Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar
siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaranyang baik sehingga
dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang
menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan
terutama menyangkut kompetensi guru.
Bahan ajar merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang guru
profesional yang mengacu pada kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam
pembuatannya bahan ajar mempertimbangkan peserta didik sebagai sasaran belajar. Bahan ajar dikemas
sedemikian rupa sehingga terlihat simpel dan dapat mewakili kompetensi dasar yang akan dicapai peserta
didik. Susunan bahan ajar yang dibuat efisien dilengkapi daftar gambar, contoh soal, dan latihan menjadi
daya tarik tersendiri yang dapat digunakan untuk mengasah pikiran. Peserta didik akan merasakan manfaat
yang banyak dari buku ini. Disamping itu buku ini dilengkapi dengan soal tes formatif sehingga bisa
digunakan peserta didik untuk mengukur kemampuan dalam mencapai kompetensi dasar yang diharapkan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KOVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Deskripsi Singkat
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
E. Uraian Materi
F. Latihan/Tugas
G. Rangkuman
iii
SISTEM PENERIMA DAN PEMANCAR RADIO
I. Deskripsi Singkat
Radio untuk dapat dioperasionalkan setidaknya membutuhkan dua sistem pendukung yaitu sistem
penerima dan pemancar. Sistem penerima dan pemancar radio terdiri dari dua jenis yaitu pertama
jenis penerima dan pemancar analog, kedua jenis penerima dan pemancar digital.
III. Tujuan
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyebutkan macam-macam sistem penerima dan pemancar radio
2. Membedakan sistem penerima dan pemancar radio
3. Menjelaskan sistem penerima dan pemancar analog
4. Menjelaskan sistem penerima dan pemancar digital
5. Menjelaskan cara menggunakan sistem penerima dan pemancar radio
V. Uraian Materi
Proses di penerima pada dasarnya adalah kebalikan dari proses di pengirim, dengan kata lain
sistem komunikasi adalah simetris antara sisi pengirim dan sisi penerima dengan garis
cerminnya adalah media yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Beberapa sifat media
transmisi yang merugikan diantaranya :
a. Peredaman : biasanya sangat kecil, tetapi dapat pula besar
b. Distorsi : respon terhadap isyarat tidak sempurna, sifat distorsi adalah jika isyarat
tidak ada maka distorsi hilang.
c. Interferensi : gangguan oleh isyarat lain terhadap media transmisi, walaupun
isyarat ditiadakan interferensi tetap ada.
d. Derau : gangguan dari dalam maupun luar media transmisi yang tidak dapat
diramalkan.
2
berfungsi menerima sinyal informasi yang sudah terdemodulasi dan mengubahnya menjadi
sinyal audio yang bisa didengar oleh telinga manusia.
Dilihat dari jenis modulasinya radio penerima dibedakan dalam dua macam yaitu radio AM
jika modulasi yang digunakan modulasi amplitudo yang mempunyai sifat amplitudo sinyal
termodulasi bervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal informasi. Radio penerima jenis
yang kedua adalah radio FM jika modulasi yang digunakan modulasi frekuensi, yaitu sinyal
termodulasi frekuensi bervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal informasi.
fc
RF IF DEMODULATOR/ AUDIO
MIXER
AMPLIFIER AMPLIFIER DETEKTOR AMPLIFIER
LOCAL
OSCILLATOR
Karakteristik Penerima
3
Gambar 4. Sensitivitas suatu Penerima
3) Secara khusus, besarnya amplituda tegangan dari gelombang carrier dengan pemodulasi
dan indek modulasi m = 0,3 yang harus diberikan kepada input RF Amplifier agar pada
output Audio Amplifier diperoleh daya 0,5 Watt unttk beban resistif.
b. Selektivitas
Kurva yg menggambarkan kesanggupan suatu penerima dlm memisahkan sinyal carrier RF
yang diinginkan dari sinyal RF lainnya. Terdapat 2 tipe kurva selektivitas, yakni :
1) Kurva selektivitas berdasar redaman
2) Kurva selektivitas berdasar penguatan
4
Gambar 6. Selektifitas Berdasarkan: a. Redaman a (dB), b. Penguatan k (dB)
c. Fidelitas
Gambaran yang menyatakan perubahan output Audio Amplifier utk berbagai frekuensi
pemodulasi, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 5.
Walau pada pengirim berbagai frekuensi dari sinyal pemodulasi / audio (300-10.000)Hz
dititik A mempunyai amplituda yang sama, akan tetapi setelah sampai dititik B amplituda
berbagai frekuensi (300-10.000) Hz tsb tdk lagi sama. Hal ini terutama diakibatkan tahapan
proses yang berlangsung disepanjang transmisinya memberikan efek yang berbeda bagi
masing-masing frekuensi.
5
Gambar 7. Titik pengukuran dan sinyal informasi pada TX – RX
a. Sinyal pemodulasi (audio) dititik A pada Tx
b. Sinyal pemodulsi (audio) dititik B pada Rx
d. Noise Figure
Nilai minimum sinyal yang masih dapat dideteksi oleh suatu penerima, antara lain
ditentukan oleh besarnya noise / derau yang menyertainya. Noise / derau yang menyertai
tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti misalnya :
1) Derau yang berasal dari sistem sendiri :
a) Derau dari loss antena
b) Derau dari tahanan pada rangkaian penerima
c) Derau dari komponen aktif (transistor,IC) yang menghasilkan juncton noise
ataupun breakdown noise.
d) Magnetic noise yang terjadi bila trafo tidak tertutup.
e) Contact noise yang muncul pada kontak / switch / selector.
2) Derau yang berasal dari luar sistem :
a) Derau akibat gangguan jaringan radio lain.
b) Derau karena pengaruh 2 frekuensi yang sama.
c) Man made noise yakni derau yag ditimbulkan oleh industri, mesin, motor, kabel
tegangan tinggi.
d) Derau yang berasal dari alam :
Kilat dari atmosfir
Sistem tata surya
Dari kapal terbang saat melintasi hujan / salju.
6
3. Sistem Pemancar Analog
Pemancar Radio adalah titik awal, pemancar mengubah suara percakapan menjadi gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi, yang lebih mudah menyebar mencapai jarak
sangat jauh. Pengubahan ini melewati salah satu dari tiga bentuk, gelombang modulasi
amplitudo, modulasi frekuensi, atau modulasi fasa. Lalu intensitas sinyal yang sudah diubah
itu, dilipatgandakan melalui proses penguatan.
Sinyal yang diperkuat ini dipancar-kan oleh antena ke udara, yang berfungsi sebagai media
penyebar. Fungsi pemancar adalah untuk menghasilkan sinyal informasi dan sinyal pembawa
menjadi gelombang radio. Jadi sistem pemancar analog adalah sistem yang berfungsi
memancarkan sinyal audio yang termodulasi dengan frekuensi karir dalam bentuk analog ke
udara/ sistem penerima radio.
Antena
fm fm fc fc
AUDIO POWER
MODULATOR
AMPLIFIER AMPLIFIER
Mikrophone
flo
LOCAL
OSCILLATOR
Karakteristik Pemancar
Karakteristik pemancar pada umumnya mencakup :
a. Besarnya penguatan audio, yang menyatakan kualitas sinyal audionya
b. Kestabilan frekuensi, misal 64 MHz + 0,01%, menyatakan toleransi dari pergeseran
frekuensi yang diizinkan
c. Distorsi maksimum
d. Impedansi output, yang berkaitan dengan impedansi antena pancar / kabel feeder, misal 50
Ω, 75 Ω, 300 Ω.
7
4. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Sistem Analog
a. Pemrosesan Sinyal dari Alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah
berbentuk analog. misalnya sinyal suara dari mikrofon, seismograph dsb walaupun
kemudian bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai
bagian ADC dan DAC. nah pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi,
konsumsi daya rendah itu sangat sulit, ini memerlukan orang-orang analog.
b. Komunikasi Digital Untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus
diubah dulu menjadi sinyal analog, memerlukan juga perancangan ADC dan DAC.
c. Disk Drive Electronics Data storage–> binari (Digital) dibaca oleh “magnetic head” –>
ANALOG (small, few milli Volt, high noise) disini sinyal perlu di
“amplified, filtered, and digitized”
d. Penerima nir-kabel (wireless) Sinyal yang diambil/diterima oleh antenna penerima RF
adalah ANALOG (few milli volt, high noise)
e. Penerima Optis mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data
harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) = ANALOG perlu perancangan rangkaian
kecepatan tinggi, dan pita lebar (broad band) oleh orang analog. (saat ini kecepatan receiver
10-40Gb/s)
f. Sensor Video Camera –> citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik fotodioda
sistem ultrasonik –> menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang
proporsional dengan amplitudo accelerometer –> mengaktifkan kantong udara ketika
kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi itu
adalah kerjaan Analog
g. Mikroprosesor & Memory walaupun sesungguhnya DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi
(high speed digital design), perilakunya mirip analog –> dilihat sebagai sinyal analog
Dari gambar blok diatas dapat dijelaskan fungsi masing-masing blok sebagai berikut:
a. Sumber informasi : memberikan informasi sinyal masukan, dapat dalam bentuk audio,
video, maupun bentuk fisis lainnya
b. Transduser input : mengubah informasi masukan (audio,video) menjadi isyarat
elektris sesuai dengan karakteristik komponen elektronika peralatannya.
c. Source encoder : mengubah isyarat elektris menjadi urutan kode biner
d. Kanal encoder : menambahkan bit-bit khusus untuk mengurangi bit error pada
penerima
e. Modulator digital : memodifikasi dan menyesuaikan isyarat pembawa proporsional
pada perubahan isyarat elektris masukan dengan media transmisi yang digunakan,
misalnya gelombang radio
f. Media Transmisi : dapat berupa kabel maupun non-kabel
Proses di penerima pada dasarnya adalah kebalikan dari proses di pengirim, dengan kata lain
sistem komunikasi adalah simetris antara sisi pengirim dan sisi penerima dengan garis
cerminnya adalah media yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Secara umum bentuk
isyaratnya pada setiap node dapat dideskripsikan seperti gambar 10.
9
Gambar 10. Fungsi Blok Diagram Sistem Digital
10
Kekurangan Sistem Digital
a. Tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya karena hampir semua kuantiti dalam
bentuk analog.
b. Memerlukan satu dan kedua-keduanya penukar untuk memprosesi syarat dalam bentuk
analog dan digital hal ini akan merumitkan reka bentuk dari sistem.
c. Sistem digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara
tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single – sideband AM dengan bandwidth
yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan
sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
d. Selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan
setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah
setiap simbol sudah terkirim dengan benar
LATIHAN
Jawaban:
1. Sistem radio analog dan sistem radio digital
2. Derau adalah gangguan dari dalam maupun luar media transmisi yang tidak dapat diprediksi
3. Audio amplifier berfungsi untuk meningkatkan atau menguatkan sinyal informasi fm
4. Transduser input adalah transduser yang mengubah informasi masukan (audio,video) menjadi
isyarat elektris sesuai dengan karakteristik komponen elektronika peralatannya.
5. Mentransmisikan sinyal dalam bentuk digital ke media transmisi untuk bisa diterima oleh
demodulator digital
11
RANGKUMAN
1. Sistem penerima dan pemancar radio ada dua macam yaitu sistem analog dan siste digital.
2. Sistem analog radio adalah sistem pemancaran dan penerimaan sinyal radio dalam bentuk sinyal
analog.
3. Sistem analog radio terdiri dari sumber informasi, transduser (input-output), modulator,
demodulator, dan media transmisi.
4. Modulasi sistem analog radio ada tiga macam yaitu Amplitudo Modulation (AM), Frekuensi
Modulation (FM), dan Phase Modulation (PM).
5. Sistem digital radio adalah sistem pemancaran dan penerimaan sinyal radio dalam bentuk sinyal
analog.
6. Sstem digital radio terdiri dari sumber informasi, transduser (input-output), source encoder (input-
output), kanal encoder (input-output), modulator, demodulator, dan media transmisi.
7. Modulasi sistem digital radio terdiri dari enam yaitu Amplitudo Shift Keying (ASK), Frekuensi
Shift Keying (FSK), Phase Shift Keying (PSK), Frekuency - Division Multiple Acces (FDMA),
Time - Division Multiple Acces (TDMA), dan Code Division Multiple Acces (CDMA)
12
DAFTAR PUSTAKA
Herry Sudjendro. 2016. Perencanaan Sistem Radio dan Televisi. Malang: PPPPTK-VEDC
Nurhadi BS. 2013. Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. Malang: PPPPTK-BOE
Septi Andi. 2011. Kelemahan dan Keunggulan Sistem Analog, Digital, Diskrit. Diakses tanggal 23 Oktober
2018 pada jam 11.40 WIB dari http://andy-kurniawan.blogspot.com/2011/04/kelemahan-dan-
keungulan-sistem.html
Novita. 2014. Perbedaan Sistem Analog dan Digital. Diakses tanggal 23 Oktober 2018 pada jam 11.42
WIB dari https://itanovita19.wordpress.com/2014/08/26/perbedaan-sistem-analog-dan-digital/
Tri Wulandari, dkk. 2010. Perbedaan Komunikasi Analog dan Komunikasi Digital. Diakses tanggal 23
Oktober 2018 pada jam 11.49 WIB dari https://pulawkurma.wordpress.com/2010/11/23/
perbedaaan-komunikasi-analog-dan-komunikasi-digital/
Nadia. 2016. Blok Diagram Sistem Komunikasi Analog. Diakses tanggal 23 Oktober 2018 pada jam 11.49
WIB dari http://redaksibijak.blogspot.com/2016/11/blok-diagram-sistem-komunikasi- analog.
html
Nadia. 2016. Blok Diagram Sistem Komunikasi Digital. Diakses tanggal 23 Oktober 2018 pada jam 11.49
WIB dari http://redaksibijak.blogspot.com/2016/11/blok-diagram-sistem-komunikasi-digital.
html
13