Anda di halaman 1dari 16

DST [GINGIVEKTOMI]

DENTAL SIDE TEACHING (DST)


GINGIVEKTOMI
IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis : S.24872
Nama Paien : Chelsea E Sundah
Umur pasien : 21
Alamat : Karombasan

KASUS
Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke RSGM UNSRAT dengan keluhan gusi
rahang atas dan bawah bengkak dan seringkali berdarah ketika menyikat gigi.
Keadaan tersebut diarasakan pasien sejak 2 tahun yang lalu. Pasien belum pernah
melakukan pembersian karang gigi. Pasien ingin agar dilakukan perawatan.

Riwayat kesehatan penderita yang perlu diperhatikan:


- Riwayat penyakit menular : t.a.k
- Riwayat penyakit yang diidap penderita : t.a.k
- Riwayat alergi obat-obatan : t.a.k

PEMERIKSAAN SUBJEKTIF DAN OBYEKTIF


Keadaan umum : Pasien datang dengan keadaan umum yang baik (jasmani dan
rohani)
Ekstra oral : Wajah simetris, tidak terdapat deformitas, nyeri, tumor
maupun gangguan fungsi pada TMJ, Kelenjar ludah, Kelenjar
limfe, Tulang rahang dan neuromuskular.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 1


DST [GINGIVEKTOMI]

Intra oral :

Lainnya : Tidak ada kelainan

 Jaringan Keras
1. Oklusi : Normal
2. Maloklusi : Angle Klas I
3. Torus Palatinus : Tidak ada
4. Torus Mandibula : Tidak ada
5. Palatum : Dalam
6. Diastema : Tidak ada

Foto intra oral

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 2


DST [GINGIVEKTOMI]

Gambar 2. Foto klinis intra oral

Diagnosis klinis : Gigi 23, 24, 25 enlargment gingiva, et causa plak dan
kalkulus.
Rencana perawatan : Gingivektomi regio 23, 24, 25
Prognosis : Baik, karena pasien tidak memiliki penyakit sistemik dan
pasien juga koperatif.

ALAT DAN BAHAN


Alat:
- Masker, handscoen, penutup dada
- Diagnostik set
- Nierbekken dan dappen glass
- Syringe disposable 3cc
- Syringe disposable 5cc (2 buah)
- Pocket marker
- Periodontal probe
- Kuret gracey 1-2, 3-4, 5-6
- Scalpel (scalpel handle dan blade no. 15)
- Gunting bedah (jaringan)
- Glass lab dan semen spatel
- Tempat melamin
- Suction disposable

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 3


DST [GINGIVEKTOMI]

- Gelas kumur
Bahan:
- Tampon, kapas, cotton roll, cotton pellet
- Alkohol 70%
- Periodontal pack
- Pehakain
- Povidon iodine
- Larutan NaCl fisiologis 0,9% untuk irigasi
- Cairan aquades

TAHAP PERAWATAN
1. Fase I (Fase Pendahuluan/inisiasi)
Selasa 3 Maret 2020 Pengisian rekam medik bagian periodonsia, setelah
scalling. Dan dilakukan pengukuran poket periodontal pada gigi yang
mengalami gingival enlargment serta pengambilan foto intra oral.
Instruktur: drg. Johanna Khoman, M.Si

2. Dental Side Teaching


Jumat, 13 Maret 2020 Instruktur: drg.Johanna Khoman, M.Si

3. Fase II (Fase bedah perio/korektif)


Kamis, 19 Maret 2020
Instruktur: drg. Johanna A. Khoman, M.Si
Pada fase ini akan dilakukan bedah perio yakni gingivektomi. Sebelum dilakukan
tindakan gingivektomi pasien disarankan untuk menjaga kebersihan mulut serta
menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah makan dan sebelum tidur. Pada
penatalaksanaanya gingivektomi selalu diikuti dengan gingivoplasti untuk
mendapatkan kontur dan bentuk ketajaman tepi gingiva yang normal baik anatomis
maupun fisiologisnya.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 4


DST [GINGIVEKTOMI]

Adapun tahapan yang akan dilakukan pada kasus ini yakni:


1. Persiapan instrument. Operator mempersiapkan instrument yang akan
digunakan dalam prosedur gingivektomi.
2. Asepsis dan anastesi. Sebelum dilakukan perawatan gingivektomi, area kerja
di asepsis menggunakan povidone iodine kemudian melakukan anastesi dengan
teknik infiltrasi bagian labial dan lingual.

Gambar 3. Ilustrasi anastesi infiltrasi

3. Mengukur kedalaman poket. Untuk dapat menghilangkan seluruh dinding


poket, batas apikal dari poket harus diidentifikasi terlebih dahulu dan diberi
tanda engan menggunakan periodontal probe. Kemudian kedalaman ini
ditandai dengan menusuk dinding luar jaringan gingiva menggunakan poket
marker untuk membuat titik-titik perdarahan sebagai acuan dalam membuat
insisi.

Gambar 4. Ilustrasi menandai dasar poket dengan pocket marker

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 5


DST [GINGIVEKTOMI]

4. Pembuatan eksisi. Eksisi dimulai agak kearah apikal dari bleeding point dan
blade diarahkan sedemikian rupa hingga membentuk sudut 45º dengan sumbu
gigi serta mencapai bagian apikal dari dasar poket.

Gambar 5. Garis insisi dan ilustrasi pembuatan eksisi

5. Mengeksisi jaringan di daerah interproksimal. Eksisi di daerah


interproksimal dilakukan menggunakan blade dengan ukuran lebih kecil dari
sebelumnya dan perlu diperhatikan agar sudut yang dibentuk oleh blade kira-
kira sama blade ketika melakukan insisi awal.

Gambar 6. Ilustrasi eksisi pada bagian interproksimal

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 6


DST [GINGIVEKTOMI]

6. Penyingkiran jaringan yang tereksisi. Jaringan yang telah tereksisi atapun


sisa-sisa jaringan granulasi kemudian dibersihkan menggunakan teknik
kuretase.

Gambar 7. Ilustrasi pengambilan jaringan yang telah dieksisi

7. Pembersihan deposit yang tersisa. Dilakukan pembersihan deposit yang


menempel pada permukaan akar dengan scalling dan root planning. Pada
tahap ini, pembuangan deposit berupa jaringan lunak yang masih tersisa dapat
membantu permukaan akar lebih mudah dicapai dan memperluas lapang
pandang operator.

Gambar 8. Ilustrasi pembersihan deposit yang tersisa


dengan scalling dan root planning

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 7


DST [GINGIVEKTOMI]

8. Menyempurnakan kontur. Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan kontur


gingiva menggunakan blade sesuai dengan kontur yang diinginkan. Kemudian
merapikan sobekan-sobekan jaringan dengan gunting bedah.

Gambar 9. Ilustrasi penyempurnaan kontur gingival dan merapikan sobekan-


sobekan jaringan dengan gunting bedah

9. Irigasi daerah operasi. Lakukan irigasi menggunakan larutan fisiologis NaCl


0,9% kemudian dibilas dengan aquades untuk membersihkan partikel-partikel
yang tersisa. Pada tahap ini apabila terdapat perdarahan yang berlebih, maka
dapat digunakan kain kasa steril yang telah dibasahi dengan larutan fisiologis
NaCl 0,9% kemudian ditekan pada daerah luka selama 2-3 menit untuk
menghentikan perdarahan.

Gambar 10. Ilustrasi pada saat dilakukan irigasi

10. Memasang dressing periodontal. Periodontal pek mula-mula dibuat


berukuran kecil kemudian direkatkan di daerah interproksimal menggunakan
instrument plastik, selanjutnya pasang gulungan-gulungan yang lebih panjang
di bagian fasial dan lingual serta hubungkan dengan dressing yang telah
terpasang di daerah interproksimal. Seluruh daerah operasi ditutup dengan

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 8


DST [GINGIVEKTOMI]

dressing tanpa menggangu oklusi atau daerah perlekatan otot. Periodontal pek
dibuka setelah 1 minggu kemudian.

Gambar 11. Ilustrasi pemasangan periodontal pek

11. Instruksi post gingivektomi. Pasien diberikan instruksi oleh operator,


berupa:
a. menghindari makanan yang dapat merangsang pendarahan seperti
makanan panas
b. dianjurkan untuk tidak makan kurang lebih 1 jam setelah prosedur
gingivektomi
c. tidak berkumur terlalu keras
d. menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara teratur
kecuali daerah post-gingivektomi
e. instruksi untuk mengunakkan obat kumur mengandung antiseptik 2x
sehari untuk mengontrol plak
f. apabila terjadi perdarahan atau periodontal pack terlepas pasien diminta
untuk segera hubungi operator atau dokter gigi terdekat.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 9


DST [GINGIVEKTOMI]

12. Pemberian resep


Manado, 19 Maret 2020

Keterangan resep:
- Amoksisilin merupakan antibiotik yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya infeksi dan kontaminasi bakteri setelah operasi, amoksilin
diminum 3 kali sehari sampai habis.
- Asam Mefenamat merupakan analgesik untuk mengurangi rasa sakit
pasien paska operasi, obat ini diminum hanya pada saat pasien merasa
sakit.
- Becom C merupakan vitamin C untuk membantu mempercepat
terjadinya penyembuhan pada daerah yang dilakukan gingivektomi, obat
ini diminum 1 kali sehari
- Betadine gargle merupakan obat kumur yang berguna untuk mengontrol
plak sehingga akan menjaga daerah operasi tetap bersih agar membantu
proses penyembuhan.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 10


DST [GINGIVEKTOMI]

13. Informasi pasca tindakan gingivektomi


Pada umumnya setelah dilakukan gingivektomi jarang terjadi komplikasi
yang serius, namun ada beberapa hal yang perlu di informasikan kepada
pasien yaitu:
- Perdarahan pasca bedah, bila hal ini terjadi maka periodontal pack
dilepas, sumber perdarahan dicari dan dihentikan dengan jalan
menekan menggunakan kasa steril atau dengan cara pemberian obat
anti perdarahan (monsel solution)
- Nyeri pada waktu perkusi
Nyeri pada waktu gigi diperkusi biasanya disebabkan oleh karena
proses keradangan yang menjalar ke periodontal ligament selain itu
juga pemasangan periodontal pack yang melewati bidang oklusi juga
dapat menyebabkan rasa nyeri waktu perkusi.
- Pembengkakan
Pembengkakan dapat timbul dua hari setelah operasi dan kadang-
kadang disertai demam dan pembesaran kelenjar getah bening
setempat. Walaupun hal ini merupakan reaksi yang wajar setelah
operasi, tetapi sebaiknya psien dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi
resep yang diberikan (antibiotik dan analgesik).
- Rasa lesu dan lemah
Keluhan ini dapat timbul sebagai akibat bacteremia. Pemberian
antibiotik 24 jam sebelum operasi mencegah terjadinya bacteremia.

4. Fase III (Pemeliharaan)


Fase ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit
periodontal. Berikut ini merupakan beberapa prosedur yang dilakukan pada
fase ini:
a. Kontrol pertama dilakukan 1 minggu setelah prosedur gingivektomi,
dilakukan pemeriksaan subjektif dengan menanyakan apakah ada keluhan
yang dirasakan pasien. Serta dilakukan pemeriksaan objektif untuk melihat

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 11


DST [GINGIVEKTOMI]

tanda-tanda peradangan. Selain itu pada tahap ini dilakukan pembukaan


pack periodontal. Selanjutnya daerah bekas operasi dibersihkan dengan
irrigasi larutan fisiologis NaCl 0,9%.
o Setelah pack dilepas akan tampak pertumbuhan epitel baru pada
permukaan gingiva bekas operasi, jaringan ini tidak boleh dirusak.
o Mukosa biasanya tertutup oleh lapisan yang berwarna kelabu
kekuningan atau jaringan granulasi yang berwarna putih disertai food
debris, lapisan ini mudah dibersihkan dengan kapas basah.
b. Kontrol kedua dilakukan 3 minggu setelah gingivektomi. Pada kontrol ke 2
dilakukan pemeriksaan subjektif, objektif, dan DHE. Kontrol selanjutnya
dilakukan 5 minggu kemudian.

LANDASAN TEORI

Gingival enlargement atau pembesaran gingiva adalah suatu peradangan pada


gingiva yang disebabkan oleh banyak faktor baik faktor lokal maupun sistemik.
Faktor paling utama ialah faktor local yaitu plak bakteri.
Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingiva dengan membuang dinding
lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan keradangan gingiva
sehingga didapat gingiva yang fisiologis, fungsional dan estetik baik.
Tujuan gingivektomi ialah untuk mengeliminasi poket (pseudo poket) akibat
enlargement gingival
Keuntungan gingvektomi ialah teknik yang sederhana, dapat mengeliminasi poket
secara sempurna, lapangan penglihatan baik, dan morfologi gigi dapat diramalkan
sesuai keinginan.

Faktor- faktor yang menyebabkan enlargement gingiva diklasifikasikan menjadi


dua yaitu:
1. Faktor lokal (ekstrinsik)

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 12


DST [GINGIVEKTOMI]

a. Faktor iritasi
b. Faktor fungsional (maloklusi, malposisi gigi, mouth breathing)
2. Faktor sistemik (intrinsik)
Antara lain: endokrin obat-obatan, psikologis, penyakit metabolik

Tanda-tanda klinis yang tampak pada enlargement gingiva adalah sebagai berikut:
1. Pembengkakan secara general pada margin dan interdental gingiva terutama pada
daerah anterior.
2. Jaringan yang membengkak tampak keras, fibrotic, pucat, dan kenyal.
3. Tendensi perdarahan gingiva tanpa rasa sakit.
4. Pada keadaan yang parah gingiva hampir menutupi seluruh gigi dan
pembengkakan menempati vestibulum, stipling tidak tampak.

Menurut lokasinya gingival enlargement digolongkan menjadi:


1. Localized : Terbatas pada gingiva yang berdekatan pada satu gigi atau
sekelompok gigi.
2. Generalized : Meliputi seluruh gingiva di dalam mulut
3. Marginal : Terbatas pada marginal gingiva
4. Papilary : Pembesaran yang terjadi pada interdental papilla dan sebagian
marginal gingiva
5. Difuse : Meliputi marginal dan attached gingiva serta papila
6. Discrete : Pembesaran seperti tumor.

Klasifikasi gingival enlargement menurut histopatologi dan etiologinya


1. Pembesaran karena adanya keradangan (inflammatory enlargement) terbagi
menjadi kronis dan akut
2. Noninflammatory hyperplastic enlargement (gingival hyperplasia),terbagi menjadi
gingival hyperplastic yang berhubungan dengan terapi dilantin/phenytoin dan
familial, hereditary atau idiopathic hyperplastic enlargement.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 13


DST [GINGIVEKTOMI]

3. Combine enlargement yaitu pembesaran gingiva yang terjadi bila hyperplasia


gingiva disertai dengan keradangan yang sekunder.
4. Conditioned enlargement yaitu pembesaran gingiva terjadi apabila keadaan
sistemik penderita memperberat reaksi gingiva terhadap iritasi lokal. Enlargement
jenis ini dibagi menjadi :
- Hormonal enlargement
- Leukemia
- Defisiensi vitamin C
- Nonspecific enlargement
5. Neoplastic enlargement yakni merupakan tumor jinak pada gingiva. Istilah epulis
biasanya digunakan untuk semua tumor pada gingiva
6. Developmental gingival enlargement

Derajat pembesaran gingiva


1. Grade 0 : Tidak ada pembesaran
2. Grade 1 : Pembesaran terbatas pada dental papilla
3. Grade 2 : Pembesaran meliputi papilla dan marginal gingiva
4. Grade 3 : Pembesaran meliputi ¾ atau lebih mahkota

Indikasi
1. Enlargement gingiva/hiperplasi gingival
2. Epulis
3. Abses periodontal
4. Suprabony poket kedalaman >4 mm

Gambar. Poket suprabony

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 14


DST [GINGIVEKTOMI]

Kontra Indikasi
1. Inflamasi akut
2. Dasar pocket dibawah mukogingival junction
3. Pertimbangan estetik terutama pada anterior
4. Penyakit sistemik

Proses penyembuhan setelah Gingivektomi


Segera setelah dilakukan gingivektomi maka dalam sulkus gingiva akan terisi dengan
bekuan darah. Keadaan ini akan diikuti dengan proliferasi jaringan granulasi serta
berkurangnya pembuluh darah ditempat tersebut. Proses penyembuhan dan
pembentukan epitel berlangsung antara 2-7 hari. Epitel attachment akan terbentuk
setelah 5 hari, sedangkan serat-serat kolagen mulai tampak setelah 21 hari. Gingival
fiber yang rusak serta terkoyaknya sulcular epitelium akan mengalami perbaikan
selama proses penyembuhan.

Proses penyembuhan:
1. Epitelisasi margin terjadi setelah 24-36 jam
2. Epitelisasi permukaan tuntas setelah 5-14 hari
3. Epitelisasi sempurna memerlukan waktu 1 bulan
4. Vasodilatasi dan vaskularisasi mulai berkurang 4 hari setelah penyembuhan dan
akan kembali normal setelah 16 hari
5. Perbaikan jaringan ikat tuntas memerlukan waktu selama 7 minggu

Satu minggu setelah prosedur gingivektomi keadaan gingiva akan terlihat sebagai
berikut:
- Gingival margin akan mengkerut
- Gingiva berwarna lebih merah akibat bertambahnya vaskularisasi
Dua minggu setelah prosedur gingivektomi keadaan gingiva akan terlihat sebgaai
berikut:
- Warna, konsistensi, dan tekstur permukaannya kembali normal

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 15


DST [GINGIVEKTOMI]

- Gingiva margin menempel pada permukaan gigi.

Tampak klinis setelah prosedur gingivektomi


- Segera setelah prosedur gingivektomi gingiva akan mengalami perdarahan dan
berwarna merah terang.
- Setelah 1 minggu, tinggi gingiva berkurang dan warnaya tampak lebih merah dari
normal, namun lebih baik dari sebelumnya.
- Setelah 2 minggu apabila didukung dengan pemeliharaan OH yang baik, gingiva
akan tampak normal baik warna, konsistensi, tekstur, dan kontur. Margin gingiva
juga telah beradaptasi pada gigi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bakar A. 2014. Kedokteran Gigi Klinis. Quantum: Yogyakarta.

2. Amaliadiarti H. Laporan Tutorial Skenario V [diakses tanggal 15 Februari 2017].

Tersedia di: http://www.academia.edu/8443397/Laporan_Tutorial_Skenario_v.

3. Anonim. Buku Ajar Periodonsia FKG Universitas Hasanuddin Makassar.

G.A. REGINA MARCHELINA |16014103070 16

Anda mungkin juga menyukai