Anda di halaman 1dari 10

‫ِإ ﱠن ْاﻟ َﺤ ْﻤﺪَ ِ ﱠ ِ ﻧ َْﺤ َﻤﺪُهُ َوﻧَ ْﺴﺘ َ ِﻌ ْﯿﻨُﮫُ َوﻧَ ْﺴﺘ َ ْﻐ ِﻔ ُﺮهُ َوﻧَﻌُﻮذُ‬

‫ت أ َ ْﻋ َﻤﺎ ِﻟﻨَﺎ‪َ ،‬ﻣ ْﻦ‬‫ﺳﯿِّﺌَﺎ ِ‬ ‫ﺷ ُﺮ ْو ِر أ َ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ َو ِﻣ ْﻦ َ‬ ‫ِﺑﺎ ِ ِﻣ ْﻦ ُ‬


‫ﻀ ِﻠ ْﻠﮫ ُ ﻓَﻼَ ھَﺎد َ‬
‫ِي‬ ‫ﻀ ﱠﻞ ﻟَﮫُ َو َﻣ ْﻦ ﯾُ ْ‬ ‫ﯾَ ْﮭ ِﺪ ِه ﷲُ ﻓَﻼَ ُﻣ ِ‬
‫ﻟَﮫُ‪ .‬أ َ ْﺷ َﮭﺪ ُ أ َ ْن ﻻَ إِﻟَﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣﺪَهُ ﻻَ ﺷ َِﺮﯾ َْﻚ ﻟَﮫُ‬
‫ﺳ ْﻮﻟُﮫُ‬‫‪.‬وأ َ ْﺷ َﮭﺪُ أ َ ﱠن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًا َﻋ ْﺒﺪُهُ َو َر ُ‬ ‫َ‬
‫ﺻ ْﺤ ِﺒ ِﮫ َو َﻣ ْﻦ‬ ‫َ‬
‫ﺻ ِّﻞ َﻋﻠﻰ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠﻰ آ ِﻟ ِﮫ َو َ‬ ‫َ‬ ‫اَﻟﻠ ُﮭ ﱠﻢ َ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺎن ِإﻟَﻰ َﯾ ْﻮ ِم اﻟ ِﺪّﯾ ِْﻦ‪.‬‬‫ﺴ ٍ‬ ‫‪:‬ﺗ َ ِﺒ َﻌ ُﮭ ْﻢ ِﺑﺈ ِ ْﺣ َ‬
‫ﺎﻟﻰ ِﻓﻲ ِﻛﺘَﺎ ِﺑ ِﮫ ْاﻟ َﻜ ِﺮﯾ ِْﻢ‪:‬‬ ‫ﻗَﺎ َل ﷲُ ﺗ َ َﻌ َ‬

‫َﯾﺎأَﯾﱡﮭﺎ َ اﻟﱠ ِﺬﯾْﻦَ َءا َﻣﻨُﻮا اﺗﱠﻘُﻮا ﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُﻘَﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻَ‬


‫ﺗ َ ُﻤ ْﻮﺗ ُ ﱠﻦ إِﻻﱠ َوأَﻧﺘ ُ ْﻢ ﱡﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮنَ ‪.‬‬
‫ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﱠ ِﺬﯾْﻦَ َءا َﻣﻨُﻮا اﺗﱠﻘُﻮا ﷲَ َوﻗُ ْﻮﻟُ ْﻮا ﻗَ ْﻮﻻً‬
‫ﺼ ِﻠ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أ َ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ذُﻧُ ْﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ‬
‫ﺳ ِﺪ ْﯾﺪًا‪ .‬ﯾُ ْ‬
‫َ‬
‫ﺳ ْﻮﻟَﮫُ ﻓَﻘَ ْﺪ ﻓَﺎزَ ﻓَ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈ ْﯿ ًﻤﺎ‬ ‫َو َﻣ ْﻦ ﯾُ ِﻄﻊِ ﷲَ َو َر ُ‬
‫‪Jamaah Solat Idul Adha rahimakumullah‬‬
‫‪Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada‬‬
‫‪jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan‬‬
‫‪meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan‬‬
‫‪semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian‬‬
‫‪menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah‬‬
‫‪subhanahu wa ta’ala dan menjalankan segala‬‬
‫‪perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita akan diberi‬‬
solusi oleh Allah di setiap permasalahan hidup yang
kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang
datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.

Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan mulia di


mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke
dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi
Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nabi akhir
zaman dan tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,


Di bulan Maulid ini, sebaiknya kita untuk banyak-
banyak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala
karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi
suri teladan yang mulia. Nabi diutus ke muka bumi
ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam,
sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
dalam surah al-Anbiya ayat 107:

َ‫َﺎك ِإ ﱠﻻ َر ْﺣ َﻤﺔً ِﻟ ْﻠ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿﻦ‬


َ ‫ﺳ ْﻠﻨ‬
َ ‫َو َﻣﺎ أ َ ْر‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.

Pengutusan Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa


sallam sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh
alam. Penebar kebahagiaan dan kebaikan bagi
kehidupan manusi di dunia maupun di akhirat kelak.
Ibnu ‘Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa
yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa
Nabi Muhammad SAW dan mensyukurinya, maka ia
akan bahagia hidupnya. Sebaliknya, siapa yang
menolak dan menentangnya, maka merugilah
hidupnya.

Kasih sayang yang Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam


ditebarkan bukanlah hanya ucapan semata, akan
tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan
implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini
bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan
Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw
berlaku santun dan mengasihi.

Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi


shallallahu ‘alahi wa sallam ketika hijrah ke Thaif
untuk menghindari permusuhan dari kaumnya,
namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan
yang kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga
Nabi SAW dilempari dengan bebatuan.

Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan


kepada Nabi Muhammad SAW, apabila dibolehkan
maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara
kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan
wafat semua. Namun apa sikap Nabi shallallahu
‘alahi wa sallam? Nabi berucap andai mereka saat
ini tidak menerima agama Islam,. namun semoga
anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-
Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-
orang yang tidak tahu...

Dikisahkan juga dalam hadis riwayat Shahīh


Muslim, pada suatu hari, datang seorang sahabat
berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai
Muhammad ! Doakanlah keburukan atau laknat bagi
orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab,
“Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang
pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai pemberi
rahmat seluruh alam!”

َ‫َﺎك إِ ﱠﻻ َر ْﺣ َﻤﺔً ِﻟ ْﻠﻌَﺎﻟَ ِﻤﯿﻦ‬


َ ‫ﺳ ْﻠﻨ‬
َ ‫َو َﻣﺎ أ َ ْر‬
Jamaah Solat jumat rahimakumullah.
Ada 4 sifat nabi yang perlu kita teladani yaitu : sidik,
amanah, fathonah, dan tablig.

Sifat terpuji Nabi Muhammad SAW yang


pertama adalah shiddiq, dalam bahasa Indonesia
artinya jujur. Kejujuran Nabi Muhammad SAW
tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Sejak kecil
hingga dewasa, beliau selalu berkata jujur dan
mustahil berbohong. Baik sebagai utusan Allah
SWT maupun sebagai seorang pedagang pada
masanya, setiap perkataan Nabi Muhammad SAW
tidak pernah mengandung kebohongan sedikitpun.
Karena kejujuran beliau pun, beliau selalu amanah
dalam mengemban setiap tanggung jawab.
Kejujuran Nabi Muhammad SAW ini dapat
ditiru oleh umat muslim dan diaplikasikan dalam
segala aspek kehidupannya. Tak hanya saat
bermasyarakat, namun di kesendirian pun sifat jujur
ini tetap harus dilakukan. Di masa sekarang,
kejujuran adalah sesuatu yang dinilai mahal
harganya. Di berita-berita, banyak diungkap kasus-
kasus pencurian, penggelapan dana, dan berbagai
kejahatan lainnya yang dilakukan oleh orang
kepercayaan.
Atau bisa jadi seseorang yang tadinya
memegang kejujuran, karena kondisi yang mendesak
akhirnya berbalik menjadi orang yang tidak jujur
lagi.
Ingatlah bahwa Allah SWT selalu mengawasi
setiap Tindakan yang dilakukan oleh manusia. Tidak
ada sesuatu yang dapat menghalangi pandanganNya.
2. Amanah
Sifat jujur yang dimiliki oleh Nabi Muhammad
SAW akan berimbas pada munculnya sifat-sifat
terpuji Nabi Muhammad SAW lainnya yakni
amanah, yang berarti dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW memiliki kekuatan
untuk membangun kepercayaan antar umat manusia.
Nabi Muhammad SAW pun mendapat gelar Al-
Amin yang artinya dapat dipercaya. Sifat ini
tentunya berlawanan dengan sifat mustahil yang ada
dalam diri Rasulullah SAW yaitu khianat. Tidak
mungkin seorang utusan Allah SAW menyimpan
dan memiliki sifat khianat.
Sifat amanah ini penting sekali untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
menjalankan tugas sebagai pelajar, pekerja kantoran,
pedagang, petani, wiraswasta bahkan pejabat
sekalipun sudah sepatutnya mendeladani sifat Nabi
Muhammad SAW yang satu ini. Dalam memegang
tanggung jawab, terkadang seseorang akan
menghadapi banyak tantangan dan juga godaan.
Namun, apabila hatinya senantiasa condong kepada
Allah SWT, maka ia akan menjauhi diri dari sifat
khianat. Orang tersebut pun akan tetap amanah
meskipun jalan yang ditempuhnya tidak ringan.
3. Tabligh
Tabligh memiliki arti menyampaikan. Allah
SWT menurunkan firman-firmanNya kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril
untuk disampaikan ke seluruh manusia di muka
bumi. Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah
tidak menyampaikan apa yang dipesankan Allah
SWT. Selama hayatnya, Nabi Muhammad SAW
terus melakukan dakwah, menyiarkan agama Islam
dan menyampaikan firman-firman Allah SWT yang
akhirnya terkumpul menjadi Al-Qur’an, pedoman
bagi seluruh umat muslim. Sifat tabligh ini selalu
tercermin dalam kehidupan Rasulullah SAW.
Setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT.
Disampaikannya pada semua sahabat Nabi
Muhammad. Tidak pernah sedikitpun Nabi
Muhammad memiliki niat untuk menyimpannya
secara pribadi.
Dalam menyampaikan ajaran agama Islam
yang datangnya dari Allah SWT, sifat-sifat terpuji
Nabi Muhammad SAW yang lainnya selalu
ditampilkan juga. Nabi Muhammad SAW
menyampaikan apa yang Allah SWT firmankan
tanpa ada kebohongan atau sesuatu yang
diputarbalikan.
Nabi Muhammad SAW juga selalu
menyampaikan hal yang bersifat kebaikan, bukan
sebaliknya. Sifat mulia ini wajib ditiru oleh seluruh
umat Nabi Muhammad SAW. Sampaikanlah hal-hal
yang baik, jauhkanlah dari perkataan yang buruk dan
menyesatkan.
4. Fathonah
Sifat Nabi Muhammad SAW yang berikutnya
adalah fathonah, yang memiliki arti cerdas.
Kecerdasan Nabi Muhammad SAW sudah terlihat
sejak kecil. Beliau sudah menunjukkan cara berpikir
kritis bahkan sejak masih anak-anak. Kisah Nabi
Muhammad SAW di usia dewasa melakukan
pekerjaannya seperti berbisnis atau berdagang
dengan cara-cara yang cerdas.
Beliau juga menunjukkan intelektualitasnya
tatkala melaksanakan dakwah dan menyiarkan
agama Islam ke berbagai wilayah. Jawaban-jawaban
cerdas yang keluar dari seorang Nabi Muhammad
SAW tak jarang membuat banyak orang terkagum-
kagum hingga akhirnya terbuka pintu hatinya dan
memeluk agama Islam.
Meskipun beliau menggunakan kecerdasannya
untuk berdakwah, beliau tidak pernah merasa lebih
pintar dari siapapun. Beliau tetap rendah hati dan
menggunakan kecerdasannya untuk melakukan
banyak hal-hal yang membawa kebaikan. Sifat
seperti inilah yang juga harus ditiru oleh kaum
muslimin di mana pun berada. Kepintaran dan
kecerdasan adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah
SWT bukan untuk dipamerkan.
Kecerdasan sendiri sudah bisa diasah sejak
kecil dengan cara mengajarkan anak-anak untuk
berpikir kritis dan menggali lebih dalam rasa ingin
tahunya. Kecerdasan pun selayaknya digunakan
untuk hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan
kebaikan untuk diri sendiri juga orang lain.
Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani
sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam
mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat
kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia
maupun di akhirat.

،‫آن اْﻟﻌَ ِﻈﯿ ِْﻢ‬ ِ ‫ﺎر َك ﷲ ِﻟﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻰ اْﻟﻘُ ْﺮ‬ َ َ‫ﺑ‬
‫َوﻧَﻔَﻌَﻨِﻲ َوإِﯾﱠﺎ ُﻛ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎﻓِ ْﯿ ِﮫ ِﻣ ْﻦ آﯾَ ِﺔ َو ِذ ْﻛ ِﺮ ْاﻟ َﺤ ِﻜﯿ ِْﻢ‬
‫َوﺗَﻘَﺒﱠ َﻞ ﷲُ ِﻣﻨﱠﺎ َو ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ِﺗﻼَ َوﺗَﮫُ َو ِإﻧﱠﮫُ ُھ َﻮ‬
‫ َوأَﻗُ ْﻮ ُل ﻗَ ْﻮ ِﻟﻲ َھﺬَا ﻓَﺄ ْﺳﺘَ ْﻐ ِﻔ ُﺮ‬،‫ﺴ ِﻤ ْﯿ ُﻊ اﻟ َﻌ ِﻠ ْﯿ ُﻢ‬
‫اﻟ ﱠ‬
‫ﷲَ اﻟﻌَ ِﻈﯿ َْﻢ إِﻧﱠﮫُ ُھ َﻮ اﻟﻐَﻔُ ْﻮ ُر ﱠ‬
‫اﻟﺮ ِﺣﯿْﻢ‬
Khutbah II
َ‫ أ َ ْﺷ َﮭﺪُ أ َ ْن ﻻ‬،ِ‫ﺼ ِﺎم ِﺑ َﺤ ْﺒ ِﻞ ﷲ‬ َ ِ‫ِي أ َ َﻣ َﺮﻧَﺎ ِﺑﺎ ْ ِﻻ ْﻋﺘ‬ْ ‫ا َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ﱠ ِ اﻟﱠﺬ‬
َ ‫إِﻟَﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ ﺪَهُ ﻻَ ﺷ َِﺮﯾ َْﻚ َﻟﮫُ َوأ َ ْﺷ َﮭﺪُ أ َ ﱠن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًا‬
ُ‫ﻋ ْﺒﺪُه‬
‫ﻋﻠَﻰ آ ِﻟ ِﮫ‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو‬ َ ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ‬.ُ‫ﻲ ﺑَ ْﻌﺪَه‬ ‫ﺳ ْﻮﻟُﮫُ ﻻَ ﻧَ ِﺒ ﱠ‬
ُ ‫َو َر‬
.ُ‫ﺻﺤْ ِﺒ ِﮫ َو َﻣ ْﻦ ﺗ َ ِﺒ َﻊ ُھﺪَاه‬ َ ‫َو‬
. ﷽ .‫أﻋﻮذ ﺑﺎ ﻣﻦ اﻟﺸﯿﻄﺎن اﻟﺮﺟﯿﻢ‬
‫ﻲ ﯾَﺎ أﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦَ ءا َﻣﻨﻮا‬ ِّ ‫إن ﷲَ وﻣﻼﺋﻜﺘَﮫُ ﯾﺼﻠﱡﻮنَ ﻋﻠﻰ اﻟﻨ ِﺒ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺳﻠّﻤﻮا ﺗَﺴْﻠﯿ ًﻤﺎ‬ َ ‫ﺻﻠﱡﻮا ﻋﻠﯿ ِﮫ و‬ َ

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah


SWT
Marilah kita akhiri khutbah jum’at ini dengan sama-sama
berdo’a kepada Allah SWT agar ini kita senantiasa
digolongkan sebagai orang-orang yang dapat mencontoh
suri tauladan Nabi Muhammada SAW. Marilah kita
berdo’a dengan penuh keikhlasan niat serta diiringi
harapan semoga Allah berkenan mengabulkan do’a kita.

Allahhumma Sholi’ala Muhammad wa’ala ali


Muhammad Alhamdulillah hirobil ‘Alamin
ِ ‫ َو ْاﻟ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﯿْﻦَ َو ْاﻟ ُﻤﺆْ ِﻣﻨَﺎ‬،ِ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤﯿْﻦَ َو ْاﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ َﻤﺎت‬
‫ت‬
‫ْﺐ‬
ُ ‫ْﺐ ُﻣ ِﺠﯿ‬ َ ‫ ِإﻧﱠ َﻚ‬،ِ‫ﺎء ِﻣ ْﻨ ُﮭ ْﻢ َواْﻷ َ ْﻣ َﻮات‬
ٌ ‫ﺳ ِﻤ ْﯿ ٌﻊ ﻗَ ِﺮﯾ‬ ِ ‫اْﻷَﺣْ َﯿ‬
‫ب َوا ِﻟﺪَ ْﯾﻨَﺎ‬ َ ‫ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮﻟَﻨَﺎ ذُﻧُ ْﻮ َﺑﻨَﺎ َو ذُﻧُ ْﻮ‬.ِ‫ﻋ َﻮات‬ َ ّ‫اﻟﺪ‬
‫َﺎرا‬
ً ‫ﺻﻐ‬ ِ ‫ار َﺣ ْﻤ ُﮭ َﻤﺎ َﻛ َﻤﺎ َرﺑﱠﯿَﺎﻧَﺎ‬ ْ ‫َو‬
‫ﺎن َو َﻻ ﺗَﺠْ َﻌ ْﻞ‬ ِ ‫ﺎﻹﯾ َﻤ‬ ْ
ِ ‫ﺳﺒَﻘُﻮﻧَﺎ ِﺑ‬ ‫ﱠ‬
َ َ‫َرﺑﱠﻨَﺎ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ﻟَﻨَﺎ َو ِ ِﻹ ْﺧ َﻮاﻧِﻨَﺎ اﻟﺬِﯾﻦ‬
‫وف ﱠر ِﺣﯿ ٌﻢ‬ ٌ ُ‫ِﻓﻲ ﻗُﻠُﻮ ِﺑﻨَﺎ ِﻏ ّﻼً ِﻟّﻠﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا َرﺑﱠﻨَﺎ إِﻧﱠ َﻚ َرؤ‬
َ‫ﺴﻨَﺎ َوإِن ﻟﱠ ْﻢ ﺗ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﺗ َْﺮ َﺣ ْﻤﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜﻮﻧ ﱠَﻦ ِﻣﻦ‬ َ ُ‫ظﻠَ ْﻤﻨَﺎ أَﻧﻔ‬
َ ‫َرﺑﱠﻨَﺎ‬
َ‫ْاﻟﺨَﺎ ِﺳ ِﺮﯾﻦ‬
Ya Allah jadikan kami orang yang dapat selalu
mengikuti suri Tauladan nabi, jadikan kami
hamba yang sidiq dalam segala kondisi, amanah
jika kami di berikan kepercayaan, fatonah dalam
menyelesaiakn masalah dan selalu mentablikan
agamamu. Jadikan kami hamba yang selalu
bersyukur ketika mendapatkan nikmat darimu,
jadikan kami oranng yang selalu bersabar ketika
mendapatkan ujian atau musibah darimu,
robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataan wa fil
aakhi rati hasanatan wa qinnaa‘adzaabannaar.s
subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashi
fuuna wasalaamun ‘alal mursaliina
walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

Anda mungkin juga menyukai