DEPARTEMEN PERIODONSIA
(20010100111000)
Pembimbing:
A. Definisi
Kuretase merupakan prosedur mengerok (scraping) dinding gingiva pada poket periodontal untuk
menghilangkan rasa sakit pada jaringan lunak.
B. Tujuan
Memperbaiki dan merangsang terbentuknya perlekatan jaringan ikat baru pada akar gigi
Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi, dan tekstur permukaan
C. Indikasi
Pasien yang telah dilakuan prsoeedur bedah flap, namun masih terdapat jaringan yang
oedem.
Pasien dengan kontraindikasi bedah, dimana terdapat jaringan yang tidak dapat hilang
dengan prosedur SRP
D. Kontraindikasi
E. Macam-macam Kuretase
Kuretase meliputi kuretase gingiva dan kuretase subgingiva.
Kuretase Gingiva
Kuretase gingiva terdiri dari pembersihan jaringan lunak yang terinflamasi pada
lateral dinding poket dan epitel junctional. Kuretase gingiva dilakukan dengan
gerakan horizontal stroke.
Kuretase Subgingiva
Kuretase subgingiva merupakan prosedur yang dilakukan pada apikal epitel junctional
dan memotong perlekatan jaringan ikat di bawah puncak tulang. Pada kuretase
subgingiva, dilakukan pengambilan jaringan epitel pada area yang lebih apikal dari
CEJ. Bertujuan untuk menghilangkan epitel attachment sehingga terjadi luka baru
yang akan membentuk blood clot dan terjadi re-attachment. Kuretase subgingiva
dilakukan dengan gerakan pull stroke.
Alat
a. Set diagnostik
iii. Excavator
v. Sonde lurus
b. Tools tray
c. Periodontal probe
e. Sickle scaler
h. Glasslab
i.Tempat antiseptik
j.Duk steril
k. Petridish
Bahan :
b. APD level 2
c. Handscoon steril
d. Alkohol 70%
g. Syringe anastesi
j. Normal saline
m. Periodontal pack
n. Mixing Pad
4. Pengaturan posisi kerja (posisi operator berada di kanan depan arah jam 9-10, posisi
pasien semi- supine, dan rahang atas sejajar bahu operator)
5. Aplikasi antiseptik ekstraoral dengan tampon yang berisi alcohol dengan Gerakan
memutar dari dalam keluar pada bibir hingga bagian luar bibir. Selama aplikasi, pasien
diinstruksikan untuk menahan napas
9. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase (gigi 14 dan 15)
10. Mengaplikasikan gel anestesi topikal pada mucobuccal fold gigi 14 dan 15)
11. Melakukan anestesi local dengan teknik paraperiosteal pada daerah operasi
menggunakan syringe anestesi berisi cairan anestesi lidocaine 2% pada mucobuccal
fold gigi 14 dan 15
a. Menusukkan jarum pada cekungan terdalam pada mucobuccal fold gigi yang
dianestesi dengan bevel menghadap ke arah tulang, jarum diinsersikan sampai
ujung jarum terasa menyentuh tulang setinggi apeks gigi yang dianestesi
b. Setelah jarum masuk, melakukan aspirasi dengan menarik sedikit handle syringe
sesaat untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. Apabila
terlihat darah masuk ke dalam syringe maka jarum ditarik keluar dari mukosa
dan injeksikan lagi. Apabila pada aspirasi tidak terlihat terhisapnya darah, maka
cairan anestesi lokal diinjeksikan sebanyak kira- kira 0.5-1 ml secara perlahan.
c. Setelah beberapa menit, menanyakan kepada pasien apakah sudah terasa tebal,
kebas, dan kesemutan pada daerah yang dianestesi, kemudian melakukan
melakukan pengecekan daerah yang dianestesi menggunakan hand instrument
tumpul (misal: pinset), apabila cairan anestesi sudah bekerja, prosedur kuretase
dilanjutkan
12. Melakukan SRP menggunakan sickle scaler dan kuret gracey untuk menghilangkan
dental deposit pada gigi 14 dan 15
13. Melakukan kuretase gingiva pada permukaan lateral poket gingiva 14 dan 15,
menggunakan kuret gracey No. 5-6 dengan sisi yang tajam menghadap ke jaringan
lunak, memegang kuret gracey dengan cara pen grasp
14. Perhatikan fiksasi dan finger rest saat melakukan kuretase, tangan kiri digunakan untuk
menahan bagian luar jaringan lunak yang sedang dikerjakan, untuk mengontrol
pergerakan kuret gracey, menahan agar gingival tidak mudah sobek, dan membantu
proses pengambilan jaringan nekrotik. Serta perhatikan juga finger rest pada gigi
antagonis sebagai tumpuan
15. Gerakan kuretase yang dilakukan adalan horizontal stroke dari mesial ke distal pada
gingival sisi bukal
16. Prosedur kuretase dilakukan hingga terlihat darah segar yang keluar, jaringan granulasi
hilang, dinding jaringan lunak terasa halus, serta dipastikan tidak ada kalkulus
serta sisa-sisa sementum yang nekrotik (diperiksa dengan sondasi)
17. Irigasi menggunakan normal saline, untuk memastikan jaringan nekrotik sudah
terangkat, kontrol perdarahan menggunakan kassa/tampon steril, melihat apakah darah
sudah terlihat merah segar dan tidak menggumpal
18. Irigasi menggunakan povidone iodine 1%
a. Tidak boleh makan dan minum panas/pedas selama 24 jam dari tindakan kuretase
b. Daerah yang telah dilakukan kuretase tidak boleh dihisap-hisap dan dimainkan
dengan jari, lidah, tusuk gigi, atau alat apapun
c. Tidak boleh merokok/vape selama 1 bulan
d. Menjaga OH dengan sikat gigi 2x sehari setelah sarapan dan sebelum tidur
e. Menyikat gigi secara perlahan pada daerah operasi menggunakan sikat gigi yang
bulunya halus
f. Pro kontrol H+1, H+7, dan H+30
1) Kontrol H+1
2) Kontrol H+7
Anamnesis
DHE untuk selalu menjaga OH dan kontrol rutin ke dokter gigi 6 bulan
sekali
FOTO KLINIS INTRAORAL SAAT INDIKASI
Nama Pasien : Ainul Inayah Instruktur : drg. Ega Lucida , Sp. Perio
No. RM : Nama Operator 1 : Alda Firgita I.
Jenis Kelamin/Usia : Perempuan/23 tahun Nama Operator 2 : Siti Halimah Laili I
Tanggal Indikasi : 19 Mei 2022
Tampak Depan