Anda di halaman 1dari 11

Ceramah

-MAULID NABI SAW-

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Innallaha witrun yuhibbul witra. Allah satu dan menyukai sesuatu yang ganjil. Untuk itu,
saya ulangi salam hingha tiga kali ya bapak ibu? Yang menjawab salam saya dengan
lantang semoga menjadi orang yang kaya raya amin.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sekali lagi, yang kompak semua hadirin,
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin, wasshalatu
wassalamu ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma'in amma ba'du.

Bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, dan semua hadirin yang berada di tempat penuh berkah
ini. Marilah kita semua panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu Wa ta'ala.
Berkat rahmat dan hidayahnya kita semua bisa berkumpul di hari yang spesial ini dalam
keadaan sehat walafiat.
Tak lupa sholawat serta salam semoga sellau dilimpahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad Sallahu alaihi wasallam, yang pada hari ini kita semua rayakan hari
kelahirannya. Kita peringati hari ulang tahunnya.
Lantas mengapa kita harus merayakan peringatan Maulid Nabi? Kenapa harus
merayakan ulang tahun Rasulullah? Adakah sahabat yang tidak merayakan Maulid Nabi?

Hadirin yang dirahmati Allah SWT. Merayakan Maulid Nabi tidak membutuhkan dalil
khusus. Sebab merayakan ulang tahun Nabi hanya memerlukam akal yang sehat dan hati
nurani yang bersih. Kenapa harus demikian?
Bapak dan ibu sudah melahirkan saya dan setiap tahunnya mereka merayakan hari ulang
tahun saya. Lalu saya ini siapa sih? Bukan siapa-siapa. Udah jelek, item, pendek, nggak
pinter, ya seperti ini pokoknya. Hampir tida ada yang istimewa dari diri saya. Tapi
mengapa orang tua saya merayakan hari lahir saya?
Hal ini tidak lain dan tidak bukan lantaran bapak dan ibu saya merasa bangga karena
saya sudah lahir ke dunia. Terlepas ketidaksempurnaan yang saya miliki ini.
Nah, jika ada seorang bapak atau ibu bangga terhadap anaknya yang baru saja lahir
meskipun dia tak istimewa, mengapa saat Rasulullah lahir di dunia kita sebagai umat
Islam tidak mau berbangga terhadapnya? Betul apa betul?
Maka atas dasar pendapat Inilah sudah selayaknya untuk kita merayakan Maulid Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Lalu bagaimana cara merayakan Maulid Nabi
bapak ibu sekalian? Jangan bingung, jangan khawatir.
Cukup bapak-bapak silakan ke masjid ke mushola untuk baca diba'an. Ibu-ibu cukup di
dapur untuk menyediakan hidangan, seperti makanan pokok, buah-buahan, dan jajan-
jajanan. Kemudian, anak-anak silakan kalian rebutan makanan. Kalau ada duitnya rebut
tuh duit pertama kali.
Peryanyaannya, boleh apa tidak merayakan momen Maulid Nabi Dengan cara demikian?
Halo? Bapak ibu bisa menjelaskan? Bolehkah rebutan duit dan makanan ketika perayaan
Maulid?
Rebutan makanan saat perayaan Maulid Nabi bukanlah satu permasalahan yang harus
diperdebatkan asalkan dilakukan dengan tertib. Jangan sampai orang-orang baca
sholawat Maulid Nabi, kita udah pada rebutan makanan. Makanya saat momen ini, anak-
anak yang muda-muda harus dijaga agar jangan sampai lbih dulu rebutan makanan
padahal pembacaan maulid belum selesai.
Jamaah sekalian. Rebutan makanan setelah acara maulid itu sah-sah saja asalkan
dilakikan dengan teratur. Sebab perebutan makanan merupakan ekspresi kebahagiaan
atas lahirnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di dunia.

Demikianlah bapak ibu yang bisa saya sampaikan dalam ceramah Maulid Nabi SAW yang
singkat ini, semoga walaupun singkat bida dicerna dan diamalkan. Amin ya robbal alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Ceramah

-TELADAN NABI SAW-

Assalamu`alaikum Wr. Wb

‫ َأْش َهُد َاْن َال ِالَه ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َل ُه َو َأْش َهُد‬، ‫اْلَح ِّق ِلُيْظِهَرُه َعلى الِّدْيِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِرَه اْلُم ْش ِرُك ْو َن‬ ‫َاْلَح ْم ُد ِِهلل اَّلِذ ْى َاْر َسَل َرُسْو َلُه ِباْلُهدْى َوِد ْيِن‬
‫ َأَّم ا َبْعُد َفَيا ِع َب اَد ِهللا ِاَّتُق ْو ا َهللا َح َّق‬. ‫َعلى َخ اَتِم ْاَالْنِبَيآِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن ُمَحَّمٍد َّوَعلى اِلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن‬ ‫ َالّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم‬،‫َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬
‫ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬

Hadirin rohimakumulloh
Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, Dialah yang memberkati kita
semua berbagai ni’mat dan karunia, dan hanya kepadaNya lah kita dikembalikan. Rohmat
serta salam semoga terlimpah kepada jungjunan kita yaitu Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sohabat dan segenap umat yang taat mengikuti ajaranya, serta kita
sekalian mengharap ridho, ampunanNya dan mendapat syafaat Rosululloh SAW.

Hadirin rohimakumulloh
Keteladanan berasal dari kata “teladan”, yaitu perbuatan yang patut ditiru dan
dicontohkan.” Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh. Dalam
Bahasa Arab “keteladaan” diungkapkan dengan kata “uswah” dan “qudwah”.

Hadirin rohimakumulloh

Berikut ini keteladanan Nabi Muhammad SAW. yaitu:


Pertama, Keteladanan dalam Beribadah
Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia paling sempurna (insan kamil),
beliau selalu menjaga kewajibannya sebagai hamba Allah, yaitu beribadah kepada Allah
Swt. Meskipun beliau sudah dijamin oleh Allah Swt masuk surga, beliau tetap beribadah
kepada Allah dengan sangat tekun.
Dalam satu riwayat dari Aisyah ra disebutkan bahwa pada suatu malam Nabi
Muhammad SAW mengerjakan shalat malam, di dalam shalat lututnya bergetar karena
panjang dan banyak rakaat shalatnya. Tatkala ruku’ dan sujud terdengar suara tangisnya
namun ia tetap melakukan shalat sampai adzan Bilal bin Rabbah terdengar di waktu
subuh. Melihat Nabi Muhammad SAW. demikian tekun melakukan shalat Aisyah
bertanya: “Wahai Rasulullah! bukankah dosamu yang tedahulu dan yang akan datang
telah diampuni Allah ? Nabi Muhammad SAW menjawab: aku ingin menjadi hamba yang
banyak bersyukur”. (HR Bukhari dan Muslim).
Selain banyak melakukan shalat Nabi Muhammad SAW banyak berdzikir. Ia
berkata: “Sesungguhnya saya meminta ampun kepada Allah dan taubah kepadaNya setiap
hari 70 kali.” (HR Tabrani). Dalam hadits lain dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW
meminta ampun setiap hari 100 kali (HR Muslim). Selain itu Nabi Muhammad SAW
banyak pula melakukan i’tikaf di dalam mesjid, terutama di bulan Ramadhan.

Hadirin rohimakumulloh

Kedua, Keteladanan dalam Akhlak


Dalam diri Nabi Muhammad SAW terkumpul sifat utama, yaitu rendah hati, lemah
lembut, jujur, tidak suka mencari-cari cacad orang lain, sabar, dan tidak angkuh, santun,
dan tidak mabuk pujian. Nabi Muhammad SAW selalu berusaha melupakan hal-hal yang
tidak berkenan di hatinya dan tidak pernah berputus asa dalam usaha. Ketika Aisyah
ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, ia menjawab “akhlaknya adalah Al-
Qur’an” (HR Ahmad dan Muslim).

Tingkah laku Nabi Muhammad SAW. tercermin dalam kandungan Al-Qur’an


sepenuhnya. Allah SWT berfirman:

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam
[68]:4).

Sejak masa muda, Nabi Muhammad SAW telah dikenal dengan kejujuran, amanat,
kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau
dan dalam keagungan akhlak beliau tak tertandingi. Dalam memaafkan, beliau tidak ada
bandingannya. Ketika mendapatkan gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau
hanya berkata “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.” Beliau
selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih
terhadap mereka.
Dalam satu riwayat diceritakan bahwa setiap hari Nabi Muhammad SAW hendak
berjalan menuju masjid, beliau selalu diludahi oleh orang kafir. Namun pada suatu hari
beliau lewat di jalan yang sama, dan tidak ada yang meludahi beliau seperti hari-hari
sebelumnya, maka Nabi Muhammad SAW bertanya kepada sahabat tentang keberadaan
orang yang meludahi dirinya. Setelah diberitahu bahwa orang tersebut sedang sakit, maka
beliau menjenguk orang itu dan berdo’a agar Allah memberikan hidayah dan
menyembuhkan penyakitnya. Dengan kelembutannya Nabi Muhammad SAW membalas
kejahatan dengan kebaikan.

Hadirin rohimakumulloh

Ketiga, Ketedalanan dalam Berdakwah


Sebagai seorang da’i (pendakwah) Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama
bagi setiap pendakwah. Metode dakwah yang diajarkan oleh Nabi SAW yaitu bersifat
bijaksana dan tidak mempersulit. Buah dari dakwahnya dapat dilihat dari tersebarnya
Islam di Jazirah Arab. Dalam kurun masa kurang dari 23 tahun, Islam mampu
berkembang dengan pesat di tengah kondisi Jahiliyah masyarakat Arab yang cukup
parah.
Rahasia besar kesuksesan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah
menyampaikan dakwah melalui amal perbuatan. Dakwah disampaikan dengan cara yang
hikmah, yaitu penyampaian dakwah secara bijaksana, penuh dengan kebaikan dan
kemudahan, tidak menimbulkan permasalahan. Dakwah Nabi Muhammad SAW
disampaikan dengan nasihat yang baik (Mau’idzah Hasanah), sehingga dakwah Nabi
menyentuh jiwa sesuai dengan pengetahuan para pendengarnya. Penyampaiannya disertai
dengan pengamalan dan contoh dari Nabi Muhammad SAW.

Keempat, Keteladanan di tengah-tengah masyarakat


Di antara keteladanan Nabi Muhammad SAW. di tengah-tengah masyarakat
adalah:
1. Ramah dalam pergaulan; Beliau sangat ramah terhadap siapa pun. Tidak ada
kesan takut bagi siapa saja yang ingin menghadapnya. Setiap kali beliau diajak
bicara sangat serius mendengarkannya. Bila menghadapi orang yang lemah dan
miskin, Beliau tetap menghormatinya tanpa merendahkan sedikitpun. Beliau tidak
banyak berbiacara dan tidak pernah memotong pembicaraan seseorang kecuali ia
berbicara kebatilan. Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang.
2. Rendah hati dalam bermasyarakat; Meskipun beliau memiliki posisi tinggi di sisi
Allah dan manusia, akan tetapi beliau tidak mengagungkan diri di tengah-tengah
kaumnya, malah merendahkan diri tanpa harus merasa terhina. Perendahan diri
yang disenangi oleh sahabat-sahabat beliau, sebagaimana mereka cinta pada
keluarga serta putra-putra beliau. Beliau tidak pernah menentukan tempat duduk
khusus bagi dirinya. Beliau memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga
mereka merasa dirinya adalah orang termulia di sisi beliau.
3. Senang bermusyawarah; Nabi Muhammad SAW selalu mengajak para sahabatnya
untuk bermusyawarah dalam memutuskan suatu masalah. Apabila para
sahabatnya telah memberikan pertimbangan kepadanya, maka beliau mengambil
pendapat yang dinilainya paling tepat, sambil memuji kepada orang yang
mengemukakan pendapat tersebut, sebagai dorongan agar dia lebih bersemangat,
juga sebagai bentuk penghargaan kepadanya. Keimanan, Keteladanan dalam
Kepemimpinan Sebagai seorang pemimpin Nabi Muhammad SAW merupakan
teladan bagi setiap pemimpin, di antara teladannya, yaitu : Cerdas dalam
menyelasaikan permasalahan, adil terhadap rakyatnya, pemberani dan penyayang.

Hadirin rohimakumulloh
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ceramah

- NABI SAW-
Sambutan Panitia Pelaksanaan Khitobah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.


Hamdan syukron lillah sholatan wasalaman ‘ala rosulillah, amma ba’du.
 Yth Romo Yai Gunawan Tohir, S.Pd.I beserta ibu Nyai Rina Eviani, S.Pd yang kami
hormati, kami ta’dzimi dan yang kami harap-harapkan barokah doa dan ilmunya.
 Yth Jajaran dewan asatidz/h dan rekan-rekan santri yang semoga dimuliakan oleh Allah
SWT.
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat dan juga kesehatan sehingga kita dapat
berkumpul bersama pada kesempatan kali ini.
Tak lupa selawat serta salam kita haturkan untuk baginda Nabi Besar Muhammad saw.
Sebelumnya, saya ucapan terima kasih kepada pak utsadz Irvandi selaku Lurah Pondok Pesantren
Tri Bhakti Al ‘Ulum, rekan rekan pengurus serta rekan-rekan santri yang telah meluangkan
waktunya untuk mensukseskan kegiatan ini.
Hadirin sekalian, dengan mempelajari hal-hal baru setiap hari, maka kita akan terus
tumbuh juga setiap harinya, terus maju setiap harinya dan terus menjadi versi diri kita yang lebih
baik setiap detik. Jangan takut salah, jangan takut gagal, kita semua belajar dari kesalahan. Baik
itu kesalahan diri sendiri maupun kesalahan orang lain.
Dalam agenda khitobah rutinan ini semoga dapat menjadi evaluasi diri kita agar terus mau maju
dan berkembang sebagai santri Indonesia yang terampil dalam berkarya dalam hal yang bernilai
positif. aamiin
Saya mewakili rekan-rekan panitia, mohon maaf apabila ada kesalahan/kekurangan dalam
berjalannya acara ini. Dan untuk harapan kedepannya semoga dapat lebih baik lagi.
Demikian kata sambutan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima
kasih.
Wallahul muwwafiq ila aqwamittoriq,
Wassalamu'alaikum, warahmatullahi wabarakatuh.
ceramah DONA

Assalamu’alaikum WR.WB
Alhamdulillahilladzi an’amanaa bini’matil iimaan wal islaam. Wanusholli wanushollimu ‘alaa khoiril
anaam, muhammadin wa’alaa aalihi wasohbihi aj ma’in.
 Kepada Yth Romo Yai Gunawan Tohir, S.Pd.I beserta ibu Nyai Rina Eviani, S.Pd yang kami
hormati, kami ta’dzimi dan yang kami harap-harapkan barokah doa dan ilmunya.
 Yth Jajaran dewan asatidz/h dan rekan-rekan santri yang semoga dimuliakan oleh Allah SWT.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam.
Sholawat dan doa keselamatan semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Agung Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya.

Hadirin wal hadirot, Teman-teman santri yang manis senyumnya seperti senyum saya. Apalagi
ketika kita melihat senyum Kang Imam dipojok sana.

Seorang santri itu sangat identik dengan akhlakul karimah. Ada yang tau artinya “akhlakul
karimah”? ya betul sekali, Akhlak yang mulia. Bahkan ilmu akan menjadi berbahaya bagi
dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak.

Kita harus mengedepankan akhlak dan adab atau etika yang baik kepada siapapun. Terutama
kepada dua orang berjasa dalam kehidupan kita. SIAPA??? Orang tua yang telah merawat kita
sejak kita masih dalam kandungan, dan Guru yang telah membimbing kita saat bertholabul
ilmi.

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu
agama yang mulia ini.

Ketahuilah teman-teman hadirin wal hadirot, para pengajar agama mulai dari yang
mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda,

‫ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه‬

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi
yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR. Ahmad dan dishahihkan Al
Albani dalam Shahih Al Jami).

Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tidddackk boleh dilupakan bagi
seorang anak/murid.

“Jangan berkata kasar, yang dapat menyakiti


yang dapat menyakiti, perasaan hatinya, slalu berkata baik
sopan dan juga santun, pada yang lebih tua
Taat, Patuh, kepada Perintahnya
Nasihatnya didengar, jangan kau katakan “Ah”
Jangan ditunda-tunda, segera laksanakan
Ridho Allah ta’ala ada di keduanya.
Jangan lupa doakan orang tua dan guru.

Nah, Maka seperti apa adab yang baik terhadap seorang guru?

1. Menghormati guru

Bahkan guru-guru besar, ulama ulama besar sangat menghormati gurunya. Maka, Sungguh
keberkahan ilmu mereka buah dari akhlak mulia terhadap para gurunya.

2. Mendoakan guru

Banyak dari kalangan salaf berkata,

“Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti mendoakan kedua orang tuaku dan guru
guruku semuanya.”

3. Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi kesalahan guru

Allah melarang mencari kesalahan orang lain dan menggibahnya, larangan ini umum tidak
boleh mencari kesalahan siapapun.

Bayangkan bagaimana sikap seseorang jika ia mendengar aib saudara atau kawannya?

Bukankah akan menyebabkan dampak yang buruk akan hubungan mereka?

Prasangka buruk akan mencuat, jarak akan tambah memanjang, keinginan akrab pun tak
terbenak lagi di pikiran.

Lantas, bagaimanakah jika aib para ulama, dan para pengajar kebaikan yang tersebar?

Sungguh manusia pun akan menjauhi mereka, ilmu yang ada pada mereka seakan tak terlihat.

Padahal tidaklah lebih di butuhkan oleh manusia melainkan para pengajar kebaikan yang
menuntut hidupnya ke jalan yang benar.

4. Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya

Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik
dari gurunya.

Sabarnya mereka dalam memahamkan pelajaran, sabar menjawab pertanyaan para tolibul
ilm yang tak ada habisnya.
5. Sabar dalam membersamainya

Tidak ada satupun manusia di dunia ini kecuali pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya,
sebaik apapun amalnya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada
kekurangannya.

Tetap bersabarlah bersama mereka dan jangan berpaling darinya.

Besar jasa mereka para guru yang telah memberikan ilmunya kepada manusia, yang kerap
menahan amarahnya, sungguh tak pantas seorang murid ini melupakan kebaikan gurunya.

Semoga Allah memberikan rahmat dan kebaikan kepada guru guru kaum Muslimin. Semoga
kita dapat menjalankan adab adab yang mulia ini.

“Keselek nyamuk jadi batuk

Pulang kerumah nonton teletabbis

Kulihat teman-teman sudah ngantuk

Tenang saja, penampilan saya sudah habis.”

Wallahul muwwafiq ilaa aqwamittoriq..

Wassalamu’alaikum WR.WB

Anda mungkin juga menyukai