribu, Tanjung Lesung dan 7
kawasan lainnya. Kemudian Perpres No. 3 tersebut telah diperbaharui dengan Perpres No. 109
Tahun 2020 tentang Perubahan Perpres Nomor 3 Tahun 2016, dimana terdapat beberapa
penambahan pembangunan SPAM, yang diantaranya yaitu pembangunan SPAM regional
Karian-Serpong DKI Jakarta, SPAM Kamjoro Jogja, SPAM Benteng-Kobema Bengkulu,
sistem penyediaan air baku bendungan sidan provinsi Bali, sarana dan prasarana air baku karian
provinsi Banten dan jakarta Sewerege System Provinsi DKI Jakarta.
Namun, dalam penyelenggaraan proyek-proyek strategis tersebut terkhusus program
SPAM, masih ada isu strategis atau tantangan di dalam penyelenggaraannya terutama pada
aspek lingkungan. Di mana diperlukan pendekatan penyediaan air minum untuk kesejahteraan
berkelanjutan, yang menjadi dukungan penyelenggaraan SPAM sendiri diperlukan integrasi
dalam 4 aspek, yang utama dan sekaligus menjadi tantangan program SPAM yaitu aspek
lingkungan. Berikut penjelasannya:
6
ASPEK LINGKUNGAN
Adapun strategi dalam aspek lingkungan bertujuan mendukung terselenggaranya
alokasi air baku dan pelayanan air minum bersih yang optimal dan memenuhi kaidah-kaidah
konservasi dan daya dukung lingkungan sekaligus tercapainya akses terhadap air minum layak
yang berkelanjutan.
1. Strategi peningkatan kuantitas dan kualitas air bersih, memiliki dua sasaran :
a) Pengembangan sumber-sumber air baku baru yang tepat sasaran;
b) Meningkatkan pemeliharaan kualitas air baku.
2. Strategi peningkatan daya dukung lingkungan, memiliki dua sasaran sebagai berikut :
a) Melakukan perbaikan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan sumber daya air;
b) Langkah lainnya adalah pendekatan material balance dengan menerapkan instrumen
baku mutu lingkungan sumberdaya air;
c) Upaya mengendalikan alokasi air baku. Alokasi air baku yang tidak terukur dilakukan
oleh rumah tangga dan jasa atau industri dalam bentuk air sumur,mata air, sumur dalam,
atau air permukaan.
Proyek-proyek strategis tersebut, merupakan suatu konstruksi dan wujud nyata yang
telah dilakukan oleh pemerintah dalam hal pemenuhan dan ketercapaian jangkauan akses
sarana air minum yang layak di Indonesia. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di
beberapa wilayah adalah suatu tindakan yang tepat dan perlu diintegrasikan lebih luas, karena
dampaknya yang baik terhadap pemenuhan kebutuhan air minum penduduk di Indonesia. Jika
proyek strategis ini selalu dikedepankan, maka bukan tidak mungkin bahwa Indonesia dapat
merasakan ketercapaian yang universal terhadap akses air minum layak bagi seluruh lapisan
masyarakat. Penyelenggaraan program SPAM telah menjadi fokus utama pemerintah yang
diatur dalam PP No 122 tahun 2015 untuk memenuhi hak rakyat atas air minum, dan
pemerintah pun gencar dalam melaksanakan dan merealisasikan nya dengan melakukan
pembangunan SPAM di beberapa wilayah Indonesia yang membutuhkan dan urgen dalam
pemenuhan akses terhadap air minum.
7
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Air minum merupakan hal yang krusial dalam kehidupan makhluk hidup di bumi
terutama manusia, karena air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan dasar bagi
kehidupan manusia. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi dengan sistem penyediaan air
minum yang berkualitas, sehat, efisien, efektif, dan terintegrasi kepada sektor sanitasi yang
layak. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka masyarakat dapat hidup sehat, produktif, dan dapat
meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat itu sendiri. Dalam rangka mencapai target
akses air minum dan sanitasi yang menyeluruh serta target Sustainable Development Goals
(SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, perlu pemerintah daerah dan
pemerintah pusat harus selalu mengintegrasikan suatu program prioritas dan strategis terhadap
penyediaan air minum layak yang universal aman dan terjangkau didapatkan masyarakat.
Ketercapaian akses air minum layak memang sudah ditangani dengan baik oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Realisasi wewenang dan
tanggung jawab pemerintah dalam penyediaan SPAM adalah proyek strategis pemerataan
akses air minum di Indonesia, yang telah tersebar di beberapa wilayah nasional. Pemerintah
memiliki komitmen bersama untuk terus melanjutkan capaian target menuju 100% akses air
minum dan sanitasi tersebut, yang mana hingga akhir tahun 2022 persentase untuk akses air
minum layak rumah tangga di Indonesia sudah mencapai di angka 91,05%. Meskipun sudah di
tingkatan yang tinggi, tetapi dilihat dari data pusat statistik bahwa pemerataan akses masih ada
provinsi yang akses terhadap air minumnya rendah dan secara nasional pun masih belum
mencapai 100% akses air minum dan sanitasi layak. Oleh karena itu, tujuan pembangunan
berkelanjutan pada poin 6 SDGs ini akan selalu menjadi cita-cita pemerintah agar mencapai
kesejahteraan dan peningkatan ketahanan kesehatan penduduk.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami
membutuhkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dikemudian hari dalam
penyusunan makalah akan lebih baik lagi dan selalu mengkonstruksikan suatu paket ilmu
pengetahuan yang bermanfaat.
8
DAFTAR PUSTAKA