Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN KARIES GIGI

No.Dokumen:SOP/ADMEN/II/020/2022
No. Revisi:00
SOP TanggalTerbit:28 Desember 2017
Halaman: ½
Disahkan oleh Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
TONJONG dr. Mudrikah
NIP 19700306 200701 2 013

1. Pengertian Pemeriksaan karies gigi adalah cara memeriksa, tahap-tahap diagnosa dan rencana
tindakan perawatan karies gigi di poli gigi dan mulut.
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email,dentin, dan sementum) yang
bersifat kronik progresif dan disebabkan aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang
dapat diragikan, ditandai dengan demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan
zat organiknya.
Karies gigi adalah penyakit infeksi mikrobiologi pada gigi yang menghasilkan
pelarutan dan kerusakan jaringan keras gigi.

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam memeriksa karies
gigi di Poli Gigi & Mulut.

3. Kebijakan Pemeriksaan karies gigi di Poli Gigi & Mulut harus mengikuti langkah - langkah
yang tertuang dalam SPO.
4. Prosedur 1.
Perawat gigi melakukan pemanggilan pasien,

2.
Perawat gigi mencocokkan identitas pasien dengan identitas di Rekam medis,

3.
Perawat gigi mempersilahkan pasien duduk,

4.
Perawat gigi melakukan anamnesa,

 Menanyakan adanya rasa ngilu jika lubang kemasukan makanan,


rangsang asam, manis, dingin,
 Menanyakan bagaimana kekuatan rasa linu yang dialami, apakah rasa
linu akan hilang apabila rangsangan dihilangkan ataukah rasa linu
tetap ada meskipun rangsangan dihilangkan,
5.
Perawat gigi melakukan pemeriksaan vital sign,

6. Perawat gigi mencatat keluhan dan vital sign pasien di Rekam medis,
7.
Perawat gigi menyerahkan rekam medis ke dokter gigi,

8. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi gigi dengan posisi
yang benar,
9.
Perawat gigi mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

10. Dokter gigi mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu mencuci tangan,
memakai masker dan sarung tangan,
11.
Dokter gigi menentukan posisi kerja yang tepat,

12.
Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar,

a. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman email, sondasi (-)


perkusi (-) palpasi (-) CE (+) atau lesi dini (bercak putih/coklat),

b. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman dentin, sondasi (-/+)


perkusi (-)palpasi (-) CE (+),
c. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, sondasi (-/+)
perkusi (-)palpasi (-) CE (+),
d. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, jaringan pulpa
mati, lisis dan berbau, gigi berubah warna menjadi abu-abu
kehitaman, sondasi (-) perkusi (-/+) palpasi (-) CE (-),
e. Kavitas berbentuk bulan sabit, bermula sebagai daerah putih agak
kasar yang kemudian berlubang dan hampir selalu berupa lubang
terbuka,
13.
Dokter gigi menegakkan diagnosa,

a. Karies superfisialis / karies email,


b. Karies media / karies dentin dengan insensitif dentin atau sensitif
dentin,
c. Karies profunda / pulpitis reversibel atau pulpitis ireversibel disertai
periodontitis apikal akut atau periodontitis apikal kronis,
d. Nekrosis pulpa disertai periodontitis apikal akut atau periodontitis
apikal kronis,
e. Karies sementum / karies servikal,
14.
Dokter gigi menentukan rencana perawatan,

a. Dilakukan penumpatan fissure sealant / GIC,


b. Dilakukan penumpatan GIC,
c. Dilakukan perawatan kaping pulpa – GIC / devitalisasi – GIC /
premedikasi,
d. Pencabutan gigi dengan anestesi blok atau infiltrasi / premedikasi,
15. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan dilaksanakan kepada
pasien sesuai dengan diagnosa,
16. Dokter gigi melaksanakan tindakan medis gigi dan mulut sesuai dengan
rencana perawatan dan berpedoman pada SPO yang ada,
17.
Dokter gigi mencuci tangan,

18. Dokter gigi menjelaskan kepada pasien hasil tindakan dan bahwa tindakan
sudah selesai dilakukan,
19.
Dokter gigi melakukan DHE untuk menghindari faktor resiko,

20.
Dokter gigi menentukan apakah perlu resep,

a. Bila ya, petugas memberi resep dan melanjutkan ke langkah 20,


b. Bila tidak, petugas langsung melanjutkan ke langkah 21,
21. Dokter gigi mempersilahkan pasien mengambil obat di ruang obat dan
membayar di kasir,

22. Dokter gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam rekam medis,
23. Perawat gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut
di buku registar poli gigi dan mulut.
4. Diagram Alir

5. Referensi 1. Sturdevant’s ART & SCIENCE OF OPERATIVE DENTISTRY, 4th edition,


2002, penerbit MOSBY.
2. Kapita Selekta kedokteran, edisi ketiga, jilid pertama, Penerbit : Media
Aesculapius FKUI, 2001.

6. Dokumen 1. Prosedur Kerja pelayanan klinik gigi dan mulut rawat jalan Puskesmas
Terkait
Tonjong
2. Rekam medis
3. Blangko Resep
4. Register Harian
7. Distribusi 1. Dokter gigi
2. Perawat gigi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai