Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN INDIVIDU PREKLINIK

ASUHAN KEPERAWATAN BEDAH MULUT III & IV

Nama Mahasiswa : Kukuh Eko Prabowo


NIM : 15/382631/KG/10305
Kelompok :2
Pembimbing : drg. Sudirman
Tanggal Masuk : 31 Oktober 2018
Tanggal Keluar : 28 November 2018

PROGRAM STUDI HIGIENE GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

PENDAHULUAN
Bedah mulut adalah tindakan operasi berupa eksodonsi dan odontektomi. Eksodonsi
atau pencabutan gigi merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana pada
gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Pencabutan gigi juga merupakan
tindakan bedah minor pada bidang kedokteran gigi yang melibatkan jaringan keras dan
jaringan lunak pada rongga mulut. Pada tindakan pencabutan gigi harus memperhatikan
keadaan lokal maupun keadaan umum penderita dan memastikan penderita dalam keadaan
sehat (Lande dkk., 2015). Odontektomi merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengambil gigi yang tidak erupsi dan gigi yang erupsi sebagian atau sisa akar yang tidak
dapat diekstraksi dengan menggunakan tang oleh sebab itu harus dilakukan pembedahan.

LAPORAN PREKLINIK BEDAH MULUT


ASISTEN OPERATOR ODONTEKTOMI RESIDEN I

I. Kasus
Seorang pasien bernama Marlina datang ke klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo
dengan keluhan ingin mencabut gigi belakang kanan bawah dan atas tumbuh miring dan
ingin dicabut.

II. Pembahasan
Indentitas Pasien
Nama : Marlina Rahardyandini
Nomor RM : 19-90-90
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Golongan Darah :O
Pekerjaan : Mahasiswi

Tindakan : Odontektomi 48 dan 18


Operator : drg. Fadhli Rahman

Hari, tanggal tindakan : Rabu, 14 November 2018

III. Hasil Pemeriksaan


1. Pemeriksaan Subyektif
Chief Complain (CC)
Seorang pasien bernama Marliana Rahadyandini yang berusia 22 tahun datang ke
klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan ingin mencabut gigi
belakang kanan bawah dan atas yang tumbuh miring. Pasien pernah cabut gigi
beberapa minggu yang lalu dan mempunyai riwayat penyakit sistemik, alergi dan
maag.
Present Illness (PI)
Tidak terdapat rasa sakit pada gigi tersebut.

2. Pemeriksaan Obyektif
Keadaaan umum : Baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 97x/ menit
Respirasi : 18x/ menit
Suhu : 36,5°C
Intraoral : Terdapat gigi 48 dan 18 dengan kavitas kedalaman pulpa
Foto rontgen : Terdapat gigi 48 posisi distoangular, jarak mesiodistal gigi 48
lebih kecil terhadap gigi 47 dengan linea oblique eksterna.
Gigi 18 posisi distoangular, puncak tonjol setinggi serviks gigi
17.

3. Analisis
Gigi 48 dan 18 impaksi

4. Planning
Informed consent
Odontektomi gigi 48, 18
Medikasi
Evaluasi/kontrol

5. Tindakan
Telah dilakukan Odontektomi gigi 48 dan 18

IV. Prosedur Perawatan


1. Tahap Awal
Sebelum perawatan dilakukan, pasien diminta untuk melakukan foto rontgen. Setelah
pasien melakukan foto rontgen, vital sign pasien diukur untuk memastikan bahwa
pasien dalam keadaan yang baik untuk menerima tindakan.

2. Tahap Persiapan
Asisten operator menyiapkan ruangan serta alat dan bahan yang akan digunakan
untuk tindakan pembedahan. Instrumen yang disiapkan yaitu diagnostik set,tang
cabut gigi geraham 3 rahang atas dan bawah ( gigi 48 dan 18) blade, scalpel handle,
raspatorium, gunting, kuret, pinset sirurgis, bone file, needle holder, suture, fissure
bur, round bur, bein, luxator, highspeed handpiece, suction, dan spuit injeksi. Bahan
yang perlu disiapkan antara lain iodine, NaCl, lidokain, kasa, spongostan. Selain itu
gelas kumur dan duk juga harus disiapkan.

3. Tahap Pelaksanaan
Sebelum melakukan tindakan, operator dan asisten operator menggunakan alat
pelindung diri yaitu masker dan handscoon. Tugas asisten operator dalam tahap
pelaksanaan yaitu:
a. Mempersilahkan pasien duduk
b. Mengisi gelas kumur
c. Memasang duk pasien
d. Memasang bur dan suction
e. Menyiapkan iod dan larutan NaCl
f. Memasang blade pada scalpel handle
g. Mengisi spuit injeksi dengan lidokain
h. Menyiapkan kasa
i. Melakukan transfer instrumen
j. Membersihkan instrumen dan ruangan
Setelah tindakan selesai dilakukan, asisten operator bertugas membersihkan
instrumen yang telah digunakan dan membersihkan ruangan yang telah dipakai.

4. Edukasi Pasien Paska Odonektomi


a. Bila perdarahan terus berlangsung, lipatlah kain kasa/tampon/kasa dan taruh di
atas bekas pembedahan selama 30 menit sampai 1 jam.
b. Jangan sering berkumur.
c. Jangan menghisap pada daerah yang telah dilakukan tindakan.
d. Jangan sering meludah.
e. Hindari makanan yang keras untuk mencegah kerusakan daerah pembedahan.
f. Jangan mengunyah permen karet.
g. Jangan merokok.
h. Lakukan sikat gigi seperti biasa.
i. Istirahat yang cukup membantu mempercepat waktu penyembuhan.

Operator

drg. Fadhli Rahman

LAPORAN PREKLINIK BEDAH MULUT


ASISTEN OPERATOR ODONTEKTOMI RESIDEN II

I. Kasus
Seorang pasien bernama Berliana datang ke klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo
dengan keluhan ingin mencabut gigi paling belakang.
II. Pembahasan
Indentitas Pasien
Nama : Berlina Hidayati
Nomor RM : 20-18-23
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
Golongan Darah :-
Pekerjaan : Mahasiswi
Tindakan : Odontektomi gigi 48
Operator : drg. Bima
Hari, tanggal tindakan : Jumat, 9 November 2018

III. Hasil Pemeriksaan


1. Pemeriksaan Subyektif
Chief Complain (CC)
Seorang pasien bernama Berlina Hidayati yang berusia 22 tahun datang ke klinik
Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan gigi ingi mencabut gigi belakang
kanan bawah . Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik dan alergi obat.
Present Illness (PI)
Tidak terdapat rasa sakit pada gigi tersebut.

2. Pemeriksaan Obyektif
Keadaaan umum : Baik
Tekanan darah : 100/84 mmHg
Nadi : 94x/ menit
Respirasi : 18x/ menit
Suhu : 36,5°C
Intraoral : Terdapat gigi 48 dengan kavitas kedalaman pulpa
Foto rontgen : Terdapat gigi 48 posisi mesioangular, jarak gigi 48 terhadap
gigi 47 lebih besar mesiodistal gigi 48
3. Analisis
Gigi 48 impaksi
4. Planning
Inform consent
Odontektomi gigi 48
5. Tindakan
Odontektomi gigi 48

IV. Prosedur Perawatan


1. Tahap Awal
Sebelum perawatan dilakukan, pasien diminta untuk melakukan foto rontgen. Setelah
pasien melakukan foto rontgen, vital sign pasien diukur untuk memastikan bahwa
pasien dalam keadaan yang baik untuk menerima tindakan.

2. Tahap Persiapan
Asisten operator menyiapkan ruangan serta alat dan bahan yang akan digunakan
untuk tindakan pembedahan. Instrumen yang disiapkan yaitu diagnostik set, tang
cabut gigi molar 3 rahang bawah kanan ( gigi 48), blade, scalpel handle, raspatorium,
gunting, kuret, pinset sirurgis, bone file, needle holder, suture, fissure bur, round bur,
bein, luxator, highspeed handpiece, suction, dan spuit injeksi. Bahan yang perlu
disiapkan antara lain iodine, NaCl, lidokain, kasa, spongostan. Selain itu gelas kumur
dan duk juga harus disiapkan.

3. Tahap Pelaksanaan
Sebelum melakukan tindakan, operator dan asisten operator menggunakan alat
pelindung diri yaitu masker dan handscoon. Tugas asisten operator dalam tahap
pelaksanaan yaitu:
a. Mempersilahkan pasien duduk
b. Mengisi gelas kumur
c. Memasang duk pasien
d. Memasang bur dan suction
e. Menyiapkan iod dan larutan NaCl
f. Memasang blade pada scalpel handle
g. Mengisi spuit injeksi dengan lidokain
h. Menyiapkan kasa
i. Melakukan transfer instrumen
j. Membersihkan instrumen dan ruangan
Setelah tindakan selesai dilakukan, asisten operator bertugas membersihkan
instrumen yang telah digunakan dan membersihkan ruangan yang telah dipakai.

4. Edukasi Pasien Paska Odonektomi


a. Bila perdarahan terus berlangsung, lipatlah kain kasa/tampon/kasa dan taruh di
atas bekas pembedahan selama 30 menit sampai 1 jam.
b. Jangan sering berkumur.
c. Jangan menghisap pada daerah yang telah dilakukan tindakan.
d. Jangan sering meludah.
e. Hindari makanan yang keras untuk mencegah kerusakan daerah pembedahan.
f. Jangan mengunyah permen karet.
g. Jangan merokok.
h. Lakukan sikat gigi seperti biasa.
i. Istirahat yang cukup membantu mempercepat waktu penyembuhan.

Operator
drg. Bima

LAPORAN PREKLINIK BEDAH MULUT


ASISTEN OPERATOR EKSODONSI CO-ASS

I. Kasus
Seorang pasien bernama Ria datang ke klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo
dengan keluhan ingin mencabut gigi geraham kiri bawahnya.

II. Pembahasan
Identitas Pasien
Nama : Ria Anggreria
Nomor RM : 20-19-33
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun 1 Bulan
Golongan Darah :B
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tindakan :
Operator :.Daniel Rino, S.KG.
Hari, tanggal tindakan : Selasa, 13 November 2018

III. Hasil Pemeriksaan


1. Pemeriksaan Subyektif
Chief Complain (CC)
Seorang pasien bernama Ria Anggreria yang berusia 23 tahun datang ke klinik Bedah
Mulut RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan ingin dicabut gigi geraham bawah
kanan yang berlubang besar.
Present Illness (PI)
Tidak sakit, dulu pernah berlubang lalu ditambal, namun sering lepas, pernah bengkak
4 minggu lalu dan sudah hilang
Past Dental History (PDH)
5 tahun yang lalu pernah ditambal

2. Pemeriksaan Obyektif
Keadaaan umum : Baik, compos mentis, kooperatif
Tekanan darah : 123/67 mmHg
Nadi : 83x
Respirasi : 17x
Suhu : 36,5°C
Intraoral : Gigi 46 terdapat karies kedalaman dentin dengan pulpa
terbuka adanya polip. Gigi 26 terdapat karies kedalaman
dentin
Perkusi :-
Palpasi :-
Sondasi :-
CE :-

3. Analisis
Gigi 46 mengalami nekrosis polip pulpa, gigi 26 karies dentin pulpitis reversible
4. Planning
Informed Consent
Eksodonsi gigi 46
Medikasi
DHE untuk gigi 26

5. Tindakan
Telah dilakukan pencabutan gigi 46 dengan menggunakan lidocaine 2%, 2 ampul
tanpa komplikasi

6. Medikasi
Amoxicillin tablet 500 mg tab no XV
S3dd tab 1 pcs
Paracetamol 500 mg tab no XV

IV. Prosedur Perawatan


1. Tahap Awal
Sebelum perawatan dilakukan vital sign pasien diukur untuk memastikan bahwa
pasien dalam keadaan yang baik untuk menerima tindakan. Vital sign yang diukur
yaitu tekanan darah, respirasi, nadi, dan suhu tubuh.

2. Tahap Persiapan
Asisten operator menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan
eksodons. Alat dan bahan yang disiapkan yaitu diagnostik set, mandibular first molar
forcep, bein, luxator, duk, spuit injeksi, iodine, ampul lidokain, larutan NaCl, gelas
kumur, kapas, kasa, tampon.

3. Tahap Pelaksanaan
Sebelum melakukan tindakan, operator dan asisten operator menggunakan alat
pelindung diri yaitu masker dan handscoon. Tugas asisten operator dalam tahap
pelaksanaan tindakan eksodonsi yaitu:
a. Mempersilahkan pasien duduk
b. Mengisi gelas kumur
c. Memasang duk pasien
d. Menyiapkan iod dan larutan NaCl
e. Mengisi spuit injeksi dengan lidokain
f. Menyiapkan kasa
k. Melakukan transfer instrumen
Pada proses eksodonsi terjadi kesulitan yaitu gigi pasien tersebut patah, hanya
mahkota yang berhasil dicabut dengan tang sedangkan akar gigi masih tersisa,
sehingga dilakukan odontektomi pada akar gigi yang masih tersisa.
Tugas asisten operator dalam tahap pelaksanaan tindakan odontektomi yaitu:
a. Menyiapkan alat odontektomi
Alat yang disiapkan untuk tindakan odontektomi adalah blade, scalpel handle,
high speed handpiece, round bur, fissure bur, suture, needle holder, suction, bone
file, pinset sirurgis, raspatorium dan gunting.
b. Memasang suction dan bur
c. Melakukan transfer instrumen
d. Membersihkan instrumen dan dental unit setalah tindakan selesai dilakukan

4. Edukasi Pasien Paska Tindakan


a. Bila perdarahan terus berlangsung, lipatlah kain kasa/tampon/kasa dan taruh di
atas bekas pembedahan selama 30 menit sampai 1 jam.
b. Jangan sering berkumur.
c. Jangan menghisap pada daerah yang telah dilakukan tindakan.
d. Jangan sering meludah.
e. Hindari makanan yang keras untuk mencegah kerusakan daerah pembedahan.
f. Jangan mengunyah permen karet.
g. Jangan merokok.
h. Lakukan sikat gigi seperti biasa.
i. Istirahat yang cukup membantu mempercepat waktu penyembuhan.

Operator
Daniel Rino, S.KG.
LAPORAN PREKLINIK BEDAH MULUT
ASISTEN OPERATOR KASUS Sialolithiasis CO-ASS dan RESIDEN

I. Kasus
Seorang pasien bernama datang ke klinik Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo dengan
keluhan ingin mencabut gigi geraham kiri bawah berlubang besar dan ingin dicabut.

II. Pembahasan
Identitas Pasien
Nama : Ahmad Riyanto
Nomor RM : 20-22-66
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 Tahun
Golongan Darah :O
Pekerjaan : Lain-lainnya

Tindakan : Eksisi sialolith


Operator : drg. Sudirman dan Putu Putri ,S.KG.
Hari, tanggal tindakan : Senin, 26 November 2018

III. Hasil Pemeriksaan


1. Pemeriksaan Subyektif
Chief Complain (CC)
Seorang pasien bernama Ahmad Riyanto yang berusia 35 tahun datang ke klinik
Bedah Mulut RSGM Prof. Soedomo dengan mengeluhkan benjolan pada dasar mulut
dibawah lidah, pasien merasa terganggu dan risih
Present Illness (PI)
Keluhan tersebutdirasakan sejak 1 bulan yang lalu, tidak terasa sakit, awalnya muncul
benjolan dengan ujung keputihan yang keras. Pernah mengalami hal yang sama 3
bulan yang lalu, sempat dipencet dan keluar benda putih keras dan berulang kembali.
Ukuran lebih besar dari ukuran yang sekarang.
Past Dental History (PDH)
Pasien pernah mengalami kecelakaan 7 bulan yang lalu karena kecelakaan motor,
patah rahang dan dilakukan operasi rahang. Dipasang pen kanan dan kiri dan tidak
boleh mengunyah selama 4 bulan, makanan lewat selang, mulut dan bibir saat itu
terasa kering. Belum pernah cabut gigi, tambal gigi maupun bersihin karang gigi. Gigi
taring atas kanan yang patah dihaluskan untuk tempat masuknya selang makanan saat
diet lunak.

2. Pemeriksaan Obyektif
Keadaaan umum : Baik
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 77x/ menit
Respirasi :-
Suhu : 37 °C
Intraoral :
11 terdapat kavitas kedalaman email di permukaan servikal gigi (karies email)
Perkusi :-
Palpasi :-
Sondasi :-
CE :+

13 terdapat gigi yang fraktur ½ mahkota gigi


Perkusi :-
Palpasi :-
Sondasi :+
CE :+

28 terdapat sisa akar


48 terdapat kavitas kedalaman dentin di permukaan oklusal gigi (karies dentin)
Perkusi :-
Palpasi :-
Sondasi :+
CE :+

3. Analisis
Dx/ Sialolithiaosis
Dx/ Smoker melanosis
Dx/ Karies email 11
Dx/ Radices 28
Dx/ Karies Dentin 48
Dx/ Smoker Hiperkeratosis
Dx/ Fraktur 13

4. Planning
1. K.I.E
2. Eksisi sialolith
3. Penambalan gigi
4. Cabut gigi
5. Evaluasi

5. Tindakan
Eksisi sialolith

IV. Prosedur Perawatan


1. Tahap Awal
Sebelum perawatan dilakukan vital sign pasien diukur untuk memastikan bahwa
pasien dalam keadaan yang baik untuk menerima tindakan. Vital sign yang diukur
yaitu tekanan darah, respirasi, nadi, dan suhu tubuh.

2. Tahap Persiapan
Asisten operator menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan
eksisi sialolith. Alat dan bahan yang disiapkan yaitu diagnostik set, gunting kecil dan
besar, duk, spuit injeksi, iodine, ampul lidokain, larutan NaCl, gelas kumur, kapas,
kasa, tampon.
3. Tahap Pelaksanaan
Sebelum melakukan tindakan, operator dan asisten operator menggunakan alat
pelindung diri yaitu masker dan handscoon. Tugas asisten operator dalam tahap
pelaksanaan tindakan eksodonsi yaitu:
a. Mempersilahkan pasien duduk
b. Mengisi gelas kumur
c. Memasang duk pasien
d. Menyiapkan iod dan larutan NaCl
e. Mengisi spuit injeksi dengan lidokain
f. Menyiapkan kasa
g. Melakukan transfer instrumen
h. Membersihkan instrumen setelah tindakan selesai dilakukan

4. Edukasi Pasien Paska Tindakan


a. Istirahat yang cukup membantu mempercepat waktu penyembuhan.

Co-ass Residen

Putu Putri, S.KG drg. Sudirman


Daftar Pustaka

Lande, R., Kepel, J. B., Siagian, K. V. 2015. Gambaran Faktor Risiko dan Komplikasi
Pencabutan Gigi di RSGM PSPDG-FK UNSRAT. Jurnal e-GiGi (eG). 3(2): 476-481.

Saleh, E. 2006. Strategi dalam Mengurangi Komplikasi Odontektomi Gigi Molar Ketiga
Bawah. Mutiara Medika. 6(2): 122-125.

Anda mungkin juga menyukai