DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui penegakan diagnosis penyakit gingivitis pada kasus.
2. Mengetahui diagnosis pada laporan kasus.
3. Mengetahui perawatan penyakit gingivitis pada kasus?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KASUS I5
Anamnesis:
Seorang pria berusia 40 tahun datang untuk konsultasi di outdoor patient
department (ODP) dari Update Dental Collage, Dhaka, Bangladesh. Pasien memberi
tahukan mengenai Riwayat mengkonsumsi buah pinang dan sirih dengan tembakau
kunyah. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah mengunjungi dokter gigi manapun untuk
perawatan gigi.
Pemeriksaan klinis:
Pada pemeriksaan intra oral, ahli bedah mulut OPD mendeteksi plak supra dan
subgingiva, kalkulus, perdarahan saat probing, poket periodontal di sekitar gigi molar
rahang atas dan rahang bawah, gigi premolar dan di regio anterior. Pembengkakan
gingiva lokal juga ditemukan di regio anterior kanan bawah antar insisivus lateral dan
kaninus.
Gambar 4. Gambaran gingiva yang sehat dengan kebersihan mulut yang lebih baik
dan resolusi pembengkakan gingiva lokal setelah sebulan.
2.2. KASUS II4
Anamnesis:
Seorang perempuan 23 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri
mengeluhkan giginya terasa kotor dan kasar sehingga merasa tidak nyaman. Pasien
merasa gusinya sering mengeluarkan darah ketika menyikat gigi dan sering merasakan
bau mulut. Keluhan tersebut dirasakan di area gigi depan bawah. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik dan tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan maupun
cuaca.
Pemeriksaan klinis:
Pada pemeriksaan ekstraoral tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan intraoral
ditemukan adanya daerah kemerahan dan inflamasi serta pembengkakan gingiva
interdental regio anterior rahang bawah. Pemeriksaan gingival indeks menunjukkan
skor
2,1 yang dikategorikan dalam gingivitis sedang, plak indeks ditemukan 80% dan skor
oral hygine 3,8. Poket periodontal terdapat pada bagian labial gigi 32,31, dan 41
sedalam
4 mm serta BOP positif.
Gambar 1. Gambaran klinis gingiva anterior rahang bawah tampak dari labial.
Perawatan:
Diagnosis pada kasus tersebut adalah gingivitis et causa plak dan kalkulus dengan
rencana perawatan fase 1 dengan scalling dan root planning menggunakan scaler
ultrasonic lalu dilakukan polishing menggunakan brush dengan campuran pasta dan
pumice pada permukaan gigi.
Gambar 2. Setelah dilakukan scalling dan root planning.
Setelah kunjungan pertama dilanjutkan dengan kunjungan kedua mengenai
evaluasi paska perawatan scalling dan root planning. Hasil pemeriksaan subjektif
pasien masih merasa sedikit linu. Hasil pemeriksaan objektif masih terdapat
gambaran klinis inflamasi dan adanya poket pada gigi 33,32,42,43 dengan
kedalaman
3 mm dan BOP positif. Pada pemeriksaan oral hygiene skor pasien 1,1 dan plak
indeks sebesar 9,8%. Dari hasil evaluasi pasien disarankan untuk menjalani
perawatan kuretase dengan kuretase konvensional menggunakan kuret gracey no 1-4
untuk bagian anterior. Setelah prosedur kuretase lalu diaplikasikan Metronidazole
gel.
Perawatan kuretase yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik. Pada hari
ke 14 setelah perawatan kuretase dilakukan evaluasi menghasilkan gambaran klinis
berkurangnya area inflamasi dengan ditandai warna gingiva regio 33,32,42,43
menjadi lebih pucat dari sebelumnya dengan tekstur gingiva stipling, kedalaman
poket menjadi 2 mm dan BOP negative.
Gambar 3. Gambaran klinis setelah 14 hari paska perawatan kuretase
Kesimpulan:
Gingivitis merupakan reaksi inflamasi dari gingiva yang ditandai dengan
perubahan warna, perdarahan, adanya pembengkakan, dan lesi pada gingiva.
Gingivitis sering terjadi baik pada anak maupun dewasa.6 Sebagian besar kasus
gingivitis terjadi karena kurangnya kebersihan mulut yang baik, yanag
menyebabkan akumulasi plak dan kalkulus, namun banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi kerentanan gingiva terhadap flora rongga mulut.7
Perawatan gingivitis pada sebagian besar kasus yang disebabkan oleh plak
adalah dengan melakukan prosedur scalling dan root planning. Gingivitis jika
diidentifikasi dan dirawat, dapat dengan mudah diatasi karena kondisinya dapat
pulih pada tahap awal. Namun, gingivitis kronis jika tidak segera dirawat dapat
berkembang menjadi periodontitis yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan
tulang dan menyebabkan kehilangan gigi.8
DAFTAR PUSTAKA