هللاُ َأْك َبُر – هللاُ َأْك َبُر – هللاُ َأْك َبُر – هللاُ َأْك َبُر – هللاُ َأْك َبُر – هللاُ َأْك َب ُر هللا
، َو الَحْم ُد ِهّلِل َك ِثْي رًا،َُأْك َب ُر – هللاُ َأْك َب ُر – هللاُ َأْك َب ُر هللاُ َأْك َب ُر َك ِبْي ًرا
َالِإل َه ِإَّالهللاُ َو ْح َد ُه َص َدَق َو ْع َد ُه َو َنَص َر،َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيَال
َع ْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَألْح َز اَب َو ْح َد ُه اَل ِإلَه ِإَّالهللاُ َو َال َنْعُب ُد ِإَّال ِإّي َاُه
ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه ال ِّدْيَن َو َل ْو َك ِرَه الُم ْش ِرُك ْو َن َو َل ْو َك ِرَه الكَاِفُر ْو َن َو َل ْو َك ِرَه
الَحْم ُد ِهّلِل اَّلِذ ْي َح َّر َم الِّص يَاَم َأّي َاَم اَألْع يَاِد ِض يَاَفًة ِلِع بَاِدِه. الُم نَاِفُقْو َن
َأْش َهُد َأْن َالِإل َه ِإَّالهللاُ َالَش ِرْيَك َل ُه اَّل ِذ ْي َجَع َل الَّج َّن َة. الَّص اِلِح ْيَن
ِلْلُم َّتِقْيَن َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد نَا َو َم ْو َالنَا ُمَحَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه اال دَّاِعْي ِإلَى
الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو بَاِرْك َع لَى َس ِّيِد نَا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى. الِّص رَاِط الُم ْسَتِقْيِم
َأمَّا َبْع ُد. آِل ِه َو َأْص حَاِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم ال ِّدْيَن
َفَيآَأُّيَه االُم ْؤ ِم ُنْو َن َو الُم ْؤ ِم نَاِت ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهللا َفَق ْد َف اَز
َو اَّتُقْو ا هللاَ َح َّق ُتقَاِتِه َو َالَتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن. الُم َّتُقْو َن
Allahu Akbar..... Allahu Akbar..... Allahu Akbar...... Walillahi Hamdu
Hadirin Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah….. !
Sungguh disetiap kejadian yang Allah takdirkan dalam hidup kita mengandung
banyak i’tibar. Ramadhan dan Idul Fitri yang kita lalui ditengah situasi wabah
yang tidak menentu ini tentunya mengandung i’tibar yang patut dijadikan
pembelajaran bagi kita semua. Mengajarkan untuk meningkatkan kepedulian,
kasih sayang, dan Silaturrahmi terhadap orang disekitar.
Sikap saling peduli dan tolong-menolong menjadi salah satu ciri khas
dalam budaya Islam. Terlebih-lebih ditengah pandemi corona seperti ini, Hal ini
2
lantaran Allah secara langsung mengamanatkannya dalam dalil Alquran kepada
seluruh umat manusia.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman:
َو َتَع اَو ُنوا َع َلى ٱْلِبِّر َو ٱلَّتْقَو ٰى َو اَل َتَع اَو ُنوا َع َلى ٱِإْل ْثِم َو ٱْلُع ْد َٰو ِن َو ٱَّتُق وا ٱَهَّلل ِإَّن
ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱْلِع َقاب
”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat."
3
Coba kita lihat kembali bagaiman perjuangan seorang ibu melahirkan kita
kemuka bumi ini, darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis
dihadapan Allah SWT, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk
anaknya, demi Allah mengapa hari ini kita menjadi Anak yang sukses, tidak lain
dan tidak bukan adalah doa dari ayah dan ibu kita setiap malam ibu kita berdo’a
ya robb jadikan anakku anak yang shaleh, ya robb jadikan lah anakku anak yang
berbakti kepada orang tuanya , ya robb jadikanlah anak-anak kami menjadi
anak-anak yang terbaik jadikan nasibnya lebih baik ketimbang ayah ibunya.
Demi Allah saat ini dikala kita sukses. Dan jika kita sudah mendapatkan harta
yang layak setelah kita menjadi anak yang terbaik menurut ayah ibu kita,
kemana semua anak-anaknya , terkadang setelah kita sukses kita lupa dengan
ayah ibu kita, jikalau ayah dan ibu kita kaya anak nya jadi raja, tapi terkadang
jikalau kita anak sudah sukses terkadang orang tua kita kita jadikan sebagai
buruh bahkan kita jadikan orang tua kita sebagai pembantu, istigfar….. mohon
ampun kepada Allah.
Tataplah wajah ayah ibumu kata nabi dengan tatapan kasih sayang, maka
siapa anak yang menatap wajah ayah ibunya dengan tatapan kasih sayang maka
pahala yang terbesar baginya tidak lain dan tidak bukan adalah haji yang
Mabrur,
”َم ا ِم ْن َرُج ِل َيْنُظُر ِاَلى َو ْج ِه َو اِلَدْيِه َنْظَر ًة َرْح َم ًة ِإاَّل ُك ِتَب ُهللا َلُه ِبَها َح ًّج ا
"َم ْقُبْو َلًة َم ْبُر ْو َر ًة
Siapa anak yang datang menatap wajah ibunya dengan tatapan kasih
sayang maka Allah SWT akan menuliskan baginya 1 pahala haji yang mabrur.
Tapi mengapa kita selalu menyakiti hati ayah ibu kita, Istighfar anak yang
hari ini yang masih mampu menatap wajah ayah ibunyanya tataplah wajah ayah
ibumu dengan kasi sayang, berapa lama engkau akan menatap wajah nya,
4
senyuman indah yang keluar dari bibirnya, senyuman indah yang keluar ikhlas
kepada anak-anaknya, senyuman ibu tidak ada politik didalamnya, tidak ada
kamuflase didalamnya, ikhlas kepada kita Anak-anaknya.
Coba kita lihat perjuangan ayah ibu dikala kita sakit ibu tidak tidur dari
pagi ketemu pagi ia gendong anaknya ibu menangis dalam do’anya berkata “ ya
robb sembuhkah sakitnya anakku kalau perlu saya ibunya yang menggantikan
sakitnya” setelah ibu kita semakin hari semakin tua, kulitnya semakin habis
semakin keriput, ibu kita semakin hari semakin renta, butuh pengawasan oleh
anak-anaknya , ibu kita jatuh sakit kemana semua anak-anaknya kita hanya
sibuk dengan urusan dunia, kita hanya sibuk dengan diri kita masing-masing,
istighfar mohon ampun kepada Allah.
Coba kita lihat ibu kita ibu yang ikhlas dan tulus merawat kita, ibu yang
tidak ada duanya tidak akan ada gantinya dihadapan Allah SWT oleh karena itu
seorang sahabat datang bertanya kepada Rosul “
: َقاَل. >> <<ُأُّم َك: يَا َر ُس ْو َل ِهللا َم ْن َأَح ُّق الَّناِس ِبُح ْس ِن َص َح اَبِتى؟ َقاَل
ُثَّم: <<ُثَّم ُأُّم َك >> َقاَل: ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل: <<ُثَّم ُأُّم َك >> َقاَل: ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل
متفق عليه.>> <<ُثَّم َأُبَك: َم ْن ؟ َقاَل
Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu
bertanya: “ Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pertemani dengan
baik?” Rasulullah menjawab : “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “
Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “Ibumu!”. Sekali lagi orang itu
bertanya: kemudian siapa? Rasulullah menjawab: “ Bapakmu!”
Tapi mengapa kita selalu menomor sekiankan ibu kita, bahkan kita selalu
lebih menomor satukan istri kita, ketimbang ibu kita, ibu yang siang malam
cintanya yang tidak pernah pudar dihadapan Allah. Coba kita lihat, jikalau ada
anak yang punya banyak masalah, sekiranya anak itu ahli pendosa, bahkan ahli
maksiat, anak itu bernarkoba, sabu-sabu, anak itu tidak ada baiknya pembunuh
5
sekalipun, tidak ada lagi masyarakat yang mau menerimanya bahkan istrinya
sudah mengusirnya coba engkau kembali kepangkuan ibumu.
Ibu akan menerima anaknya dengan lapang dada, coba kita lihat kembali
sewaktu ibu dan ayah kita berjuang menyekolahkan kita, ada yang tiga
bersaudara ada yang berempat, ada yang berlima, coba kita ingat bagaimana
perjuangan ibu, ibu siap siang dan malam mengumpulkan uang untuk anak-
anaknya menyekolahkan kita, gali lobang tutup lobang. Ada yang keluar rumah
siang, panas kepanasan, hujan kehujanan. Panas terik tidak pernah ia pedulikan,
hujan deras tidak pernah ia hiraukan. Ayah banting tulang peras keringat untuk
kita. demi Allah setetes air keringat ayahmu tidak bisa kau bayar dengan dunia
dan seluruh isinya, ikhlasnya ayah ibu kita mengurus kita tidak akan mungkin
kita gantikan dengan seluruh emas, berlian yang ada dimuka bumi ini.
6
ridho dari ibunya, tidak akan diterima puasamu, tidak akan pernah diterima
seluruh amal ibadahmu dihadapan Allah jika belum ada ridho dari seorang ibu
Oleh itu dikesempatan yang singkat ini, di khotbah idul fitri yang barokah
ini, semuanya yang hadir yang masih mampu menatap wajah ayah dan ibunya
datang lah menatap wajah ayah dan ibumu dengan tatapan kasih sayang yang
masih mampu mencium jari jemari ayah ibunya ciumlah tangannya sebelum
keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur alam
barzakh, mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa lagi menatap wajah
ibunya, pasti merasakan sedih yang teramat sangat rindu menatap wajah ayah
dan ibunya dalam doanya berkata:
“Ya robb… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami, kami rindu
menatap wajahnya yang ikhlas, kepada kami anak-anaknya. Tapi ya allah kami
adalah makhluk yang terbatas, kami adalah makhluk yang tidak punya apa-apa,
engkau lebih cinta kepada ayah ibu kami ketimbang kami, oleh itu ya Allah
masih ada harapan kami kepada engkau ya rob pertemukan kami kepada ayah
dan ibu kami kelak didalam sorgamu, bersama rosulmu Muhammad SAW,
seorang anak yang bakhil dihadapan Allah dan Rasulnya kata nabi, yang paling
bakhil ialah anak yang tidak pernah mendokan ayah ibunya, ia tidak mau
merawat ayah ibunya. Jangan engkau mengatakan “Ahh” kepada ayah dan
ibumu.
َفاَل َتُقل َّلُهَم ٓا ُأّٖف َو اَل َتنَهرُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقواٗل َك ِريٗم ا
7
Jangan pernah engkau mengatakan ahh, dan janganlah engkau
membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi seorang anak untuk meraih
kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah
tubuhnya, ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita, namun sekarang
sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan
dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar ia selalu
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT.
Semoga mereka tetap terjaga iman islamnya dan ketika ia dipanggil oleh Allah
SWT mereka menjadi hamba yang husnul khatimah dan kita diberikan
ketabahan dalam menghadapinya. Namun jika orang tua kita saat ini sudah tidak
bersama kita lagi di dunia, luangkanlah waktu kita untuk berziarah ke makam
mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita
dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita
kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang
mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam sana.
8
َباَر َك هللاُ ِلْي َو َلُك ْم ِفْي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم َو َنَفَعنِْي َو ِاّيَاُك ْم ِبَم اِفْيِه ِم َن الِّذ ْك ِر
الَح ِكْيِم .
َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه ِاَّنُه ُهَو الَّسِمْيُع الَعِلْيُم َ .و ُقْل َرِّب اْغ ِفْر َو اْر َح ْم
َو َاْنَت َخ ْيُر الَّر اِح ِم ْيَن
Khutbah Kedua
ُهللا َاْك َبْر ُ .×9هللا َاْك َبْر كبيرا َو ْالَحْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا َو ُس ْبَح اَن هللا
ُبْك َر ًة َو َأْص ْيًال َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َاْك َبْر ُهللا َاْك َبْر َو ِهلل ْالَح ْم ُد
ْالَح ْم ُد ِهلل َع لَى ِاْح َس اِنِه َ.و الُّش ْك ُر َل ُه َع لَى َتْو ِفْيِق ِه َو ِاْمِتَناِن ِه.
َو َاْش َهُد َاْن َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُهَ .و َاْش َهُد َاَّن َس ِّيَد َنا
ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه ال َّد اِع ى ِالَى ِرْض َو اِنِه .اللُهَّم َص ِّل
َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َاِل ِه َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا
ِكثْيًراَ .اَّم ا َبْع ُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َاَم َر َ .و اْنَتُه ْو ا َع َّم ا
َنَهى َو َز َجَر َ.و اْع َلُم ْو ا َاَّن ّهللا َاَم َر ُك ْم ِبَاْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَّنى
ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه
9
َو َق اَل َتعَاَلى ِاَّن َهللا َو َم آل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبى يآ َاُّيَه ا
اَّلِذ ْيَن آَم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا .اللُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم
َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا
ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك َو ْالمـَـآلِئَك ِة ْالمـُـ َقَّر ِبْيَن َو اْر َض
َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َاِبى َبْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن
َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّت اِبِع ْيَن َو َت اِبِع ي الَّت اِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلى
َيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّراِح ِم ْيَن .
اللُهَّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َن اِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت
َاَالْح يآِء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت .اللُهَّم َاِع َّز ْاِال ْس َالَم َو ْالمُـ ْس ِلِم ْيَن
َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو ْالمـُـ ْش ِر ِكْيَن َو اْنُص ْر ِعَب اَدَك ْالمــُــَو ِّح ِد ْين
َو اْنُص ْر َم ْن َنَصَر الِّدْيَن َ.و اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالمـُـْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر
َاْع َد اَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِاَلى َيْو ِم الِّدْيِن .
اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباءَ َو ْالِمَح َن َو ُس ْو َء ْالِفْتَن ِة َو ْالِمَح َن
َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَل ِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر
ْالُبْل َد اِن ْالمـُـ ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َي ا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن َ .ر َّبَن ا َظَلْم َن ا
َاْنُفَس َناَو ِاْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِرْيَن َ .ر َّبَن ا
آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّنار
َتَقَّب َل ُهللا ِم َّن ا َو ِم ْنُك ْم َو ُك َّل َع اٍم َو َأْنُتْم ِبَخْي ٍر ِم َن ْالَع اِئ ِد ْيَن
َو الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُته َو ْالَفاِئِزْيَن
10