Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat, nikmat yang paling besar
adalah nikmat iman dan islam yang Allah anugrahkan kepada kita, sehingga pada
kesempatan jum’at yang berbahagia ini kita masih dimudahkan oleh Allah untuk
melaksanakan sholat jum’at secara berjamaah.
Setahun sudah Allah menguji kita, umat manusia di seluruh penjuru dunia, Allah
menguji kita dengan musibah pandemi covid-19 yang hingga sampai saat ini. Kita telah
kehilangan sanak saudara kita yang telah gugur akibat dari pandemic ini. Selain
memakan korban, pandemi berdampak pula pada persoalan polemik di kehiduopan kita
baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan maupun politik. Selain itu juga kita
dihadapkan dengan adanya resesi, jumlah pengangguran meningkat, renggangnya
hubungan social, ketimpangan pendidikan bahkan ancaman desintegrasi bangsa.
Berbagai persoalan umat datang silih berganti, belum usai satu persoalan, sudah dating
lagi persoalan lain, rasa-rasanya kehidupan kita tak pernah lepas dari persoalan.
Walanablu wannakum bi syaiim minal haufi wal juui wa naqasim minal amwali wal
anfus was syamaroti, wa bassyiris shobirin. (artinya “ Dan sungguh akan kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar).
“sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu kala, kamu sekali-kali tidak
akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu” (Al-fath:23)
Tentu Allah datangkan cobaan itu bukan tanpa sebab dan tujuan. Segala kejadian tak
mungkin berakhir sia-sia, selalu ada hikmah dibalik musibah yang kita hadapi. Tugas
kitalah menemukan hikmah itu.
Artinya “Apakah manusia itu mengirah bahwa mereka dibiarkan begitu saja
mengatakan “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi?.
Musibah duniawi ini sebenarnya kecil, kita tak perlu khatir, risau asalkan yang kecil itu
tidak berdampak buruk pada kehidupan ukhrawi kita.
Justru yang perlu kita khwatirkan adalah lalai mengurusi nasib akhirat. Takutlah kita
saat kita makin jauh dari Rabb kita Allah Ta’ala.
Untuk itu kita perlu waspada. Nyawa sanak saudara yang hilang atau harta yang
berkurang jangan sampai membuat hubungan kita dengan Rabb kita jadi renggang.
Lalu bagaimana agar kita bisa tegar dalam keimanan saat menghadapi ujian ini..??
Manusia itu mahluk yang lemah. Tidak mungkin kita bias kuat menghadapi cobaan-
cobaan ini tanpa pertolongan Allah. Dia yang mendatangkan musibah ini, diapulah yang
berkuasa mengangkatnya.
Semoga Allah menjaga kita dari dampak buruk musibah bagi agama kita. Aamin
Dengan adanya wabah covid-19 ini membuat kita akan sadar akan kemampuan kita
terhadap mahluk ciptaan Allah, semua yang terjadi atas kehendak Allah semata.
Semoga ini menjadi renungan buat kita senantiasa peduli terhadap lingkungan sekitar
kita dan semoga kita selalu dimudahkan oleh ALLAH untuk melaksanakan perintahnya.
AAMIN.