Anda di halaman 1dari 11

TEORI KEPENYIARAN

Oleh:
Fathiyah Hasanah Ar-Rahmah (B01217016)
Milawati Ainun Nisa’ (B91217076)
Hariri Ulfa’I Rrosyidah (B91217119)
Indri Wachidah Wahyuni Trisna (B91217122)
Kelompok 7
Kelas A2

Dosen Pengampu:
M. Anis Bachtiar, M.Fil.I

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih sayang-
Nya lah saya dapat mengerjakan makalah yang berjudul “Teori Kepenyiaran”. Salawat serta
salam tidak lupa saya panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Tak lupa ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya yang telah
memberi dukungan baik secara moril maupun materil, terimakasih juga kepada Bapak M.
Anis Bachtiar, M. Fil.I memberikan motivasi, bimbingan, serta kepercayaan dalam membuat
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalam
pembuatan atau penulisan makalah ini saya harap para pembaca dapat memakluminya karena
saya masih dalam proses belajar.

Surabaya, 25 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………. …..4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...4
C. Tujuan……………………………………………………………………………..4
BAB II ISI
A. Pengertian peyiaran……………………………………………………………….5
B. Karakteristik………………………………………………………………………7
C. Unsur………………………………………………………………………………7
D. Teori-teori kepenyiaran……………………………………………………………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu bentuk pertukaran informasi atau pesan dari individu
kepada individu lain, atau kelompok lain. Hakikat system komunikasi dari analogi
Parson adalah suatu pola hubungan yang saling melengkapi antar system dalam system
komunikasi. hubungan antar unsur bersifat satu dan tidak terpisahkan satu dengan
lainnya.
Kehidupan social masyarakat saat ini, hampir tidak pernah lepas dari penyiaran
baik berupa televisi maupun radio. Televise dan radio sudah menjadi kebutuhan pokok
bagi masyarakat untuk mencari dan menerima informasi baik berupa siaran berita,
pendidikan, hingga hiburan.
Media memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarluaskan informasi pada
masyarakat. Hal ini tergambar dalam salah satu fungsi media massa yaitu penyebar
informasi. Media massa dapat bertumbuh dan berkembang dengan pesat, hal tersebut
karena masyarakat membutuhkan dan menuntut segala informasi yang terjadi di
sekeliling mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepenyiaran?
2. Apa saja teori kepenyiaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti kepenyiaran
2. Untuk mengetahui teori-teori kepenyiaran

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyiaran/Broadcasting
Penyiaran atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan
proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, produksi, penyiapan
bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh oleh
pendengar/pemirsa di suatu tempat.1
Broadcasting adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara
bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain
sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan
data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari
sumber video atau audio.

Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga


memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat
didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang
disebut komunikator yang ditujukan kepada sejumlah sasaran dalam hal ini adalah
komunikan. ecara umum, broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses
komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan
mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran.

Media Penyiaran sebagai salah satu media dengan ciri dan sifat yang berbeda dengan
media lainnya, yang dapat menyebarkan informasi berupa produk budaya atau pesan yang
dapat mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Seperti halnya politik,
ekonomi, media massa khususnya media penyiaran merupakan suatu sistem tersendiri yang
merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.

Berikut ini adalah beberapa pengertian Broadcasting (penyiaran): 2


1. Ben H. Henneke
Seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran) adalah “ Radio
Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach
millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete
only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he
hears”(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan
informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat
mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan

1
Andini Nur Bahri, BAHAN AJAR DASAR-DASAR BROADCASTING, t.p, 2019, h. 5
2
Ibid, h. 6
5
dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar mendengarkan, mengerti, dan
merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu)

2. J. B. Wahyudi (1996) Menurut J.B.Wahyudi Broadcasting (penyiaran) adalah :


a. Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi
dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses
pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.
b. Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting yaitu semua kegiatan yang
memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat
keras dan lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di
darat maupun di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau
gelombang yang lebih tinggi untuk dipancarkanluaskan dan dapat diterima oleh
khalayak melalui pesawat penerima radio atau televisi dengan atau tanpa alat
bantu.

3. Menurut Undang-Undang Nomor 32, Tahun 2002

Penyiaran yang disebut broadacating memiliki pengertian sebagai kegiatan


pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut,
dan di antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal radio) yang berbentuk
gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya
untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangakat
penerima siaran.

Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penyiaran (Broadcasting)


adalah proses pengiriman informasi atau pemancarluasan siaran ke berbagai lokasi melalui
proses pemancaran elektromagnetik, untuk dapat diterima secara serentak oleh masyarakat
(khalayak) dengan meggunakan perangkat penerima siaran seperti radio, televisi, komunikasi
data pada jaringan dan media lainnya.

B. Karakteristik Media Penyiaran

1. Antara komunikan dam komunikator tidak berhadapan langsung tetapi melalui media, yaitu
media penyiaran dengan menggunakan media elektronik;
2. Informasi yang diterima pemirsa dapat bersifat real time atau live, artimya semua kejadian
atau peristiwa dapat secara langsung pada saat yang sama didengar/dilihat oleh
pendengar/pemirsa dengan cakupan populasi yang sangat luas, seluas wilayah cakupan siaran
tersebut.

6
C. Unsur Penyiaran
Dalam dunia penyiaran atau broadcasting ada yang  namanya proses penyiaran.
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh 3 unsur, yaitu:
1. Unsur Studio / Master Control
2. Transmitter / Satelit
3. Pesawat Penerima
Unsur Studio sebagai tempat untuk menyelenggarakan acara yang biasanya dapat indoor
ataupun outdoor. Sedangkan Master Control merupakan ruang panel, tempat proses penyiaran
berlangsung. Jika ada tayangan yang ingin ditampilkan pasti harus melewati ruang panel dahulu
untuk disaring informasinya. Unsur yang kedua adalah Transmitter atau Satelit yang merupakan
alat untuk mengirimkan gambar/ audio. Unsur yang terakhir adalah Pesawat Penerima yaitu
televisi dan radio yang ditonton/ didengar setelah proses penyiaran berlangsung. Ketiga unsur ini
disebut dengan Trilogi Penyiaran.
D. Teori Komunikasi Kepenyiaran3
1. Teori Komunikasi Linear
Berbagai teori komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli mencoba
menjelaskan bagaimana proses berjalannya satu pesan dan sumber (source) komunikan
(receiver) atau pihak yang menerima pesan. Teori-teori awal mengenai komunikasi massa
yang ada sejak Perang Dunia ke I tetap digunakan hingga akhir Perang Dunia II. Teori-teori
tersebut menggambarkan proses berjalannya pesan secara satu arah (linear) atau dikenal
dengan one way direction.
a. Model Komunikasi S-R (Stimulus-Respon)
Teori S-R merupakan teori komunikasi massa yang paling tua . Teori ini
menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang hanya melibatkan dua komponen
yaitu media massa dan penerima pesan yaitu khalayak. Media massa mengeluarkan stimulus
dan penerima menanggapinya dengan menunjukkan respons sehingga dinamakan teori
stimulus-respons. Teori ini merupakan teori komunikasi massa yang paling tua. Elemen
utama dari teori ini yaitu: a) pesan (stimulus), b)seorang penerima atau receiver (organisme),
c) efek (respons).

2. Teori Komunikasi Sirkuler


a. Model Komunikasi DeFleur:
Umpan balik dalam komunikasi massa lahir dalam teori komunikasi yang kemukakan
oleh Melvin DeFleur (1970) yang memasukkan perangkat umpan balik yang memberikan
kemungkinan kepada komunikator untuk dapat lebih efektif mengadaptasikan komunikasinya.
3
Thesa Resa Sila Utami, Dasar-Dasar Penyiaran, t.p., t.k, 2016, h. 4
7
Umpan balik dalam komunikasi massa diungkapkan pada teori ini. Kecepatan umpan balik
yang diterima media penyiaran dari audiennya saat ini memiliki kecepatan yang sama
sebagaimana komunikasi tatap muka (interpersonal).

3. Teori Mengenai Audien


Umumnya studi mengenai media massa termasuk media penyiaran berkaitan erat
dengan persoalan efek komunikasi massa terhadap audien. Para peneliti menyadari adanya
efek minimal media massa kepada orang karena itu sekarang ada perhatian kepada apa yang
yang dilakukan orang terhadap media massa. Khalayak dianggap aktif menggunakan media
untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada studi ini memusatkan perhatian pada penggunaan isi media untuk mendapatkan
pemenuhan atas kebutuhan seseorang. Pendekatan ini dikenal dengan sebutan uses and
gratification (penggunaan dan pemuasan). Penggunaan media adalah salah satu cara untuk
memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang didefiniskan sebagai situasi
ketika pemuasan kebutuhan tercapai.
Pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan mendasar terhadap interaksi sosial.
Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan media untuk mendapatkan
pemenuhan atas kebutuhan seseorang. Dalam hal ini, sebagian besar perilaku audien akan
dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Pengelompokan kebutuhan
tersebut, antara lain: pengetahuan, hiburan, kepentingan sosial, dan pelarian.
Persoalan yang dimiliki individu akan mendorongnya untuk memiliki motif tertentu
yang akan menimbulkan tindakan dalam bentuk konsumsi media atau perilaku lainnya.
Kebutuhan mempengaruhi persoalan dan motif berbeda bagi individu dan kelompok yang
berbeda, maka hasilnya adalah pola-pola perilaku yang berbeda pula. Seseorang akan mencari
sesuatu yang menghibur dan sebagian akan mencari informasi sedangkan lainnya tidak
memilik media sama sekali. Keseluruhan proses ini menunjukkan use dan grafitication dalam
mempengaruhi masyarakat dan media yang beroperasi di dalam nya.

8
1. Ekster

9
BAB III

KESIMPULAN

Penyiaran atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan
proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, produksi, penyiapan
bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh oleh
pendengar/pemirsa di suatu tempat.

Ada karakteristik media, diantaranya yaitu;

1. Antara komunikan dam komunikator tidak berhadapan langsung tetapi melalui


media, yaitu media penyiaran dengan menggunakan media elektronik;
2. Informasi yang diterima pemirsa dapat bersifat real time atau live, artimya semua
kejadian atau peristiwa dapat secara langsung pada saat yang sama
didengar/dilihat oleh pendengar/pemirsa dengan cakupan populasi yang sangat
luas, seluas wilayah cakupan siaran tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Andini Nur Bahri, BAHAN AJAR DASAR-DASAR BROADCASTING, t.p, 2019

https://fikomuntar-kapitac2.blogspot.com/2012/10/proses-penyiaran.html

Thesa Resa Sila Utami. Dasar-Dasar Penyiaran. t.p., t.k, 2016

11

Anda mungkin juga menyukai