Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO


DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI

DOSEN PENGAMPU :
Azmi Rizki Lubis , S.Pd,M.T.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:


Yusuf Sihombing (5232530001)
Muhammad Akram
Trisna Gurki

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
yang berjudul “Pemancar dan Penerima Radio ini dibuat untuk memenuhi tugas yang
diberikan pada bidang studi Mata kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi.

Kami menyadari makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,dengan kerendahan
hati kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami
berharap agar yang membaca ini dapat memberikan kritik dan saran yang dapat
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan,oktober 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Dasar Teori..........................................................................................
2.1.1 Pengertian Pemancar Dan Penerima...........................................
2.1.2 Jenis Jenis Pemancar Radio........................................................
2.2 Sejarah Radio.......................................................................................
2.2.1 Perkembangan Radio..................................................................
2.2.2 Peran Radio Dalam Sejarah........................................................
2.3 Perbandingan Penerima Dan Pemancar Radio.....................................
2.3.1 Perbedaan Dalam Fungsi.............................................................
2.3.2 Perbedaan Dalam Aplikasi...........................................................
2.4 Teknologi Terkini Dalam Radio............................................................
2.4.1 Digitalisasi Radio.........................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

bahwa teknologi pemancar dan penerima radio telah menjadi elemen penting dalam
komunikasi nirkabel modern. Sejak penemuan radio oleh Guglielmo Marconi pada
akhir abad ke-19, perkembangan teknologi ini telah mengubah cara manusia
berkomunikasi, berita disiarkan, dan informasi disebarkan. Pemancar radio mengubah
sinyal suara atau data menjadi gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
penerima radio, yang kemudian mengembalikan sinyal tersebut ke bentuk aslinya. Ini
telah menjadi tulang punggung komunikasi jarak jauh, termasuk siaran radio, televisi,
komunikasi satelit, dan bahkan komunikasi seluler. Oleh karena itu, pemahaman yang
mendalam tentang prinsip dan perkembangan dalam pemancar dan penerima radio
sangat penting untuk memahami perkembangan teknologi komunikasi masa kini dan
masa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Pemancar Dan Penerima Radio
2. Jenis Jenis Pemancar Radio
3. Sejarah Radio

1.3 Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan
1. Mengerti tentang pemancar dan penerima radio
2. Dapat mengerti teori pemancar dan penerima radio
3. Dapat mengetahui jenis jenis radio
4. Dapat mengetahui Sejarah Radio
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Pemancar dan Penerima Radio


Pemancar dan penerima radio adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk
mentransmisikan dan menerima gelombang radio. Berikut penjelasan lengkapnya beserta
sejarahnya:
Pemancar Radio:
Pemancar radio adalah perangkat elektronik yang menghasilkan gelombang elektromagnetik
pada frekuensi tertentu untuk mengirim informasi, seperti suara atau data. Pemancar radio
mengubah sinyal informasi tersebut menjadi gelombang radio dengan berbagai teknik
modulasi, seperti modulasi amplitudo (AM) atau modulasi frekuensi (FM). Pemancar radio
pertama kali dikembangkan oleh Guglielmo Marconi pada akhir abad ke-19. Pada tahun
1901, Marconi berhasil mengirimkan sinyal radio melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke
Kanada, menandai tonggak sejarah penting dalam komunikasi nirkabel.
Penerima Radio:
Penerima radio adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menerima dan mendekode
sinyal radio menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan, seperti suara atau data. Penerima
radio menggunakan antena untuk menangkap gelombang radio dan kemudian mengubahnya
menjadi sinyal audio atau data yang dapat didengar atau dilihat oleh manusia. Penerima radio
modern dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk penyiaran AM dan FM, serta penerima
radio satelit dan penerima radio internet.

2.1.2 Jenis Jenis Pemancar Radio


A. Radio Penerima AM
Rangkaian radio AM kebanyakan seperti ditunjukkan dalam gambar di
dibawah terdiri tuner, penguat IF, detektor, penguat AF dan speaker. Tuner terdiri dari
penguat frekuensi tinggi (RF), mixer dan osilator lokal. Transistor Q1 berkaitan
dengan sinyal masukan bertindak sebagai penguat frekuensi tinggi, juga sebagai
penguat osilator lokal sekaligus berfungsi sebagai mixer. Mixer berfungsi mencampur
sinyal masukan frekuensi tinggi dari pemancar (fs) dan sinyal frekuensi tinggi yang
dihasilkan osilator lokal (fo) untuk menghasilkan frekuensi menengah. Terdapat
empat sinyal keluaran rangkaian mixer yaitu (fs), (fo), (fs-fo) dan (fo-fs) selain
harmonisasinya.
Sinyal menengah IF merupakan selisih antara sinyal osilator lokal (fo) dan
sinyal siaran (fs) dapat ditulis secara matematis (fo-fs). Pemilihan ini dilakukan
dengan pemasanan filter LC dari trafo IFT1 dan kapasitor. Sinyal keluaran dari tuner
diteruskan ke penguat tertala IF untuk dikuatkan sehinga menghasilkan amplitudo
yang cukup untuk dideteksi. Penguat tertala artinya penguat yang dapat memberikan
penguatan maksimum pada frekuensi tertentu, untuk mencapai frekuensi tertentu
tersebut disediakan rangkaian penala L variable, C berupa trafo IFT2, IFT3 dan
kapasitor. Disini digunakan penguat IF tertala dua tingkat dimaksudkan untuk
mencapai penguatan yang besar disamping lebar bidang datar respon frekuensi yang
cukup lebar.

Gambar 1. Rangkaian Penerima AM


Tuner Penerima AM
Tuner berfungsi untuk menerima dan mengubah frekuensi pembawa RF menjadi frekuensi
menengah, dengan cara mencampurkan frekuensi tinggi sinyal masukan (fs) dan frekuensi
osilator lokal (fo). Campuran sinyal ini menghasilkan frekuensi menengah (IF) yang tidak
lain adalah selisih dari kedua sinyal masukan. Frekuensi osilator (fo) dapat dibuat lebih kecil
atau lebih besar dari pada frekuensi sinyal masukan (fs)

Rangkaian Tunner AM

Besarnya frekuensi osilator fo adalah

dan

sehingga

Gambar 2. Rangkaian Tunner AM


dan Rangkaian Contoh
Untuk fo>fs pada tuner AM
465 + (500 sampai 1600) = 965 sampai 2065 kHz. Ini memberikan perbandingan frekuensi
Comaks/Comin = (fomaks/fomin)2 = (2065/965)2 = 4,58

Untuk fo<fs pada tunner AM


cakupan frekuensi fs-fo = 465 sehingga cakupan fo adalah -465 + (500 sampai 1600) 35
sampai 1135 kHz sehingga perbandingan Comaks/Comin = (1135/35)2 = 1052 (tidak praktis)
Untuk fo fs cakupan penalaan kapasitor lebih kecil mudah dicapai dengan kapasitor variable,
itulah mengapa dalam rangkaian tuner digunakan fo>fs.
B. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation/FM)
Siaran FM stereo di Indonesia s Siaran FM stereo di Indonesia sudah cukup
luas dise udah cukup luas diselenggarakan, bahkan hingga ke k lenggarakan, bahkan
hingga ke kota-kota ota-kota kecil di seluruh pelosok tanah air. Sayangnya, siaran ini
belum dimanfaatkan secara maksimal karena masih ada fasilitas yang karena masih
ada fasilitas yang tidak dimanf tidak dimanfaatkan, yakni fasilit aatkan, yakni fasilitas
pengiriman as pengiriman teledata. Di negara-negara maju, fasilitas ini sudah sejak
lama dimanfaatkan untuk mengirimkan datadata teks secara digital. Data/informasi
yang dikirimkan bisa dari berbagai jenis, mulai dari informasi teks lagu yang sedang
diputar saat itu, pengumuman, cuaca, iklan bioskop, hingga ke pasar uang dan
informasi-informasi yang berubah dengan cepat lainnya. arakteristik sistem
teledata ini persis sama dengan sistem teletext yang sekarang sudah la!im digunakan
oleh sistem tele"isi. arena dikirim dengan sistem broadcast FM stereo dan diterima
dengan penerima penerima FM stereo khusus #yang memiliki memiliki pemayar$
pemayar$ maka informasi informasi teledata ini sangat praktis praktis dan berguna
berguna bagi pelanggan pelanggan yang mobilitasnya mobilitasnya tinggi. Seorang
pebisnis pebisnis misalnya, misalnya, bisa memonitor memonitor pergerakan
pergerakan harga saham dari menit ke menit hanya dengan mengantongi mengantongi
pesa%at pesa%at penerima penerima saku yang dilengkapi dilengkapi dengan
teledata. &al inilah yang membedakannya dari sistem teletext tele"isi, yang #hampir$
tidak memiliki mobilitas sama sekali karena untuk menerima siarannya harus
menggunakan layar tele"isi. 'esa%at tele"isi yang portable saat ini belum bisa
digunakan digunakan dengan maksimal maksimal akibat lemahnya lemahnya sinyal
dari pemancar pemancar dan terlebih terlebih lagi karena sangat boros energi. (atere
pesa%at tele"isi mini yang beredar di pasar saat ini, hanya sanggup bertahan selama )-
* jam saja. Dengan demikian, sistem teledata dengan radio akan lebih unggul dalam
banyak hal akan lebih unggul dalam banyak hal dibanding dengan dibanding dengan
sistem teletext tele"isi.

Sistem Radiotext dengan SCA


Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth
(lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. jika dibandingkan dengan sistem AM,
maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
Lebih tahan noise
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 Mhz, dimana pada
Wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi
yang tidak diharapkan. jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika pada sistem
modulasi AM dimana panjang gelombangny dimana panjang gelombangnya lebih panjang.
Sehingga noise yang ga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak
berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

Teori Modulasi Frekuensi (FM)


Baik FM (Frekunsi Modulation) maupun PM (phase Modulation) merupakan khusus
khusus0020dari modulasi sudut (angular modulation). Dalam sistem modulasi sudut
frekuensi dan fasa dari gelombang pembawa berubah terhadap waktu menurut fungsi dari
sinyal yang dimodulasikan (ditumpangkan). Misal persamaan gelombang pembawa
dirumuskan sebagai berikut:
U-A sin (w+4)
Dalam modulasi amplitudo (AM) maka nilai 'A. akan berubah-ubah menurut fungsi dari
sinyal yang ditumpangkan. Sedangkan dalam modulasi sudut yang diubah-ubah adalah salah
satu dari komponen 'w,+q. Jika yang diubah-ubah adalah komponen 'w, maka disebut
Frekuensi Modulation (FM), dan jika komponen 'q yang diubah-ubah maka disebut Phase
Modulation (PM).
Jadi dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan frekuensi
dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi dari sinyal modulasi.
Sedangkan pada PM perubahan dari sinyal modulasi akan merubah fasa dari gelombang
pembawa, Hubungan antara perubahan frekuensi dari gelombang pembawa, perubahan fasa
dari gelombang pembawa, dan frekuensi sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulasi
(m) dimana:
m = Perubahan frekuensi (peak to peak Hz) / frekuensi modulasi (Hz)
Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan frekuensi yang sesuai
dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi bebas frekuensi sinyal modulasi yang diatur
oleh frekuensi modulator.
Pemancar FM
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa
frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi)
yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk
dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power
amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem
yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu
1. FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
2. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk
meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
3. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh
sistem antena
4. Catu daya (power supply) membah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan
arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
5. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap
subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan
6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
7. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima
dari sistem antena.

2.2 Sejarah Radio

2.2.1 Perkembangan Radio


Sejarah perkembangan radio, yang merupakan media satu arah dan berfungsi untuk
menyampaikan berita, dimulai dari ketekunan beberapa orang cendekiawan. Salah satunya
adalah James Maxwell. Ia merupakan ahli teori alam. Pada tahun 1865, ia berhasil
menemukan suatu rumus yang disebut dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, atau
gelombang yang dipakai untuk radio dan televisi.
Teori ini menyatakan bahwa gerakan magnetis bisa menjelajahi atau mengarungi ruang
angkasa dengan sangat cepat. Kecepatannya disebut-sebut menyerupai kecepatan cahaya,
yaitu 186.000 mil/detik.
Pembuktian terhadap teori ini dilakukan oleh Heinrich Hertz pada 1884. Namun, baru dipakai
oleh Guglielmo Marconi, yang saat ini dikenal sebagai penemu radio, untuk tujuan yang
praktis, seperti mengirim tanda-tanda tanpa menggunakan kawat melintasi Samudra Atlantik
Pemakaian radio baru terlacak pada 1900-an dan penggunaannya masih terbatas, hanya untuk
keperluan maritim. Radio hanya dipakai untuk mengirim pesan atau kode Morse antar kapal.
Lambat laun, penggunaannya makin meluas hingga dipakai dalam kapal perang. Sebut saja
digunakan pada kapal Angkatan Laut Jepang saat Perang Tsushima 1901. Radio dipakai
untuk memata-matai pergerakan musuh.
Selanjutnya, perkembangan radio sebagai salah satu media massa terlihat di beberapa negara.
Bermula dari negara Amerika Serikat. Kala itu, Dr. Lee De Forest mengembangkan
penemuan Marconi. Kemudian, radio di Amerika Serikat pun mengalami perkembangan
pesat.
Stasiun radio mulai berdiri satu per satu. Pada Maret 1923, jumlahnya mencapai 556 stasiun.
Lalu, pada tahun 1926, NBC (National Broadcasting Radio) sebagai stasiun radio yang besar
pun berdiri. Perkembangan radio tak berhenti di sini. Pesaing dari NBC, yaitu CBS
(Columbia Broadcast System) kemudian muncul.
Radio pun masih terus mengalami perkembangan sampai ke negara-negara di luar Amerika,
seperti Perancis, Inggris, Uni Soviet, Jepang, dan Cina.
Di samping berkembang pesat, radio juga mengalami penyempurnaan pada 1933 oleh Prof.
E. H. Amstrong yang berasal dari Universitas Columbia. Ia mengenalkan sistem Frequency
Modulation (FM) yang merupakan penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM).
Demikian sejarah perkembangan radio sebagai media massa yang sangat diandalkan pada
masa itu. Kelebihan dan kekurangannya tidak menyurutkan orang untuk terus mendengarkan
radio. Siarannya pun terus bertambah menjadi lebih variatif dari waktu ke waktu. (DN)

2.2.2 Peran Radio Dalam Sejaarah


Industri radio di Indonesia mengalami masa keemasan pada era 1980-1990. Pada periode
ini radio memiliki beragam program favorit yang sangat eksis di telinga pendengar. Di tahun-
tahun tersebut drama radio merupakan salah satu program yang paling ditunggu-tunggu.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai beralih ke siaran visual melalui televisi.
Ditambah hadirnya internet, diprediksi semakin membuat radio tertinggal jauh. Kendati
demikian prediksi ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Pengguna radio memang perlahan
menurun, namun data Nielsen Radio Audience Measurement kuartal ketiga 2016
menunjukkan waktu mendengarkan radio per minggu bertumbuh dari tahun ke tahun.
Menurut survei tersebut diketahui jika pada 2014 pendengar radio menghabiskan waktu
untuk mendengarkan radio selama 16 jam per minggu. Sedangkan pada 2015 mengalami
kenaikan, yakni 16 jam 14 menit, dan pada 2016 kembali naik menjadi 16 jam 18 menit per
minggu. Hasil temuan Nielsen juga menunjukkan hingga kuartal ketiga 2016 terlihat bahwa
57% dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan Milenial. Banyaknya pendengar
dari dua kalangan ini memberikan harapan besar bagi radio di Indonesia. Pasalnya, kedua
kelompok usia ini disebut sebagai masa depan yang akan membuat radio tetap eksis. Ya,
prediksi tersebut belakangan terbukti terbukti. Data terbaru temuan Nielsen Advertising
Intelligence (Ad Intel), yang dirilis Nielsen Media Indonesia pada 2019 menunjukkan, total
belanja iklan radio mencapai Rp1,7 Triliun. Malah selama pandemi ini, pendengar radio
konvensional justru meningkat tajam sebanyak 4 juta pendengar. Bagi Viliny Lesmana, Vice
Director untuk KG Radio Network, peningkatan ini terjadi karena adanya perubahan perilaku
manusia selama pandemi. “Berdasarkan data dari Nielsen memang menunjukkan adanya
peningkatan pendengar radio konvensional dari 13 juta menjadi 17 juta orang di wilayah
Jakarta Raya. Mungkin ini karena kondisi yang di rumah saja, jadi bosan di rumah dan
mereka bosan yang sudah ada, seperti TV dan YouTube. Terjadi perubahan pola konsumsi
radio saat ini,” kata Viliny Lesmana yang akrab disapa Vivi. Dalam survei ini disimpulkan
jika radio masih menjadi media pilihan pemerintah dan partai politik untuk beriklan.
Kemampuan beradaptasi dengan teknologi menjadi kunci utama industri kreatif radio
bertahan hingga era internet saat ini. Tidak berhenti di sana, radio juga memiliki peran
strategis dalam memperkuat ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19. Radio dapat
memenuhi upaya edukasi bagi masyarakat melalui sajian konten yang mencerahkan. Radio
juga masih relevan untuk dijadikan media iklan berbiaya terjangkau bagi industri kreatif.
Bahkan, selama pandemi konten-konten layanan masyarakat terkait edukasi protokol
kesehatan COVID-19 juga disampaikan melalui radio. Wajar, karena radio bisa kita
dengarkan dengan mudah di mana saja dan kapan saja.

2.3 Perbandingan Penerima Dan Pemancar Radio

2.3.1 Perbedaan Dalam Fungsi


Perbedaan utama antara pemancar dan penerima adalah bahwa pemancar
mengumpulkan dan menerjemahkan informasi dan penerima menampilkan informasi
dalam bentuk yang dapat didengar dan / atau visual yang dapat dilihat atau didengarkan
oleh konsumen. Yang paling terkenal dan tertua dari penemuan untuk menggunakan
sistem ini adalah radio.
Di banyak perangkat yang menerapkan teknologi radio elektronik, pemancar dan
penerima bekerja sama untuk memancarkan suara dan visual kepada konsumen.
Pemancar umumnya terdiri dari osilator, modulator, dan amplifier terpisah untuk kedua
frekuensi radio dan audio. Ini memungkinkan perangkat untuk mentransmisikan
gelombang suara dan gelombang visual. Di sebagian besar wilayah, penggunaan
pemancar diatur karena penggunaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan perlintasan
sinyal berbahaya.

2.3.2 Perbedaan Dalam Aplikasi


Bagian "Perbedaan Dalam Aplikasi" dalam makalah mengenai penerima dan
pemancar radio akan menjelaskan cara penerima dan pemancar radio digunakan dalam
berbagai situasi. Berikut ini materi yang dapat Anda masukkan dalam bagian ini:

1. Aplikasi Penerima Radio:


- Radio Siaran Komersial: Penerima radio digunakan oleh pendengar untuk menerima
siaran stasiun radio komersial yang mengudara dalam format AM atau FM. Ini adalah salah
satu aplikasi penerima radio yang paling umum.
- Radio Internet:Pengguna dapat mengakses siaran radio melalui internet menggunakan
penerima radio internet. Ini memungkinkan akses ke berbagai stasiun radio di seluruh dunia.
- Radio Mobil: Banyak kendaraan dilengkapi dengan penerima radio mobil, yang
memungkinkan pengemudi dan penumpang mendengarkan musik, berita, dan program
hiburan saat dalam perjalanan.
- Radio Amatur:Radio amatur menggunakan penerima radio yang berbeda dan digunakan
oleh operator radio amatur untuk komunikasi jarak jauh dan percobaan teknis.
- Penerima SDR (Software-Defined Radio): Penerima SDR memungkinkan pengguna
untuk mengkonfigurasi fungsionalitas penerima mereka melalui perangkat lunak, sehingga
mereka dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pemantauan spektrum radio dan
penelitian.
2. Aplikasi Pemancar Radio:
- Radio Siaran Komersial:Pemancar radio digunakan oleh stasiun radio komersial untuk
menyiarkan musik, berita, dan iklan kepada pendengar.
- Penyiaran Televisi:Stasiun televisi menggunakan pemancar televisi untuk mengirimkan
sinyal televisi ke rumah-rumah pemirsa melalui udara.
- Komunikasi Satelit: Pemancar radio digunakan dalam sistem komunikasi satelit untuk
mengirimkan sinyal suara dan data antara stasiun bumi dan satelit.
- Radar: Pemancar radar digunakan dalam sistem radar untuk mendeteksi dan melacak
objek di udara atau permukaan, seperti pesawat terbang, kapal, atau kendaraan darat.
- Komunikasi Darurat: Pemancar radio digunakan dalam sistem panggilan darurat dan
komunikasi darurat lainnya untuk mengirimkan sinyal bantuan dan koordinasi.

Perbedaan utama antara aplikasi penerima dan pemancar radio terletak pada peran masing-
masing dalam aliran komunikasi. Penerima digunakan untuk menerima informasi, sementara
pemancar digunakan untuk mengirimkan informasi. Penggunaan mereka sangat bervariasi,
mulai dari hiburan hingga komunikasi kritis dalam situasi darurat.

2.4 Teknologi terkini dalam Radio


Seiring perkembangan teknologi, radio komunikasi terus mengalami evolusi untuk
menyediakan sistem komunikasi yang lebih efisien, andal, dan aman. Dalam artikel ini, kita
akan membahas standar radio komunikasi digital terbaru, serta perangkat-perangkat yang
digunakan dalam sistem tersebut. Kami akan membahas fitur canggih yang ditawarkan oleh
Handy Talky, radio mobile, dan radio base station, serta pentingnya integrasi teknologi ini
dengan Internet of Things (IoT) dan sistem GPS.
2.4.1 Digitalisasi radio
Digitalisasi Radio adalah transformasi teknologi radio tradisional ke dalam bentuk
digital. Ini melibatkan penggantian penggunaan sinyal analog dengan sinyal digital dalam
proses penyiaran, pemancaran, dan penerimaan. Berikut ini beberapa materi yang dapat Anda
masukkan dalam bahasan digitalisasi radio:
1. Konsep Dasar Digitalisasi Radio:
- Pemrosesan Sinyal Digital:
Digitalisasi radio melibatkan konversi sinyal audio analog menjadi data digital, yang
kemudian dapat diolah dan ditransmisikan melalui saluran digital.
2. Keuntungan Digitalisasi Radio:
- Kualitas Audio yang Lebih Baik:
Radio digital biasanya menghasilkan suara yang lebih jernih dan berkualitas tinggi
dibandingkan dengan siaran radio analog.
- Efisiensi Spektrum Frekuensi:
Teknologi digital memungkinkan penggunaan spektrum frekuensi yang lebih efisien,
sehingga lebih banyak stasiun radio dapat beroperasi tanpa mengganggu satu sama
lain.
- Fitur Tambahan:
Radio digital sering kali menyediakan berbagai fitur tambahan, seperti informasi artis
dan lagu, tampilan teks, atau integrasi dengan platform online.
- Kualitas Terjaga:
Sinyal digital kurang rentan terhadap gangguan atau degradasi kualitas selama
transmisi daripada sinyal analog.
3. Standar Digitalisasi Radio:
- DAB (Digital Audio Broadcasting):
DAB adalah satu standar digitalisasi radio yang populer di beberapa negara. Ini
menggantikan siaran radio FM analog dengan siaran digital.
- HD Radio:
HD Radio adalah standar digitalisasi radio yang digunakan terutama di Amerika
Serikat. Ini memungkinkan penyiaran FM dan AM analog yang ada tetap ada, sambil
menambahkan kanal digital.
4. Radio Internet dan Streaming:
- Radio internet adalah bentuk digitalisasi radio yang memanfaatkan jaringan
internet untuk menyebarkan siaran. Pendengar dapat mengakses berbagai stasiun
radio dari seluruh dunia melalui streaming online.
- Beberapa platform streaming seperti Spotify, Apple Music, dan Pandora juga
menawarkan layanan radio digital dengan pilihan lagu yang dapat dipersonalisasi oleh
pengguna.
5. Tantangan Digitalisasi Radio:
- Salah satu tantangan utama adalah adopsi teknologi digital oleh stasiun radio dan
pendengar yang terbiasa dengan siaran analog.
- Pengeluaran untuk upgrade ke teknologi digital dapat menjadi mahal, terutama
untuk stasiun radio yang sudah ada.

Digitalisasi radio telah membawa perubahan besar dalam industri penyiaran dan
pengalaman mendengarkan radio. Ini memungkinkan kualitas audio yang lebih baik,
efisiensi spektrum frekuensi, dan adopsi fitur-fitur tambahan yang memperkaya
pengalaman mendengarkan radio.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerima dan pemancar radio adalah komponen kunci dalam dunia komunikasi radio.
Penerima memungkinkan kita untuk menerima sinyal radio dan menikmati berbagai program
radio, sementara pemancar merupakan tulang punggung dari penyiaran radio dan komunikasi
nirkabel. Kami telah membahas perbedaan prinsip kerja dan aplikasi dari keduanya.
Perkembangan teknologi telah membawa kita ke era digitalisasi radio, yang
mengubah cara kita mendengarkan dan menyebarkan informasi melalui medium radio.
Digitalisasi membawa sejumlah keuntungan, termasuk kualitas audio yang lebih baik,
efisiensi dalam penggunaan spektrum frekuensi, dan fitur-fitur tambahan yang memperkaya
pengalaman mendengarkan radio.
Namun, peralihan ke radio digital juga memunculkan sejumlah tantangan, termasuk
biaya investasi untuk upgrade teknologi, serta adopsi yang harus diikuti oleh industri
penyiaran dan pendengar yang terbiasa dengan radio analog.
Dengan perubahan terus-menerus dalam teknologi komunikasi, penerima dan
pemancar radio, serta digitalisasi radio tetap menjadi bagian integral dari kehidupan kita.
Mereka memainkan peran penting dalam menghubungkan kita satu sama lain, menyediakan
hiburan, dan mendukung komunikasi kritis dalam berbagai konteks. Seiring berjalannya
waktu, terus ada inovasi dalam dunia radio yang akan terus membawa manfaat dan
perkembangan lebih lanjut bagi masyarakat.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-am/
https://id.scribd.com/document/334836575/Pemancar-Dan-Penerima
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/sejarah-perkembangan-radio-dari-masa-ke-masa-
209WeuP8jfY/full
https://www.google.com/search?
q=Peran+Radio+Dalam+Sejarah&oq=Peran+Radio+Dalam+Sejarah&gs_lcrp=EgZjaHJvbW
UyBggAEEUYOTIHCAEQIRigATIHCAIQIRigATIHCAMQIRigAdIBCTIyNjgyajBqN6gC
ALACAA&sourceid=chrome&ie=UTF-8#ip=1
https://id.fmuser.net/content/?2054.html#:~:text=Perbedaan%20antara%20penerima%20dan
%20pemancar%20Bluetooth&text=Pemancar%20menerima%20sinyal%20audio
%20dari,sebagai%20suara%20yang%20dapat%20didengar
https://radiokomunikasi.co.id/2023/03/24/teknologi-terbaru-dalam-radio-komunikasi-digital-
standar-dan-perangkat-yang-harus-diketahui/

Anda mungkin juga menyukai