Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Radiologi Dental

Nama : xxxxxxxxx NIM: 11xxxxx SGD : 1

A. Tinjauan Pustaka
Penggunaan sinar Rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran umum dan kedokteran gigi yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana perawatan. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada 2 yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. Pada teknik intraoral , film Rontgen diletakkan didalam mulut pasien, salah satunya adalah foto periapikal dan bite wing serta oklusal, sedangkan pada teknik foto Rontgen ekstraoral, film Rontgen diletakkan diluar mulut pasien , salah satunya adalah foto panoramik, macam lainnya adalah lateral foto, cephalometri dan lain-lain. Radiografi dapat menjadi dasar rencana perawatan dan mengevaluasi perawatan yang telah dilakukan. Radiografi dapat digunakan untuk memeriksa struktur yang tidak terlihat pada pemeriksaan klinis. Kegunaan foto Rontgen gigi yaitu: 1. Untuk mendeteksi lesi, dll. 2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit. 3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut. 4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan. 5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi. 6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma. 7. Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktuwaktu. Teknik Rontgen Intra oral Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. 1. Teknik Rontgen Periapikal Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisektris 2. Teknik Bite Wing Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.

3. Teknik Rontgen Oklusal Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.

B. Identitas Pasien
Nama Pasien : Andhinda Pramudya Jenis Kelamin : Laki laki Umur :18 th Alamat : Katiasa Baru Cirebon Elemen gigi :Incisivus I dan incisivus II rahang atas

C. Cara Kerja
1. Pasien diinstruksikan untuk melepas perhiasan dan bahan logam,jepit rambut,gigi tiruan atau alat orthodontic yang dikenakan 2. Menjelaskan secara singkat prosedur pengambilan radiograf dan pergerakan pesawat sinar X kepada pasien 3. Pasien diminta mengenakan Apron 4. Pasien ditempatkan secara akurat pada pesawat sinar X sesuai dengan daerah gigi yang akan dilakukan foto rontgen. a. Amati bagian film yang berupa titikk menonjol yang disebut DOT dan sisi sebaliknya yang disebut DIMPLE b. Bagian DOT ini pada saat membuat radiografi harus menghadap kearah sumber sinar X. JANGAN TERBALIK c. Amati dan catat letak DOT menempal pada gigi atau objek dalam rongga mulut, gunanya untuk mengetahui pada region mana gigi tersebut terletak d. Cara meletakkan film pada mulut pasien: i. Gigi anterior : sumbu panjang film diletakkan secara vertical ii. Gigi posterior : sumbu panjang film diletakkan secara horizontal, jarak antara oklusal gigi dengan tepi film sekitar 3mm. 5. Pastikan posisi film dengan baik dan benar,dengan memakai teknik pararel atau bisecting teknik 6. Pasien untuk tidak bergerak dan memegang film (tergantung daerah kerja) 7. Pintu ruangan ditutup dan tombol pesawat sinar X ditekan (sebelumnya menentukan dosis sinar sesuai bentuk fisik pasien di monitor)

8. Setelah pengambilan radiograf selesai,dilakukan prosesing di dalam kamar gelap atau dengan larutan universal dengan spuit ijeksi 9. Pejet pelan pelan film yang terisi larutan pencuci selama kurang lebih 1 menit 10. Buka film di aliran air dengan hati hati 11. Keringkan dengan hair driyer 12. Radiograf dapat dilihat dengan illumination box

D. Hasil dan Presentasi Hasil

Hasil pengambilan yang didapat baik dan jelas tidak ada kesalahan di pihak operator dan juga pada pasien dimana radiograf sangat jelas menggambarkan bentuk gigi dari pasien dan tidak ditmukanya kelainan dan gigi pasien normal

Semarang, 25 Juli 2011 Mengetahui Praktikan

(drg. Benni Benyamins)

(Johxxxxxxx/112xxxxx1)

Daftar Pustaka http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/GAMBARAN%20DISTRIBUSI%20TEKNI K%20FOTO%20RONTGEN%20GIGI%20YANG%20DIGUNAKAN%20DI %20RSGM-FKG%20UNPAD.PDF http://www.scribd.com/doc/49445894/denrad-fix-bab http://media.isnet.org/iptek/100/Rontgen.html

Anda mungkin juga menyukai