Gingivektomi
(Managemen pada gingival
enlargement dan hiperpigmentasi pada
regio maksila anterior)
Destri Imania
021823143022
Skenario Kasus
Pasien laki-laki usia 17 tahun datang ke klinik Periodonsia dengan keluhan
gusi depan rahang atas bengkak. Pasien mengaku tidak merokok dan tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik seperti penyakit darah, hipertensi, diabetes
maupun hepatitis.
Gambaran Klinis dan foto radiograf periapikal pasien pada kunjungan pertama
(Kurnia., 2019).
Rencana perawatan yang akan dilakukan adalah DHE (Dental
Health Education), scalling dan root planning sebagai perawatan
non-surgical, gingivektomi pada regio maksila anterior sebagai
perawatan surgical satu minggu setelah perawatan initial therapy
dan tidak ditemukan tanda-tanda inflamasi. Observasi selama 4
bulan untuk maintenance.
Pemeriksaan Obyektif
• Ekstra Oral : taa
• Intra Oral :
o Gingival enlargement regio 11, 12, 13, 21, 22, 23, 31, 32, 33, 41, 42, 43
disertai hiperpigmentasi
o BOP regio 11, 12, 13, 21, 22, 23, 31, 32, 33, 41, 42, 43 (+)
• Diagnosa :
o Gingivitis marginalis gigi 11, 12, 13, 21, 22, 23, 31, 32, 33, 41, 42, 43.
• Etiologi : Plak
• Prognosis : good
Prosedur Gingivektomi
• Apakah ada keluhan lain yang dirasakan setelah kunjungan terakhir atau
keluhan lain yang dirasakan saat ini
Gambaran Klinis 5 hari setelah operasi (kiri), gambaran klinis 2 minggu setelah operasi (kanan)
(Kurnia., 2019).
Hasil Post-operasi
Setelah follow up 4 bulan, plak dan kalkulus supragingiva dibersihkan menggunakan USS.
Pasien dirujuk ke klinik konservasi untuk pembuatan restorasi dental crown dengan direct
veneer untuk menutup multiple diastema
Gambaran Klinis 4 bulan setelah operasi dan pemasangan restorasi tampak warna gusi normal dan tidak tampak
diastema (Kurnia., 2019).
Daftar Pustaka