Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MENDATA PEMANCAR STASIUN RADIO ZORA FM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Komunikasi yang diampu oleh:

Ir. Hj. Arjuni Budi Pantjawati, M.T

Disusun oleh:
Alfiyyah Nur Fadhilah 2001337
Bilal Insan Tawakal 2000344
Fadhlan Lauzuardi Hakim 2001612

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mendata Pemancar
stasiun radio Zora FM” Adapun Maksud dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Sistem Komunikasi. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih atas bantuan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
sehingga dalam proses penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik. Ucapan terima
kasih tersebut penulis sampaikan kepada :

1. Ir. Hj. Arjuni Budi Pantjawati, M.T. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem
Komunikasi.
2. Orang Tua Penulis yang telah memberi motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
3. Rekan Mahasiswa/i program studi Teknik Elektro angkatan 2020 yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini. Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun demi

Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi
terealisasinya kesempurnaan dari makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kontribusi bagi bangsa Indonesia.

Bandung, 10 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radio adalah salah satu bentuk media massa, karena potensi untuk
mengkomunikasikan sesuatu sangat besar kesetiap rumah, desa, kota, negara bahkan antar
negara (melalui satelit). Tetapi radio lebih dari itu merupakan barang pribadi dibanding TV
(yang umumnya ditonton orang banyak). Siaran radio berbicara langsung secara pribadi
kepada pendengar, sehingga reaksi atas program seringkali dipengaruhi oleh reaksi
individu. Jadi radio memiliki keuntungan memperoleh hubungan langsung dengan
seseorang dan beribu-ribu individu. “Radio adalah media untuk orang perorang dan untuk
saat ini” radio adalah tentang manusia, berfokus pada bahasa lisan dan bunyi suara manusia
mengarahkannya secara terus-menerus kepada berbagai kisah dari sudut pandang manusia.
Seorang penyiaran bisa mengurangi perasaan kesepian pendengar sambil menciptakan rasa
persahabatan (Prilani, 2010: 20).
Secara tekhnologis dan sosiologis, radio dengan suara sebagai modal utamanya
memiliki sejumlah kelebihan dan sekaligus kekurangan, diantaranya:
a. Kelebihan
1) Sarana tercepat penyebar informasi dan hiburan
2) Dapat diterima di daerah yang belum memiliki sambungan listrik.
Produksi siarannya singkat dan berbiaya murah
3) Merakyat. Buta huruf bukan kendala harga pesawat murah, mudah
dibawa kemana saja.
b. Kelemahan
1) Hanya bunyi, tidak ada visualisasi yang tampak nyata.
2) Tergantung pada kondisi dan stabilitas udara disuatu lokasi. Tidak bisa
mengirim pesan dan informasi secaramendetil.
3) Terdengar selintas, sulit diingat, dan tidak bisa diulangi. Hanya
bisa.didengar, tidak bisa didokumentasikan.

Menurut UU Nomor 32 Tahun 2002, penyiaran adalah kegiatan memancarluaskan


siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi darat, di laut dan antariksa
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan atau media
lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan
perangkat penerima siaran. Oleh karena itu, ketika khalayak menerima pesan dari pesawat
radio khalayak pada tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas tidaknya kata-
kata yang diucapkan oleh penyiar.

Ada tiga sistem untuk menyebarluaskan siaran sebagai berikut:

a) Sistem Terestial
Sistem ini memancarkan melalui sinyal di atas permukaan tanah dengan
mengunakan microweve. Pemancar SHF (Super High Frequency) harus bebas
hambatan.
b) Sistem Satelit
Sistem penyiaran ini melakukan bantuan satelit, satelit komunikasi yang
dipergunakan khusus untuk keperluan komunikasi. Satelit ini bertempat di Geo
Stasionary Orbitte atau Geo Synchronize Orbitte (GSO). GSO adalah wilayah di
luar angkasa setinggi 35.860 km di atas garis khatulistiwa. Satelit komunikasi
yang terletak di GSO dapat meliputi sepertiga dunia dengan demikian untuk
menghubungkan berbagai tempat dipermukaan bumi di perlukan tiga setelit
komunikasi.
c) Sistem Direct Broadcasting Satelkit (DBS)
Prinsip dasar sistem DBS adalah daya pada pemancar transponder satelit
diperbesar dan pancaran diarah pada sasaran.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana latar belakang terbentuknya Zora FM?
b. Bagaimana aturan yang terdapat dalam penggunan frekuensi pada Zora FM?
c. Seberapa jauh daya pancar yang mampu di jangkau oleh stasiun radio Zora FM?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui bagaimana Zora FM bisa terbentuk
b. Untuk mengetahui Segala jenis aturan dalam penggunaan frekuensi pada Zora FM
c. Untuk mengetahui Jangkauan daya pancar Stasiun Zora F
BAB II

PEMBAHSAN

2.1 Awal mula berdirinya Zora FM


HISTORYZora Radio 90.1 FM adalah Radio anak muda termuda di Bandung
berdiri tahun 2015, dimana sebelumnya Zora Radio mengalami beberapa kali perubahan
segment dari tahun 2004 mulai dari Radio Multi segement, keluarga bahkan dewasa sampai
akhirnya tahun 2015 Zora Radio berubah segment menjadi Radio Anak Muda dengan
frekuensi 90.1 FM dan tergabung dalam management Radio KLZ ( Klite Zora ) dibawah
Yayasan Pendidikan Telkom.POSITIONING Positioning Zora Radio adalah anak muda
usia 15 sampai 29 tahun yang mempunyai komunitas dengan slogan Enjoy The Beat !
"BEAT" adalah kepanjangan dari Be Extra Ordinary & Amazing Today, dimana
pendengarnya selalu mengalami perubahan yang positif dan dinamis tetapi tetap humble
dan mempunyai atittude yang baik, oleh karena itu program On air dan Off air Zora Radio
akan mengedepankan sesuai dengan kebutuhan pendengar yang open minded dan selalu
ingin mengalami perubahan yang positif.
2.2 Regulasi dalam penggunaan Frekuensi pada Zora FM

Undang-Undang RI. Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi menyatakan


Frekuensi dalam telekomunikasi digunakan untuk membawa atau menyalurkan informasi.
Dengan demikian agar informasi dapat dibawa atau disalurkan dengan baik tanpa gangguan
maka penggunaan frekuensinya harus diatur. Pengaturan frekuensi antara lain mengenai
pengalokasian pita frekuensi dan peruntukannya. Selanjutnya Undang-Undang RI. Nomor
32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menjelaskan Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi
massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol
dan perekat sosial. Dalam menjalankan fungsi penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi
dan kebudayaan. Peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Dan
Orbit Satelit, menjelaskan Penetapan pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio
yang digunakan secara bersama harus dikoordinasikan dengan pengguna yang sudah ada
atau antar pengguna. Penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi
radio dapat berbentuk pembedaan waktu, wilayah, atau teknologi. Pembedaan waktu (time
separation) untuk penggunaan bersama antara lain adalah pembedaan waktu pengoperasian
perangkat radio. Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, menyatakan Lembaga Penyiaran
Swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum
Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau
televisi. Jumlah Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan/ atau jasa penyiaran
televisi dalam satu cakupan wilayah siaran lokal ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan rencana induk frekuensi radio.

2.3 Peforma pemancar di Zora FM

Sebuah stasiun radio tentunya sangat berkaitan dengan yang disebut sebagai
pemancar. Sebuah stasiun radio memberikan pelayanan audio (suara) yang disiarkan
melalui gelombang radio (dalam bentuk gelombang elektromagnetik) yang dialirkan
melalui udara dari sebuah antenna pemancar. Sebelum adanya pemancar digital saat ini,
pemancar tabung merupakan jenis pemancar yang sangat umum digunakan stasiun radio.
Sebuah pemancar tabung didalamnya berisi besi dan beberapa komponen elektronika yang
terintegrasi menjadi sebuah pemancar.

Sebuah pemancar tentunya akan memiliki daya pancar yang mampu dicapai. Daya
pancar sendiri merupakan kemampuan sebuah peralatan dalam mentransmisikan kekuatan
kirim gelombang Radio yang dikeluarkan. Stasiun Zora FM memiliki antenna pemancar
setinggi 92m. Pemancar di stasiun radio Zora FM secara standar dapat mengirimkan
gelombang radio hingga mencapai seluruh Bandung Raya, maka alokasi frekuensi radio
diluar Bandung Raya tidak bisa masuk ke wilayah Bandung Raya dan begitu juga
sebaliknya. Berikut merupakan antenna yang berada di stasiun radio Zora FM
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Akan tetapi, jika stasiun radio dan pemancar tidak dalam jarak yang dekat maka
radio tidak dapat mengirim gelombang ke pemancar. Akibatnya pemancar tidak dapat
menyebarkan gelombang ke penerima (receiver). Maka dari itu, dibutuhkan suatu alat
pembantu untuk mengirim gelombang dari stasiun radio ke pemancar. Link transmitter
memiliki beragam jenis dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti
link transmitter yang digunakan oleh Stasiun Radio 99ers yang menggunakan link
transmitter berupa streaming yang mengharuskan untuk selalu terhubung ke Internet.

3.2 Saran
Dalam proses penyiaran radio dibutuhkan banyak sekali komponen seperti yang
sudah dijelaskan di atas. Berbagai komponen yang digunakan pun tidak lepas ajari modal
pengeluaran yang besar. Belum lagi biaya perizinan yang terbilang tinggi. Maka dari itu
perlu adanya pertimbangan untuk melakukan penyiaran radio. Selain itu, sebuah stasiun
radio perlu mencari cara agar dapat memangkas pengeluaran sekaligus tidak mengurangi
kualitas audionya.

Anda mungkin juga menyukai