IDENTIFIKASI PEMANCAR
Disusun Oleh
Nama : Rina Maulia Wardhani
Kelas : TE-2C
NIM : 4.39.18.01.17
2020
DAFTAR ISI
I. TUJUAN ...................................................................................................................... 1
2.2 Televisi.............................................................................................................. 8
Teknik Broadcasting I i
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Identifikasi Nama Radio, Jarak Pemancar, frekuensi dan Jarak antar
parameternya dan jarak antar frekuensinya (FM) ...................................................... 17
Tabel 5.2 Identifikasi Nama Radio, Jarak Pemancar, frekuensi dan Jarak antar
parameternya dan jarak antar frekuensinya (AM) ..................................................... 19
Tabel 6.2 Contoh Anak Induk Televisi yang terdapat pada Semarang...................... 26
Teknik Broadcasting I ii
LAPORAN TEKNIK BROADCASTING I
IDENTIFIKASI PEMANCAR
I. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penyusunan laporan Teknik Broadcasting I tentang Identifikasi
Pemancar, sebagai berikut :
Teknik Broadcasting I 1
2.1 Sejarah Radio
Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk
menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan
jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama
sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini.
Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori
ilmu alam yang bernama James Maxwell berhasil menemukan rumus yang
diduga dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang
digunakan untuk gelombang radio dan televisi (1865).
Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang
angkasa dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000
mil/detik). Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884.
Tetapi baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana
Marconi telah dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra
Atlantik.
Teknik Broadcasting I 2
Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang
pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada
tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan
siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS
(Columbia Broadcast System).
Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara
seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC. Selain
mengalami perkembangan, radio juga telah memasuki tahap
penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari Universitas Columbia pada
tahun 1933 memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM)
sebagai penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM). Keutungan
FM dari AM, antara lain:
1. Dapat dihilangkan interference (gangguan/percampuran) karena
cuaca.
2. Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun
radio yang bekerja pada gelombang yang sama.
3. Menyiarkan suara sebaik-baiknya.
Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya
auditori (untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan
dalam bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang
peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan diantara musik.
Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat
sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan
tidak bisa diulang).
Teknik Broadcasting I 3
Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena
sifatnya yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang
mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.
Teknik Broadcasting I 4
Proses Pencampuran (mixing) sering disebut modulasi dilakukan oleh
rangkaian modulator yang berfungsi sebagai mixer dan penguat daya
sehingga sinyal modulasi memiliki energi yang cukup besar dan mampu
merambat /meradiasi / memancar di udara melalui antena pemancar
dengan jarak pancar sesuai energi yang dimilikinya. Dengan kata lain
jarak pancar gelombang tergantung dari besarnya energi gelombang
tersebut.
Teknik Broadcasting I 5
kumparan L. Oleh karena itu rangkaian detektor menggunakan dasar
tersebut, sehingga frekuensi tinggi yang sudah tidak diperlukan dibuang
ke ground melalui kondensator dan frekuensi suara diteruskan melalui
kumparan L ke rangkaian penguat.
Teknik Broadcasting I 6
gelombang
mikro
HF (High 3– 100 – 10 m Pengarah TV UHF,
Frequency) 30MHz gelombang- Radio CB,
gelombang Radar, Radio
pendek jarak
pendek,
komunikasi
militer
VHF (Very 30MHz – 10 – 1 m Kabel TV VHF,
High 300 MHz koaksial, radio FM,
Frequency) gelombang Sarana
pendek navigasi
UHF (Ultra 300MHz – 100 – 10 Kabel Radio
High 3 GHz cm koaksial, amatir,
Frequency) gelombang Telepon
pendek mobil,
komunikasi
militer, radio
CB
SHF (Super 3GHz – 10 – 1 cm Kabel Pemancar
High Freq) 30GHz koaksial, AM, Radio
gelombang amatir
panjang
EHF 30GHz – 10 – 1 mm Kabel kawat Radio suar
(Extremely 300 GHz ganda, dg navigasi,
High gelombang pemancar dg
Frequency ) panjang nada dan
frekuensi
standar
Ultra Ungu 1014 – 3.10-4 – Kabel kawat Audio,
Cahaya 1016 Hz 3.10-6 cm ganda, telepon,
transmisi
Teknik Broadcasting I 7
Tampak gelombang data,
Infra Merah panjang navigasi
jarak jauh
2.2 Televisi
Teknik Broadcasting I 8
tinggi (hi-tech) yang mampu menyampaikan berbagai informasi dalam bentuk
audiovisual gerak”. Menurut ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi (2004:28)
lebih luas lagi dinyatakan bahwa: “Televisi adalah sistem pengambilan gambar,
penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar
tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan
dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima”.
gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum,
1. Mengutamakan gambar.
Teknik Broadcasting I 9
2. Mengutamakan kecepatan.
3. Bersifat sekilas.
4. Bersifat satu arah.
5. Daya jangkauan luas.
Teknik Broadcasting I 10
merupakan ketenangan yang dihasilkan dari teror. Seniman yang bisa
muncul di layar TVRI hanya seniman yang berafiliasi secara politik
dengan rezim. Bagi yang berseberangan jangan harap bisa muncul di
TVRI. Kita mungkin masih ingat dengan kasus pelarangan Rhoma Irama
bernyanyi di TVRI. 10 Di akhir ’80-an, ketika projek modernisasi yang
diterapkan rezim mulai menampakkan hasil, di Indonesia mulai banyak
anggota masyarakat yang terdidik, hal ini telah memunculkan lapisan
baru di masyarakat Indonesia, yakni kelas menengah. Kelas ini mulai
merasa jenuh dengan tayangan yang diproduksi TVRI yang menjadi
partisan rezim. Kelas ini mulai menuntut keberagaman isi. Pemerintah
mengakomodasi keinginan publik yang disuarakan kelas menengah ini.
Pada 28 Oktober 1987, pemerintah melalui Departemen Penerangan c.q.
Direktur Televisi/Direktur Yayasan TVRI memberikan izin prinsip
kepada RCTI untuk memulai siaran dengan No. 557/DIR/TV/1987. Itu
pun harus menggunakan dekoder. Baru pada 1 Agustus 1990 dengan izin
prinsip Dirjen RTF No. 1217D/RTF/K/VIII/1990, RCTI bersiaran tanpa
dekoder. Di Surabaya, pemerintah juga memberi izin kepada SCTV. Izin
prinsip kepada SCTV diberikan Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF
dengan No. 415/RTF/IX/1989. Pemerintah juga memberikan izin kepada
TPI pada 1 Agustus 1990 dengan izin siaran nasional. Izin prinsipnya
dikeluarkan Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No.
1271B/RTF/K/VIII/1990. TPI dalam memancarluaskan siarannya
memanfaatkan antena transmisi dan fasilitas yang dimiliki TVRI di
daerah. Itu karena TPI merupakan TV yang dikelola Siti Hardiyanti
Rukmana atau biasa disapa Mbak Tutut. Anteve ikut meramaikan siaran
TV Indonesia sejak diberikan izin prinsip No. 2071/RTF/K/1991 pada 17
September 1991. Siarannya dimulai di Lampung. Baru pada 30 Januari
1993, dengan izin prinsip Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF No.
207RTF/K/I/1993 Anteve bersiaran secara nasional. 11 Sementara itu,
Indosiar mengudara dengan izin prinsip dari Departemen Penerangan
c.q. Dirjen RTF dengan No. 208/RTF/K/I/1993, sebagai penyesuaian
atas izin prinsip pendirian No. 1340/RTF/K/VI/1992, tanggal 19 Juni
1992. Sehingga pada 1992, ada lima TV yang bersiaran nasional. Barulah
pada 1998 pemerintah melalui Keputusan Menteri Penerangan No.
Teknik Broadcasting I 11
384/SK/Menpen/1998 mengizinkan berdirinya lima TV baru, yakni
Metro TV, Lativi, TV7, Trans TV, dan Global TV. Walaupun pemerintah
mengizinkan pendirian TV swasta, bukan berarti siapa pun dibebaskan
untuk memilikinya. Yang bisa menjadi pemilik TV tetaplah mereka yang
menjadi bagian dari klik kekuasaan. Barulah ketika reformasi terjadi di
Indonesia pada 1998, benteng pertahanan rezim jebol. TV beramai-ramai
menyuarakan aspirasi masyarakat dan menguliti kebusukan rezim.
Lengsernya kepemimpinan Soeharto berikut orde yang dibangunnya
telah membawa perubahan besar di dunia pertelevisian Indonesia. Yang
berkuasa atas siaran televisi bukan lagi pemerintah dan aparatusnya
tetapi bergeser ke pemilik modal dan saham. Merekalah yang
menentukan format dan isi siaran yang akan ditayangkan televisi, dan
mereka hanya berorientasi pada akumulasi modal dan cenderung
memkirkan keuntungan yang akan mereka dapat. Sehingga mereka tak
pernah peduli apakah siaran yang diproduksi televisi bermanfaat atau
tidak. Tidak hanya itu, perubahan besar di dunia pertelevisian Indonesia
juga mengalami perkembangan. Perkembangan itu antara lain berdirinya
stasiun-stasiun televisi lokal di berbagai daerah di luar Jakarta.
Teknik Broadcasting I 12
Selain sebagai media hiburan, saat ini televisi juga mengalami
banyak sekali perkembangan dimana fungsinya udah sangat
beragam. Mulai dari media periklanan sampai dengan
penyampaian informasi yang selah semakin mudah. Dengan
informasi yang disampaikan melalui televisi ini, maka akan
membuat orang jauh lebih mudah menangkap apa yang ingin
disampaikan. Karena berdasarkan penelitiaan, pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia didapatkan dengan menggunakan indera.
San salah satu indera yang cukup mendominasi yaitu indera
penglihatan.
3. Bersifat Langsung (Live) dan Uptodate
Dengan media televisi ini anda bisa mendapatkan informasi
khususnya berita baik dari dalam maupun luar negeri secara
langsung (live) atau uptodate. Sehingga hal seperti inilah yang
akan membuat anda menjadi lebih cepat dalam mengetahui kabar
atau berita terbaru. Dengan begitu wawasan dan pengetahuan
anda tentu akan menjadi lebih luas. Jika tetap ketinggalan, stasiun
televisi yang bersangkutan akan menayangkan ulang atau re-run
acara tersebut pada jadwal tertentu;
B. Kekurangan Televisi
Dimana ada plus, sudah pasti ada minusnya. Termasuk juga dengan
televisi ini dimana bisa saja mendatangkan kerugian tanpa anda
sadari. Apa sajakah itu ?
1. Segmen Luas
Teknik Broadcasting I 13
Tayangan televisi memang sangat banyak jenisnya. ada yang
bersifat untuk anak – anak, remaja dan juga orang tua. Disinilah
letak permasalahan dimana jenis tayangan tersebut ditayangkan
secara acak. Sehingga tak jarang terdapat anak – anak yang
menonton tayangan teevisi tidak sesuai dengan usianya. Sehingga
hal seperti inilah yang patut untuk diwaspadai.
3. Jaringan Penyebaran
Tidak semua stasiun televisi mampu menjangkau seluruh daerah
di Indonesia, terutama area-area pelosok nan terpencil. Hal inilah
yang membuat informasi tidak menyebar secara merata serta
menjadi salah satu kelebihan dan kekurangan televisi yang masih
dikeluhkan masyarakat. Masalah jangkauan juga sebenarnya
dirasakan masyarakat di kota-kota besar. Beberapa stasiun
televisi—khususnya yang masih baru—tidak tertangkap antena.
Akibatnya, tayangan tidak stabil atau mudah hilang di tengah
tayangan, sehingga mengganggu penonton yang menyimaknya;
2.3 AM dan FM
Teknik Broadcasting I 14
Gambar 2.4 AM dan FM
A. Sinyal AM
Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi
digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan
amplitudonya.Bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di
variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal
informasi). Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.Besarnya amplitudo
sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa
mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang
mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang
frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau
amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan
satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio
komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan
atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit.
Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin
tinggi ke angkasa pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan
radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan
tinggi.
B. Sinyal FM
Sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal
pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal
informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah
frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya.
Teknik Broadcasting I 15
Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan
sebagai Very High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya
adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh.
Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi
amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan
beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap
gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi
tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas
lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.
Teknik Broadcasting I 16
III. ALAT DAN BAHAN
Berikut ini adalah alat dan Bahan yang digunakan :
Teknik Broadcasting I 17
13 RRI Pro 2 6,7 Km 95,3 Mhz
1,2 Mhz
14 Radio Kartini Jepara 53 Km 94,2 Mhz
15 At Radio Semarang 5,3 Km 95,7 Mhz
0,4 Mhz
16 Delta FM 2,4 Km 96,1 Mhz
17 Radio Suara 8,4 Km 96,9 Mhz
0,8 Mhz
18 Pro Alma FM 850 M 97,7 Mhz
19 Sonara 8, 3 Km 98,9 Mhz
0,4 Mhz
20 Radiks FM 8,3 Km 99,3 Mhz
21 Rasika FM 2,4 Km 101,1 Mhz
0,1 Mhz
22 RCT FM 1,3 Km 101,2 Mhz
23 USM Daya 8,0 Km 101,6 Mhz
0,6 Mhz
24 Prambors 7,4 Km 102,4 Mhz
25 Gajah Mada FM 8,5 Km 102,8 Mhz
0,4 Mhz
26 JFM 6,1 Km 103,2 Mhz
27 Kis FM 3,9 Km 103,6 Mhz
0,8 Mhz
28 Pos FM 7,4 Km 104,4 Mhz
29 Imelda 1,3 Km 105,2 Mhz
0 Mhz
30 SS FM 5,6 Km 105,2 Mhz
31 Rasika Ungaran 8,5 Km 105,6 Mhz
1,2 Mhz
32 Thompson 5,7 Km 106,8 Mhz
33 New PLBS 250 M 107,4 Mhz
0,3 Mhz
34 REM 4,4 Km 107,7 Mhz
35 Radio Dakwah Islam 2,6 Km 107,9 Mhz 0,3 Mhz
Teknik Broadcasting I 18
Tabel 5.2 Identifikasi Nama Radio, Jarak Pemancar, frekuensi dan Jarak antar
parameternya dan jarak antar frekuensinya (AM)
No Nama Radio Jarak Frequency Jarak Antar
Pamancar Parameter
Radio Silaturahim (Radio 6,4 Khz 720 kHz
1 Lusiana Namberwan) 81 Khz
2 RRI Semarang Pro-1 7,8 Km 801 kHz
Teknik Broadcasting I 19
Indosiar 27 Band IV Frek Video
(PT. Indosiar UHF : 519.25
Visual Mandiri) MHz, Frek
Audio 1 :
3
524.75
MHz, Frek
Audio 2 :
525.1 MHz
Frek Video
: 535.25
MHz,
Trans TV
29 Frek Audio
(PT. Televisi
4 UHF Band IV 1 : 540.75
Transformasi
MHz,
Indonesia)
Frek Audio
2 : 541.1
MHz
Frek Video
: 551.25
MNC TV
MHz, Frek
(PT. Cipta 31
Audio 1 :
5 Televisi UHF Band IV
556.75
Pendidikan
MHz, Frek
Indonesia)
Audio 2 :
557.1 MHz
Keterangan :
Batas
Dipergunakan untuk
Frekuensi :
Kanal 32 UHF TV Digital (DVB-T2)
(534 MHz -
( LP3M - Isi Program : ANTV
6 - - 542 MHz,
ANTV Belum ada screen shoot
Frekuensi
SEMARANG) nya, Belum punya Set
Tengah
Top Box (STB) DVB-
:538 MHz,
T2 nya untuk
Teknik Broadcasting I 20
Bandwidth : menangkap siaran TV
8 MHz) Digital.
Frek Video
:
567.2 MHz,
RCTI
33 Frek Audio
(PT. Rajawali
7 UHF Band IV 1 :572.75
Citra Televisi
MHz
Indonesia)
Frek Audio
2 : 573.1
MHz
Batas Keterangan :
Frekuensi : Dipergunakan untuk
(574 MHz - TV Digital (DVB-T2)
Kanal 34 UHF
582 MHz, Isi Program : TV One
( LP3M - TV
Frekuensi Belum ada screen shoot
8 ONE - -
Tengah nya, Belum punya Set
SEMARANG)
:578 MHz, Top Box (STB) DVB-
Bandwidth : T2 nya untuk
8 MHz) menangkap siaran TV
Digital.
Frek Video
: 583.25
MHz, Frek
SCTV 35
Audio 1 :
9 (PT. Surya UHF Band IV,
588.75
Citra Televisi)
MHz, Frek
Audio 2 :
589.1 MHz
Teknik Broadcasting I 21
604.75
MHz,
Frek Audio
2 : 605.1
MHz
Keterangan :
Batas
Dipergunakan untuk
Frekuensi :
TV Digital (DVB-T2)
(606 MHz -
Kanal 38 UHF Isi Program : Metro TV
614 MHz,
( LP3M - Belum ada screen shoot
11 - - Frekuensi
METRO TV nya, Belum punya Set
Tengah
JATENG ) Top Box (STB) DVB-
:610 MHz,
T2 nya untuk
Bandwidth :
menangkap siaran TV
8 MHz)
Digital.
Frek Video
: 615.25
MHz, Frek
TV ONE 39
Audio 1 :
12 (PT. Lativi UHF Band V
621.75
Media Karya)
MHz, Frek
Audio 2 :
622.1 MHz
Batas Keterangan :
Frekuensi : Dipergunakan untuk
(622 MHz - TV Digital (DVB-T2)
Kanal 40 UHF
630 MHz, Isi Program : RCTI,
(LP3M - RCTI
13 - - Frekuensi MNC TV & Global TV
NETWORK
Tengah Belum ada screen shoot
SEMARANG)
:626 MHz, nya, Belum punya Set
Bandwidth : Top Box (STB) DVB-
8 MHz) T2 nya untuk
Teknik Broadcasting I 22
menangkap siaran TV
Digital.
Frek Video
: 631.25
MHz, Frek
Trans7 Audio 1 :
(PT. Duta 41 636.75
14 Visual UHF Band V MHz, Frek -
Nusantara Tivi Audio 1 :
Tujuh) 636.75
MHz, Frek
Audio 2 :
637.1 MHz
Frek Video
: 647.25
Metro TV MHz, Frek
43
(PT. Media Audio 1 :
15 UHF Band V
Televisi 652.75
Indonesia) MHz, Frek
Audio 2 :
653.1 MHz
Keterangan :
Dipergunakan untuk
Batas
TV Digital (DVB-T2)
Frekuensi :
Isi Program : Trans TV
(654 MHz -
Kanal 44 UHF , Trans 7 dan Kompas
662 MHz,
(LP3M- TV.
16 Frekuensi
TRANS7 Belum ada screen shoot
Tengah
SEMARANG) nya, Belum punya Set
:658 MHz,
Top Box (STB) DVB-
Bandwidth :
T2 nya untuk
8 MHz)
menangkap siaran TV
Digital.
Teknik Broadcasting I 23
Frek Video
: 663.25
Pro TV (Tv
MHz, Frek
Lokal) 45
Audio 1 :
17 (PT. Global UHF Band V
669.75
Telekomunikasi
MHz, Frek
Terpadu)
Audio 2 :
670.1 MHz
Frek Video
Kompas TV : 679.25
Jawa Tengah MHz, Frek
47
(Tv Lokal) Audio 1 :
18 UHF Band V
(PT. Televisi 684.75
Semarang MHz, Frek
Indonesia) Audio 2 :
685.1 MHz
TVKU Frek Video
Semarang (Tv : 695.25
Lokal) MHz, Frek
49
(PT. Televisi Audio 1 :
19 UHF Band V
Kampus 700.75
Universitas MHz, Frek
Dian Audio 2 :
Nuswantoro) 701.1 MHz
Frek Video
Semarang TV : 727.25
(Tv Lokal) MHz, Frek
53
(PT. Mataram Audio 1
20 UHF Band V
Cakrawala :732.75
Televisi MHz, Frek
Indonesia) Audio 2 :
733.1 MHz
Teknik Broadcasting I 24
Keterangan
Batas Dipergunakan untuk
Frekuensi : TV Digital (DVB-T2)
(734 MHz - Isi Program :Indosiar &
Kanal 54 UHF
742 MHz, SCTV
( LP3M -
21 - - Frekuensi Belum ada screen shoot
INDOSIAR
Tengah nya, Belum punya Set
SEMARANG )
:738 MHz, Top Box (STB) DVB-
Bandwidth : T2 nya untuk
8 MHz) menangkap siaran TV
Digital.
,Frek Video
: 743.25
NET. MHz, Frek
55
(PT. Net Audio 1 :
22 UHF Band V -
Mediatama 748.75
Indonesia) MHz, Frek
Audio 2 :
749.1 MHz
Teknik Broadcasting I 25
VI. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan radio dan televisi
didapatkan data seperti pada tabledata hasil Analisa.
Yakni terdapat 35 channel stasiun radio FM yang terdapat diarea semrang dan
sekitarnya serta 4 channel radio AM pada daerah semarang dan sekitarnya sementara
perbedaan AM dan FM adalah pada radio AM menggunakan konsep modulasi
amplitudo, di mana gelombang suara akan memodulasi amplitudo dari gelombang
pembawanya. Sedangkan pada radio FM modulasi frekuensi, dimana gelombang
suara akan memodulasi frekuensi gelombang pembawanya
Seiring dengan perkembangan zaman radio AM sudah berganti ke FM hal ini
dibuktikan dengan sangat sedikitnya channel radio AM ( hanya terdapat 4 buah) hal
ini disebabkan karena gelombang radio FM lebih tahan terhadap cuaca buruk, tidak
seperti gelombang radio AM yang cukup rentan. Meskipun begitujangkauan
gelombang FM tidak sejauh AM.
Untuk penghitungan jarak antar pemancar dapat dilakukan dengan cara jarak
frequency radio A – frequency radio B.Seperti contoh dibawah ini :
Sementara untuk channel televisi terdapat 22 dimana beberapa stasiun TV terdapat yang terkhusus
untuk daerah Jawa Tengah ( khususnya Semarang) Seperti TVRI dan Global TV. Juga terdapat saluran
anak dari induk yang terdapat pada pusat yakni seperti Trans TV, seperti pada table dibawah ini :
Tabel 6.2 Contoh Anak Induk Televisi yang terdapat pada Semarang
Nama Kanal Band Frequency Keterangan
Kanal 44 UHF Batas
Keterangan :
(LP3M- Frekuensi :
- - Dipergunakan untuk
TRANS7 (654 MHz -
TV Digital (DVB-T2)
SEMARANG) 662 MHz,
Teknik Broadcasting I 26
Frekuensi Isi Program : Trans TV
Tengah , Trans 7 dan Kompas
:658 MHz, TV.
Bandwidth : Belum ada screen shoot
8 MHz) nya, Belum punya Set
Top Box (STB) DVB-
T2 nya untuk
menangkap siaran TV
Digital.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dan melakukan analisis data, dapat kami
menyimpulkan bahwa :
1. Radio AM menggunakan konsep modulasi amplitudo, di mana gelombang suara
akan memodulasi amplitudo dari gelombang pembawanya.
2. Radio FM modulasi frekuensi, dimana gelombang suara akan memodulasi
frekuensi gelombang pembawanya
3. Seiring perkembangan jaman Radio Am digantikan oleh Radio Fm dikarenakan
Radio FM lebih tahan terhadap cuaca buruk, tidak seperti gelombang radio AM
yang cukup rentan
4. Channel TV tidak hanya terdapat pada pusat tetapi terdapat pula saluran TV
nasional yang terdapat pada daerah-daerah dan melakukan produksi sendiri tentang
daerah tersebut.
Teknik Broadcasting I 27