Kelompok 1
300 GHz - 3000 GHz 0.1 mm - 1 mm Frekuensi luar biasa tinggi THF
• 2. Penggunaan Frekuensi Radio di Indonesia
• Frekuensi radio dalam telekomunikasi digunakan untuk membawa atau yang menyalurkan
informasi.Spektrum frekuensi radio dapat dianalogikan sebagai sebidang tanah yang luas dan telah
dibuat kavling-kavling tertentu sesuai peruntukannya, serta apabila ada yang ingin memanfaatkannya
harus memiliki izin dan membayar pajak. Beberapa bentuk penggunaan spektrum frekuensi radio untuk
keperluan sehari-hari, seperti: RFID, Telekomunikasi, Remote Control, Hankam, Transportasi, Broadcast.
H. Transmisi Radio
Transmisi merupakan sebuah pemancar (Transmitter)
telekomunikasi yang bertujuan untuk memancarkan sinyal
Radio Frekuensi (RF) yang membawa sinyal informasi berupa
suara (Audio), sehingga dapat diterima oleh pesawat
penerima (Receiver) di daerah yang tercakup/tercover oleh
pemancar radio tersebut.
Dalam rekayasa frekuensi radio, saluran transmisi adalah
kabel khusus atau struktur lain yang dirancang untuk
melakukan arus bolak-balik frekuensi radio, yaitu arus dengan
frekuensi yang cukup tinggi sehingga sifat gelombangnya
harus diperhitungkan. Saluran transmisi digunakan untuk
tujuan seperti menghubungkan pemancar dan penerima radio
dengan antena mereka (feed atau feeder), mendistribusikan
sinyal televisi kabel, panggilan routing trunklines antara pusat
- pusat switching telepon, koneksi jaringan komputer dan bus
data komputer kecepatan tinggi.
I. Perkembangan Transmisi Radio di Indonesia
• Kemunculan stasiun radio AM yang mengudara di Indonesia
merupakan awal masuknya teknologi siaran radio. Namun,
perkembangan teknologi siaran radio (broadcast radio) di negara kita
cukup lambat. Siaran radio AM (amplitude modulation) di Indonesia
masih digunakan hingga tahun 1980-an. Sekitar setahun kemudian,
siaran radio FM (frequency modulation) mulai mengudara sehingga
para pendengar pun merasakan nyamannya kualitas audio FM yang
jauh lebih baik dibanding AM.
• Perkembangan radio di Indonesia diawali oleh Batavia Radio
Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia (kini Jakarta). Seiring
berjalannya waktu, radio terus berkembang dan bermunculan.
Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) mulai
berdiri di Jakarta, Bandung dan Medan.