Anda di halaman 1dari 6

Jama’ah idul fitri

Alhamdulillah bersyukur kepada Allah, pada pagi yg mulia ini kita masih diberikan
kesempatan utk hadir, berkumpul bersama di masjid yang mulia ini dalam rangka
menghambakan diri kepada Allah, bertakbir menyambut kemenangan di bulan syawal ini.
Kemenangan bagi orang2 yg benar2 dan bersungguh mendirikan ramadan, bersungguh2
beribadah selama ramadan. Dengan harapan kesungguhan dalam menjalani ramadan itu
semoga dibalas oleh Allah dengan ampunan dosa2 yg telah lalu.

Sholawat dan salam dengan lafadz Allahuma.....Rasulullah telah memberikan kepada kita
contoh bagaiamana cara menghidupkan bulan ramadan dan bagaimana cara agar tetap
istiqomah beramal setelah ramadan pergi. Di awal bulan ramadan ada kabar gembira bagi
orang2 yg bersungguh dan ikhlas beramal selama bulan ramadan.

Barangsiapa berpuasa, sholat tarawih membaca alquran bersedekah dan melakukan amal
sholih lainya dengan penuh keimanan dan mengharap ampunan Allah, maka Allah akan
mengampuni dosa2nya yg telah lalu.

Sebaliknya orang yg celaka dan rugi selama bulan ramadan kata Rasulullah adalah bagi
orang2 yg menyiakan2kan bulan ramadan, tidak perduli dgn bulan ramadan, tidak beramal
selama ramadan dan tidak berpuasa pd bulan raadan.

“Celakalah seorang yang mendapati bulan ramadan, kemudian sampai bulan ramadan itu
pergi meninggalkanya, tetapi dosa2nya belum terampuni ( HR Ahmad)”.

Jama’ah idul fitri

Sebelum khattib menyampaikan isi khuttbah, setiap khattib yg berdiri di atas mimbar ini,
pasti selalu berpesan dan berwasiat untuk kita semua agar senantiasa meningkatkan dan
memperbaiki kualitas iman dan taqwa kepada Allah. Wasiat taqwa menjadi rukun khuttbah
yg tidak bisa di tinggalkan. Bagi kaum laki2, setiap hari jum’at meraka mandi, lalu memakai
pakaian yg terbaik lalu pergi ke masjid untuk mendengarkan wasiat taqwa.

Hari juma’at berikutnya jg seperti itu, hingga 4 kali dalam sebulan. Kenapa harus taqwa?

“Dan berbekalah kamu dan sebaik2 bekal itu adalah taqwa”


Bekal menuju perjalanan akhirat adalah bekal iman dan taqwa. Bagaimana bertqwa itu?
sedikit demi sedikit melakuan apa yg diperintahkan Allah dan sedikit demi sedikit
meninggalkan apa2 yg di larang Allah. Yang selama bulan ramadan itu taqwa itu kita latih
dan kita biasakan.

Lalu bagaimana orang yg tidak memiliki bekal taqwa saat kematiaanya?

Allah katakan “ mereka bekerja keras dan kepayahan, mereka memasuki api yg sangat
panas”. Di akhirat semakin banyak bekal yg di bawa maka semakin mudah urusan kita. Tidak
ada yg bisa menolong kita selain dr amal kita bawa.

Jama’ah idul fitri

Tidak banyak yg ingin khattib sampaiakan pada pagi ini. Kalau kembali kita ingat hadist
Rasulullah yang diriwayatkan Abu hurairah

“Bagi orang yg berpuasa itu ada 2 kebahagiaan, kebahagiaan saat dia berbuka, dan
kebahagiaan saat ia berjumpa dengan tuhannya yaitu Allah”

Maka Allah menciptakan 2 kebahagiaa bagi orang yg berpuasa, yaitu saat ia berbuka setalah
satu hari menahan dari hal2 yg membatalkan puasa. Lalu yg kedua kebahagiaan saat ia
berjumpa dengan Allah nanti.

Jama’ah idul fitri

Kenapa bertemu dgn Allah itu suatu kenikmatan dan kebahagiaan?

Ternyata Allah menciptakan nikmat yg paling nikmat, kebahagian di atas atas kebahagiaan,
yaitu pertemuanya dengan Allah.Itu lah nikmat yg paling nikmat, perjumpaanya dgn Allah.
Bahkan kenikmatan surga itu di ada artinya kalau pun di dalam surga seorang hamba tidak
bisa melihat Allah.

Lalu siapakah golongan orang yg tidak bisa melihat Allah dan Allah pun tidak mau
melihatnya? Hadist yang lain Rasulullah bersabda:

“ Tiga golongan orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, seorang
yang sudah tua berzina, orang miskin yg sombong dan pemimpim yg berdusta”
Jama’ah idul fitri

Golongan pertama yg tidak melihat Allah dan tidak dilihat Allah adalah orang tua yg suka
berzina. Orang yg semakin tua seharusnya jiwanya semakin matang, semakin bertambah usia
seharusnya semakin memikirkan bekal utk kematiaanya, semakin lebih giat dalam beramal,
tidak bermalas2an dalam mengerjakan sholat, umur semakin tua seharusnya lebih dekat
dengan masjid, terbiasa sholat berjamaah di masjid.

Tapi orangtua yg berzina itu justu perbuatanya mengundang kemurkaan Allah, sebab zina
ada salah satu dosa besar bagi melakukaanya. Orangtua yg masih memperturutkan hawa
nafsunya, memiliki pasangan yang halal tapi justru mencarai yang di haramkan Allah. Maka
golongan ini tidak melihat Allah dan tidak akan dilihat Allah di hari kiamat.

Golongan kedua yg tidak melihat Allah dan tidak akan dilihat Allah adalah Orang miskin yg
sombong

Jama’ah idul fitri

Sifat sombong adalah sifat yang harus dihindari bagi setiap muslim. Begitu banyak orang yg
dengan kesembonganya berakhir dalam kebinasaan di dunia, apalagi di akhirat. Biasanya
kesombongan terletak pada orang yg memiliki banyak harta, sebab ada yg disombongkan.
Tetapi bagi orang yg miskin harta, sudah miskin tapi masih sombong dengn gaya hidupnya,
rela berhutang hanya utuk pamer. Begitu banyak yg miskin harta justru jauh dari Allah, justru
mencari rezeki yg diharamkan Allah berjudi, mencuri dll. Dan mereka menolak kebenaran
jika diajak taat kpada Allah. Ada juga Bagi orang yg miskin ilmu, ketika ada seorang yg
memberi nasehat dan mengajak pd kebaikan tpi ia sombong dan menolaknya.

Dan tidak mentaati Allah itu jg bentuk dr kesombongan. Tidak memperdulikan panggilan
adzan jg termasuk bagian dr kesombongan kepada Allah. Menyia2kan bulan ramadan,
padahal Allah masih memberi kesempatan bertemu dgn bulan ramadan utk lebih banyak
beramal, tapi ia justru mengabaikanya, itu jg bagian dr kesombongan kepada Allah. Orang
miskin yg sombong sudahlah susah di dunia apalagi di akhirat.

Jama’ah idul fitri

Golongan ketiga yg tidak melihat Allah dan tidak akan dilihat Allah adalah Pemimpim yg
dusta.

Seorang pemimpin yg suka besdusta, ingkar janji dan tidak amanah dalam bekerja maka ini
termasuk golongan orang yg tidak melihat Allah dan tidak akan dilihat Allah.

Secara sederhana setiap diri manusia itu pemimpim bagi dirinya sendiri. Adil tidaknya utk
dirinya sendiri jg akan dipertagungjawabkan di akhirat kelak. Tubuh manusia itu jg memiliki
kebutuhan yg harus dipenuhi, yaitu kebutuhan jasmani seperti makanan, minuman, pakaian
dll. Maka kebutuhan rohani jg harus terpenuhi. Kebutuhan rohani berkaitan dgn ibadah
kepada Allah swt seperti sholat, puasa zakat dll. Maka semakin kuat keimanan seseorang
maka sekin kuat pula benteng rohaninya.
Orang yg kuat keimanannya, maka ia tidak mudah goyah dengan keadaanya. Dalam keadaan
susah senang, lapang atau sempit ia tetap taat kepada Allah, waktunya sholat dia sholat,
waktu nya berpuasa ia tetap berpuasa bagaimana pun keadaanya. Terkadang kita di uji sedikit
saja dgn kesempitan atau kekurangan kita begitu mudah meninggal perintah sholat dan puasa.
Sadar atau tidak begitu ringan saja kita meninggal sholat saat pesta atau rewang kalau orang
jawa bilang, padahal itu pesta rewang bisa di tinggal sebentar utk sholat, kita jg begitu ringan
mengahdiri perwiritan tetapi begitu berat mengerjakan sholat isya nya.

Jama’ah idul fitri

Sebelum khattib tutup khuttbah yg singkat ini, mari lah di bulan syawal ini kita lebih
bersungguh dalam beramal menyiapkan bekal menuju hari akhir. Kita butuh berapa kali
bulan ramadan butuh berapa kali bulan syawal utuk betul2 tidak meninggal sholat, utk
berpuasa, membca al quran, dan sholat berjama’ah di masjid. Padahal bisa jadi ramadan yg
telah kita lalui itulah ramadan terakhir kita. Kita lihat di samping kanan kiri kita dulu
mungkin masih ada orangtua, sauadara atau tetangga kita duduk di masjid ini, tapi bisa jd
mereka telah lebih dulu meninggalkan kita.

Memang sholat, puasa, membaca al quran, pergi berjama’ah sholat di masjid itu melelahkan,
tapi yakinlah bahwa mereka2 yg yg tidak sholat, tdk berpuasa, tdk membaca al quran dan
berjma’ah di masjid itu lebih melelahkan menyengsarakan. Terutama saat berada di alam
kubur samapi hari pembalasan kelak.
Ya Allah ya tuhan kami...hari ini kami bertekuk lutut di hadapanMU. Kami yang hina penuh
dosa ini memohon ampunanmu

Ya Allah ya tuhan kami..kami memohon terimalah amal ibadah kami, sholat kami, puasa
kami, bacaan quran, zakat kami dan amal badah kami yg telah kami lakukan selama
bulanramadan

Ya Allah, ampunilah dosa2 kami, ampunilah doa2 kedua orangtua kami. Apabila orangtua
kami masih hidup maka berikanlah ia kesehatan, rizki yg halal yg berlimoah dan keteguhan
dalam iman dan islam

Ya Allah apabila orangtua kami telah wafat, maka kami memohon ampunan atas mereka,
terimalah amal ibadah mereka dan berikan tempat yg terbaik di sisi MU

Ya Allah ya tuhan kami, jika di antara kami yg sedang sakit maka angkatlah penyakiy nya ya
Allah, sembuhkan ia agar bisa beribadah dengan sempurna

Ya Allah ya tuhan kam, jka di anatara kami ada yg kesulitan dalam hidupnya, sempit
ekonominya, jika di antara kami ada yg terlilit hutang, maka berikan lah jalan keluar bagi ya
Allah. Karena kami yakin Engkaulah yg maha kuasa dan maha mengetaahui

Alhamdulillah saat ini telah berada di penghujung bulan ramadan. Rangkaian amal ibadah di
bulan ramadan sudah sama2 kita lalui.....

Kalau kita ibaratkan perdagangan, di akhir ramadan ini kita sedang berada di akhir
perdagangan ramadan. Biasanya orang yg berdagang di akhir daganganya mereka akan
menghitung hasil dari perdaganganya. Untung atau rugi. Lebih untung tahun lalu atau untung
tahun ini.

Dalam perdagangan dunia saja kita begitu teliti dan semangat melakukanya, rela berhutang,
pinjam sana sini, takut kalau rugi.....

Lalu siapa kah orang yg beruntung selama bulan ramadan?

“Barangsiapa berpuasa pada bulan ramadan dengan keimanan dan keikhlasan dan mengharap
ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa2nya yg telah lalu”.

Orang yg berpuasa dgn penuh keimanan dan keikhlasan maka Allah ampuni dosa2 yg telah lu

Orang yg sholat malam....


Orang yg membaca al quran....

Lalu siapakah orang yg merugi di bulan ramadan

“ celakalah orang yg menjumpai bulan ramadan, ia berada di bulan ramadan, sampai bulan
ramadan pergi meninggalkanya tetapi dosa2nya belum di ampuni oleh Allah”

Ini lah kata Rasulullah orang yg celaka selama bulan ramadan, banyak fasilitas ibadah yg bisa
di lakukan selama ramadan tetapi ia tidak memanfaatkanya, justru bermalas2an dalam
ibadah, malas sholat tarawih, atau justru masih melakuan hal2 yg di larang Allah...

Inilah orang yg celaka

Lalu bagaimanakah sikap seorang muslim selepas bulan ramadan?

Maka seharusnya seorang muslim memohon kepada Allah agar di berikan kemudan dan
keistiqomaan selepas ramadan...

“Yang pertma akan dihisab pd hari kiamat adalah sholat, jika baik sholatnya maka seluruh
amalnya baik, jika buruk sholatnya maka seluruh amalanya buruk”

Anda mungkin juga menyukai