Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Dasar-Dasar Penyiaran Umar Abdur Rahim. S.M, S. Sos. I.Ma

“TEKNOLOGI DASAR DALAM PENYIARAN DAN MEDIA-MEDIA PENYIARAN”

Disusun Oleh Kelompok 1 :

 Lestari Nur Anisa 12340320271


 Ardhya Nafila Tiara 12340320371
 Aufa Putri Andini 12340320416
 Rizki Harmansyah 12340310129
 Rizky Rahmatullah 12340311193

ILMU KOMUNIKASI (1 F)
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “TEKNOLOGI
DASAR DALAM PENYIARAN DAN MEDIA-MEDIA PENYIARAN”. Tidak lupa kami
juga berterima kasih kepada dosen Matakuliah Dasar-dasar penyiaran bapak Umar Abdur
Rahim, SM, S.Sos, I.MA yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melancarkan
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pekanbaru, 16 November 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Makalah...............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. TEKNOLOGI DASAR DALAM PENYIARAN...........................................................5
B. MEDIA-MEDIA PENYIARAN.....................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Teknologi dasar dalam penyiaran dimulai dari perkembangan radio televisi dan film.
teknologi dasar dalam penyiaran telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring
dengan kemajuan teknologi komunikasi. Sedangkan Media penyiaran adalah organisasi atau
Media penyiaran memiliki fungsi yang sama dengan media massa lainnya yaitu: mendidik,
menginformasika, menghibur, mempromosikan, menjadi agen perubahan sosial, dan
melakukan kontrol sosial serta mentransfer nilai-nilai budaya. Setiap acara yang
direncanakan, diproduksi, dan ditampilkan kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat
edukatif, informatif, persuasif, dan komunikatif.lembaga yang menyebarkan informasi,
berupa produk budaya atau pesan lainnya yang bisa memengaruhi dan mencerminkan budaya
dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teknologi dasar dalam penyiaran?
2. Apa saja media-media dalam penyiaran?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa aitu teknologi dasar dalam penyiaran;
2. Untuk mengetahui apa saja media-media dalam penyiaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEKNOLOGI DASAR DALAM PENYIARAN

Dalam Undang-Undang Penyiaran terdapat pengertian siaran dan penyiaran.


Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan
gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.Penyiaran adalah kegiatan
pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di
laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara,
kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Dasar teknologi dalam penyiaran meliputi teknik penyiaran, frekuensi penyiaran,
sejarah dan perkembangan penyiaran. Berikut merupakan penjelasannya:

1. Teknik Penyiaran
Teknik penyiaran merupakan dasar teknologi dalam penyiaran yang mencakup
rencana dasar teknik penyiaran, persyaratan teknis perangkat penyiaran, serta fasilitas
pendukung utama siaran seperti menara atau antena pemancar, studio, dan kantor
pengelola. Persyaratan teknis perangkat penyiaran harus tersedia spektrum frekuensi
radio, sarana pemancar, perangkat penerima, siaran ( program acara), dan dapat
diterima secara serentak.
2. Frekuensi Penyiaran
Dalam konteks penyiaran “Frekuensi penyiaran” mengacu pada frekuensi yang
digunakan untuk transmisi radio dan televisi. Alokasi frekuensi untuk penyiaran sangat
penting agar sistem komunikasi dapat berfungsi secara efektif. Di Indonesia, alokasi
frekuensi siaran radio terestrial berada pada pita frekuensi MF,HF, dan VHF.
Pengaturan frekuensi penyiaran merupakan aspek penting dalam infrastruktur
penyiaran. Hal ini penting untuk penggunaan frekuensi penyiaran yang efesien dan
terorganisir. Atau frekuensi penyiaran mencakup alokasi dan pengaturan frekuensi
siaran radioo dan televisi dan memainkan peranan penting dalam berfungsinya sistem
komunikasi.1

1
Subiakto, henri (2016), Digitalisasi TV, Konvergensi Media, dan Politik,staf kementrian informasi dan informatika.

5
3. Sejarah dan Perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan teknologi penyiaran dimulai dari perkembangan
teknologi radio,televisi, dan film.

a. Perkembangan radio
Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman) suara
atau bunyi melalui udara. . Sedangkan Jull Swanell dalam The Little Oxford Dictionary
of Current English, mendefinisikan radio adalah pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan oleh gelombang elektronik tanpa sambungan kabel.
Perkembang radio secara teknologi bisa dilacak dari penemuan yang dilakukan
oleh Gugleimo Marconi pada abad 19M. Dengan mendasarkan pada teori gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Heinrich Hertz, Marconi yang berlatar belakang
keluarga kaya di masanya melakukan eksperimen. Eksperimennya sukses dengan
ditandai terkirimnya sinyal melewati sisi perbukitan di luar rumah keluarganya di
Bologna, Italia (Bittner dalam Junaedi, 2014:78).
Stasiun radio komersial pertama sendiri dibangun oleh Charles David Herrod di
Kota San Jose, California, Amerika Serikat pada tahun 1909. Stasiun radio ini, yang
kemudian bernama KCBS, pada awal mengudaranya kebanyakan hanya menyiarkan
iklan. Pioner stasiun radio lain adalah WHA di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat
pada tahun 1919 yang siarannya lebih bersifat memenuhi kebutuhan publik, bukan
komersial. Stasiun radio WHA sendiri berkembang menjadi salah satu radio terkemuka
di Amerika Serikat (Bittner dalam Junaedi, 2014:78).2
Di Indonesia, radio telah mengudara di Indonesia sejak masa colonial Belanda.
Di Kota Solo, Raja Mangkunegara berinisiatif mendirikan stasiun penyiaran radio
pertama bernama Solosche Radio Vereniging (SRV). Berikut merupakan
Perkembangan Teknologi Radio.
1. AM Radio
Awalnya, radio menggunakan modulasi amplitudo (AM) untuk
mentransmisikan sinyal suara. Namun, teknologi ini memiliki
keterbatasan dalam kualitas suara dan kejernihan sinyal.
2. FM Radio
Kemudian, frekuensi modulasi (FM) diperkenalkan,
memungkinkan transmisi suara yang lebih jernih. FM radio menjadi

2
Bittner dalam Junaedi, tahun 2014, hlm 78.

6
populer dan masih digunakan hingga saat ini.
3. Radio Digital
Perkembangan terbaru dalam teknologi radio adalah radio digital.
Radio digital memberikan suara yang lebih berkualitas dan peningkatan
dalam fitur seperti radio satelit dan streaming online.

b. Perkembangan Televisi
Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
teknologi informasi di seluruh dunia. Pada awal perkembanganya, televisi adalah
gabungan teknologi optik mekanik dan elektronik yang digunakan untuk merekam,
menampilkan dan menyiarkan gambar visual.Perkembangan televisi dari zaman ke
zaman dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang
terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari
penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph
Henry dan Michael Faraday 1831 yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik
1876. George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang ”melihat gelombang listrik”. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut
tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
Perkembanganya.3
1. George Carey (1876) membuat selenium camera yang bisa membuat
seseorang melihat gelombang listrik yaang disebut katoda. Gambar
pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin
faksimile mekanik sederhana dan dikembangkan pada akhir abad ke-
19.
2. Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak yang
menggunakan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon dan
gambar bergerak atau teleponskop, tidak lama setelah penemuan
telepon.
3. Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan sistem
pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang
menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. penggagas pertama
yang menggunakan istilah televisi adalah Constatin Perskyl dari Rusia

3
Arief Budiman, https://www.academia.edu/9195683/industri_media_televisi, diakses tanggal 6 Agustus 2017,7 Ibid

7
(1900).
4. Pada 1907 dua orang yang bernama Campbell
Swinton dan Boris Rosing melakukan
percobaan terpisah menggunakan sinar katoda
untuk mengirim sebuah gambar.
5. Televisi warna diciptakan oleh Peter Goldmark
pada 1940.
6. Sebuah lembaga RCA memperkenalkan LCD
pertama pada 1968

Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru
”Organic Light Emitting Diode” (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis
televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display
warna LCD dari bahan ”thin film transfer” yang ringan.
Proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma
yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan Matsushita.
Pada dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan.
Baik LCD, Plasma terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari
sebelumnya riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
Perusahaan.4

c. Perkembangan Film
Perkembangan film kali pertama dimulai dari era film bisu dan gambar hitam
putih. Saat itu, industri perfilman belum menemukan alat yang dapat merekam suara
para aktor dan aktris dalam film. Sehingga, industri perfilman saat itu disebut juga
dengan film bisu, karena hanya berupa gambar yang bergerak dan seluruh warnanya
masih hitam putih. Film pada saat itu masih menggunakan film roll dan proyektor
manual, film yang ditayangkan juga bergerak sangat cepat. Kemudian teknologi dunia
perfilman pun berkembang, gambar dalam film mulai disesuaikan dengan kerja mata
kita, berwarna, bersuara, dan memiliki efek-efek yang membuat film tersebut lebih
menarik.
Saat ini telah dikenal sebuah alat yang disebut komputer. Dalam hal ini
komputer sangat membantu pengeditan grafis dalam film. Selain itu, saat ini juga

4
Fachrudin, Andi.2014. Dasar dasar produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, dan teknik Editing.
Jakarta: kencana prenada Media Group.

8
terdapat video digital dan high-definition Television. Sehingga, kualitas film kini lebih
jernih. Dalam hal ini teknologi komputer memberikan kontribusi besar dalam
peningkatan kualitas produksi film, khususnya penempatan efek dan animasi. Sebelum
munculnya alat teknologi dan komputer, animasi dibuat dengan sangat sederhana.
Kartun pertama, Fantasmagorie (1908) hanya dibuat dengan merekam orang yang
sedang menggambar. Tidak ada cerita dan skenario yang jelas. Hanya gambar kartun
yang bermunculan dihapus dan digambar kembali. Dengan adanya komputer, kartun
dapat diciptakan lebih kompleks.
Kartun, mulai dari walt disney, nickelodeon dan lain hal sebagainya lebih
terlihat real. Efek dalam hal film animasi atau kartun tersebut terasa lebih real. Kita
dapat membandingkan Fantasmagorie yang hanya berdurasi 76 detik dengan Ice Age 3
yang begitu kompleks.
Efek dan animasi tersebut kini dikembangkan lebih jauh lagi menjadi film tiga
dimensi. Jika awalnya kita hanya melihat film hitam putih yang bisu dan berkembang
menjadi film berwarna yang bersuara, kini muncul inovasi baru berupa teknologi 3D
yang memberikan suasana nyata ketika menonton. Pembuatan film 3D menggunakan
teknologi capture information, di mana pembuat film menggunakan teknologi
komputerisasi dari gambar aksi manusia yang sesungguhnya. Aplikasi pembuatan film
ini dikenal dengan nama CGI atau Computer Generated Imagery dan juga beberapa
software yang populer dari aplikasi ini seperti Maya, Blender, Art of Illusion dll. CGI
merupakan penerapan bidang komputer grafis khususnya dalam bidang 3D untuk efek
khusus, iklan, program televisi maupun media cetak.5

B. MEDIA-MEDIA PENYIARAN
Menurut UU No.32/2002 tentang Penyiaran, media penyiaran disebut sebagai
lembaga penyiaran yang terdiri dari jasa penyiaran radio dan televisi. Dalam hal ini,
media penyiaran dapat diklasifikasikan sebagai (Pasal 13 UU tersebut) yaitu Lembaga
Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), Lembaga Penyiaran
Komunitas (LPK), dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB). Berikut merupakan
jenis-jenis media penyiaran:
a. Menurut format siaran, berarti dari jenis program yang disajikan setiap
harinya (rundown) yang biasanya dirancang dalam satu tahun anggarn,

5
Allan Lunardi, Sejarah dan Perkembangan teknologi 3D, http:// filmindonesia.or.id/article/Sejarah-dan-perkembangan-
teknologi-3D, diakses pada tanggan 15 Desember 2023
9
maka media penyiaran dapat diklasifikasikan, sebagai: media penyiaran
pendidikan, media penyiaran berita, media penyiaran hiburan, dan media
penyiaran umum.
b. Menurut sumber pendanaan, berarti dari asal perolehan dana yang
digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran, maka media penyiaran
dapat diklasifikasikan sebagai: media penyiaran publik, media penyiaran
swasta, dan media penyiaran komunitas.
c. Menurut wilayah cakupan layanan, berarti dari luas wilayah yang dapat
menangkap siaran stasiun penyiaran tersebut, maka media penyiaran
dapat diklasifikasikan sebagai: media penyiaran lokal, media penyiaran
regional, media penyiaran nasional (RRI dari siaran stasiun pusat
Jakarta), dan media penyiaran internasional (seperti VOI, BBC,ABC).
d. Menurut fungsinya dalam jaringan, berarti dari status dalam jaringan
secara operasional sehari-hari, maka media penyiaran dapat
diklasifikasikan sebagai: media penyiaran induk, dan mesia pemyiaran
relai.
e. Menurut kelas dalam jaringan nasional, berarti dari strata dalam
organisasi lembaga penyiaran tersebut. Nomenklatur kelas ini
dicantumkan dalam Peraturan Pemerintahan No 12/2005 tentang LPP
RRI Pasal 18. Dalam hal ini, media penyiaran dapat diklasifikasikan
sebagai: media penyiaran kelas A (stasiun pusat yang berkedudukan di
ibu kota Jakarta/ pusat), media penyiaran kelas B (stasiun daerah
yangberkedudukan di ibu kota provinsi), dan media penyiaran kelas C
(stasiun daerah yang berkedudukan di ibu kota wilayah.6

6
Dasar-Dasar Penyiaran, dalam https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Materi_Kuliah_I_-Dasar-Dasar_Penyiaran,2016-
.pdf, diakses pada tanggal 15 Desember 2023.
1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Dasar teknologi dalam penyiaran meliputi teknik penyiaran, frekuensi penyiaran,


sejarah dan perkembangan penyiaran.

b. Media penyiaran disebut sebagai lembaga penyiaran yang terdiri dari jasa
penyiaran radio dan televisi. Dalam hal ini, media penyiaran dapat diklasifikasikan
sebagai (Pasal 13 UU tersebut) yaitu Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga
Penyiaran Swasta (LPS), Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK), dan Lembaga
Penyiaran Berlangganan (LPB).

1
DAFTAR PUSTAKA

Subiakto, henri (2016), Digitalisasi TV, Konvergensi Media, dan Politik,staf kementrian informasi
dan informatika.

Bittner dalam Junaedi, tahun 2014, hlm 78.

Arief Budiman, https://www.academia.edu/9195683/industri_media_televisi, diakses tanggal 6 Agustus


2017,7 Ibid

Fachrudin, Andi.2014. Dasar dasar produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi,
dan teknik Editing. Jakarta: kencana prenada Media Group.

Allan Lunardi, Sejarah dan Perkembangan teknologi 3D, http:// filmindonesia.or.id/article/Sejarah-


dan-perkembangan-teknologi-3D, diakses pada tanggan 15 Desember 2023

Dasar-Dasar Penyiaran, dalam https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Materi_Kuliah_I_-


Dasar- Dasar_Penyiaran,2016-.pdf, diakses pada tanggal 15 Desember 2023.

Anda mungkin juga menyukai