Anda di halaman 1dari 65

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era ini, segala aktifitas kehidupan masyarakat modern tidak akan

lepas dari adanya media massa. Media massa sendiri merupakan sarana

penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran

informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Media

massa juga dapat diartikan sebagai institusi yang menghubungkan seluruh

unsur masyarakat satu dengan lainnya dari produk media massa yang

dihasilkan oleh media massa tersebut. Tidak semua media dapat dikatakan

sebagai media massa, ada beberapa karakteristik penentuan media

massa diantaranya adalah publisitas dengan artian disebarkan kepada

orang banyak, universalitas dengan artian pesannya bersifat umum tentang

segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat,

periodesitas dengan artian tetap atau berkala misalnya harian atau mingguan

atau siaran sekian jam per hari, kontinuitas dengan artian berkesinambungan

atau terus-menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit,

aktualitas dengan artian berisi informasi atau laporan peristiwa terbaru.

Media Massa sendiri terbagi menjadi tiga, diantaranya adalah media

cetak, media elektronik, dan media siber. Dari ketiga media massa yang

disebutkan, media elektroniklah yang saat ini menjangkau seluruh

kalangan masyarakat mulai dari kalangan masyarakat atas sampai bawah.


2

Media cetak mulai ditinggalkan oleh masyarakat dikarenakan sifatnya yang

tidak efisien dan memerlukan pengeluaran yang lebih banyak daripada

media elektronik. Sedangkan untuk media siber, belum semua kalangan

masyarakat dapat menjangkau media massa ini khususnya untuk

masyarakat kalangan bawah. Maka dari itu, media massa elektroniklah yang

dianggap dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena dianggap

lebih efisien dan lebih murah di mata masyarakat. Salah satu contoh dari

media elektronik yang sangat berpengaruh di masyarakat adalah televisi.

Media elektronik televisi adalah sarana yang digunakan oleh

masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi, pengetahuan,

keterampilan, serta hiburan dan disampaikan secara detail dan menyeluruh

mengenai suatu permasalahan yang dialami banyak orang. Televisi

dianggap sebagai media massa yang merakyat dikarenakan hampir

sebagian besar masyarakat Indonesia memilikinya. Publikasi yang maksimal

sebagai kelebihan dari televisi menjadikan televisi dapat melampaui jarak

yang jauh dan menembus waktu dalam tayangan yang aktual dan faktual

bagi masyarakat. Oleh karena itu, media televisi lah pilihan yang paling tepat

dan sering digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui berbagai

pengetahuan, keterampilan, hiburan, dan yang terpenting adalah informasi.

Informasi bisa di dapatkan di mana saja, melalui radio, televisi, koran,

handphone, dan dari orang lain pun kita bisa mendapatkan informasi, namun

informasi yang aktual dan terpercaya akan kita dapatkan melalui seorang

News Anchor.
3

News Anchor yaitu orang yang berprofesi membaca berita, tapi dalam

acara tersebut dia juga memberikan improvisasi atau komentar pada berita

yang dibacakannya, selain itu dia juga menghandle live-interview dengan

format driven, atau ikut serta memberikan pelaporan langsung pada saat

berita tersebut. News Anchor juga kadang-kadang ikut dalam perumusan

script bisa disesuaikan dengan gaya pembawaan materi berita dia. Jangkar

berita atau News Anchor, adalah jurnalis televisi atau radio yang

membawakan improvisasi komentar dalam siaran langsung. Istilah ini

utamanya dipakai di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak News Anchor

terlibat dalam penulisan atau penyuntingan berita bagi program mereka

sendiri. News Anchor juga mewawancara narasumber di studio atau

memandu program diskusi. Banyak juga yang menjadi komentator dalam

berbagai program berita.

Seorang News Anchor haruslah orang yang terlatih baik dalam

menyelidiki maupun mengumpulkan bahan berita, mulai dari penerbangan

informasi menuju ke arah fakta yang akhirnya akan menjadi sebuah laporan

menarik untuk dapat diterima penontonnya. Dengan demikian seorang News

Anchor harus memiliki sense of news yang tinggi. Pengetahuan jurnalistiknya

tidak separuh-separuh. Seorang News Anchor juga harus mengetahui cara-

cara menulis untuk medium televisi yang tentu saja dalam banyak hal

memiliki perbedaan dengan media cetak (Muda, 2003 : 15).

Kedudukan News Anchor di monitor juga mempengaruhi persepsi

dan penerimaan penonton. News Anchor yang tampak memiliki integritas


4

dan smart (cerdas) mampu menghipnotis penonton untuk memlototi

tayangan berita. Penampilan News Anchor yang santai, bersahabat, dan

komunikatif mampu mengajak penonton untuk lebih antusias mengikuti

tayangan berita. Sebaliknya jika penampilannya terlalu formal sekali, kaku,

dan kurang bersahabat serta tidak terlihat integritasnya maka bisa jadi

penonton langsung memindahkan channel televisinya (Baksin, 2006 : 65).

Salah satu permasalahan di dunia pertelevisian utamanya dalam hal

News Anchor adalah kurangnya motivasi untuk menjadi seorang News

Anchor, seperti survei awal yang di lakukan peneliti dengan metode

wawancara beberapa mahasiswa ilmu komunikasi menyatakan mereka tidak

tertarik untuk menjadi seorang News Anchor di sebabkan oleh kurangnya

pengalaman terutama dalam mengatasi nervous, sementara seorang News

Anchor sangat dibutuhkan dalam dunia pertelevisian.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Analisis Motivasi Mahasiswa

Menjadi News Anchor”.


5

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang memotivasi mahasiswa ilmu komunikasi untuk menjadi News

Anchor ?

2. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat motivasi

mahasiswa menjadi News Anchor?

C. TUJUAN

1. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apa yang memotivasi

mahasiswa untuk menjadi News Anchor

2. Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan

menghambat motivasi mahasiswa menjadi News Anchor

D. MANFAAT

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi dalam menambah dan

memperluas khasanah ilmu penelitian komunkasi dasn menjadi referensi

tambahan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UIM.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama bagi mahasiswa Ilmu

Komunikasi yang ingin menjadi seorang News Anchor dan

mengetahuinya lebih dalam.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN AL-QURAN

1. Al-Quran Surah Al-Mujadilah ayat 11

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah.
Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti
apa yang kamu kerjakan.”
Makna ayat :

Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa sesungguhnya Allah pun telah

menjanjikan kepada kita pahala dan kedudukan beberapa derajat jika kita beriman

dan memiliki ilmu pengetahuan yang tidak sia-sia. Karena ilmu begitu mahal

nilainya. Dan karena itu, para pemimpin dunia yang baik hendaknya adalah orang-

orang yang berilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu yang mereka miliki, mereka

bisa menggenggam dunia dan membawanya menjadi lebih baik untuk menjadi jalan
7

meraih akhiratnya. Karena pada hakikatnya pula, dunia hanyalah sebagai tempat

persinggahan sesaat sebagai jalan menuju akhirat untuk bertemu kembali dengan

Sang Pencipta.

Orang-orang yang menjadikan kuliah menjadi sebuah kebutuhan, dalam hal

ini bukan berarti hanya belajar di perguruan tinggi saja, tapi juga dalam kehidupan

sebenarnya, akan memiliki ambisi dan motivasi yang kuat demi meraih cita-citanya.

Hidupnya bersemangat, tidak pantang menyerah, punya pemikiran yang sistematis

atas tindakan yang dilakukan. Bahkan, kita bisa membaca karakter mahasiswa

seperti ini hanya dari postur tubuh dan cara berjalannya.

2. Al Quran surat 49. Al Hujuraat ayat 6 :

‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإ ْن َجا َء ُك ْم فَا ِس ٌق ِبنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَ ْن‬

َ‫علَ ٰى َما فَعَ ْلت ُ ْم نَاد ِِمين‬ ْ ُ ‫صيبُوا قَ ْو ًما ِب َج َهالَ ٍة فَت‬
َ ‫ص ِب ُحوا‬ ِ ُ‫ت‬
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Makna Ayat :
Pada ayat di atas kita jumpai kalimat diterjemahkan dengan

“periksalah dengan teliti”. Maksudnya telitilah berita itu dengan cermat, tidak

tergesa-gesa menghukumi perkara dan tidak meremehkan urusan, sehingga

benar-benar menghasilkan keputusan yang benar.


8

Berita yang perlu dikonfirmasi adalah berita penting, ditunjukkan dengan

digunakannya kata naba’ untuk menyebut berita, bukan kata khabar. M.

Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi halaman 262

membedakan makna dua kata itu. Kata naba’ menunjukkan berita penting

sedangkan khabar menunjukkan berita secara umum.

Al-Qur’an memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan

dan diselidiki adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan,

omong kosong, dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki,

bahkan tidak perlu didengarkan karena hanya akan menyita waktu dan

energi.

Para ahli hadis memberti teladan dalam mentabayyun berita yang

berasal dari orang yang berkarakter meragukan. Mereka telah mentradisikan

tabayyun di dalam meriwayatkan hadis. Mereka menolak setiap hadis yang

berasal dari pribadi yang tidak dikenal identitasnya atau pribadi yang

diragukan integritasnya.

Sebaliknya, mereka mengharuskan penerimaan berita itu jika berasal

dari seorang yang berkepribadian kuat (tsiqah). Untuk itulah kadang-kadang

mereka harus melakukan perjalanan berhari-hari untuk mengecek apakah

sebuah hadis yang diterimanya itu benar-benar berasal dari sumber yang

valid atau tidak.

Tetapi sayang, tradisi ini kurang diperhatikan oleh kaum muslimin

saat ini. Pada umumnya orang begitu mudah percaya kepada berita di koran,

majalah, atau media massa. Mudah pula percaya kepada berita yang
9

bersumber dari orang kafir, padahal kekufuran itu adalah puncak kefasikan.

Sehingga dalam pandangan ahlul hadis, orang kafir sama sekali tidak bisa

dipercaya periwayatannya.

Dalam era informasi saat ini, mudah sekali orang percaya dan

menyebar-nyebarkan kabar berita yang tidak jelas asal dan sumbernya dari

mana. Lebih parah lagi dengan adanya aplikasi gadget seperti Instagram,

Whatsapp dsb-nya, sebagian orang mem-broadcast kabar berita yang isinya

sampah, hoax dan menyesatkan. Terkadang isinya tidak saja kabar yang

belum tentu kebenarannya, tapi juga hadist-hadist lemah (dha’if) dan palsu

(maudhu’) banyak disebar dan malah edit, dibuat-buat untuk menakut-nakuti.

B. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam

kehidupan manusia, bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi

terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi,

dimana masing-masing individu di dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi

informasi (informant sharing) untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana

komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan

orang yang menerima pesan. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau

communication berasal dari bahasa latin “communis”. Communis atau dalam

bahasa Inggrisnya “Commun” yang artinya sama. Apabila kita berkomunikasi (to
10

communicate), ini berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk

menimbulkan kesamaan (Suwardi, 1986 : 13).

Definisi lain tentang komunikasi seperti yang dikemukakan Moore (1993 :

78) adalah penyampaian pengertian antarindividu. Dikatakannya semua manusia

dilandasi kapasitas untuk menyampaiakan maksud, hasrat, perasaan,

pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang satu kepada orang yang lain.

Pada pokoknya komunikasi adalah pusat minat dan situasi prilaku dimana suatu

sumber menyampaikan pesan kepada seorang penerima dengan berupaya

mempengaruhi perilaku penerima tersebut.

Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan

diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju

kepada komunikan (Sendjaja, 1994 : 178). Definisi tersebut sesuai dengan

pendapat Everett M. Rogers yang mengatakan “ Komunikasi adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih,

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2002 : 62).

Sedangkan menurut Gerald R. Miller (1966) berpendapat “Komunikasi pada

dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima

dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima” (Sendjaja, 1994: 21).

Komunikasi linier ini selalu dikaitkan dengan komunikasi model Lasswell,

yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan who says what in which channel

to whom with what effect atau siapa berkata apa melalui saluran apa kepada

siapa dengan efek apa (Effendy, 2005: 10).


11

2. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dikaitkan antara satu

unsur dengan unsur lainnya ialah :

a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber

bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya

partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator.

b. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan

cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

c. Media

Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa

pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa

bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpripadi

pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada

juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan

sebagai media komunikasi antarpripadi.


12

d. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam

komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi, jika suatu

pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam

masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan,

atau saluran.

e. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku

seseorang (De Fleur, 1982). Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan

perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan

seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

f. Tanggapan balik

Umpan balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal

dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari

unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada

penerima.
13

g. Lingkungan

Lingkungan ialah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi

jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni

lingkungan fisik, sosial budaya, psikologis, dan dimensi waktu.

3. Fungsi-fungsi Komunikasi

Ketika berkomunikasi dengan orang lain, komunikasi berfungsi

melengkapi tugas dan fungsi dalam kehidupan bersama. Komunikasilah yang

memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan

menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi yang dihadapi.

Komunikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain

atau perilakunya sendiri. Setiap perilaku manusia mempunyai potensi untuk

ditafsirkan sebagai komunikasi. Misalnya, jika orang tersenyum, cemberut,

mengisolasi diri, dan sebagainya dapat saja ditafsirkan membawa makna

komunikasi. Deddy Mulyana menyatakan, secara umum komunikasi bertujuan

untuk memperoleh dan memberi informasi, membujuk atau mempengaruhi,

mempertimbangkan untuk mengambil keputusan dan hiburan.

Fungsi komunikasi penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,

kelangsungan hidup, terhindar dari ketegangan, dan memupuk hubungan dengan

orang lain. Dengan demikian fungsi komunikasi dapat dikelompokkan sesuai

dengan tujuannya. Setidaknya komunikasi memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi

universal, fungsi dasar dan fungsi pribadi.


14

a. Fungsi Universal Komunikasi

1) Fungsi Untuk Memenuhi Kebutuhan Fisik

Sejak manusia lahir, ia tidak dapat hidup sendiri. Untuk

mempertahankan hidupnya, manusia perlu dan harus berkomunikasi dengan

orang lain. Komunikasi memainkan peran yang integral dari berbagai aspek

dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, komunikasi berfungsi untuk

melayani kepentingan yang bersifat memuaskan kehidupan manusia. Semua

kebutuhan fisik, identitas diri, kebutuhan sosial, dan praktis hanya dapat

dicapai melalui komunikasi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa komunikasi berfungsi untuk

menyembuhkan manusia. Liliweri mengutip Adler dan Rodman, menjelaskan

bahwa orang yang kurang atau jarang membangun relasi dengan sesama,

memiliki tiga sampai empat kali resiko kematian. Sebaliknya, orang yang

selalu membangun relasi dengan sesama, mempunyai peluang untuk hidup

empat kali lebih besar. Hal ini berarti bahwa membangun relasi dengan

sesama, dapat membantu meningkatkan kualitas fisik manusia.

2) Fungsi Memenuhi Identitas

Komunikasi dalam konteks apapun adalah bentuk dasar adaptasi

terhadap lingkungan. Komunikasi atau ucapan adalah jembatan yang

menghubungkan antara bagian luar dan bagian dalam kepribadian

manusia. Dalam hal ini, mulut adalah rongga utama yang menjadi
15

penghubung antara persepsi dalam dan persepsi luar. Ia adalah tempat

transisi bagi perkembangan aktivitas intensional dan bagi munculnya karsa

manusia.

Seseorang berkomunikasi dengan orang lain untuk menunjukkan

bahwa ia ada bersama-sama dengan kita. Bergaul dengan sesama

menguntungkan kita, karena dari pergaulan itu kita dapat mengetahui siapa

saya dan siapa dia. Riset menunjukkan bahwa sebagian besar orang

merasa tertarik jika identitas diri dapat diketahui. Kita dapat dikenang orang,

karena identitas diri kita diketahui.

3) Fungsi Memenuhi Kebutuhan Sosial

Komunikasi juga berfungsi untuk kebutuhan sosial. Ada beberapa

kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi dari lingkungan, seperti mengisi

waktu luang, kebutuhan untuk disayang, kebutuhan untuk dilibatkan,

kebutuhan untuk menyelesaikan masalah yang rumit, kebutuhan rileks, dan

untuk mengontrol diri sendiri atau orang lain. Kesan orang lain pada diri

kita, dan cara mereka bereaksi terhadap kita sangat bergantung pada cara

kita berkomunikasi dengan mereka, seperti cara berbicara dan cara kita

berpakaian.

Proses umpan balik dapat berubah ketika kita melihat orang lain

bereaksi terhadap kita, dan kesan yang mereka miliki tentang diri kita.

Boleh jadi kita akan mengubah cara kita berkomunikasi karena reaksi orang

lain itu tidak sesuai dengan cara kita memandang diri kita sendiri. Jadi citra
16

yang kita miliki tentang diri kita dan citra yang dimilki orang lain tentang diri

kita berkaitan dengan komunikasi.

4) Fungsi Memenuhi Kebutuhan Praktis

Salah satu fungsi utama komunikasi adalah untuk memenuhi

kebutuhan praktis manusia sehari-hari. Komunikasi merupakan kunci yang

membuka pintu untuk memenuhi kebutuhan praktis seseorang, yaitu

dengan berinteraksi dengan orang lain. Orang yang tidak pernah

berkomunikasi dengan orang lain pasti akan tersesat, karena ia tidak

sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial.

Komunikasilah yang memungkinkan individu membangun suatu

kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk

menafsirkan situasi yang ia hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam

komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana berbicara sebagai

manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab karena cara-

cara berperilaku tersebut hanya dapat dipelajari melalui pengasuhan

keluarga dan pergaulan dengan orang lain, yang intinya adalah komunikasi.

b. Fungsi Dasar Komunikasi

1) Fungsi Pendidikan dan Pengajaran

Fungsi pendidikan dan pengajaran sebenarnya sudah dikenal sejak

awal kehidupan manusia. Kedua fungsi ini dimulai dari dalam rumah,

seperti pendidikan nilai moral dan norma budaya, budi pekerti dan sopan
17

santun yang diajarkan oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan melalui pendidikan formal di

sekolah dan pendidikan nonformal yang dilakukan oleh masyarakat.

Dalam fungsi pendidikan ini, komunikasi menjadi sarana penyedia

pengetahuan, keahlian dan keterampilan untuk mempermudah peranan

manusia dalam kehidupannya, dan memberikan peluang bagi seseorang

untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

2) Fungsi Informasi

Tanpa informasi, kualitas kehidupan manusia akan menjadi

gersang. Artinya, seperti setiap manusia membutuhkan informasi untuk

meningkatkan kualitas hidup mereka. Informasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar,

sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya.

Informasi ini dapat diperoleh dari komunikasi lisan atau tulisan

melalui komunikasi antarpersonal, kelompok, organisasi, dan melalui media

massa. Komunikasi menyediakan informasi tentang keadaan dan

perkembangan lingkungan di sekeliling manusia. Liliweri menyatakan

bahwa, siapa yang menguasai informasi, maka dialah yang menguasai

dunia.
18

3). Fungsi Hiburan

Untuk meringankan beban fikiran dalam kehidupan rutinitas, maka

manusia harus mengalihkan perhatiannya dari situasi stress kepada situasi

yang santai dan menyenangkan. Dalam hal ini, hiburan merupakan

kebutuhan bagi semua orang. Komunikasi menyediakan hiburan melalui

media komunikasi, seperti televisi, radio dan permainan.

Untuk memperoleh kesehatan emosional, kita harus memupuk

perasaan positif dan menetralisisr perasaan-perasaan negatif. Orang yang

tidak memperoleh kasih sayang dari orang lain, akan mengalami kesulitan

untuk memberikan kasih sayang kepada orang lain, karena ia sendiri tidak

pernah mengenal dan merasakan perasaan tersebut.

Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan

untuk pemenuhan diri, untuk menghibur diri, merasa nyaman dan tentram

dengan diri sendiri dan orang lain. Penelitian psikologi membuktikan bahwa

banyak perilaku manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga

keseimbangan emosional atau mengurangi ketegangan internal dan rasa

frustasi.

4). Fungsi Diskusi

Kehidupan manusia penuh dengan berbagai pandangan dan

pendapat yang berbeda-beda, untuk menyatukan perbedaan pendapat

tersebut dibutuhkan diskusi antarpersonal maupun kelompok. Artinya,


19

melalui diskusi akan ditemukan kesamaan pendapat. Dengan demikian,

komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk menyatukan pendapat

seseorang dengan orang lainnya yang berbeda.

5). Fungsi Persuasi

Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan

yang mengandung muatan persuasif, dalam arti bahwa komunikator

menginginkan komunikan mempercayai bahwa informasi yang

disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Persuasi mendorong

manusia untuk berkomunikasi dalam rangka menyatukan pandangan yang

berbeda dalam membuat keputusan, baik personal maupun kelompok atau

organisasi. Komunikasi memungkinkan pengirim pesan bertindak sebagai

persuader terhadap penerima pesan, yang diharapkan mengubah fikiran

dan perilakunya.

4. Tipe-Tipe Komunikasi

Menurut Hafied Cangara, para pakar komunikasi berbeda pendapat

dalam menetapkan bentuk-bentuk komunikasi. Sebuah kelompok sarjana

komunikasi Amerika membagi bentuk komunikasi kepada lima macam tipe,

yakni komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi

kelompok kecil (small group communication), komunikasi organisasi

(organisation communication), komunikasi massa (mass communication) dan

komunikasi publik (public communication).


20

C. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa (mass comunication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik media cetak (surat kabar, majalah) atau media

elektronik (radio,televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga

atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang

yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan pesannya

bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya

media elektonik). Meskipun khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada

lembaga (dalam bentuk saran-saran yang sering tertunda), proses komunikasi

didominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang menentukan agendanya.

Komunikasi antarpribadi, komunkasi kelompok, komunikasi publik dan

komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan

pesan yang disampaikan media massa ini.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni:

komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated

through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat

diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa.

Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak,

seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan
21

ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi

massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan

televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah-

keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media

komunikasi massa adalah film bioskop.

Menurut Freidson komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi

lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada

sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa

individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai

anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komuniaksi

agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang

mewakili berbagai lapisan masyarakat. (Rakhmat seperti yang dikutip dalam

Komala, dalam Karlinah. 1999).

2. Unsur Komunikasi Massa

a. Komunikasi Bersifat Umum

Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah

terbuka untuk semua orang. Meskipun pesan komunikasi massa bersifat

umum dan terbuka, sama sekali terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan

faktor yang bersifat paksaan yang timbul karena struktur sosial.

b. Komunikasi Bersifat Heterogen


22

Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dalam komunikasi

massa dengan keterbukaannya dalam memperoleh pesan-pesan

komunikasi erat sekali hubungannya dengan sifat heterogen komunikan.

Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen

yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat

berbeda, dengan kebudayaan yang beragam berasal dari berbagai lapisan

masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis maka oleh karena itu

mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup dan derajat

kehormatan, kekuasaan dan pengaruh.

c. Media massa menimbulkan keserempakan

Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak

dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator

dan penduduk tersebut satu sam lainnya berada dalam keadaan terpisah.

Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak.

d. Hubungan komunikator – komunikan bersifat non- pribadi

Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dengan

komunikan bersifat non pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh

orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum

sebagai komunikator.
23

e. Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator Kolektif

(Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial,

bukan orang per orang.

f. Berlangsung satu arah (one way traffic communication).

3. Ciri - Ciri Komunikasi Massa

a. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.

b. Komunikator memiliki keahlian tertentu

c. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana

d. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim

e. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan

f. Ada pengaruh yang dikehendaki

g. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi

masyarakat serta sebaliknya.

h. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan

(pemirsanya) tidak bersifat pribadi.

i. Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect

Feedback);respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti

pada komunikasi antarpribadi.


24

4. Efek Komunikasi Massa

Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut

terhadap individu :

a. Efek ekonomis : menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh :

dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)

b. Efek sosial : menunjukkan status (contoh : seseorang kadang-kadang dinilai

dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki

pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.

c. Efek penjadwalan kegiatan

d. Efek penyaluran/ penghilang perasaan

e. Efek perasaan terhadap jenis media

5. Bentuk Komunikasi Massa

a. Surat Kabar

Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi

sekunder. Fungsi utama surat kabar adalah menginformasikan kepada

pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas,

negara, dan dunia; mengomentari berita yang disampaikan dan

mengembangkannya ke dalam fokus berita; dan menyediakan keperluan

informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui

periklanan di surat kabar.


25

b. Majalah

Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori

utama, yaitugeneral consumer magazine (majalah konsumen umum),

bussiness publication (majalah bisnis), literacy reviews and academic journal

(kritik sastra dan majalah ilmiah),newsletter (majalah khusus terbitan berkala),

dan public relations magazine (majalah humas).

c. Radio

Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio

telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan

hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

d. Televisi

Dari semua media, televisilah yang paling berpengaruh pada

kehidupan manusia. Televisi dipenuhi hiburan, berita, dan iklan. Televisi

mengalami perkembangan secara dramatis melalui pertumbuhan televisi

kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang. Sedikitnya ada lima

metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan, sepertiover

the air reception of network and local station program, cable, digital cable,

wireless cable, direct broadcast satellite (DBS).

e. Film

Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film

lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Film
26

adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi

orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.

f. Komputer dan Internet

Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi

perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk

memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk

mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. Sebagian besar komputer dan

jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat

pendidikan dan penelitian.

6. Fungsi Komunikasi Massa

a. Fungsi Pengawasan

Salah satu fungsi komunikasi massa adalah sebagai pengawasan, Karena

dengan pengawasan ini akan lebih mempermudah pengontrolankegiatan-

kegiatan sosial yang terjadi didalam masyarakat.

b. Fungsi Social Learning

Melalui media massa ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam

berbagai hal yang bersifat positif, meski tidak bisa dipungkiri ada juga

beberapa hal yang bernilai negative dalam media massa. Namun pada

dasarnya dengan media massa, masyarakat dapat mendapat pencerahan dari

media tersebut.
27

c. Fungsi Pencerahan Informasi

Dengan adanya media massa, masyarakat akan lebih mudah mencari

dan mendapat informasi. Karena fungsi utama dari media massa adalah untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat yang menyangkut berbagai hal,

baik dalam ekonomi, politik, agama, hukum dan budaya.

d. Fungsi Transformasi Budaya

Dalam keterkaitannya dengan budaya, media massa memiliki pengaruh

yang sangat besar bagi masyarakat. Karena dari media massa, masyarakat

dapat belajar berbagai macam hal. Misal dalam hal kebudayaan, dari siaran

atau tayangan televisi, masyarakat dapat belajar tentang budaya yang bersifat

tradisional dan modern, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi

perilaku masyarakat tersebut.

e. Fungsi Hiburan

Fungsi lain dari media massa adalah sebagai hiburan, karena dalam

media massa masyarakat akan mendapat hal-hal yang bersifat untuk

menghibur, baik dari surat kabar, radio, tayangan televisi dan lain-lain.

Misalnya dalam tayangan televisi, masyarakat dapat menikmati hiburan musik,

film, sinetron, dan olahraga. Sehingga dengan adanya tayangan-tayangan

tersebut masyarakat akan terhibur.


28

D. Tinjauan Umum Tentang Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan

manusia akan informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil

produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa.

Merupakan salah satu elemen penting dalam proses komunikasi massa.

Saluran yang disebut media massa tersebut diperlukan dalam

berlangsungnya komunikasi massa. Berdasarkan bentuknya, media massa

dikelompokkan atas:

a. Media cetak (printed media), yang mencakup surat kabar, majalah, buku,

brosur, dan sebagainya.

b. Media elektronik, seperti radio, televisi, film, slide, video, dan lain-lain

(Vivian, 2008:4).

Terdapat satu perkembangan media massa dewasa ini, yaitu

ditemukannya internet. Kini masyarakat telah didominasi oleh media massa.

Media massa begitu memenuhi keseharian hidup masyarakat yang tanpa

disadari kehadiran dan juga pengaruhnya. Media massa memberi informasi,

menghibur, menyenangkan, bahkan kadang mengganggu khalayak. Media

mampu menggerakkan emosi atau mempengaruhi perasaan, menantang,

dan mendefinisikan masyarakat serta membentuk realitas khalayak.


29

Shirley Biagi (2010:10) menyebutkan tiga konsep penting tentang

media massa yaitu:

a. Media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada keuntungan.

b. Perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan pengonsumsian media

massa, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

c. Media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhikehidupan

masyarakat, dunia politik, dan budaya.

Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpullkan bahwa media

massa merupakan saluran komunikasi massa guna menyampaikan informasi

atau pesan kepada khalayak banyak secara luas. Media massa

mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, sosial, budaya,

ekonomi, politik, dan sebagainya. Media massa mengumpulkan sejumlah

uang untuk menyediakan informasi dan hiburan. Media massa juga

merupakan bisnis yang berpusat pada keuntungan. Menurut sejarahnya,

buku adalah media massa pertama, sedangkan internet adalah media massa

terbaru.

2. Fungsi Media Massa

Dalam arti penting media massa, Dennis McQuail (1987) (Nurudin,

2014 : 34) memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi

media di tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:


30

a. Media merupakan sebuah industri. Media terus berkembang seiring

dengan perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja,

barang, dan jasa.

b. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol manajemen

dan inovasi dalam masyarakat komunikator menjadikan media sebagai

pengganti kekuatan, tameng, atau sumber daya lainnya, dalam

kehidupan nyata.

c. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa-peristiwa

kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun internasional.

d. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui media

seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama,

maupun memperoleh pemahaman tentang budaya baru.

e. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang

dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan.

3. Efek Media Massa

Efek media massa adalah bukan pada apa yang dilakukan khalayak

terhadap media melainkan apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya.

Seorang ilmuwan pernah berfikir bahwa efek media mudah diukur, sebagai

hubungan langsung antara pesan media dan efek media. Para ilmuwan

menyadari bahwa hubungan antara media dan khalayak adalah hal yang

kompleks (Biagi, 2010:362).

Steven Chaffe (dalam Djamaluddin, 1985) (Winarni, 2003:122)

menyebutkan tiga pendekatan dalam melihat efek media massa yaitu:


31

a. Pesan dan media berkaitan dengan hadirnya efek media massa.

b. Akan timbul perubahan pada diri khalayak komunikasi massa. Jenis

perubahan tersebut antara lain, perubahan kognitif, afektif, dan

behavioral.

c. Satuan observasi yang dikenai dan merasakan adanya efek komunikasi

massa, yaitu meliputi individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau

bangsa.

Winarni (2003:122) dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, menguraikan penjelasan dari masing-masing pendekatan dari

efek komunikasi massa, efek kehadiran media fisik dan efek kehadiran pesan

media, adalah sebagai berikut:

a. Efek Kehadiran Media Fisik

Menurut S. Chafee (Djamaluddin, 1985:217), efek kehadiran media

massa secara fisik adalah sebagai berikut::

1) Efek Ekonomis

Dengan hadirnya media massa, maka akan menumbuhkan

berbagai bidang usaha dan menciptakan lapangan kerja. Bagi

masyarakat, media massa memberikan efek ekonomis dalam

pemenuhan kebutuhan informasi.


32

2) Efek Sosial

Disebut efek sosial ketika adanya perubahan interaksi sosial

masyarakat yang menggunakan media. Misalnya, kehadiran koran

Kontan membentuk jaringan interaksi yang baru bagi karyawan PT. VIF

Malang.

3) Efek Penjadwalan Kembali Kegiatan Sehari-hari

Efek ini timbul manakala kehadiran media massa mempengaruhi

jadwal kegiatan sehari-hari khalayak konsumen media. Misalnya, pagi

hari sebelum melakukan melakukan pertemuan dengan nasabah, para

wakil pialang terlebih dahulu membaca koran Kontan yang sudah

tersedia di kantor.

4) Efek Pada Penyaluran/Penghilangan Perasaan Tertentu

Media massa dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan perasaan

tertentu, misalnya marah, kesepian, kecewa, sedih, dan lain-lain. Dalam

hal ini komunikan bahkan tidak menghiraukan isi pesan media. Misalnya,

seseorang menonton televisi untuk melupakan hal-hal menyedihkan yang

baru saja terjadi, meskipun acara yang ditayangkan tidak menarik sama

sekali.

5) Efek Pada Perasaan Orang Terhadap Media

Selain menghilangkan perasaan tertentu, media massa juga dapat

menumbuhkan perasaan tertentu pada khalayaknya. Timbulnya


33

perasaan dalam diri khalayak, misalnya percaya akan suatu media

tertentu dan menghindari atau tidak percaya dengan media lain. Hal

tersebut terjadi atas pengalaman yang dialami komunikan terhadap

media tertentu.

b. Efek Kehadiran Pesan Media

Sedangkan dari segi pesan yang disampaikan media massa,

maka akan timbul efek sebagai berikut:

1) Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri seseorang

yang terkena terpaan media yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek

kognitif mencakup tingkat pemahaman, pengetahuan, dan pengertian

komunikan. Kehadiran pesan dalam media massa memberikan

pengetahuan, khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang

awalnya ragu menjadi yakin, tidak jelas menjadi jelas dan paham.

Media massa menyampaikan informasi secara selektif, melalui

proses seleksi terhadap berita yang akan dimuat. Hasil seleksi itulah

yang selama ini dikonsumsi khalayak. Proses seleksi dilakukan oleh

gatekeepers. Menurut John R. Bitner (1996) gatekeepers adalah

“individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus

informasi dalam saluran komunikasi (massa)” (Nurudin, 2014:119).


34

2) Efek Afektif

Efek Afektif disebut memiliki kadar yang lebih tinggi

dibandingkan efek kognitif. Efek yang ditimbulkan tidak hanya

sekedar khalayak tahu tentang orang, benda, dan peristiwa yang

terjadi di dunia sekitar, melainkan khalayak dapat juga

merasakannya. Di sini media massa menimbulkan rangsangan

emosional pada khalayak. Efektif juga dapat diartikan sebagai reaksi

emosional khalayak terhadap konten media.

3) Efek Perilaku

Sesuai dengan namanya, efek perilaku mengacu pada

perilaku, tindakan, atau kegiatan khalayak yang tampak pada

kegiatan sehari-hari pasca mengkonsumsi sebuah media. Pada

umumnya, efek ini meliputi perilaku antisosial dan prososial. Dalam

efek ini, perilaku antisosial meliputi segala bentuk perilaku yang

bersifat negatif. Misalnya, seseorang yang seringkali menonton

adegan kekerasan di televisi lama kelamaan akan berubah menjadi

orang yang pemarah dan brutal.

Segi positif dari efek perilaku disebut efek prososial

behavioral. Di sini khalayak pengguna media massa mengambil sisi

baik dari terpaan media yang digunakan. Efek prososial ini terjadi

manakala seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang


35

diperolehnya dari media massa dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari sehingga ilmu tersebut juga bermanfaat bagi orang lain.

E. Tinjauan Umum Tentang Berita

1. Pengertian Berita

Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual

(terkini menarik dan penting. Ada juga yang mengartikan berita sebagai informasi

baru yang disajikan dalam pembacaan / penulisan yang jelas, aktual dan menarik.

Yang dimaksud dengan Pengertian Berita adalah suatu laporan cepat mengenai

peristiwa terbaru dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Berita

dapar disajikan dalam bentuk Surat Kabar, Radio, Siaran Tv maupun Media

Online. Atau arti lain dari berita yaitu suatu informasi mengenai fakta atau sesuatu

yang sedang terjadi. Biasanya disampaikan dalam bentuk Media Cetak, Siaran

Tv, Radio, Mulut ke Mulut dan Media Online.

Pengertian Berita dapat dikatakan juga sebagai laporan tentang suatu

kejadian yang sedang terjadi atau keterangan terbaru dari suatu peristiwa. Berita

merupakan fakta yang memang dianggap penting harus segera disampaikan

kepada Masyarakat. Tetapi tidak semua Fakta dapat dijadikan Berita oleh Media.

Fakta-fakta yang ada akan dipilih sehingga fakta mana saja yang pantas untuk

disampaikan kepada Masyarakat.


36

Biasanya berita tidak hanya memberikan Informasi mengenai peristiwa-

peristiwa terbaru, tapi kadang-kadang berita juga digunakan untuk memberikan

pengaruh kepada Masyarakat yang mendengar atau membacanya. Terutama

mengenai Berita Politik, sering sekali Masyarakat dipengaruhi pembawa atau

penulis Berita supaya mengikuti arus Politik tersebut.

2. Karakteristik Berita

Berita memiliki karakteristik atau cirinya sendiri, penulis mengambil

karakteristik yang telah dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Kusumaningrat (2005)

dan Brook (2007) dalam buku mereka yaitu:

a. Aktual

Ketepatan waktu, dalam unsur ini terkandung makna Berita itu adalah

sesuatu yang baru, yang sedang terjadi atau istilah saat ini “kekinian”, jika

diibaratkan sebagai produk makanan, berita memiliki waktu kadaluwarsa yang

cepat, informasi hari ini bisa saja basi esok paginya, oleh karena itu

informasinya haru tepat waktu.

b. Faktual

Real atau nyata, isi dari informasi ini berdasarkan dari peristiwa yang

benar-benar terjadi, bukan karangan fiksi, dalam arti lain berita harus sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya, dalam Jurnalistik, fakta terdiri atas

kejadian nyata (Real), pendapat (Opinion) dan perkataan sumber berita

(Statement).
37

c. Penting

Dalam hal ini berita harus mengandung isi yang penting agar

pengaruhnya dapat dirasakan oleh pembaca informasi ini, unsur ini

berhubungan dengan unsur pengaruh atau Impact, dalam nilai penting berita

selain dari pengaruh pada pembaca kepentinganya juga dilihat dari siapa yang

menjadi subjeknya.

d. Menarik

Berita harus menarik dan bisa mengundang para pembaca agar

informasinya dapat dipahami pembaca, menurut Brook, dalam karakteristik ini

juga harus mempertimbangkan Aspek Kultural, Sosial dan Ekonomi sebuah

masyarakat agar bisa menarik.

e. Impact

Ini karakteristik yang sangat penting yaitu Pengaruh, seberapa

pengaruh berita itu pada masyarakat dan seberapa serius masyarakat pada

berita itu bisa membuat manfaat untuk masyarakat, oleh karena itu, isi dari

informasi yang disampaikan harus bermanfaat bagi pembacanya.

f. Konflik

Konflik dalam informasinya, dalam hal ini konflik bisa membuat

masyarakat tertarik mengetahui satu hal, mulai dari konflik perang, politik,

olahraga, atau kejahatan, semakin petik dan menarik konfliknya maka

masyarakat akan semakin tertarik membacanya.


38

3. Struktur Berita

Ketika akan menulis berita, kita tidak boleh seenaknya langsung menulis,

ada sebuah Struktur dalam berita, dan pemahaman yang sangat simpel saya

dapatkan dari http://romeltea.com/tentang stukturnya, mungkin ada berapa

tambahan sedikit.

a. Judul

Sering juga disebut dengan Headline, bagian ini sangat berguna untuk

menarik perhatian masyarakat agar bisa membaca berita yang kita buat,

usahakan semenarik mungkin tetapi sesuai dengan isinya, paling sederhana

terdapat unsur Subjek dan Predikatnya.

b. Gambar

Foto peristiwa yang terjadi, dengan adanya foto ini, bisa membuktikan

bahwa berita yang kita buat benar terjadi, selain itu dengan gambar yang

menarik bisa membuat masyarakat membaca berita kita.

c. Dateline

Disebut juga dengan Placeline, isinya ringkasan tentang berita yang

disampaikan, bisa saja berupa tanggal dan tempat kejadian atau lengkap

berisi tentang 5W+1H.


39

d. Lead

Lead atau Teras merupakan alinea pertama yang berisi tentang bagian

terpenting yang sesuai dengan judulnya, biasanya dalam Led ini terdapat

unsur 4W, dimulai dari What (siapa yang menjadi Subjek), What (kejadian atau

peristiwa apa), Where (Dimana tempat terjadi peristiwa itu) dan When (kapan

waktu terjadi peristiwa itu).

e. Body

Bagian terpenting selanjutnya adalah Body atau badan, berisi tentang

penjabaran secara singkat mengenai berita itu, kronologisnya atau

pemaparanya yang terdiri dari unsur Why (kenapa peristiwa itu bisa terjadi)

dan How (bagaimana peristiwa itu).

f. Leg

Yang terakhir adalah Leg, yang biasanya berisi kutipan atau pendapat,

dalam berita Pendapat termasuk dalam Fakta, pendapat ini berasal dari saksi

atau seseorang yang melihat peristiwa atau mengalami peristiwa itu atau

disebut berasal dari Narasumber, bisa berupa kutipan langsung atau tidak

langsung.

4. Syarat Berita

Berdasarkan Pengertian Berita diatas dapat disimpulkan syarat berita

adalah sebagai berikut:


40

a. Pengertian berita merupakan fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian

atau peristiwa yang benar-benar nyata.

b. Terkini, artinya jarak penyiaran Berita dengan waktu kejadian tidak terlalu

jauh

c. Seimbang, artinya Berita harus ditulis dan disampaikan dengan seimbang,

tidak memihak kepada salah satu pihak.

d. Lengkap, Berita haruslah memenuhi unsur-unsur Berita.

e. Menarik, artinya Berita harus mempunyai menarik minat pembaca atau

pendengarnya. Berita dapat dikatakan menarik bila bermanfaat bagi

pembaca atau pendengarnya, berkaitan dengan kejadian penting, humor,

aneh, luar biasa atau bersifat konflik.

f. Sistematis, Berita seharusnya disusun secara sistematis, urutannya jelas

sehingga pembaca tidak kebingungan dalam menangkap isi Berita.

5. Jenis-jenis Berita.

Adapun beberapa jenis Berita dalam jurnalistik menurut penyatiannya yang

ada sekarang ini diantaranya.

a. Straight News

Merupakan berita lansung, ditulis secara singkat, lugas dan apa adanya.

Umumnya sebagian besar bagian halaman depan surat kabar berisi Berita
41

seperti ini. Jenis dan Berita Straight News dibagi menjadi 2 macam, yang

diantaranya:

1) Hard News, Merupakan Berita yang memiliki nilai lebih, berkualitas dan

ter-update. Karena sangat penting maka harus segera disampaikan dan

diketahui oleh Masyarakat. Biasanya berisi Berita bersifat khusus atau

dapat juga mengenai peristiwa yang mengenai peristiwa yang terjadi

secara tiba-tiba.

2) Soft News, Merupakan Berita Pendukung, Berita yang Ringan dan Nilai

Beritanya dibawah Hard News.

b. Depth News

Merupakan Berita yang mendalam, Beritanya ini dikembangkan secara

mendalam dan tujuannya untuk lebih mengangkat suatu permasalahannya

secara mendalam.

c. Investigation News

Merupakan Berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian ataupun

penyelidikan yang dilakukan dari berbagai macam sumber. Investigation News

hampir mirip Depth News, bedanya pada Depth News hanya melaporkan

peristiwa yang terjadi secara mendalam saja.

d. Interpretative News
42

Merupakan Berita yang dikembangkan dengan pendapat maupun

penelitian yang dilakukan oleh Penulisnya.

e. Opinion News

Merupakan Berita tentang pendapat seseorang, misanya pendapat

Mahasiswa, Pejabat, Para Ahli, mengenai suatu kejadian atau peristiwa.

6. Bagian Berita

Bagian-bagian Berita secara umum diataranya sebagai berikut ini:

a. Headline

Headline dapat disebut juga sebagai judul, umumnya dilengkapi

dengan anak judul. Yang Fungsinya untuk memudahkan para pembaca

supaya dapat segera mengetahui peristiwa apa yang akan disampaikan dan

menonjolkan Berita tersebut dengan dukungan Grafik supaya lebih menarik.

b. Deadline

Biasanya Deadline terdiri dari nama Media Massa, tempat peristiwa

dan juga tanggal terjadinya peristiwa, Tujuannya untuk menunjukan tempat

peristiwa dan inisial dari Media Massa yang menyampaikan Berita.

c. Lead

Merupakan Unsur yang sangat penting dalam Berita, karena dapat

menentukan apakah isi dari Berita tersebut akan dibaca atau tidak oleh

Masyarakat. Dapat dikatakan juga sebagai inti suatu Berita. Yang Berfungsi
43

untuk menggambarkan seluruh isi Berita tapi secara ringkas. Biasanya disebut

dengan teras Berita dan tulisanya pada Paragraf pertama.

d. Body

Merupakan bagian Tubuh Berita, Isinya Peristiwa-peristiwa yang

dilaporkan dengan bahasa yang Singkat, Jelas dan Padat. Body dapat disebut

juga sebagai bagian perkembangan Berita.

7. Sifat-sifat Berita.

Berita memiliki beberapa sifat, yang diantaranya:

a. Baru dan Aktual

Peristiwa yang baru memiliki nilai lebih untuk dijadikan berita jika

dibandingkan dengan peristiwa yang sudah lama terjadi.

1) Penting

Suatu Berita akan dianggap penting jika peristiwa atau hal-hal

tersebut berpengaruh pada kehidupan Masyarakat. Jadi intinya suatu Berita

itu harus yang dianggap penting oleh Masyarakat.

2) Akibat

Suatu peristiwa menjadi Berita karena dapat berakibat atau memiliki

dampak.

3) Jarak
44

Masyarakat atau Pembaca akan lebih tertarik dengan peristiwa-

peristiwa yang terjadi di sekitar mereka untuk dijadikan Berita daripada

peristiwa yang terjadi ditempat jauh.

4) Emosi

Sesuatu akan menjadi Berita jika saat dikabarkan akan membuat

emosi seperti Marah, Kecewa, Sedih dll.

8. Unsur-Unsur Berita

Unsur-unsur dari Berita yaitu:

a. What (Apa) : Apa yang sedang terjadi ?

b. Who (Siapa) : Siapa yang terlibat didalam peristiwa tersebut ?

c. Why (Mengapa) : Mengapa peristiwa atau hal tersebut dapat terjadi ?

d. When (Kapan) : Kapan peristiwa tersebut terjadi ?

e. Where (Dimana) : Dimanaa peristiwa tersebut terjadi ?

f. How (Bagaimana) : Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi ?


45

F. TINJAUAN UMUM TENTANG MOTIVASI

1. Pengertian Motivasi

Menurut Elliot et al, (2000) motivasi didefinisikan sebagai kondisi

internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai

tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan

eksternal dalam diri seseorang yang diidikasikan dengan adanya hasrat dan

minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan

kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan diri,

lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.

Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak

(Howard, 1999). Motivasi merupakan dampak dan interaksi seseorang

dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004). Motivasi menjadi suatu

kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks kea rah

tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).

Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang

atau suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk

bekerja menyelesaikan tugasnya. Motivasi merupakan kekuatan, dorongan,

kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologi yang dimaksudkan

merupakan akumulasi faktor-faktor internal dan eksternal. Motivasi adalah

semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang membuat sesorang melakukan

sesuatu sebagai respon. Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia

yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini


46

termasuk faktor-faktor yang menyebabkan dan mempertahankan tingkah

laku manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi merupakan tenaga

oenggerak dan kadang-kadang dilakukan dengan mengenyampingkan hal-

hal yang dianggap kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan. Dengan

motivasi, manusia akan lebih cepat dan bersungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan. Suatu motivasi murni betul-betul didasari akan

pentingnya suatu perilaku dan didasarkan sebagai suatu kebutuhan (Lestari,

2015).

2. Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Suhardi (2013) motivasi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1.) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsic adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri

seseorang. Motivasi ini terkadang muncul tanpa pengaruh apapun

dari luar. Biasanya orang yang termotivasi secara intrinsik lebih

mudah terdorong untuk mengambil tindakan. Bahkan, mereka bisa

memotivasi dirinya sendiri tanpa perlu dimotivasi orang lain. Semua

ini terjadi karena ada prinsip tertentu yang mempengaruhi mereka

(Suhardi, 2013).

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

intrinsik yaitu :

a. Kebutuhan (need)
47

Sesorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor

kebutuhan baik biologis maupun psikologis.

b. Harapan (expentancy)

Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan

keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan

harga diri menigkat dan menggerakkan seseorang kearah

pencapaian tujuan.

c. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal

tanpa ada yang menyuruh.

2.) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik, yaitu

motivasi yang muncul karena pengaruh lingkungan luar. Motivasi iini

menggunakan pemicu untuk membuat seseorang termotivasi. Pemicu

ini bisa berupa uang, bonus, insentif, penghargaan, hadiah, gaji

besar, jabatan, pujian dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik memiliki

kekuatan untuk mengubah kemauan seseorang. Seseorang bisa

merubah pikiran dari yang tidak mau menjadi mau berbuat sesuatu

karena motivasi ini (Suhardi, 2013)

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

ekstrinsik adalah :

a. Dorongan keluarga
48

Dorongan keluarga khusunya suami merupaka salah satu faktor

pendorong (reinforcing factors) yang dapat mempengaruhi

perilaku istri dalam berprilaku. Dukungan suami dalam upaya

pencegahan kanker seviks, merupakan bentuk nyata dari

kepedulian dan tanggung jawab para anggota keluarga.

b. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal. Lingkungan

dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk

melakukan sesuatu. Selaian keluarga, lingkungan juga

mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang

dalam merubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang

hangat dan terbuka, akan mnimbulkan rasa kesetiakawanan yang

tinggi.

c. Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan

sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.

3. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan seseorang

agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga

dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan. Setiap tindakan motivasi

seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapai. Makin jeals tujuan yang

diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana tindakan
49

memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil

apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena itu,

setiap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus

mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebuthan

serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

4. Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motoroenggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menetukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah

direncakanakan sebelumnya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

akan dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan

perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan

kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan penyeleksian.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

a. Faktor fisik

Motivasi yang ada di dalam diri individu yang mendorong untuk bertindak

dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani,


50

raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik merupakan

faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan kondisi

seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi

kesehatan, umur dan sebagainya.

b. Faktor herediter

Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau

usia seseorang.

c. Faktor instrinsik seseorang

Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari

perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa

yang sudah dilakukan.

d. Fasilitas (sarana dan prasarana)

Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang

memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk

hal yang diinginkan.

e. Situasi dan kondisi

Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga

mendorong memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.

f. Program dan aktifitas

Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain

yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan

tertentu.

g. Audio visual (media)


51

Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang didapat dari

perantara sehingga mendorong atau mengunggah hati seseorang untuk

melakukan sesuatu.

h. Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat

dalam melakukan sesuatu hal.

6. Cara Meningkatkan Motivasi

a. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force), yaitu cara

memotivasi dengan ancaman hukuman atau kekerasan dasar yang

dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

b. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement), yaitu cara

memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan

sesuatu harapan yang memberikan motivasi.

c. Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on

egoinvirement), yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran.

G. Tinjauan Umum Tentang News Anchor

News Anchor saat ini merupakan sebuah pekerjaan yang sangat

menyenangkan dan juga tentu menjadi sebuah cara yang sangat tepat untuk

mengekspresikan diri didepan kamera, maka tidak heran saat ini banyak

sekali yang ingin menjadi seorang news anchor. News anchor menjadi filter

terakhir dalam penyampaian berita kepada pemirsa. Tidak heran seorang


52

news anchor dituntut agar mampu menyampaikan berita dengan baik kepada

penonton atau khalayak. Menjadi seorang news anchor tidaklah mudah,

selain memiliki wajah yang good looking dibutuhkan skill mumpuni serta

pengetahuan yang cukup. Up date terhadap kejadian yang sedang terjadi

dan juga peka terhadap lingkungan sekitar adalah syarat mutlak untuk

menjadi seorang news anchor. Tugas utama dari seorang news anchor

adalah menyampaikan informasi atau pesan kepada pemirsa.

Ketika proses penyampaian pesan kepada pemirsa berlangsung,

tentu dalam proses penyampaian tersebut tidaklah semuanya berjalan

dengan lancar dan sering sekali mengalami hambatan, dari internal maupun

eksernal. Hambatan internal yang terjadi adalah seperti grogi, suara serak,

kurang tidur sehingga badan tidak fit, pendingin ruangan yang tidak berfungsi

sehingga membuat seorang news anchor gerah dan kepanasan dan lain

sebagainya. Sedangkan hambatan eksternalnya adalah teleprompter yang

tidak berfungsi, sering terjadinya miss communication dengan produser dan

cameramen serta crew yang bertugas dan lain-lain.

Dalam dunia pertelevisian presenter televisi terbagi atas tiga jenis.

Countiunity presenter, yaitu mereka yang bertugas mengantarkan acara-

acara televisi kepada pemirsa. Penampilan mereka sangat santai, biasanya

mereka hanya sedikit mengulas materi acara yang segera hadir dengan

tujuan mengajak dan menghambat pemirsa agar tidak berganti channel ke

stasiun televisi lainnya.


53

Selain itu presenter ini sering memberikan kiat khusus berkaitan

dengan aktivitas penonton sehari-hari. Keberadaan continuity presenter ini

sangat membantu memasarkan sebuah acara, karena dengan sapaan dan

ajakan mereka untuk menonton sebuah acara, mereka mencoba mengikat

pemirsa. Mereka harus betul-betul paham dan cermat sebuah acara yang

akan diulasnya sehingga pemirsa akan tetap tune in di stasiun televisi yang

bersangkutan.

Host, pada dasarnya diartikan sebagai orang yang memegang

sebuah acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik dengan acara yang

dibawakannya. Dengan demikian, selain jenis acara figure, host yang

bersangkutan juga memiliki peranan penting. Kehadiran seorang host yang

berkarakter akan menjadi daya tarik sebuah acara. Jika ternyata host-nya

tidak berkarakter maka bias jadi acara tersebut akan ditinggalkan permirsa.

Maka dari itu produser sebuah acara harus selektif memilih para host, Artinya

mempertimbangkan pemilihannya tidak berdasarkan kecantikan dan

popularitas, tetapi juga integritas dan karakternya.

Anchor, dalam dunia jurnalistik istilah pembawa acara sering disebut

dengan News Anchor (Presenter Berita). Presenter berita adalah orang yang

membawakan atau mengantarkan berita di televisi atau radio. Dalam

perkembangannya news anchor merupakan salah-satu pekerjaan yang

dituntut untuk mengetahui dan juga up date terhadap kejadian yang sedang

hangat di perbincangkan di masyarakat. Seorang news anchor bukan hanya

mampu menyampaikan berita kepada masyarakat tetapi juga harus mampu


54

membuat menyampaikan berita kepada masyarakat tetapi juga harus harus

membuat berita dan memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang

diberitakannya. Berita yang disampaikan oleh news anchor di harapkan

dapat memberikan informasi kepada penonton sehingga penonton dapat

mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini.

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan

hidup manusia. Tanpa adanya informasi maka seseorang tidak dapat

mengetahui apa yang sedang terjadi dibelahan bumi manapun. Manusia

sebagai makhluk sosial senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya

untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia sekitar. Salah satu hal

yang sering sekali dilakukan untuk mendapatkan informasi adalah melakukan

komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam

kehidupan sehari-hari, tanpa komunikasi maka informasi tidak bias

didapatkan. Untuk mengetahui hal yang sedang terjadi maka banyak sekali

cara-cara yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan informasi

tersebut seperti menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran

bahkan browsing menggunakan internet.

Berdasarkan paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2006: 10). Media massa adalah

alat yang biasanya digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber

kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti

surat kabar, film, radio, dan televise (Cangara, 2003: 134). Hingga detik ini
55

media massa masih menjadi penentu atau pencetus sebuah opini public

yang ada dimasyarakat. Media mampu menjangkau masyarakat luas untuk

menikamati sajian pesan atau berita yang ditampilkan.

Salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan

informasi adalah dengan menonton televisi. Televisi merupakan satu dari

banyak cara yang sangaat mudah dalam mencari dan memilih informasi apa

yang ingin kita dapatkan. Televisi adalah media yang sangat menarik untuk

mendapatkan informasi karena televisi memiliki kelebihan yaitu dapat

menyampaikan pesan melalui audio dan visual secara bersamaan dan dapat

menjangkau ruang yang yang sangat luas. Deawasa ini televisi menjadi

kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat baik di perkotaan maupun

dipedesaan. Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat

efektif dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Dengan berbagai program

acara selama ini, televisi selalu menyajikan tayangan-tayangan untuk dapat

dinikmati oleh khalayak baik kalangan orangtua maupun muda dengan

berbagai program acara yang ditayangkan seperti sinetron, komedi, olahraga

hingga berita.

Televisi mampu mempengaruhi persepsi, sikap, pandangan maupun

perilaku bagi masyarakat dikarenakan televisi saat ini telah menjadi bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Jika dalam kehidupan

nyata khalayak mampu membuat lingkungannya sama seperti yang ada

ditayangan televisi, itu berarti pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan

program acara tersebut telah berhasil menghipnotis penonton yang seolah-


56

olah penonton tersebut berada dilingkungan dari tayangan televisi itu sendiri.

Dengan hadirnya televisi di tengah masyarakat tentu informasi sangat mudah

didapatkan.

Perkembangan pertelevisi di Indonesia saat ini berkembang pesat.

Banyak sekali televisi swasta yang bermunculan dengan berbagai karakater

dan juga warna yang sangat berbeda-beda. Dalam perkembangannya

pengelola televisipun mengklarifikasikan jenis program acara apa yang akan

disajikan kepada masyarakat yang menonton acara televisi tersebut. Media

televisi merupakan salah satu media yang tertarik untuk menonton televisi.

Keragaman program acara yang ditawarkan oleh televisi membuat media

massa ini menjadi andalan banyak masyarakat terutama anak-anak dan juga

ibu rumah tangga untuk menonton program acara yang ditawarkan. Dengan

banyaknya stasiun televisi yang ada di Indonesia saat ini membuat

masyarakat dengan mudah untuk mengganti stasiun televisi yang ditonton ke

stasiun lain jika acara yang ditawarkan oleh program televisi tersebut tidak

menarik dan tidak menghibur serta tidak mendidik. Adapun stasiun televisi

yang ada di Indonesia saat ini adalah, TVRI, SCTV, RCTI, TV ONE, RTV,

INDOSIAR, MNC TV, ANTV, TRANS TV, TRANS 7, NET TV, METRO TV.
57

H. Kerangka Pikir

Teknologi
Pertelevisian

Berita TV

Motivasi
menjadi News Anchor

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

1. Menjamurnya televisi 1. Kurangnya


swasta di Indonesia pengalaman
2. Semakin banyak nya 2. Tidak percaya diri
media online 3. Nervous / grogi
3. Banyaknya berita yang 4. Kurangnya lembaga
terjadi setiap hari yang memberikan
4. Presenter dijadikan pelatihan tentang
sebagai tantangan News Anchor

motivasi mahasiswa menjadi


News Anchor
58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor

mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu

pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai

alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan

proses daripada hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan

subjek penelitian. (Moleong , 2010: 4)

Menurut Sugiyono (2016 : 9 ), Metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan

sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik

penggabungan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

Metode ini cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha

mencari informasi dan pada suatu individu manusia untuk mengetahui

fenomena individu tersebut dan dapat terungkap secara jelas dan akurat.
59

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa kampus yang ada di

Makassar yaitu Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Hasanuddin

(UNHAS), Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Islam Negeri (UIN) dengan

waktu terhitung setelah ujian proposal selama 3 bulan tahun 2019.

C. Informan Penelitian

Informan adalah orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong,

2010: 132). Adapun informan yang digunakan adalah beberapa perwakilan

mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ada di beberapa universtas di Makassar.

Informan ditentukan melalui purposive sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan cara menentukan subjek yang dibuat peneliti berdasarkan

tujuan penelitian.(Sugiyono, 2016 :85) Dan juga dengan menggunakan teknik

snowball sampling karena peneliti akan bertanya kepada informan pertama

(yang sedang diwawancarai) tentang siapa saja yang dapat dimintai

informasi terkait dengan tema penelitian sampai jumlahnya lebih banyak

(Kriyantono, 2012 :158)

D. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data

primer yang dimana data yang dikumpulkan secara langsung dari

jawaban informan melalui wawancara. Wawancara digunakan sebagai


60

teknik pengumpulan data karena peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

informan yang lebih mendalam.

Esterberg (2002) mendefinisikan interview/ wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam. Susan

Stainback (1988) mengatakan dengan wawancara, maka peneliti akan

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini

tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Adapun teknik wawancara yang saya gunakan yaitu wawancara

secara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data., bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu

dalam melakukan wawancara, pengumpul data menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini

setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data

mencatatnya. Dalam melakukan wawancara selain harus membawa


61

instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data

juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar,

brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara

menjadi lancar. (Sugiyono,2016 :231-232).

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data pendukung dari data primer yang

diperoleh dari dokumentasi lapangan, buku penunjang penelitian, dan

artikel yang berkaitan dengan penelitian.

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari

wawancara, akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah

pribadi kehidupan di masa kecil, di tempat kerja, di masyarakat, dan

autobiografi.

Hasil penelitian juga akan semakin dipercaya apabila didukung

oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.

(Sugiyono. 2016: 240)


62

E. Teknik Analisis Data

Dalam Sugiyono (2015:247) Methew B. Milles dan Michael Huberman

(1984) membagi tiga alur dalam proses analisis data kualitatif yaitu :

1. Reduksi data, adalah proses analisis data yang dilakukan untuk

mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan

menitikberatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti.

Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap

data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi memberikan

gambaran lebih rinci.

2. Penyajian data, adalah data-data hasil penelitian yang sudah

tersusun secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola

hubungannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian

data selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai

dengan hasil penelitian diperoleh.

3. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses

penelitian untuk memberikan makna terhadap data yang telah

dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan penataan data

lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk unifikasi

dan kategorisasi data.

Demikian prosedur pengolahan data dan yang dilakukan peneliti

dalam melakukan penelitian ini, dengan tahap-tahap ini diharapkan peneliti

yang dilakukan penulis dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria

keabsahan suatu penelitian.


63

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda


Karya Remaja.

Adinegoro, Djamaludin. 1985. Tata Kritik. Jakarta: Nusantara.

Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.

Biagi, Shirley. 2010. Media / Impact: An Introduction to Mass Media, 9th.


Penerjemah Mochammad Irfan dan Wulung Wira M. 2010. Media/Impact: Pengantar
Media Massa, Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Biagi, Shirley. 2010. Media / Impact Pengantar Media Massa: Media / Impact An
Introduction to Mass Media. Jakarta: Salemba Humanika.

Biggs, J., Moore, P., 1993. The Process of Learning, New York, Prentice Hall.

Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi (Cetakan Keempat).Jakarta :


PT. RajaGrafindo Persada.

De Fleur, Melvin L and Sandra Ball-Rokeach. 1982. Theories of Mass


Communication New York: Longnam.

Denis McQuail. 1987. Mass Communication Theory (Teori Komunikasi


Massa).Jakarta: Erlangga.

Efendy, OnongUchana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:Remaja


Rosda Karya.

Esterberg, Kristin G., 2002. Qualitative Methods in Social Research, Mc. Graw Hill,
New York.

Gough, Howard. 1999. Programa Radio: Perencanaan, Penyajian, Produksi.


Jakarta: Pengurus Pusat HPPI, Himpunan Praktisi Penyiaran Indonesia, dan The
Asia Foundation.

Kadariah, I.Karlina, C.danGray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: FEUI.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama, Jurnalistik Teori dan Praktik, Bandung :


PT.Remaja Rosdakarya, 2005.
64

Kriyantono, Rachmat. 2012. PR Writing: Teknik Produksi Media Publik Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana.

Lestari, T(2015). Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian kesehatan.


Yogyakarta : Nuha medika.

Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muda, Deddy Iskandar., 2003, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyana, Deddy.2002Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Notoatmodjo,S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta 2007.

Nurudin. 2014. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Onong uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek.


Bandung:Penerbit Remaja Rosda Karya.

Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Siagian P. Sondang. 2004. Teori motivasi dan Aplikasinya. Edisi 3. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Stainback, Susan william Stainback, 1988, Understanding & Conducting Qualitative


Research, Kendall/Hunt Publishing Company, Dubuque, lowa.

Suhardi. 2013. The Science of Motivation (Kitab Motivasi). Jakarta : PT Gramedia.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi (Mixed


Methods).Bandung: Alfabeta.

Taufik. 2007. Psikologi Komunikasi.PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar


yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Vivian John. 2008. Teori Komunikasi edisi kedelapan, Jakarta: Prenanda Media
Grup.

Winarni. 2003. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Malang : UMM Press.


65

INTERNET :

http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertianmotivasi-menurut-paraahli.html/

https://gugungodlike.wordpress.com/2015/01/05/pengertian-news-anchor/

https://semangatinspirasi.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-tujuan-motivasi.html

https://litequran.net/al-mujadilah

Anda mungkin juga menyukai