Anda di halaman 1dari 3

LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA

EXPO BAHASA ARAB

CABANG : PIDATO
GOLONGAN : SMA/SEDERAJAT
TEMA : PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN
AGAMA ISLAM DI DUNIA
(1)
Media sosial layaknya
pisau bermata dua membawa dampak positif dan dampak negatif. Media sosial sebagai
sarana berkomunikasi membantu berbagai generasi untuk saling terkoneksi bahkan membuka
pintu rezeki untuk mengisi pundi-pundi namun hadirin tidak bisa kita pungkiri media sosial
juga dapat membahayakan diri hingga berkali kali, karena akhir-akhir ini media sosial sering
disalahgunakan sebagai media mencaci, memaki, menghakimi, hingga menciptakan distorsi.
Untuk itu pada kesempatan yang singkat ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato dengan
judul “MENYIKAPI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEBAGAI GENERASI
YANG ISLAMI” dengan rujukan firman Allah Al-Quran surat al hujurat ayat 6:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاْن َج ۤا َء ُك ْم َفاِس ٌۢق ِبَنَبٍا َفَتَبَّيُنْٓو ا َاْن ُتِص ْيُبْو ا َقْو ًم ۢا ِبَجَهاَلٍة َفُتْص ِبُحْو ا َع ٰل ى َم ا َفَع ْلُتْم‬
‫ٰن ِدِم ْيَن‬
”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa
suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum
karena kebodohan mu, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”

Hadirin yang berbahagia..

Asbabunnuzul Ayat tersebut menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthi di dalam karyanya


Lubabun nuqul fi asbabun nuzul jilid 1 halaman 653 menjelaskan bahwa ayat tersebut
berkenaan dengan kebohongan Al Walid Bin uqbah kepada Rasulullah ketika Rasulullah
hampir melakukan tindakan deduksi maka turunlah sebuah teguran "‫ِاْن َج ۤا َء ُك ْم َفاِس ٌۢق ِبَنَبٍا‬
‫“ "َفَتَبَّيُنْٓو ا‬Jika seorang Fasik membawa berita kepada-Mu maka bertabayunlah”
Ayat tersebut menjadi pedoman kita dalam bersosial media. Ayat ini juga termauk
perintah Allah yang mengajarkan akhlak dan adab tentang pentingnya meminta klarifikasi
terhadap suatu informasi, terutama dalam berita yang tak bertuan akan sumber dan fakta
kebenaran nya. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda :

‫الَّتَأنِي ِم َن ِهللا َو الُعْج َلُة ِم َن الَّش ْيَطاِن‬


“kehati-hatian itu berasal dari Allah dan tergesa-gesa itu berasal dari Syetan” (HR. Imam
Muslim)

Lalu Mengapa kita harus bertabayun dulu dalam menyimpulkan suatu berita...? yaitu
agar kita tidak menyesal di kemudian hari atas apa yang telah kita beritakan. Jelas hadirin..?
Oleh karena itu, Mari kita cerdas menanggapi berita jujur dalam berkata bijak bersosial media
untuk menuju Indonesia Sejahtera ALLAHUAKBAR.

Lantas timbul pertanyaan, Bagaimanakah sikap kita dalam memahami berbagai berita
yang ada disosial media? Dan bagaimanakan cara kita agar bijak bersosial media? Sehingga
kita dapat menyampaikan pesan yang jujur, bukan perkataan melantur, perkataan
berdasarkan bukti dan fakta, bukan opini yang tak berdata, dan menyampaikannya dengan
tulus, bukan karena fulus.

Sebagai jawabannya, telah dijelaskan oleh Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar
mengenai ayat tadi, yakni hendaknya kita melakukan sikap “ ‫ ”َفَتَبَّيُنْٓو‬yakni sikap untuk tidak
terburu buru dan tidak terkendali, melainkan hendak teliti, dan hati-hati dalam menyimpulkan
dan menyampaikan suatu berita. Karena “ ‫“ ”َاْن ُتِص ْيُبْو ا َقْو ًم ۢا ِبَج َهاَلٍة‬Jika kamu mencelakakan
kaum yang tak bersalah " ‫ "وانتم جاهلون‬itu karena kecerobohan mu, demikianlah penjelasan
Syekh Ali Ashobuni dalam “Sofwatut Tafasir” jilid 3 halam 233 Untuk itu, Mulai saat ini
tahan jempolmu, Filtrasi sebelum membagi, saring sebelum sharing, mencari tahu sebelum
memberitahu, hingga jadilah kita penyampai kebenaran, agar kita tidak menyesal " ‫َفُتْص ِبُحْو ا‬
‫" َع ٰل ى َم ا َفَع ْلُتْم ٰن ِدِم ْيَن‬...
.
Adapun dari pidato yang telah saya sampaikan, dapat di tarik beberapa kesimpulan,
diantaranya :
1. Allah SWT tidak pernah melarang hambanya untuk berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
2. Kepada para konsumen informasi saring sebelum sharing, terus lah telusuri
kebenaran informasi melalui komunikasi yang terjalin tiap Lini
3. Dan terakhir, mari kita ramaikan sosial media dengan pesan pesan yang bersifat
kebaikan, sudah saatnya bangsa ini maju ditangan anak negri yang cerdas dan
berdikari, berintegritas dengan semangat tinggi, berkualitas, penuh kreativitas dan
inovasi, generasi robbani yang beriman kepada Illahirobbi dan berakhlak Qurani.

Anda mungkin juga menyukai