Anda di halaman 1dari 15

Dasar Telekomunikasi

Sumber Informasi
Terminal
- Terminal adalah suatu electrical interface antara suatu saluran dengan sumber
berita, meskipun interface ini tidak memproduksi signal-signal itu sendiri.
- Macam terminal berdasarkan signal yang disalurkan :
Terminal suara
 Radio penerima
 Telepon
Terminal tulisan
 Telegrafi
 Teleprinter
Terminal gambar
 Facsimile
 Televisi
Terminal data 2

 Pesawat terminal data (DTE)


Terminal Suara
Radio penerima
Telepon

3
Radio Penerima

• BW baseband : 40 Hz s.d. 15 kHz


• Frekuensi RF :
– MW : 540 –1600 KHz  modulasi AM
– SW : 2,3 –22 MHz  modulasi AM, SSB
– VHF : 88 –108 MHz  modulasi FM

microphone
Radio penerima 4
Radio Penerima

• Radio penerima adalah suatu terminal untuk menerima signal-signal suara.


Namun dapat juga untuk menerima signal-signal yang berbentuk tulisan,
gambar maupun data. Jadi radio penerima juga menerima penyaluran segala
macam bentuk signal, karena radio penerima ini adalah suatu peralatan untuk
menerima segala macam signal yang dikirimkan melalui udara.
• Penerima radio praktis melakukan tiga fungsi dasar pada sinyal dari antena:
penyaringan , penguatan , dan demodulasi

5
Karakteristik Radio Penerima
1. Sensitivitas
Adalah kemampuan dari suatu radio penerima untuk menangkap signal-
signal yang kuat maupun yang lemah sampai didapatkan daya output
tertentu (standard) pada output penerima tersebut.
2. Selektivitas
Adalah kemampuan radio penerima untuk membedakan antara signal
yang diinginkan dengan signal-signal lain yang berdekatan. Berarti
hanya menerima signal dengan frekwensi band yang tertentu.
Selektivitas ini dapat diperbaiki dengan Band Pass Filter.
3. Fidelitas
Adalah kemampuan radio penerima untuk menjaga keaslian informasi
yang dikirimkan oleh pengirim signal.
4. Noise Figure
5. Distorsi
6. Daya output maksimum yang tidak cacat
6
Jenis Radio Penerima

• Pesawat penerima radio siaran dapat digolongkan menjadi dua golongan


besar yaitu:
1. Straight Amplification Receiver
2. Superheterodyne Receiver

7
Straight Amplification Receiver

8
Cara Kerja Straight Amplification Receiver

• Gelombang elektromagnetik diterima oleh antena kemudian oleh tuning


circuit gelombang yang diperlukan akan dipisahkan atau diseleksi dari
gelombang – gelombang lainnya yang tidak diperlukan.
• Tuning Circuit ini merupakan suatu rangkaian filter yang frekwensi
resonansinya sama dengan frekwensi yang diterima.
• Karena gelombang yang diterima ini besarnya hanya beberapa mV saja, maka
perlu diperkuat oleh Radio Frequency Amplifier, yang tujuannya selain
memperkuat juga meredam gelombang-gelombang lainnya yang datangnya
dari pemancar lain yang masih tercampur dalam gelombang tadi.
• Kemudian gelombang yang masih termodulasi ini oleh Detector di
demodulasikan, yaitu dipisahkan antara gelombang yang memodulasikan
yaitu informasi yang dikirim dengan gelombang yang dimodulasikan yaitu
gelombang pembawa (frekuensi carrier).
• Setelah itu gelombang ini mempunyai frekwensi sebesar audio kemudian
diperkuat dengan Audio Frequency Amplifier, yang disalurkan ke Loudspeaker
untuk dirubah menjadi gelombang akustik.
9
Superheterodyne Receiver

10
Cara Kerja Superheterodyne Receiver

• Gelombang radio frekuensi yang diterima oleh antena ini dirubah menjadi gelombang yang
berfrekuensi lain yang disalurkan ke suatu amplifier sebelum sampai ke Detector.
• Dalam hal ini bentuk kurva dari high-frequency tidak akan berubah sesudah dikonversikan.
Jalannya adalah sebagai berikut : setelah gelombang diterima oleh antena kemudian
diperkuat dahulu oleh Radio-Frequency Amplifier kemudian dicampur dengan suatu
frekwensi fo di dalam suatu Mixer, maka akan didapatkan superposisi dari fr dengan fo
(oleh karena itu disebut superheterodyne). Hasilnya adalah gelombang dengan frekwensi
baru yaitu fr + fo dan fr - fo disamping fr itu sendiri. Gelombang dengan frekwensi fr - fo
ini disebut intermediate frekwensi.
• Pada IF (Intermediate Frequency) ini kita akan mendapatkan suatu gelombang yang lebih
stabil, yang merupakan modulated wave dengan frekwensi pembawa yang lebih kecil dari
fr. Setelah itu maka prosesnya sama dengan sistem dengan straight – amplification
receiver.

11
Frequency Modulation

• Yang telah disebutkan diatas adalah untuk radio penerima


siaran yang mempunyai modulasi amplitudo (AM)
sedangkan jika modulasinya adalah Frequency Modulation
(FM) terdapat sedikit perbedaan seperti terlihat pada blok
diagram dibawah ini:

TC RFA M IFA L D AFA LS

OSC

12
Perbedaan AM dan FM
• Pada FM terdapat Limiter dan pemakaian discriminator frekuensi sebagai
ganti dari discriminator amplituda.
• Limiter untuk membatasi perubahan tegangan yang timbul yang
diakibatkan oleh bermacam – macam hal misalnya interface dan internal
receiver noise. Jalannya signal adalah sama dengan radio penerima siaran
untuk Amplitudo Modulation.
• Pada Frequency Modulation (FM) ini operasinya lebih tenang karena
amplitudonya tetap sehingga dapat diperoleh suara yang lebih baik.
• FM ini sekarang banyak dipakai untuk siaran – siaran stereo.
• Radio penerima siaran untuk FM dan AM sebenarnya bisa digabungkan
dalam satu radio penerima saja karena ada bagian – bagian yang sama,
misalnya sesudah demodulator kedua sistem mempunyai rangkaian yang
sama, sehingga dengan memberi switch maka radio penerima ini dapat
digunakan untuk menerima baik FM maupun AM.
• Jumlah IF Amplifier pada FM biasanya lebih banyak karena signalnya disini
lebih lebar dibandingkan AM. 13
Tugas 1

• Jelaskan dan sebutkan masing-masing dari bagan Modulasi frekuensi


dibawah ini

TC RFA M IFA L D AFA LS

OSC
Terima Kasih
“Information defines your personality, your memories, your skills.” — Ray Kurzweil

Anda mungkin juga menyukai