Laporan Kasus Pasien: Pasien dilakukan evaluasi paska perawatan scaling dan root
planning. Pada pemeriksaan objektif ditemukan masih adanya poket pada gigi 41 dengan
kedalaman 4.3.4 mm dan skor BOP 4, sedangkan pada gigi 31 terdapat poket dengan kedalaman
3.2.3 mm dan skor BOP 3. Hasil pemeriksaan OHI pasien 0,6 dengan plak indeks sebesar 9%.
Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi gingiva pasien merupakan indikasi
perawatan kuretase, sehingga disarankan kepada pasien untuk melakukan perawatan tersebut
dan pasien menyetujuinya.
Prosedur Perawatan
1. Pada perawatan kuretase gingiva pasien pada regio gigi 41 dan 31 dilakukan
anestesi topikal benzocain, kemudian dilanjutkan dengan anestesi infiltrasi pada
mucogingival fold gigi yang akan dikuret.
2. Melakukan scaling dan root planing
3. Menentukan jenis kuret yang dipakai, yaitu no 1-4
4. Pegang kuret dengan modified pen grasp kemudian masukan kuret sejajar dengan
aksis gigi sampai dasar poket
5. Lakukan kuretase dengan sisi tajam kuret menghadap ke jaringan lunak dan gunakan
tumpuan jari. Permukaan luar gingiva ditahan ringan dengan sebelah kiri
6. Kuretase dilakukan dengan gerakan horizontal stroke pada dinding lateral poket
dengan menempatkan kuret di apikal dari epithelial junction dengan gerakan
mengeruk
7. Ulangi beberapa kali hingga jaringan granulasi hilang yang ditandai dengan keluarnya
darah segar, permukaan gingiva sudah halus, dan tidak ada jendalan, serta tidak ada
sisa kalkulus
8. Irigasi dengan larutan saline
9. Lakukan massage dengan tekanan ringan 3-5 menit agar jaringan dapat beradaptasi
10. Aplikasikan metronidazole gel dengan cara gel dimasukkan ke dalam sulkus gingiva
sampai dasar poket lalu dideponir sampai terlihat di margin gingiva.
Pembahasan
Periodontitis merupakan infeksi pada jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh
bakteri yang berada di dalam biofilm baik pada batas gingiva ataupun di bagian bawahnya.
Periodontitis juga menyebabkan kerusakan tulang alveolar dan ligamen periodontal sehingga
membentuk poket, menyebabkan resesi atau keduanya. Penyakit periodontal sendiri memiliki
etiologi dan patogenesis yang multifaktorial; adanya bakteri patogen yang berperan tidak
cukup menyebabkan terjadinya kelainan. Bakteri plak merupakan penyebab primer dari
penyakit periodontal. Hasil dari produk bakteri dapat mengubah metabolis-me dan
menghambat pertumbuhan jaringan sel inang. Sistem imun melibatkan interaksi yang
kompleks antara molekul regulasi dan sel. Kerusakan jaringan diakibatkan oleh produk-
produk dari bakteri.
Perawatan kuretase bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan terjadinya poket
periodontal serta memperbaiki dan merangsang terbentuknya perlekatan baru, memperbaiki
gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi dan tekstur per-mukaan. Prosedur
perawatan kuretase dila-kukan menggunakan kuret Gracey untuk gigi anterior. Bagian yang
tajam dari kuret Gracey di arahkan pada daerah epitel sulku-ler kemudian dilakukan
pengerokan sepan-jang jaringan lunak sehingga jaringan granulasi seperti fibroblastik dan
proliferasi angioblastik, serta kalkulus yang berisi akumulasi bakteri dapat terangkat. Setelah
dilakukan perawatan kuretase akan terjadi proses perbaikan pada epitel sulkuler yang
berlangsung antara 2-7 hari, sedangkan untuk perbaikan epitel cekat terjadi selama 5 hari,
pengerutan margin gingiva terjadi selama 1 minggu dan penyembuhan sempurna terjadi
antara 2-3 minggu setelah kuretase. Penyembuhan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti faktor sistemik, sistem kekebalan tubuh pasien, dan kepedulian pasien untuk menjaga
kebersihan rongga mulutnya. Pada pasien ini saat kontrol dua miggu setelah perawatan
kuretase, pemeriksaan objektif tampak tidak terdapat pendarahan atau luka yang tersisa
maupun inflamasi pada gigi 31 dan 41