Anda di halaman 1dari 9

RESUME DISKUSI AWAL

DEPARTEMEN PERIODONSIA

KURETASE GIGI 12, 42

Operator 1 : Alda Firgita Islami

(20010100111000)

Operator 2 : Siti Halimah Laili Irwanti


(200160100111022)

Pembimbing:

drg. Khusnul Munika Lestari, Sp. Perio

PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR DISKUSI AWAL DEPARTEMEN PERIODONSIA

Nama Pasien : Ainul Inayah Nama Operator 1 : Alda Firgita Islami.


No. RM : Nama Operator 2 : Siti Halimah Laili I
Jenis Kelamin/Usia : Perempuan/23 tahun
Tanggal Indikasi : 19 Mei 2022

RESUME DISKUSI AWAL

Jenis Tindakan : Kuretase


Regio/ Elemen Gigi : Gigi 14, 15
Hasil Diskusi Awal :

A. Definisi

Kuretase merupakan prosedur mengerok (scraping) dinding gingiva pada poket periodontal untuk
menghilangkan rasa sakit pada jaringan lunak.

B. Tujuan

 Menghilangkan jaringan granulasi yang telah mengalami inflamasi kronis

 Mengurangi dan menghilangkan poket peridontal

 Memperbaiki dan merangsang terbentuknya perlekatan jaringan ikat baru pada akar gigi

 Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi, dan tekstur permukaan

 Mengurangi kedalaman poket dengan terjadinya pengkerutan (shrinkage) pada gingiva

C. Indikasi

 Pasien yang telah dilakuan prsoeedur bedah flap, namun masih terdapat jaringan yang
oedem.

 Poket infraboni moderate yang masih dapat diakses

 Poker suprabodni dengan kedalaman poket <5mm

 Pasien dengan kontraindikasi bedah, dimana terdapat jaringan yang tidak dapat hilang
dengan prosedur SRP
D. Kontraindikasi

 Terdapat infeksi akut seperti NUG

 Fibrosis pada gingiva

 Adanya keterlibatan furkasi

 Dasar poker yang dalam hingga mencapai mucogingival junction

E. Macam-macam Kuretase
Kuretase meliputi kuretase gingiva dan kuretase subgingiva.
 Kuretase Gingiva

Kuretase gingiva terdiri dari pembersihan jaringan lunak yang terinflamasi pada
lateral dinding poket dan epitel junctional. Kuretase gingiva dilakukan dengan
gerakan horizontal stroke.
 Kuretase Subgingiva

Kuretase subgingiva merupakan prosedur yang dilakukan pada apikal epitel junctional
dan memotong perlekatan jaringan ikat di bawah puncak tulang. Pada kuretase
subgingiva, dilakukan pengambilan jaringan epitel pada area yang lebih apikal dari
CEJ. Bertujuan untuk menghilangkan epitel attachment sehingga terjadi luka baru
yang akan membentuk blood clot dan terjadi re-attachment. Kuretase subgingiva
dilakukan dengan gerakan pull stroke.

Panah putih: kuretase gingiva


Panah hitam: kuretase subgingiva
F. Tahapan Kerja Kuretase

1. Persiapan Alat dan Bahan

Alat

a. Set diagnostik

i. Kaca mulut (2)

ii. Pinset dental

iii. Excavator

iv. Sonde halfmoon

v. Sonde lurus

b. Tools tray

c. Periodontal probe

d. Kuret gracey (No. 5-6)

e. Sickle scaler

f. Dappen glass (2)

g. Spatula plastik/spatula GIC

h. Glasslab

i.Tempat antiseptik

j.Duk steril

k. Petridish

Bahan :

a. Gown dan headcap untuk pasien

b. APD level 2

c. Handscoon steril

d. Alkohol 70%

e. Povindone Iodine 10%

f. Gelas anastesi topikal

g. Syringe anastesi

h. Cairan anastesi ampul lidokain 2%


i. Povidone iodine 1% (povidone iodine 10% : Aquadest 1 :9)

j. Normal saline

k. Syringe irigasi dan irrigation needle

l. Kassa / tampon steril

m. Periodontal pack

n. Mixing Pad

2. Persiapan operator (APD Level 2)

3. Persiapan pasien (SOAP dan informed consent)

4. Pengaturan posisi kerja (posisi operator berada di kanan depan arah jam 9-10, posisi
pasien semi- supine, dan rahang atas sejajar bahu operator)

5. Aplikasi antiseptik ekstraoral dengan tampon yang berisi alcohol dengan Gerakan
memutar dari dalam keluar pada bibir hingga bagian luar bibir. Selama aplikasi, pasien
diinstruksikan untuk menahan napas

6. Memasang duk steril pada pasien

7. Mengaplikasikan antiseptic intraoral pada daerah kerja menggunakan tampon berisi


povidone iodine 10% dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar

8. Pemeriksaan IO (pemeriksaan poket dan BOP menggunakan periodontal probe,


oedem, hiperemi, LOA, debris, dan kalkulus)

9. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase (gigi 14 dan 15)

10. Mengaplikasikan gel anestesi topikal pada mucobuccal fold gigi 14 dan 15)

11. Melakukan anestesi local dengan teknik paraperiosteal pada daerah operasi
menggunakan syringe anestesi berisi cairan anestesi lidocaine 2% pada mucobuccal
fold gigi 14 dan 15
a. Menusukkan jarum pada cekungan terdalam pada mucobuccal fold gigi yang
dianestesi dengan bevel menghadap ke arah tulang, jarum diinsersikan sampai
ujung jarum terasa menyentuh tulang setinggi apeks gigi yang dianestesi
b. Setelah jarum masuk, melakukan aspirasi dengan menarik sedikit handle syringe
sesaat untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. Apabila
terlihat darah masuk ke dalam syringe maka jarum ditarik keluar dari mukosa
dan injeksikan lagi. Apabila pada aspirasi tidak terlihat terhisapnya darah, maka
cairan anestesi lokal diinjeksikan sebanyak kira- kira 0.5-1 ml secara perlahan.
c. Setelah beberapa menit, menanyakan kepada pasien apakah sudah terasa tebal,
kebas, dan kesemutan pada daerah yang dianestesi, kemudian melakukan
melakukan pengecekan daerah yang dianestesi menggunakan hand instrument
tumpul (misal: pinset), apabila cairan anestesi sudah bekerja, prosedur kuretase
dilanjutkan

12. Melakukan SRP menggunakan sickle scaler dan kuret gracey untuk menghilangkan
dental deposit pada gigi 14 dan 15

13. Melakukan kuretase gingiva pada permukaan lateral poket gingiva 14 dan 15,
menggunakan kuret gracey No. 5-6 dengan sisi yang tajam menghadap ke jaringan
lunak, memegang kuret gracey dengan cara pen grasp

14. Perhatikan fiksasi dan finger rest saat melakukan kuretase, tangan kiri digunakan untuk
menahan bagian luar jaringan lunak yang sedang dikerjakan, untuk mengontrol
pergerakan kuret gracey, menahan agar gingival tidak mudah sobek, dan membantu
proses pengambilan jaringan nekrotik. Serta perhatikan juga finger rest pada gigi
antagonis sebagai tumpuan
15. Gerakan kuretase yang dilakukan adalan horizontal stroke dari mesial ke distal pada
gingival sisi bukal

16. Prosedur kuretase dilakukan hingga terlihat darah segar yang keluar, jaringan granulasi
hilang, dinding jaringan lunak terasa halus, serta dipastikan tidak ada kalkulus
serta sisa-sisa sementum yang nekrotik (diperiksa dengan sondasi)

17. Irigasi menggunakan normal saline, untuk memastikan jaringan nekrotik sudah
terangkat, kontrol perdarahan menggunakan kassa/tampon steril, melihat apakah darah
sudah terlihat merah segar dan tidak menggumpal
18. Irigasi menggunakan povidone iodine 1%

19. Kontrol perdarahan dengan menekan menggunakan tampon/kassa steril, ditahan 5


menit atau hingga perdarahan berhenti

20. Instruksi post operasi:

a. Tidak boleh makan dan minum panas/pedas selama 24 jam dari tindakan kuretase

b. Daerah yang telah dilakukan kuretase tidak boleh dihisap-hisap dan dimainkan
dengan jari, lidah, tusuk gigi, atau alat apapun
c. Tidak boleh merokok/vape selama 1 bulan

d. Menjaga OH dengan sikat gigi 2x sehari setelah sarapan dan sebelum tidur
e. Menyikat gigi secara perlahan pada daerah operasi menggunakan sikat gigi yang
bulunya halus
f. Pro kontrol H+1, H+7, dan H+30

1) Kontrol H+1

 Anamnesis meliputi apakah terdapat rasa sakit/nyeri, demam,


perdarahan, atau keluhan lainnya.
 Pemeriksaan klinis: inspeksi kondisi gingiva dan jaringan lunak di
sekitar area yang dilakukan kuretase

2) Kontrol H+7

 Anamnesis meliputi apakah terdapat rasa sakit/nyeri, keradangan, atau


keluhan lainnya
 Pemeriksaan klinis: memeriksa kondisi gingiva pada daerah operasi
dan sekitarnya seharusnya sudah tidak mengalami hiperemi
 Tindakan : pembersihan dental depositdenganirigasi
dengan menggunakan normal saline dan larutan povidon iodine secara
perlahan
 DHE dan KIE kepada pasien untuk menyikat gigi secara hati-hati dan
tidak menekan gingiva
3) Kontrol H+30

 Anamnesis

 Pemeriksaan klinis: melihat penyembuhan gingiva, sel epitel apakah


sudah terbentuk sempurna (warna, stippling pada permukaan, bentuk,
ukuran, posisi margin gingiva).
 Pemeriksaan kedalaman poket dengan menggunakan periodontal probe.

 Tindakan: pembersihan dental deposit

 DHE untuk selalu menjaga OH dan kontrol rutin ke dokter gigi 6 bulan
sekali
FOTO KLINIS INTRAORAL SAAT INDIKASI

Nama Pasien : Ainul Inayah Instruktur : drg. Ega Lucida , Sp. Perio
No. RM : Nama Operator 1 : Alda Firgita I.
Jenis Kelamin/Usia : Perempuan/23 tahun Nama Operator 2 : Siti Halimah Laili I
Tanggal Indikasi : 19 Mei 2022

Tampak Depan

Tampak Kanan Tampak Kiri


LEMBAR SOAP SAAT INDIKASI

Anda mungkin juga menyukai