PENDAHULUAN
Teknik Penyiaran Radio Dan Televisi
Oleh
Fitroliyah
Pepen Fauzi
KPI A
UIN JAKARTA
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang makin besar t
untutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Inform
asi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting
dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap
dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur in
formasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam
mengembangkan kehidupan demokratis.
Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi m
asyarakat. Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetap
i ia juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikas
i dapat didefinisikan sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari
seseorang yang disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran. Dalam hal
ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan tujuan megubah perilaku
orang lain.
Penyiaran merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi, ya
ng diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio dan televisi. Output dari org
anisasi penyiaran adalah siaran. Medium radio dan televisi merupakan sarana komu
nikasi massa yang kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang e
lektronika.
Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses komu
nikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu
disebarluaskan. Langkah â langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini komunika
tor, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan ba
ik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungki
nkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses penyiaran
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yang menghasilkan siaran y
aitu : studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian dise
but sebagai trilogi penyiaran. Paduan ketiganya yang kemudian akan akan mengasil
kan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio maupun televisi.
1. Studio
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, seba
gai subsistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil unt
uk penyedia program â program regular yang bersifat leve event atau recording prog
ram. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari berbagai unit sistem, seprti b
agian audio, video system, dan pencahayaan serta dilengkapi prasarana seni atau
art sebagi unsur pendukung produksi, khususnya untuk produksi audio visual.
Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyirkan, yakni megubah id
e dan atau gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara yang bermakna m
elaui sebuah proses yang mekanistik yang menmungkinkan gambar suara itu dikirimk
an melaui transmitter untuk selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat
penerima (mediia receiver) guna dinikmati oleh khalayak dalam bentukk sajian ac
ara. Dalam produksi informasi, studio sebagi penyuplai acara di bagi menjadi 2 b
again kategori besar, yaitu :
a. live event, misalnya program music, variety show, berita/news dan lain s
ebagainya.
b. Recording Event, program acara yang direkam lebih dahulu baik program ac
ara nono drama seperti music, olahraga dan news maupun program acara drama (sety
abudi, 2005).
2. Trasmitter
Merupakn salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gam
bar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan i
nformasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik. Siste
m pemancaran (transmisi) dapat dilakukan melalui sistem terresterial (pancaran d
i atas tanah) dan sistem satelit ( menggunakan jasa satelit komunikasi).
Ada 3 cara sistem satelit komunikasi (telekomunikasi), sistem DBS (Direct Broadc
asting Satellit) dan sistem semi DBS, serta sistem gabungan ( terristorial, peny
aluran dan satelit).
3. Pesawat penerima
Merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang elektro magnetik yang membawa m
uatan informasi berupa signal suaran dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk p
esan yang dapat dinikmati. Pancaran gelombang elektro magnetik yang membawa muat
an signal suara yang terbentuk melalui microfon, kemudian pancaran ini diterima
oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat penerima, dan signal suara itu di
ubah kembali menjadi atau audio didalam audio/loudspeaker. Proses ini menghasilk
an siaran radio. Sedang pancaran elektro magnetik yang membawa muatan signal sua
ra, yang dihasilkan oleh microfon dan signal gambar proyeksi, yang dihasikan ole
h sistem lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar dalm tabung pengambil g
ambar (pick up tube) maka proses ini menghasilkan siaran televisi.
Ketiga unsur tersebut bila dipadukan dapat menghasilkan siaran, seperti dalam ba
gan berikut ini:
Bertindak sebagai komunikator dan sekaligus sebagai sumber informasi adalah peny
elenggara siaran. Ide/isi pesan komunikator produksi dan disiarkan melalui stasi
un penyiaran radio dan televisi (hasil produksi) dapat dinikmati atau dilihat da
n didengar oleh komunikan melalui pesawat televisi dan atau pesawat radio. Isi p
esan itu bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku khalayak.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Tommy,Suprapto MS, Berkarier di Bidang Brodcasting. Yogyakarta:Media Presin
do, 2006;
Dedi Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2003-20
05;