Anda di halaman 1dari 4

3.4.1.

Periodonsia

Periodonsia adalah cabang ilmu dalam kedokteran gigi yang mempelajari struktur,

diagnosis dan perawatan jaringan periodontal atau jaringan penyangga gigi. Jaringan

periodontal yang baik harus mampu menjaga gigi pada tempatnya dan dapat menahan beban

yang didapat saat kita sedang mengunyah. Departemen bagian periodonsia biasanya

menangani kasus kasus kelainan pernyangga gigi.

1. Penyakit Gigi dan Mulut Terbanyak

a) Periodontitis kronis

b) Gingivitis (radang pada gusi)

c) Hipersensitive dentine

2. Sumber Daya Manusia

a) Dokter Gigi Spesialis

I. Rudhanton, drg., Sp.Perio.

II. Ega Lucida Chandra Kumala, drg. Sp.Perio.

III. Diah, drg., Sp.Perio. (tidak aktif)

IV. Ranny Rachmawati, drg., Sp. Perio. (tidak aktif)

V. Khusnul Munika Listari, drg. Sp.Perio.

VI. Nungky Devitaningtyas, drg (tidak aktif)

b) Dokter Gigi Muda

3. Jenis perawatan di bagian peridonsia :

a) Scalling root planing

b) Gingivitum (pemotongan gingiva)

c) Kuretase (operasi untuk membersihkan jaringan lunak gigi yang

mengalami peradangan)

d) Hipersensitive dentine (untuk gigi ngilu)

e) Splinting pada gigi goyang


4. Penatalaksanaan

a) Shift 1: 08.00-11.00

b) Shift 2: 11.00-14.00

5. Jumlah Pasien

Rata-rata pasien yang datang ke departemen periodonsia sekitar 20 orang per hari.

6. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana di periodonsia sudah lengkap, seperti kaca mulut, Fasilitas

ultrasonik scaler untuk membersihkan karang gigi (scalling). Tempat untuk

mensterilkan alat-alat kedokteran gigi memiliki ruangan tersendiri. Alat yang sudah

steril dijadikan 1 di tempatnya. Alat yang sudah rusak biasanya setiap 3 tahun sekali

diadakan pembugaran atau penukaran alat yang baru. Dan juga terdapat Ruang

Operasi untuk pasien yang membutuhkan operasi. Bahan yang sering digunakan

adalah betadine, alcohol, dan pasta pola.

7. SOP (Standart Operative Procedure)

SOP yang berlaku di periodonsia terdiri dari SOP asisten operator bedah

operasional, SOP Gingivektomi, SOP Operkulektomi, SOP Kuretase, SOP terapi

Hipersensitivitas Dentin, SOP Occlusal Adjusment, SOP Splinting, SOP skeling dan

penghalusan akar, dan SOP pengisian rekam medis periodonsia.

8. Pengendalian Infeksi

Pengendalian infeksi yang dilakukan di departemen ini adalah sterilisasi peralatan

medis yang digunakan dalam setiap pemeriksaan oral cavitas. Operator sudah

mengenakan APD dengan baik dan sampah telah dikelola dengan baik, yaitu

pemisahan jenis sampah serta pembuangan sampah secara rutin.


3.4.2. Bedah Mulut

1. SOP Bedah Mulut

SOP yang berlaku di bedah mulut terdiri dari SOP asisten operator bedah

operasional, SOP apikoektomi, dan SOP berbagai penyakit oral

2. Kasus Gigi dan Mulut Terbanyak

a) Periodontitis apikalis kronis

b) Impaksi

c) kista

d) Nekrosis dan abses

3. Penatalaksanaan

a) Shift 1: 08.00-11.00

b) Shift 2: 11.00-14.00

4. Sumber Daya Manusia

1) Dokter Spesialis

a. Drg. Fredy Mardiyantoro, Sp.BM.

b. Drg. Ester H. Lodra, Sp.BM

c. Drg. Lalita El Milla

d. Drg. Delvi Fitriani, M. Kes

e. Drg. Ariyati Retno Pratiwi, M. Kes

2) Dokter Gigi Muda

5. Data Kunjungan Pasien

Terdapat kurang lebih 10 pasien yang datang dalam sehari.

6. Pengendalian infeksi
Pengendalian infeksi yang dilakukan di departemen ini adalah sterilisasi

peralatan medis yang digunakan dalam setiap pemeriksaan oral cavitas.

Operator sudah mengenakan APD dengan baik dan sampah telah dikelola

dengan baik, yaitu pemisahan jenis sampah serta pembuangan sampah secara

rutin.

7. Tindakan

Jika dibutuhkan pemeriksaan penunjang akan dilakukan cek laboratorium.

Tindakan yang dilakukan dalam departemen penyakit mulut ini adalah tindakan

pemeriksaan saja, apabila terdapat keadaan yang lebih serius maka akan ada

surat rujukan, dimana rujukan internal diarahkan ke departemen lain di poli gigi,

dan rujukan eksternal di spesialis di luar poli gigi bahkan di luar RSUB.

8. Sarana prasarana

Sarana prasarana di departemen Bedah Mulut sudah lengkap. Alat yang

digunakan adalah kaca mulut, sonde, pinset, tray, petridish bersekat, dan prop.

Obat yang sering digunakan adalah asam mefenamat, triamsinolon asetonider

dan aloclair.

9.Jalur Perawatan

i. Melakukan pendaftaran diri ke loket menyatakan akan ke dental unit


ii. Mengisi identitas di rekam medis umum
iii. Tenaga Koas melakukan anamnesa dan pemeriksaan klinis pada pasien
iv. Tenaga koas menulis hasil rekam medis bedah mulut
v. Lalu melaporkan ke dokter gigi spesialis yang sedang berjaga
vi. Melakukan pemeriksaan penunjang (foto radiologi)
vii. Lalu melaporkan hasil foto kepada dokter gigi spesialis
viii. Apabila sudah disetujui baru dilakukan tindak lanjutan penanganan
kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai