Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2


BAB I ..................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................... 5
2.1. KASUS I5 ............................................................................................................... 5
2.2. KASUS II4 ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gingivitis adalah proses peradangan yang terbatas pada jaringan epitel mukosa yang
mengelilingi bagian servikal gigi dan prosesus alveolar. Gingivitis diklasifikasikan
berdasarkan gambaran klinis seperti ulseratif, hemoragik, nekrotik, purulent, berdasarkan
etiologi misalnya obat-obatan, hormonal, gizi, infeksi, serta plak, dan berdasarkan durasi
akut maupun kronis. Gingivitis yang paling umum adalah gingivitis kronis yang disebabkan
oleh plak.1
Gambaran klinis gingivitis adalah munculnya warna kemerahan pada margin gingiva
muncul sebagian dari agregasi dan pembesaran pembuluh darah di jaringan ikat
subepitelial dan hilangnya keratinisasi permukaan gingiva, terjadinya pembengkakan dan
hilangnya tekstur gingiva bebas yang mengindikasi hilangnya jaringan ikat fibrosa dan
semi likuiditas zat interfibrillar, secara individual dan kolektif. Gejala klinis gingivitis
kronis agak kabur, dan biasanya tidak menyakitkan, disertai pendarahan biasanya dipicu
karena margin gingiva terkena instrument tumpul seperti saat menyikat gigi. 2
Penyebab gingivitis berasal dari faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer dari
gingivitis yaitu plak, plak merupakan lapisan bakteri lunak yang tidak terkalsifikasi, lalu
menumpuk dan melekat pada permukaan gigi serta bagian rongga mulut yang tidak terlihat
secara kasat mata, tetapi dapat dilihat dengan disclosing. Faktor sekunder penyebab
gingivitis dibagi menjadi 2 yaitu faktor lokal seperti kebersihan mulut yang buruk, sisa-sisa
makanan, akumulasi plak, dan mikroorganisme serta faktor sistemik seperti faktor genetic,
nutrisional, hormonal dan hematologi.3
Gingivitis jika tidak dilakukan perawatan akan menyebabkan periodontitis. Perawatan
yang dapat dilakukan terbagi menjadi 2 yaitu perawatan fase 1 dan perawatan fase 2.
Perawatan fase satu yaitu perawatan inisial bertujuan untuk mengeliminasi semua faktor
penyebab peradangan pada gingiva serta menginstruksi dan memotivasi dalam kontrol
plak, scalling dan root planning dilakukan pada perawatan ini. Jika setelah perawatan masih
terdapat edema, peradangan, serta poket gingiva kedalaman 3-5 mm maka dilanjutkan
pada
perawatan korektif (fase 2) yaitu berupa perawatan bedah, termasuk koreksi terhadap poket
periodontal dengan tindakan kuretase.4

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana penegakan diagnosis penyakit gingivitis pada kasus?
2. Apa diagnosis pada laporan kasus yang ada?
3. Bagaimana perawatan penyakit gingivitis pada kasus?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui penegakan diagnosis penyakit gingivitis pada kasus.
2. Mengetahui diagnosis pada laporan kasus.
3. Mengetahui perawatan penyakit gingivitis pada kasus?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KASUS I5
Anamnesis:
Seorang pria berusia 40 tahun datang untuk konsultasi di outdoor patient
department (ODP) dari Update Dental Collage, Dhaka, Bangladesh. Pasien memberi
tahukan mengenai Riwayat mengkonsumsi buah pinang dan sirih dengan tembakau
kunyah. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah mengunjungi dokter gigi manapun untuk
perawatan gigi.
Pemeriksaan klinis:
Pada pemeriksaan intra oral, ahli bedah mulut OPD mendeteksi plak supra dan
subgingiva, kalkulus, perdarahan saat probing, poket periodontal di sekitar gigi molar
rahang atas dan rahang bawah, gigi premolar dan di regio anterior. Pembengkakan
gingiva lokal juga ditemukan di regio anterior kanan bawah antar insisivus lateral dan
kaninus.

Gambar 1. Gambaran akumulasi plak dan kalkulus


Gambar 2. Gambaran pembengkakan gingiva lokal antara insisivus lateral kanan
bawah dan kaninus
Pasien disarankan untuk radigrafi periapikal. Gambaran radiografi menunjukkan
adanya
40% kehilangan tulang alveolar gigi insisivus lateral kanan bawah dan kaninus.
Kebersihan mulut pasien buruk dengan skor indeks plak 2 dan tanda klinis inflamasi di
sekitar gigi yang parah. Skor indeks gingiva adalah 3. Kedalaman sulkus rata-rata 3
mm.

Gambar 3. Gambaran radiografi periapikal kehilangan tulang alveolar terlokalisir


antara gigi insisivus lateral kanan bawah dan kaninus.
Perawatan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, rencana perawatan non-beda ditetapkan untuk
mengatasi gingivitis kronis yang diinduksi plak pasien dengan periodontitis sedang
lokalis dan pembengkakan gingiva. Scalling dan root planning dengan scaller
ultrasonic, diikuti dengan pemberian obat sistemik Metronidazole 400 mg selama lima
hari tiga kali sehari. Pasien diinstruksikan untuk menggunakan medium soft
brush untuk menghilangkan plak dan juga dental floss sebagai alat bantu pembersihan
interdental. Kunjungan dilakukan satu bulan setelah perawatan, dengan perubahan
yang tampak yaitu: pengurangan peradangan gingiva yang ditandai dengan skor
indeks gingiva 1, resolusi lengkap pembengkakan gingiva lokal, pengurangan plak
(skor indeks plak 0) dan perdarahan saat probing tidak ada.

Gambar 4. Gambaran gingiva yang sehat dengan kebersihan mulut yang lebih baik
dan resolusi pembengkakan gingiva lokal setelah sebulan.
2.2. KASUS II4
Anamnesis:
Seorang perempuan 23 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri
mengeluhkan giginya terasa kotor dan kasar sehingga merasa tidak nyaman. Pasien
merasa gusinya sering mengeluarkan darah ketika menyikat gigi dan sering merasakan
bau mulut. Keluhan tersebut dirasakan di area gigi depan bawah. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik dan tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan maupun
cuaca.
Pemeriksaan klinis:
Pada pemeriksaan ekstraoral tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan intraoral
ditemukan adanya daerah kemerahan dan inflamasi serta pembengkakan gingiva
interdental regio anterior rahang bawah. Pemeriksaan gingival indeks menunjukkan
skor
2,1 yang dikategorikan dalam gingivitis sedang, plak indeks ditemukan 80% dan skor
oral hygine 3,8. Poket periodontal terdapat pada bagian labial gigi 32,31, dan 41
sedalam
4 mm serta BOP positif.

Gambar 1. Gambaran klinis gingiva anterior rahang bawah tampak dari labial.
Perawatan:
Diagnosis pada kasus tersebut adalah gingivitis et causa plak dan kalkulus dengan
rencana perawatan fase 1 dengan scalling dan root planning menggunakan scaler
ultrasonic lalu dilakukan polishing menggunakan brush dengan campuran pasta dan
pumice pada permukaan gigi.
Gambar 2. Setelah dilakukan scalling dan root planning.
Setelah kunjungan pertama dilanjutkan dengan kunjungan kedua mengenai
evaluasi paska perawatan scalling dan root planning. Hasil pemeriksaan subjektif
pasien masih merasa sedikit linu. Hasil pemeriksaan objektif masih terdapat
gambaran klinis inflamasi dan adanya poket pada gigi 33,32,42,43 dengan
kedalaman
3 mm dan BOP positif. Pada pemeriksaan oral hygiene skor pasien 1,1 dan plak
indeks sebesar 9,8%. Dari hasil evaluasi pasien disarankan untuk menjalani
perawatan kuretase dengan kuretase konvensional menggunakan kuret gracey no 1-4
untuk bagian anterior. Setelah prosedur kuretase lalu diaplikasikan Metronidazole
gel.
Perawatan kuretase yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik. Pada hari
ke 14 setelah perawatan kuretase dilakukan evaluasi menghasilkan gambaran klinis
berkurangnya area inflamasi dengan ditandai warna gingiva regio 33,32,42,43
menjadi lebih pucat dari sebelumnya dengan tekstur gingiva stipling, kedalaman
poket menjadi 2 mm dan BOP negative.
Gambar 3. Gambaran klinis setelah 14 hari paska perawatan kuretase
Kesimpulan:
Gingivitis merupakan reaksi inflamasi dari gingiva yang ditandai dengan
perubahan warna, perdarahan, adanya pembengkakan, dan lesi pada gingiva.
Gingivitis sering terjadi baik pada anak maupun dewasa.6 Sebagian besar kasus
gingivitis terjadi karena kurangnya kebersihan mulut yang baik, yanag
menyebabkan akumulasi plak dan kalkulus, namun banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi kerentanan gingiva terhadap flora rongga mulut.7
Perawatan gingivitis pada sebagian besar kasus yang disebabkan oleh plak
adalah dengan melakukan prosedur scalling dan root planning. Gingivitis jika
diidentifikasi dan dirawat, dapat dengan mudah diatasi karena kondisinya dapat
pulih pada tahap awal. Namun, gingivitis kronis jika tidak segera dirawat dapat
berkembang menjadi periodontitis yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan
tulang dan menyebabkan kehilangan gigi.8
DAFTAR PUSTAKA

1. Stephen JM. Gingivitis Overview Background. Medscape. 2023;10(1).


2. Fitri H, Fajrin FN, Kusuma N, Suhari N. Efek Pemberian Zink Pasca Scaling Root
Planning Terhadap Kadar Mmp-8 Saliva Pada Pasien Gingivitis. B-Dent: Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2022;6(2):132-141.
3. Handayani IT, Karyadi E. Kuretase Sebagai Perawatan Gingivitis Marginalis
Lokalisata Pada Gigi Anterior Mandibula (Laporan Kasus). Prosiding Dental
Seminar Universitas Muhammadiyah Surakarta (Densium). Published online 2021.
4. Faizah A, Silmina I. Curettage as a Follow-up Treatment in Lower Anterior
Gingivitis
Cases: Case Report. Prosiding 14th Urecol: Seri Kesehatan. Published online 2021.
5. Khan MHI, Eka SA, Iqbal MA. Management of Chronic Gingivitis with localized
periodontitis by Nonsurgical (Phase I) Periodontal Therapy- A Case Report. Update
Dental College Journal. 2018;7(2):33-37.
6. Sam U, Manado R, Korompot F, et al. Efektivitas Tindakan Skeling terhadap
Perawatan Gingivitis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Jurnal e-Gigi (eG).
2019;7(2):58-64.
7. Alawadh MA. Gingivitis: An Overall View for Undergraduate. Research Gate.
Published online 2018.
8. Rathee M, Jain P. Gingivitis. StatPearls Publishing. Published online 2020.

Anda mungkin juga menyukai