Anda di halaman 1dari 3

RIDHO ALLAH DI BAWAH RIDHO ORANG TUA

.‫َالَّس اَل ُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْح ُةِهللا َو َبَر اَك ُتُه‬


‫اْلَح ْم َد ِهّلِل َر ِّب اْلعَلِم َنْي َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َعىَل َاَرْش ِف ْا اَل ْنِب َي اِء َو اْلُمْر َس ِلَنْي َو َعىَل َأِهِل‬
‫َو ْحَص ِب ِه َاَمْج ِع َنْي َاَّم ا َبْع ُد‬
Dewan Juri yang saya muliakan, hadirin sekalian yang saya hormati, serta teman-
teman yang berbahagia.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin. Tidak ada yang lebih baik kita ucapkan dalam kesempatan ini
kecuali ucapan syukur Kepada Allah SWT atas limpahan nikmat berupa kesehatan dan
kesempatan kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul disini dalam
acara Gebyar Maulid Nabi Se Jawa Barat Tahun 2021.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Kepada para keluarga, sahabat dan Umatnya sampai yaumul qiyamah.

Let me introduce myself, My name is Faizul Anwar Umar. You can call me IzoeL. I am from
MI Nurul Huda Japuralor, Pangenan Cirebon. I am 4th grader. A few days ago, I was chosen
to be the representative of MI Nurul Huda to deliver a speech in Bahasa Indonesia in this
occasion. I will deliver a speech entitled “Ridho Allah di bawah ridho orang tua”.

Teman-teman peserta lomba pidato yang saya cintai,


Kenanglah wajah ibu kita yang kian menua, kita dulu 9 bulan diperutnya, Ibu kita merasakan
mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit, tapi Ibu kita tetap ridho.
Kenanglah ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin
yang sehat.
Ketika ibu melahirkan kita, bersimbah darah dan air mata. Ingatlah, ibu kita meregang nyawa
antara hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap bahagia. Ditatapnya diri kita
dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja nyawanya sirna. Dua tahun kita disusui. Malam
kita kotori dan kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar, sampai tiada rela seekor
nyamukpun menggigit kita.
Teman-teman yang saya sayangi,

Jalan yang haq dalam menggapai Ridho Allah melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul
walidain (berbakti kepada orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di
dalam Al-Quran, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah memerintahkan
untuk berbakti kepada orang tua.
Dalam surat Luqman ayat 14 Allah berfirman :

‫َو َو َّص ْي َنا ا ْنَس اَن ِب َو اِل َد ْي ِه َح َم َلْت ُه ُأ ُّم ُه َو ْه ًن ا َعَلٰى َو ْه ٍن َو ِف َص اُهُل ِف ي َعاَم ْيِن َأ ِن‬
‫ْل‬ ‫ِإْل‬
‫اْش ُك ْر ِل ي َو َو ا َد ْي ِإ َّي ا َم يُر‬
‫ِص‬ ‫َل‬ ‫َك‬ ‫ِل‬ ‫ِل‬

Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu”.

Hadirin yang saya hormati,


Ridho Allah tergantung kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rasululloh :

‫ َو ْخُس ُط َاِهَّلل يِف ْخُس ِط اْلَو اَدِل ْيِن‬, ‫ِر َض ا َاُهَّلل يِف ِر َض ا اْلَو اَدِل ْيِن‬
"Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua" (HR. Tirmidzi).

Itu artinya, jika orang tua kita murka atau marah lantaran kita, maka bisa dipastikan Allah pun
murka pada kita. Sebagai contoh, dalam sebuah cerita rakyat dari daerah Sumatera Barat,
kisah Malin Kundang yang melegenda. Malin Kundang malu mengakui orang
tuanya. Ia merasa malu dengan keberadaan ibunya, ketika status sosialnya meningkat. Yang
pada akhirnya, dikutuklah si Malin Kundang menjadi sebuah batu. Tidak diragukan lagi, sikap
semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan
nista.

Hadirin yang berbahagia,


Banyak contoh yang dapat kita ambil pelajaran, bahwa kesuksesan seseorang dipengaruhi
oleh ridho orang tua. Kewajiban kita adalah bergaul dengan kedua orang tua kita secara baik,
berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, dan mendoakan kedua
orang tua, sebagaimana doa yang lazim diucapkan :
‫َر ِّب اْغِفْر يِل َو ِلَو اَدِل َّي َو اْر ْمَح ُهَم ا اَمَك َر َّبَيايِن َص ِغ ًرْي ا‬
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan kasihanilah mereka
sebagaimana mereka berdua telah merawatku di waktu kecil".

Saya, Izoel, termasuk yang tidak percaya kalau ada yang bilang, Kesuksesan berasal dari
100 % kerja keras kita. Kenapa? Karena bisa jadi, kesuksesan kita berasal dari 5% kerja
keras kita, 95% dari doa orang tua kita.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Salah satu cara kita sebagai anak dalam mempraktikan ajaran – ajaran yang ternukil di Al-
Quran dan hadits Nabi adalah dengan cara berbakti kepada orang tua. Karena untuk
mendapatkan ridho Allah kita harus bisa mendapatkan ridho dari kedua orang tua. Orang tua
sudah berkorban banyak untuk membesarkan anaknya. Ini harus dibalas oleh anaknya
dengan cara berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, baik mereka yang masih hidup
ataupun mereka yang sudah meninggal dunia.

Hadirin yang berbahagia,


Kesimpulannya adalah, berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua kita adalah
kewajiban. Keridhoan Allah tergantung pada keridhoan kedua orang tua.
Singkat kata, berdasarkan kenyataan yang sering terjadi di sekitar kita, dapat kita jadikan
bahan perenungan. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang selalu berbakti kepada kedua
orang tua.
Saya tutup kesempatan saya ini dengan satu pantun.
Burung Irian burung cenderawasih, cukup sekian dan terimakasih.

Billahit taufik wal hidayah

‫َو الَّس اَل ُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْح ُةِهللا َو َبَر اَك ُتُه‬

Anda mungkin juga menyukai