Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
 MUHAMMAD REFALDI ( 105721112620 )
 ALFIRAH KIDANG ( 105721112820 )
 EVI NURUL HUSNA ( 105721113120 )
 JABAL NUR ( 105721113220 )
 NUR AZIZAH ( 105721113820 )
 NUR FAJRIANI PUSPITASARI ( 105721113920 )
 NURUL FIDYA SYAILIA ( 105721114120 )
 ANISA APRILIANI MALIK ( 105721114720 )
 NUSUL FIKRAN ( 105721115420 )

UVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PRODI MANAJEMEN

2021/2022

1
1.1 SIFAT UTAMA RASUL
NABI dan Rasul merupakan manusia terpilih Allah SWT yang ditugaskan untuk
menyampaikan wahyu kepada umatnya. Sebagai manusia terpilih, Allah SWT menjaga Nabi
dan Rasul dengan sifat yang baik agar menjadi contoh bagi para pengikutnya dan suri
tauladan bagi manusia. Yuk kenali sifat wajib bagi Rasul agar kita bisa mencontoh akhlak
maupun perbuatannya yang baik dan terpuji. Pun mereka diberikan kecerdasan untuk
menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia.

Berikut, 4 sifat para rasul yang patut diteladanai dan dicontoh:

1. As-Siddiq

Sifat wajib pertama yang dimiliki oleh Rasul adalah As-Siddiq yang berarti selalu benar atau
jujur. Semua Rasul Allah SWT tidak pernah berbohong baik kepada Allah SWT ataupun
kepada manusia. Semua perkataan yang terucap dari mulut Rasul selalu benar dan jujur. Sifat
ini tertulis dalam Alquran Surat Maryam ayat 41 yang berbunyi sebagai berikut:

ِ َ‫َو ْٱذ ُكرْ فِى ْٱل ِك ٰت‬


ِ َ‫ب ِإ ْب ٰ َر ِهي َم ۚ ِإنَّ ۥهُ َكان‬
‫صدِّيقًا نَّبِيًّا‬

Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an),


sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam:
41) 

2. Al-Amanah

Kedua, sifat wajib yang dimiliki oleh Rasul adalah Al-Amanah yang berarti dapat dipercaya.
Sifat Al-Amanah pada Rasul memiliki arti bahwa Rasul dapat dipercaya. Mulai dari
perkataannya, hingga perbuatannya semua dapat dipercaya. Sifat ini tertulis dalam Alquran
Surat Asy-Syu’ara ayat 106-107 yang berbunyi sebagai berikut:

ٌ ‫ ِإنِّى لَ ُك ْم َرسُو ٌل َأ ِم‬  َ‫ِإ ْذ قَا َل لَهُ ْم َأ ُخوهُ ْم نُو ٌح َأاَل تَتَّقُون‬
‫ين‬

Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu tidak
bertakwa?’ Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S.
Asy-Syu’ara: 106-107) 

2
3. At-Tabligh

Ketiga adalah At-Tabligh yang berarti menyampaikan wahyu Allah SWT. Semua wahyu
yang diberikan oleh Allah SWT selalu Rasul sampaikan semuanya kepada umatnya. Tidak
ada satu wahyu yang disembunyikan

.   ‫ ِدى‬l‫ ؕ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ۡه‬l‫اس‬


‌ِ َّ‫ك ِمنَ الن‬
َ ‫ ُم‬l‫ص‬ ‫هّٰللا‬ َ l‫ٰۤيـاَيُّهَا ال َّرس ُۡو ُل بَلِّ ۡغ َم ۤا اُ ۡن ِز َل اِلَ ۡي‬
ۡ ‫ك ِم ۡن َّربِّكَ‌ ؕ َواِ ۡن لَّمۡ ت َۡف َع‬
ِ ‫ا بَلَّ ۡغتَ ِر ٰسلَـتَهٗ‌ ؕ َو ُ يَ ۡع‬l‫ل فَ َم‬l
َ‫ۡالقَ ۡو َم ۡال ٰـكفِ ِر ۡين‬

Artinya: “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak
engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-
Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Maidah: 67

 4. Al-Fatanah

Terakhir, Al-Fatanah atau yang berarti Rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Sifat ini wajib
dimiliki oleh Rasul demi memerangi dan mengajak mereka yang masih enggan berjalan di
jalan Allah SWT. Selain itu, dalam menyampaikan wahyu dari Allah SWT, Rasul
membutuhkan strategi, diplomasi, serta kemampuan khusus agar dapat diterima oleh
kaumnya. Sifat ini tertulis dalam Alquran Surat Al-An’am ayat 83 yang berbunyi sebagai
berikut:

ٍ ‫ك ُح َّجتُنَٓا َءاتَ ْي ٰنَهَٓا ِإ ْب ٰ َر ِهي َم َعلَ ٰى قَوْ ِمِۦه ۚ نَرْ فَ ُع َد َر ٰ َج‬


‫ت َّمن نَّ َشٓا ُء ۗ ِإ َّن َربَّكَ َح ِكي ٌم‬ َ ‫ َعلِي ٌم َوتِ ْل‬ 

Artinya: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya.” (Q.S. Al-An’am: 83).Ya, itulah empat sifat wajib Rasul yang patut kita jadikan
teladan. Semoga kita bisa mencontoh sifat-sifat Rasul tersebut dan mendapat berkah dari
AllahSWT.Aaaamin.

1.2 PEMBAGIAN AKHLAK

1. Akhlak yang baik kepada Allah

berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah Swt. baik melalui ibadah langsung
kepada Allah, seperti salat, puasa dan sebagainya, maupun melalui perilaku-perilaku tertentu
yang mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan Allah di luar ibadah itu. Allah Swt
telah mengatur hidup manusia dengan adanya hukum perintah dan larangan. Hukum ini,
tidak lain adalah untuk menegakkan keteraturan dan kelancaran hidup manusia itu sendiri.
Dalam setiap pelaksanaan hukum tersebut terkandung nilai-nilai akhlak terhadap Allah Swt.

Berikut ini beberapa akhlak terhadap Allah Swt :

3
1) Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa yang
difirmankan-Nya.

2) Taat, yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

3) Ikhlas, yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah tanpa mengharapkan sesuatu,

kecuali keridaan Allah.

4) Khusyuk, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin dalam perbuatan yang
sedang

dikerjakannya atau melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.

6) Tawakal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam melaksanakan suatu rencana.

2. Akhlak Terhadap Rasulullah Saw

Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan paling
dermawan di antara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan dosa, sangat sabar, sangat
pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau
juga jujur dan amanah, sangat tawadu, tidak sombong, tepat janji, penyayang, lembut, suka
memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama mereka, beliau
banyak diam dan tawa beliau adalah senyuman. Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani
akhlak Rasulullah. Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus
dilakukan manusia kepada Baginda Rasulullah Saw. Sebagai rasa terima kasih atas
perjuangannya membawa umat manusia ke jalan yang benar.

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi jasmani dan rohani. Organ tubuh kita
harus dipelihara dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan baik. Apabila kita
memakan makanan yang tidak halal dan tidak baik, berarti kita telah merusak diri sendiri. Akal
kita juga perlu dipelihara dan dijaga agar tertutup oleh pikiran kotor. Jiwa harus disucikan agar
menjadi orang yang beruntung. Memang berat untuk mengenakan busana Muslimat yang baik
dan sesuai ajaran Islam. Karena mungkin busana muslim yang baik itu seperti ibu-ibu, tidak
modis, tidak seksi, dan sebagainya tetapi itulah yang benar. Dan pada saat ini sudah banyak
busana muslim yang baik dan tetap terlihat modis dan anggun. Tetapi juga harus diingat jangan
sampai berlebihan. Ajaran islam tentang menjaga kehormatan diri baik laki-laki maupun
perempuan ini sungguh suci dan mulia. Tidak ada ajaran agama lain yang mengatur demikian
cermatnya. Jika ini dilaksanakan, tidak mungkin ada perzinaan, prostitusi, dan perselingkuhan
suami istri. Orang islam tidak boleh hina, tetapi sebaliknya harus suci dan mulia.

4
4. Akhlak Terhadap Keluarga

Akhlak terhadap keluarga meliputi ayah, ibu, anak, dan keturunannya. Kita harus berbuat baik
kepada anggota keluarga terutama orang tua. Ibu yang telah mengandung kita dalam keadaan
lemah, menyusui dan mengasuh kita memberikan kasih sayang yang tiada tara. Ketika kita lapar,
tangan ibu yang menyuapi, ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita
menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah
syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia. Ketika kita mandi, tangan ibu yang
meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Tangan ibu, tangan ajaib,
sentuhan ibu, sentuhan kasih, dapat membawa ke Surga Firdaus. Begitu juga ayah dialah sosok
seorang pria yang hebat dalam hidup yang telah menafkahi kita tanpa memedulikan panasnya
terik matahari, maut yang akan menghadang demi anak apa pun akan dilakukan, mendidik kita
tanpa lelah meski terkadang kita melawan perintahnya ia tak pernah bosan memberi yang terbaik
agar anaknya selamat dunia dan akhirat, menyekolahkan anaknya hingga sukses. Tak pernah
lupa dalam doa mereka untuk kita. Begitulah perjuangan orang tua maka sudahkah kita berbakti,
mendoakan mereka setiap selesai salat, ingat kepada mereka setiap saat, maka sepatutnya lah kita
patuh kepada kedua mereka dalam hidup kita ini.

5. Akhlak Terhadap Masyarakat

Akhlak terhadap masyarakat antara lain

1. Memuliakan tamu.

2. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

3. Saling menolong dalam melakukan kebajikan takwa.

4. Menganjurkan anggota masyarakat berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat.

5. Memberi makan fakir miskin.

6. Bermusyawarah dalam segala urusan kepentingan bersama.

7. Menunaikan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat kepada kita.

8. Menepati janji.

6. Akhlak Terhadap Tetangga

Akhlak terhadap tetangga merupakan perilaku yang terpuji. Berbuat baik kepada tetangga sangat
dianjurkan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana sabda Rasulullah : “Kalau ia ingin meminjam hendaklah
engkau memberikan pinjaman, kalau ia minta tolong hendaklah engkau tolong, kalau ia sakit hendaklah
engkau rawat, kalau ia ada keperluan hendaklah engkau beri bantuan, kalau ia mendapat kesenangan
hendaklah engkau beri ucapan selamat, kalau ia dapat kesusahan hendaklah engkau hibur, kalau ia

5
meninggal hendaklah engkau antarkan jenazah nya. Janganlah engkau bangun rumah lebih tinggi dari
rumahnya dan janganlah engkau susahkan ia dengan bau masakanmu kecuali engkau hadiahkan
kepadanya, dan kalau tidak engkau beri bawalah masuk ke dalam rumahmu dengan sembunyi, dan
jangan engkau beri anakmu bawa keluar buah-buahan itu, kecuali nanti anaknya inginkan buahan itu.
(ATH.R. Abu Syaikh)

1.3 ADAB MAKAN DAN MINUM

Seluruh perilaku manusia sudah atur dalam Islam, termasuk adab makan dan minum seorang
muslim. Hal ini diatur bukan hanya perihal norma kesopanan antar manusia, tetap juga
berkaitan dengan kesehatan.

Adab makan dan minum sudah tertulis dalam Al-Quran, dan diajarkan melalui Rasulullah
‫ﷺ‬. Sebagai umat Muslim alangkah baiknya mampu mempraktikkan adab-adab yang telah
dicontohkan dengan benar. Berikut Oase.id merangkum beberapa adab makan dan minum
dalam islam yang bisa ditiru:

1. Mengonsumsi makanan halal


Islam telah mengajarkan umat-Nya untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal dan tidak mengandung unsur yang diharamkan. Allah berfirman:

ٰٓ‫ت ال َّش ۡي ٰط ِنؕ اِنَّهٗ لَـ ُكمۡ َعد ٌُّو ُّمب‬ َ ‫ض َح ٰلاًل‬
ِ ‫طيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِع ُۡوا ُخطُ ٰو‬ ‫اۡل‬
ِ ‫اَيُّهَا النَّاسُ ُكلُ ۡوا ِم َّما فِى ا َ ۡر‬
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang
nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

2. Mencuci tangan
Sebelum makan hendaknya untuk selalu menjaga kebersihan tangan, terlebih saat ini
sedang dalam masa pandemi Covid-19. Dari Aisyah radhiyallahu anha:

jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau
ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan
atau minum.” (HR. Abu Daud No 222)

3. Baca Bismillah sebelum makan dan menggunakan tangan kanan


Jika mengerjakan sesuatu dengan diawali membaca bismillah, niscaya apapun itu akan
menjadi berkah termasuk sebelum makan. Dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata,
“Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah ‫ﷺ‬, tanganku
berseliweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Wahai Ghulam,
sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan

6
makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah
itu. (HR. Bukhari No 5376)

4. Tidak mencela makanan


Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mencontohkan untuk tidak mencela makanan atau minuman yang
telah dihidangkan oleh seseorang. Hal ini berhubungan dengan menjaga silaturahmi
antara manusia dan menghargai pemberian tuhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

ُ‫ ِإ ِن ا ْشتَهَاهُ َأ َكلَهُ َوِإاَّل ت ََر َكه‬،‫ط‬


ُّ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم طَ َعا ًما ق‬
َ ‫َاب النَّبِ ُّي‬
َ ‫َما ع‬

“Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sama
sekali. Jika beliau menyukai suatu makanan, beliau memakannya. Jika tidak
menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 3563)

5. Tidak berlebihan (tidak mubazir)


Allah SWT melarang keras orang orang yang berlebih-lebihan dalam aspek apapun, baik
dari cara berpakaian hingga makan dan minum. Allah SWT berfirman,

‫اش َرب ُۡوا َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا‌ ۚ ِانَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ َي‬
ۡ ‫ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُك ِّل َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو‬

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf : 31)

6, Mengakhiri dengan doa


Setelah makan selesai, tutuplah prosesi makannya dengan berdoa sebagai ungkapan
syukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan. Dengan doa sebagai berikut;
ْ َ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذ ْينَ ا‬
َ‫ط َع َمنَا َو َسقَانَا َو َج َعلَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬

Alhamdulillahil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan
kami termasuk golongan orang muslim.”

7
SUMBER

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/humaniora/431126/yuk-kenali-sifat-wajib-para-rasul

Sumber : https://m.kumparan.com/amp/bhavila-margaretha/pembagian-akhlak-dalam-islam-
1wVAYKOJfGp#referrer=https://www.google.com&csi=0

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-akhlak/

Sumber : https://m.oase.id/read/37JJMw-dianjurkan-rasulullah-berikut-6-adab-makan-dan-minum-
seorang-muslim

Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/adab-makan-dan-minum/

Anda mungkin juga menyukai