FRENEKTOMI
Disusun oleh :
Rachma Dewi
Tri Wahyuni
Pembimbing :
Anatomi Gingiva :
Yaitu bagian gingival yang mengelilingi leher gingival. Tidak melekat secara
langsung pada gigi dan membentuk dinding jaringan lunak sulkus gingiva.
2. Ceruk Gingiva
Yaitu garis dangkal atau lekukan pada permukaan gingival yang memisahkan
gingiva bebas dan gingiva cekat.
3. Gingiva berkeratin
Yaitu bagian gingival yang berkeratin yang meluas dari tepi gingival ke
pertemuan mukogingiva
4. Gingiva Cekat
Yaitu bagian gingival yang meluas ke apical dari daerah ceruk gingival bebas
(free gingival groove) kea rah pertemuan gingival.
5. Pertemuan mukogingival
6. Ceruk interdental
Yaitu ceruk vertical sejajar dengan sumbu panjang gigi, terdapat pada daerah
interdental gingiva cekat.
7. Papila interdental
Yaitu bagian gingival yang mengisi ruang interproksimal antara dua gigi yang
bersebelahan.
Yaitu ruang atau celah yang dibatasi oleh gigi dan gingival bebas serta didasari
oleh epithelium junctional (penghubung)
9. Frenulum
yaitu lipatan kecil dari membran mukosa yang mengikat bibir atau pipi ke
prosessus alveolaris dan berfungsi membatasi pergerakan pipi atau bibir
(Carranza,1996).
Frenulum labialis superior adalah sisa dari struktur embrio yang menghubungkan
tuberkula bibir atas ke papilla palatina. Frenulum labial pada masa bayi normalnya mempunyai
daerah perlekatan yang rendah di dekat puncak prosesus alveolaris atas di garis tengah. Pada periode
gigi susu, frenulum labialis superior sering terlihat melekat pada prossesus alveolaris di
antara gigi - gigi insisivus sentral atas.
Tujuan Frenektomi
- Estetik
- Pembaruan jaringan sekitar gigi meliputi kontur gingiva, posisi gingiva dan papilla.
b) Frenulum sedang : seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar sampai dengan
gingiva cekat
c) Frenulum tinggi : seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar sampai dengan
gingiva cekat dan gingiva tepi.
a) Indikasi
- Perlekatan frenulum yang tinggi yang memperhebat inflamasi gingiva dan poket
b) Kontraindikasi
- Psikologis pasien tidak mendukung (takut, cemas, tekanan darah rendah, takikardi)
LAPORAN KASUS
Identifikasi
Nama : Intan Suci Nuraini
Umur : 15 tahun
Suku : Jawa
No. RM : 30982
Pemeriksaan Subjektif :
CC : Pasien mengeluhkan terdapat gusi yang terlihat besar pada sekitar gigi seri
atasnya.
PI : Pasien mengeluhkan terdapat gusi yang terlihat besar pada sekitar gigi seri
atasnya. Keluhan tersebut dirasakan pasien sejak 3 minggu yang lalu. Ketika pasien
ingin dilakukan pemotongan gusi, dokter gigi yang menangani menyarankan jika
perlekatan gusi di antara gigi depan atas diambil atau dipotong terlebih dahulu supaya
ketika dilakukan pemotongan pada gusi yang membesar tersebut bisa berjalan dengan
baik.
PDH : Pasien pernah ke dokter gigi untuk membersihkan karang giginya 1 bulan
yang lalu. Pasien pernah dilakukan pencabutan gigi geraham kiri 4 bulan yang lalu.
PMH : Pasien tidak dicurigai mempunyai riwayat penyakit sistemik. Tidak sedang
konsumsi obat apapun, tidak memiliki alergi obat.
Pemeriksaan Objektif :
a. Pemeriksaan Ekstra oral
Tidak ada kelainan/ keluhan pada jaringan sekitar kepala, leher, TMJ dan jaringan
limponodi pasien.
Terdapat frenulum labialis sedang, tebal. Jaringan disekitar frenulum normal dan
sehat.
c. Pemeriksaan penunjang
Vital Sign :
- Tekanan darah : 100/80 (Normal)
- Nadi : 82 X/menit
- Respirasi : 20 X/menit
- Suhu : Afebris
Penampakan Klinis :
d. Assesment
e. Treatment
- Foto klinis
- Frenektomi
- Kontrol – observasi
PROSEDUR KERJA DAN TAHAPAN PERAWATAN
Persiapan fisik pasien :
Pasien dalam kondisi sehat, cukup tidur, telah makan, tidak dalam kondisi
lelah, tidak ada penyakit sistemik (jika ada, harus dalam keadaan terkontrol).
- Spuit injeksi
- Needle holder
- Scalpel
- Blade no 12 dan 15
- Kuret
- Hemostat
- Rasparatorium kecil
Bahan :
- Pehacain
- Kassa
- Kapas
- Periodontal pack
- Benang suturing
- Povidon iodin
- Salin
Tahapan Perawatan
1. Desinfeksi area atau daerah yang akan dibedah dengan iod.
2. Pemberian lokal anastesi pada distal dan mesial frenulum masing-masing 1 cc, serta
injeksi anastesi ½ cc di bagian palatal untuk injeksi nervus nasopalatina.
5. Kemudian bagian frenulum labialis di daerah inferior hemostat kita insisi untuk
melepaskan dari mukosa alveolaris maupun dasar frenulum. Mukosa tersebut
dihilangkan sampai dasar periosteum termasuk serabut-serabutnya juga dihilangkan.
Lalu suturing dengan interupted suturing.
6. Untuk mencegah relaps dilakukan fenetrasi di daerah permukaan tulang dengan alat
kuret dikerok dan dibersihkan semua jaringan dan serabut periosteum diambil supaya
tidak ada pertemuan serabut bagian koronal dengan bagian apikal.
10. Kontrol
Setelah 1-2 minggu jahitan dan dressing dapat dilepas. Proses pemulihan yang
sempurna berlangsung selama ±1 bulan.
Evaluasi tindakan :
1. Pada saat menginsisi muksosa frenulum, lakukan dengan mantap, dan diusahakan dalam
sekali incisi.
2. Saat meretraksi bibir atas, pastikan tidak menutupi hidung sehingga tidak mengganggu
pernapasan pasien.
3. Daerah pasca insisi harus diperiksa kembali untuk mengetahui tidak ada mukosa yang
tertinggal pada daerah incisi.
4. Kerja sama tim sangat diperlukan
PROGNOSA
Diperkirakan hasil perawatan baik, jika frenektomi dilakukan tanpa meninggalkan
jaringan frenulum. Penyembuhan diperkirakan baik karena :
- Pasien kooperatif.
KESIMPULAN
Frenektomi yang dilakukan untuk menunjang perawatan gingivektomi pada gingiva
yang membesar di dekat frenulum akan memberikan hasil perawatan yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Putri Ferina. 2011. Frenektomi. nitnopinky.blogspot.com/2011/12/frenektomi.html.
Carranza jr & newman G.M : Clinical Periodontology, 9th . ed., W. B saunders Company,
Philadelphia, 2002 : 112-113.
Devishree, Sheela Kumar Gujjari, & P.V. Shubhashini. 2012. Frenectomy: A Review with the
Reports of Surgical Technique. J Clin Diagn Res.
Foster T. D. 1999. Buku Ajar Ortodonsi, ed. III. Jakarta : EGC.
Grant D. A., Stern I. B., & Everett F. G. 1972. Orban’s Periodontics, 4thed. Mosby Company,
St. Louis.
Hamzah, Muhammad. 2014. Anatomi Gingiva.
http://hamzahcorner.blogspot.com/2014/01/anatomi-gingiva.html.
Juliatri. 2013. Gingiva atau Gusi. http://www.juliatri.com/2013/05/gingiva.html
Koora K., Muthu M.S, & Rathna P.V. 2007. Spontaneous Closure of Midline Diastema
Following Frenectomy. J Indian Soc Pedod Prev Dent.
Peter F. Fedi, Arthur R. Vernino, & John L. Gray. 2012. Silabus Periodonti Ed. 4. Jakarta :
EGC.
Suproyo hartati, drg. 2009. Penatalaksanaan Penyakit Jaringan Periodontal Edisi 2. Kanwa
Publisher. Yogyakarta
Yogyakarta,
Mengetahui,
Pembimbing