Anda di halaman 1dari 11

The aesthetic management of gingival

enlargement and
hyperpigmentation in maxillary anterior
region: a case report
Laporan Kasus
Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang dengan
keluhan pembesaran gingiva. Pasien tidak memiliki
kebiasaan merokok dan tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, kelainan darah, diabetes, hepatitis. Kondisi
kesehatan umum pasien baik dan keadaan ekstraoral
pasien baik. Secara klinis, pembesaran gingiva dan
hiperpigmentasi terjadi pada gigi anterior maksila.
Terdapat perdarahan saat diprobing dan terdapat false
pocket 4 sampai 4,5 mm. Terdapat multiple diastema
pada anterior maxilla dan memiliki hiperpigmentasi
pada anterior maksila.
Pada pemeriksaan klinis, terdapat gingiva
enlargement, bleeding on probing, dan inflamasi pada
gigi 11 12 13 21 22 23 31 32 33 41 42 43. Diagnosis
kasus ini adalah Gingivitis marginal kronis pada gigi 11
12 13 21 22 23 31 32 33 41 42 43.
Perawatan
- Dilakukan initial therapy : scaling dan root planning
- Terapi bedah : Gingivektomi
• Kontrol post perawatan :
Dilakukan pada 5 hari, 14 hari dan 4 bulan kemudian

Pada hari ke 5, masih terlihat warna kemerahan pada bagian servikal gigi,
tetapi sudah tidak terasa sakit maupun nyeri.
- 14, warna gingiva normal tetapi masih terdapat bleeding
Pada hari ke
Pada bulan ke 4, warna gingiva normal, tidak terjadi bleeding dan dan gigi
sudah direstorasi untuk memperbaiki titik kontak proksimal.
Prognosis
1.Excellent : tidak ada kehilangan tulang, kondisi gingiva sangat baik,
pasien kooperatif, dan tidak ada kelainann sistemik
2.Good : sisa tulang adekuat, pasien kooperati, tidak terdapat faktor
sistemik atau ada faktor sistemik namun terkontrol
3.Fair : sisa tulang kurang adekuat, pasien kooperatif, ada penyakit
sistemik, ada kegoyangan gigi, ada keterlibtan furkasi grade I
4.Poor : terdapat kerusakan tulang, kekooperatifan pasien meragukan,
keterlibatan furkasi grade I dan II.
5.Questionable : kerusakan tulang parah, ada kelainan sistemik,
keterlibatan furkasi grade Il dan III
6.Hopeless: kerusakan tulang parah, sistemik tidak terkontrol, indikasi
ekstraksi.
Alat dan bahan
Alat:
Bahan:
1.Diagnostic set
1.Tampon
2.Alat irigasi
2.Cottonroll
3.Pocket marker
3.Alkohol
4.Probe
5.Pinset anatomis 4.Povidoneiodine
6.Pinset curigis 5.Pehacain
7.Kirkland knife 6.Benzocain
8.Orban knife 7.Periodontalpack
9.Glassplate 8.Saline / aquadessteril
10.Spatula 9.Obat
11.Spuit anastesi
Tahapan Perawatan
1)
KIE
•Menjelaskan kepada pasien, bahwa gusi pasien terdapat pembesaran ukuran.
•Memberikan informasi tentang efek pascagingivektomi
•Memberikan informasi tentang cara perawatan pascagingivektomi
2)
ProsedurGingivectomy
•Isolasi daerah kerja
•Desinfeksi daerah kerja
•Melakukan anestesi lokal dengan menggunakan teknik anestesi infiltrasi.
•Mengukur kedalaman poket di daerah operasi menggunakan menggunakan probe unc 15 dan
didapatkan kedalaman poket 5 mm. Kedalaman ini ditandai dengan probe yang ditusuk dari
luar gingiva menggunakan sonde karena poket marker tidak dapat masuk kedalam gingiva,
tindakan tersebut bertujuan untuk membuat titik-titik perdarahan (Bleeding point). Apabila
keseluruhan daerah operasi telah diukur dan ditandai dengan lengkap, titik-titik perdarahan
tersebut akan membentuk (outline) insisi yang harus dilakukan.
•Membuat eksisi (insisi miring ke luar) awal sedikit lebih ke apikal dari titik-titik tersebut dengan
Kirkland knife. Insisi bevel pada sudut kurang lebih 45 derajat terhadap akar gigi secara
continue (tidak terputus-putus) Jaringan gingiva yang telah dieksisi dibuang. Melakukan eksisi
pada bagian interdental dengan orban knife.
• Melakukan gingivoplasti untuk membentuk kembali gingiva untuk menciptakan
fisiologis kontur gingiva tanpa adanya pocket menggunakan blade nomor 15.
• Membersihkan deposit yang menempel pada permukaan akar dengan root
planing dengan menggunakan Kuret Gracey. Pada tahap ini, pembuangan
dinding jaringan lunak poket periodontal membuat permukaan akar lebih
mudah dicapai dan memperluas lapang pandang operator dibandingkan pada
tahap-tahap lain. Pembersihan permukaan akar pada tahap ini menentukan
keberhasilan seluruh prosedur bedah.
• Melakukan irigasi dengan air steril atau larutan saline steril untuk
membersihkan pertikel-partikel yang tersisa.
• Menekan daerah luka dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan air steril
atau larutan saline steril selama 2-3 menit, untuk menghentikan perdarahan.
• Memasang dresing periodontal. Seluruh daerah luka ditutup dengan dresing
tanpa mengganggu oklusi atau daerah perlekatan otot.
Medikasi
• R/ Amoksisilin tab mg 500 noXV
s. 3 dd tab 1 p.c
• R/ Asam mefenamat tab mg 500 no XV
s.prn tab1 p.c
Instruksi pasca perawatan
1.Menghindari makan atau minum selama satujam.
2.Dilarang minum minuman panas atau alkohol selama 24jam.
3.Dilarang makan makanan yang keras, kasar atau lengket dan mengunyah makanan
dengan sisi yang tidakdioperasi.
4.Minum analgesik bila merasa sakit setelah efek anestesihilang.
5.Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.
6.Pemberian edukasi pada pasien setelah prosedur gingivektomi. Pasien diminta meminum
obat secara teratur sesuai petunjuk dokter, menjelaskan etiologi, dan menjaga oral
hygiene, mengikuti instruksi yang telah diberikan, dan kontrol 1 minggu setelah perawatan
7.Kontrol setelah 1 minggu prosedur gingivektomi
Kontrol 1 minggu setelah gingivektomi, hasil pemeriksaan subjektif didapatkan pasien tidak
memiliki keluhan rasa sakit dan pada pemeriksaan objektif setelah melepas dressing,
gingiva terlihat masih terdapat inflamasi ringan tetapi mulai terlihat tanda-tanda
penyembuhan, tidak ada komplikasi seperti resesi gingiva.
Tingkat keberhasilan
• Warna gingiva sehat warna merah muda, kenyal, dan
terlihat stippling
• Tidak terdapat BOP
• Pemeriksaan PI, GI, Periodontal Chart, OHI baik

Anda mungkin juga menyukai