Anda di halaman 1dari 21

1.

BLOK PENERIMA FM
2. ALAT DAN BAHAN

1. Trainer Penerima AM
2. Osiloskop
3. RFG
4. Multimeter
5. Toolset
6. Kabel listrik

3. TEORI PENDUKUNG

Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak digunakan.


Dibandingkan dengan jenis radio komunikasi yang lainnya dikarenakan suara yang dihasilkan
jauh lebih bersih dibandingkan yang lainnya dan gangguan dari noise terhadap sinyal
informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain. Radio
komunikasi FM bekerja pada spektrum frekuensi VHF 88-108 MHz dengan jenis modulasi
frekuensi (FM). Pada system komunikasi broadcast FM, selain suara yang dihasilkan lebih
bersih juga menggunakan system stereo yang akan menghasilkan suara lebih bagus
dibandingkan dengan system mono sesuai dengan format system audio yang banyak
dikembangkan yaitu format audio stereo.
Bagian antena (Aerial) berfungsi menerima sinyal gelombang elektromagnetik di
udara yang berasal dari stasiun pemancar dan merubahnya menjadi gelombang listrik dan
diteruskan kebagian penala. Bagian RF, Mixer dan Oscilator berfungsi sebagai bagian penala
(tuning) yang berfungsi memilih siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF
sebesar 10,7 MHz. Bagian ini disebut juga dengan frekuensi converter, karena bagian ini
merubah besaran frekuensi yang diterima di antenna yang berkisaran antara frekuensi 88-108
MHz menjai frekuensi antara IF sebesar 10,7MHz. Penguat IF memperkuatkan frekuensi
antara 10,7 MHz yang berasal dari bagian penala dan besarannnya disesuaikan engan bagian
berikutnya ari blok diagram.
FM demodulator atau yang dikenal juga dengan De-Empasis berfungsi memisahkan
sinyal carier dengan sinyal suara. Pada bagian ini sinyal dihasilkan sudah murni sinyal
audio,bukan sinyal yang masih termodulasi yaitu sinyal yang masih tercampur antar audio
dan sinyal carier. AF Voltage Amplifier dan AF Power Ampifier merupakan bagian penguat
suara yang akan memperkuatkan sinyal suara dan menggerakkan loadspeaker sehingga
menghasilkan getaran suara yang dapat didengarkan oleh telinga manusia dan pada system
stereo bagian ini terdiri dari dua buah penguat yang akan menggerakkan dua buah
loadspeaker.
Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum
frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang
medium (MW) pada band siar AM. Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu
atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi
dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian
diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan
atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar
FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:

1. FM exciter mengubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi


2. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk
meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
3. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan
oleh sistem antenna
4. Catu daya (power supply) mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan
dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
5. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi
tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil
yangdiinginkan
6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
7. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau
diterima dari sistem antenna

Blok diagram Pemancar FM Stereo


Blok diagram Pemancar FM Stereo. Dalam sebuah pemancar FM (Frequency
Modulation), proses modulasi mengakibatkan perubahan frekuensi sinyal pembawa berupa
deviasi frekuensi yang besarnya sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi (pesan).
Berbeda dengan pemancar AM pada umumnya, pemodulasian dilakukan pada tingkat
modulator yang merupakan awal dari tingkat osilator.

1. Encoder

Bagian ini merupakan tahap awal masukan yang berasal dari audio-prosessor dan
hanya ada pada sistem pemancar FM stereo. Pada sistem pemancar mono bagian ini tidak
ada. Encoder mengubah sinyal perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz
termodulasi DSBSC. Lebih jelasnya silahkan baca artikel saya mengenai Sistem Pemancar
FM Stereo.

2. Modulator FM/PM

Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa modulator PM (Phase


Modulation). Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator reaktansi. Pada FM, sinyal audio
level daya rendah mengguncang reaktansi kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan
deviasi frekuensi osilator. Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai
kapasitansi (naiknya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada
nilai tertinggi. Sebaliknya, pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat pada naiknya
kapasitansi (turunnya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada
nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih dari 75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara
keseluruhan.

3. Osilator

Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi lingkar tala dari
generator tala yang pada umumnya menggunakan resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C
dibangun sebagian atau keseluruhan menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian
modulator (untuk tipe modulator dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja
osilator mulai 87,50 MHz s/d 108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz untuk
FM I.

4. Buffer (Penyangga)
Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator. Sebuah
penyangga identik dengan rangkaian dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi
keluaran rendah sehingga sering digunakan emitor follower pada tahap ini.

5. Driver (Kemudi)

Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM
dari penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada sistem pemancar FM sering
digunakan penguat kelas A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Mengingat efisiensi
penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%), maka perlu beberapa tingkatan driver
sebelum penguat akhir (final amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah
sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi harmonisa.

6. Penguat Akhir (Final Amplifier)

Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu
sering dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan
efisiensi daya hingga “100%”. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk
menekan harmonisa frekuensi.

7. Antena

Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan


meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran
gelombang elektromagnetik.

8. Catu Daya (Power Supply)

Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat
modulator – osilator sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok
pen-catu daya merupakan hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter
galvanis sangat dianjurkan untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan
sebaliknya.
Dalam sebuah blok diagram pemancar FM stereo seperti gambar di atas, untuk dapat
bekerja dengan baik, diperlukan penalaan rangkaian. Dalam sistem pemancar FM modern,
tingkat encoder sampai dengan driver telah tersedia dalam bentuk modul yang dikenal dengan
istilah Excitter FM Stereo. Pada modul semacam itu tidak diperlukan penalaan rangkaian
secara manual karena rangkaian tala sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat bekerja
pada bidang yang lebar, sehingga penalaan hanya dilakukan pada bagian input dan output
penguat akhir daya RF.
Fungsi masing masing blok Penerima FM :

1. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena


pemancar.
2. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum
diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
3. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih
tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok
Mixer.
4. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari
RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate
Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
5. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum
diteruskan ke blok limiter.
6. Limiter (pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah
termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni
(beramplitudo rata).
7. Detektor FM : digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi
sinyal informasi (Audio).
8. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan
(tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
9. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk
mengatur frekuensi osilator local secara otomatis agar tetap stabil.
10. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya
diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).
11. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan
level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
12. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik
berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

4. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM

1. Melengkapi peralatan dan bahan pratikum yang akan digunakan ,memeriksa terlebih
dahulu peralatan dan memastikan dalam keadaan bekerja.
2. Merakit dan menginstalasi trainer penerima FM dengan benar.
3. Mencari salah satu siaran yang paling bersih.
4. Melakukan pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan menghasilkan IF
sebesar 10,7 KHz dan menggambarkan bentuk sinyal dan mencatat pada table.
5. Melakukan pengukuran pada bagian keluaran IF Amplifier, membandingkan sinyal
keluaran sinyal yang masuk pada bagian ini.Apa yang diperkuatkan dan berapa
penguatan pada bagian ini.
6. Pada bagian FM Demodulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal
informasi lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk dari keluaran rangkaian ini
7. Pada bagian terakhir melakukan pengukuran pada bagian audio, brerapa kali
penguatan yang dilakukan pada bagian ini? Dan menggambarkan bentuk sinyal
outputnya.

5. HASIL PRAKTIKUM
1. Langkah kerja 4 :menentukan bentuk sinyal, pada keluaran tuner

Ket :
chanel =1
Vpp = 47,2 mV
Periode = 96. 00 ns
Mean = 0.80 ml
Frekuensi = 10,42 MHz

2. Langkah kerja 5 : membandingkan antara sinyal output dan input IF Amplifier


Vpp = 40 mV Vpp = 1.02 – 90 V
Mean = 0.80 ml Mean = 1.88 – 2.00 ml
Frekuensi = 10,42 MHz Frekuensi = 4.72 – 27.0 MHz
Bentuk sinyal lainnya :

Bentuk sinyal lainnya :


6. EVALUASI DAN PENUGASAN

1. Buatkan blok diagram penerima FM stereo sesuai dengan trainer anda?

Jawab :
2. Apa fungsi rangkaian AFC pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya?

Jawab :
Automatic Frequency Control bekerja berdasarkan feedback negatif yaitu dengan diturunkan
sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang
diterima pada titik tengah Band Pass IF penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah
reaktansi sebuah varaktor pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga
cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Band
Pass IF atau berfungsi untuk mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan
karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan penerimaan
frekuensi pembawa. Hal itu disebabkan saat itu belum ditemukannya cara untuk membuat LC
osilator yang bekerja pada daerah sekitar 100 MHz dengan frekuensi yang cukup stabil dan
ekonomis.

3. Kenapa pada penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan penerima
AM?

Jawab:
Di antaranya adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth(lebar pita) yang lebih
besar, dan fidelitas yang tinggi. Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Lebih tahan noise

 Frekuensi yang digunakan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz,


dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik
atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan.
 Jangkuan sinyal AM lebih rendah daripada sinyal FM. Sinyal AM hanya dapat
ditangkap di suatu tempat tetapi sinyal FM dapat ditangkap dari tempat yang
berbeda. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak
berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).
2. Bandwith yang Lebih Lebar

 Saluran siaran FM memiliki lebar pita yang lebih banyak dari saluran siaran
AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sidebandnonlinear yang lebih kompleks
dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang
lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband
dalam sistem AM.

3. Fidelitas Tinggi

 Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio


dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang
lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.

4. Transmisi Stereo

 Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan


harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa,
memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis.

5. Hak komunikasi Tambahan

 Bandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk


memuat dua saluran data atau audio tambahan.

4. Jika Δf pemancar FM sebesar 200 KHz, tentukan banyaknya kanal siaran dari stasiun
pemancar pada spectrum frekuensi FM?

7. KESIMPULAN

Kelebihannya Radio FM adalah :

1. Modulasi frekuensi punya bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi


amplitudo.
2. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga di pilih untuk sebagai modulasi
standart untuk frekuensi tinggi.
3. Noise lebih kecil (kualitas suara lebih baik)
4. Daya yang dibutuhkan lebih kecil.
Home » Teori Elektronika » Radio Penerima FM Superheterodyne Radio Penerima FM
Superheterodyne Tuesday, May 29th 2012. | Teori Elektronika Radio penerima FM
superheterodyne merupakan pengembangan teknologi penerima untuk memperbaiki
selektivitas saluran yang berdampingan (Adjacent Channel Selectivity) dengan menempatkan
bagian terbesar dari selektivitas frekuensi pada tingkat-tingkat frekuensi antara (Intermediate
Frekuensi / IF) setelah konversi frekuensi yang pertama. Untuk mendapatkan selektivitas ini
jauh lebih mudah pada bagian intermediate frekuensi (IF), karena bagian penerima FM yang
lain tetap mengikuti frekuensi tuning pada IF (10,7 MHz), dan tidak berubah meskipun
dipilih stasiun yang berbeda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram blok dari radio
penerima FM superheterodyne pada gambar berikut. Diagram Blok Radio Penerima FM
Superheterodyne Blok Diagram Radio Penerima FM Superheterodyne,blok diagram radio
fm,radio fm,teori radio fm,prinsip kerja radio fm,radio fm superheterodyne,fungsi blok
penerima fm,receiver fm,teori fm,teori penerima fm,artikel penrima fm,artikel radio penerima
fm,teknik penerimaan radio fm,prinsip tuning radio fm,teknik tala radio fm,frekuensi kerja
radio fm,rang frekuensi radio fm,pesawat radio fm,radio fm super heterodyne Fungsi tiap
bagian pada blok diagram radio penerima FM supereheterodyne diatas dapat diuraikan
sebagai berikut. Antena penerima (Receiving Antena) : berfungsi menangkap gelombang
elektromagnetik termodulasi yang bersal dari antena pemancar radio. Penguat RF (RF
Amplifier) : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum
diteruskan ke bagian Mixer (pencampur). Oscilator lokal (Local Oscilator) : berfungsi untuk
mebangkitkan gelombang frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF (10,7
MHz lebih tinggi dari RF). Dimana hasilnya akan diteruskan ke bagian Mixer. Mixer
(pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF
Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari pencampuran sinyal pada mixer adalah Intermediate
Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz. Penguat IF (IF Amplifier) : digunakan untuk
menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter. Limiter
(pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal
yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata). AGC Detector
(Automatic Gain Control / Pengendali Penguatan Otomatis) : berfungsi unutk mengatur
tegangan output limiter secara otomatis agar tetap stabil. Discriminator (Detektor FM) :
berfungsi untuk membuang frekuensi termodulasi dan mengambil isyarat informasi untuk
diteruskan ke penguat audio dengan cara mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi,
menjadi sinyal informasi (Audio). De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio
yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar. Penguat Audio (Audio
Amplifier) : berfungsi untuk menguatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan ke
suatu pengeras suara. Speaker (pengeras suara) : berfungsi untuk mengubah sinyal atau
getaran listrik dengan frekuensi audio (AF) menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia. Prinsip Kerja Bagian Tuner (Penala) Radio Penerima FM Superheterodyne
Prinsip kerja tuning (penalaan) radio penerima FM superheterodyne terletak pada bagian RF
amplifier dan oscilator lokal dimana oscilator lokal akan menghasilkan frekuensi 10,7 MHz
lebih tinggi dari frekuensi RF yang diterima. Pada sistem kerja radio penerima FM super
heterodyne mengunkan rumus tuning sebagai berikut. f_{c}=f_{osc}-f_{IF} Dimana : fc =
Frekuensi RF yang diterima fosc = Frkeunsi oscilator lokal fif = Frekuensi IF Dengan
demikian, frekuensi osilator lokal pada radio penerima FM superheterodyne dapat diubah dari
98,7 MHz sampai 118,7 MHz, sehingga dari Pencampur menghasilkan suatu frekuensi IF
10,7 MHz.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-fm-superheterodyne/


Copyright © Elektronika Dasar
Setelah membahas bagaimana Cara Kerja Penerima Radio dari Sistem Penerimaannya, kita
lanjut lagi NU Listeners ke bahasan bagaimana cara kerja Penerima Radio dengan sistem
Modulasinya, ada baiknya NU Listeners mengetahui dulu Asal Muasal Radio, Sejarahnya di
Dunia, Sejarahnya di Indonesia dan Asal Usul Frekuensi AM dan FM

Setelah berapa artikel sebelumnya juga di bahas tentang Cara Kerja Radio

CARA KERJA PENERIMA RADIO AM


Sebuah penerima radio AM biasanya terdiri dari unit-unit :

 Antena
 Penguat RF

berfungsi untuk menguatkan daya RF(frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil
modulasi pemancar asal.setelah diperkuat ,getaran RF di catukan ke mixer(pencampur).

 Pencampur ( mixer )

Berfungsi untuk mencampur getaran RF dengan frekuensi osilator local,sehingga diperoleh


frekuensi antara (intermediate) Pembangkitan getaran RF di osilator lokal. Hasil
pencampuran getaran Rf dengan getaran osilator lokal diteruskan ke penguat IF.

 Penguat IF

Berfungsi untuk menguatkan frekuensi IF guna diteruskan ke detector. Detektor berperan


untuk ‘mengubah kembali frekuensi informasi’ dari frekuensi IF. Dengan cara ini detector
memisahkan getaran pembawa RF dengan getaran informasi (Audio Frequency)

 Penguat AF

Disearahkan dan diteruskan ke penguat AF yang sudah dilengkapi dengan pengeras suara.
Pengeras suara berfungsi untuk mengubah getaran listrik berfrekuensi IF menjadi getaran
suara ysng dapat di dengar oleh telinga manusia

CARA KERJA PENERIMA RADIO FM

Penerima radio FM
Antena
Penguat RF
Oscillator local
Mixer
Limitter
Detektor
Deemphasis
Automatic Frecuency Contro ( AFC )
Penguat Audio

Peran setiap blok dalam penerima FM a

 Antenna

Berfungsi menangkap sinyal-sinyal termodulasi yang berasal dari antenna pemancar

 Penguat RF

Berperan memperkuat sinyal yang ditangkap oleh antenna untuk diteruskan ke


mixer(pecampur)

 Osilator local,

Berfungsi untuk membangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal
(output penguat RF),yang seterusnya dicatukan ke mixer.
 Mixer (pencampur)

Berperan untuk mencampur kedua frekuensi yang dicatukan kepada penguat RF dan osilator
local, yang hasilnya adalah frekuensi IF .

 Limiter(pembatas)

Berfungsi untuk meredam amplitude gelombang yangsudah termodulasi (dari pemancar) agar
terbentuk sinyal FM murni (ber-amplitudo rata).

 Detector FM

Merupakan blok penting dalam suatu penerima, karena berfungsi sebagai alat pendeteksi
perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi frekuensi sinyal informasi (audio).

 De-emphasis

Berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi)yang berasal dari
pemancar.

 AFC(Automatic Frequency Control = pengendali frekuensi otomatis)

Berfungsi untuk mengatur frekuensi osilator local secara otomatis,agar stabil.

 Penguat audio

Berfungsi untuk memperkuat frekuensi audio agar dapat didengar pada pengeras suara.

Pada penerima FM Stereo terdapat blok decoder stereo yang berfungsi untuk memproses
sinyal stereo. Jika ada sinyal mono yang melewati decoder tersebut maka sinyal tersebut
tidak akan terproses
ARTI DEFINISI PENGERTIAN

Home » Bikers Pintar » PENGERTIAN PEMANCAR

PENGERTIAN PEMANCAR
PENGERTIAN PEMANCAR – Dalam sistem komunikasi, adalah bagian yang berfungsi
mengubah informasi menjadi bentuk yang sesuai (gelombang elektromagnet dengan panjang
tertentu) agar dapat dipancarkan. Pemancar kemudian menggabungkan sinyal yang dihasilkan
.dalam media pemancaran, antara lain kabel kawat, atau udara. Awam selalu mengaitkan istil
u pemancar dengan pemancar radio (broadcast) pada hal pemancar mencakup bidang yang
lebih luas termasuk di antaranya pemancar radio. Hampir semua perangkat elektronika
memiliki bagian yang disebut pemancar (transmitter), dan pasangannya vang dise but
penerima (receiver).

Contoh pemancar sederhana adalah mikrofon tele pon. Mikrofon mengubah gelombang
tekanan suara menjadi sinyal-sinyal listrik (bentuk yang sesuai un tuk dipancarkan), lalu
merangkai sinyal-sinyal itu menuju kabel penghubung (media pemancaran). pemancar lain
umumnya berbentuk lebih kompleks, bergantung sistem komunikasinya. Dilihat secara me-
nyeluruh, sistem komunikasi ada karena berguna untuk memindahkan berbagai bentuk
informasi dari satu tempat ke tempat lain. Informasi bisa berupa percakapan dalam pemancar
radio sampai bentuk “beep” suara sonar pencari lokasi yang bekerja pada kapai laut atau
kapal selam. Perangkat lain yang dilengkapi pemancar antara lain adalah radar, stasiun
komunika-si, pemancar televisi, penduga jarak, pengontrol jarak jauh (remote control), dan
radio komunikasi.

Advertisement

Penerima (receiver) berfungsi mengubah kembali sinyal-sinyal elektromagnet yang


diterimanya menjadi bentuk informasi aslinya, seperti pengeras suara pada telepon. Perangkat
yang memiliki penerima di antaranya adalah radar, sensor elektronika, telepon, televisi, dan
radio.

Pemancar Radio. Dalam pemancar radio, sebagai titik awal, pemancar mengubah suara
percakapan menjadi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi, yang lebih
mudah menyebar mencapai jarak sangat jauh. Pengubahan ini melewati salah satu dari tiga
bentuk, gelombang modulasi amplitudo, modulasi frekuensi, atau modulasi fasa. Lalu
intensitas sinyal yang sudah diubah itu, dilipatgandakan melalui proses penguatan. Sinyal
yang diperkuat ini dipancar-kan oleh antena ke udara, yang berfungsi sebagai media
penyebar.

Stasiun pemancar AM diizinkan memancarkan sinyal-sinyal radio telepon agar dapat diterima
masyarakat luas pada spektrum frekuensi radio atau band dari 535 sampai 1.605 kilohertz
(kHz). Setiap pemancar radio harus menetapkan frekuensi pembawa khusus, misalnya 1.150
kHz. Proses pemuatan gelom-bang informasi ke frekuensi pembawa disebut modulasi. Dalam
proses ini dihasilkan band-sisi, frekuensi yang berada di atas dan di bawah frekuensi
pembawa dengan lebar yang sama dengan frekuensi yang dimodulasi. Jadi saat sinyal
dipancarkan, seluruh informasinya berada di dalam band-sisi. Frekuensi pembawanya sendiri,
yang tidak dimodulasi, tidak membawa informasi.

Amplitudo gelombang pembawa bervariasi dengan berubahnya tegangan yang dihasilkan


pada saat suara diubah menjadi impuls listrik. Band-sisi dihasilkan bersama-sama se”irama”
dengan frekuensi pembawa dan berbagai frekuensi informasi. Berdasarkan gejala ini, suatu
badan khusus pemerintah menetapkan, gelombang dengan “lokasi” tertentu bagi setiap
pemancar. Band frekuensi yang telah ditetapkan ini berisi frekuensi pembawa dan letak band-
sisi di kedua sisi frekuensi pembawa. Frekuensi ini dimulai pada 540 ktfz dan berinterval tiap
10 kHz hingga berakhir pada j 500 kHz. Band-sisi pembawa diizinkan berada di atas dan di
bawah 5 kHz dari setiap frekuensi pembawa.

Stasiun pemancar FM ialah pemancar yang menggunakan modulasi frekuensi dalam


pemancaran informasi. Karena yang berubah-ubah di dalam modulasi jtu adalah
frekuensinya, maka amplitudonya dapat dibuat tetap. Dengan demikian, biasanya gangguan
pada FM lebih kecil daripada gangguan pada AM.

pemancar FM adalah stasiun yang menggunakan modulasi frekuensi tfalam band pemancar
FM – antara 88 MHz sampai 108 MHz- dan diizinkan untuk menyebarkan emisi radiotelepon
kepada masyarakat luas. Frekuensi pembawa atau frekuensi pusat adalah frekuensi
gelombang yang memancar pada ketika ti-dak terdapat modulasi. Lebar band frekuensi kanal
pemancar FM adalah 200 KHz; inilah frekuensi pusatnya. Kanal pemancar FM berawal dari
88,1 MHz dan berlanjut naik tiap 200 KHz hingga 107,9 MHz.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat terkadang kita tidak menyadari betapa banyak
pengetahuan bermanfaat yang ada di dalamnya, sebagai contoh sebuah pesawat yang kita
gunakan sehari-hari untuk ber komunikasi seperti HP, TV, RADIO dan lain-lain. Pernahkah
kita berpikir bagaimana proses pengiriman suara, gambar, musik yang dalam hanya hitungan
detik sudah bisa dinikmati dari jarak yang sangat jauh, tidak hanya dalam satu daerah tapi
juga luar daerah bahkan sampai keluar negeri.

Oleh karenanya marilah kita pelajari, sehingga kita tidak hanya sebagai pengguna saja, tetapi
kita juga sedikit tahu bagaimana proses itu terjadi.

Di dalam dunia radio kita kenal ada pesawat pemancar dan pesawat penerima. Adapun fungsi
pemancar adalah untuk menghasilkan sinyal informasi dan sinyal pembawa menjadi
gelombang radio, sedangkan fungsi penerima adalah untuk mengubah gelombang radio
menjadi sinyal informasi yang dapat kita dengarkan. Tahukah anda berapa banyak stasiun
pemancar yang ada di sekitar anda?
PEMANCAR RADIO

Pada dasarnya pesawat pemancar radio adalah merupakan rangkaian komponen elektronika
seperti: resistor, kondensator, transistor,trafo,ic, dan lain lain.(dipelajari lebih lanjut)

BAGIAN BAGIAN PEMANCAR RADIO

1. Bagian Input

Bagian input adalah tempat di mana sumber informasi akan di masukan seperti suara penyiar,
gitar, seruling ,piring ,gelas.mangkok yang dipukul, tape recorder,dan lain-lain.

Dan dibagian ini sumber informasi akan dirubah menjadi sinyal infomasi atau dirubah
menjadi getaran listrik suara

2.Bagian Penguat AF

Yaitu bagian yang akan menguatkan sinyal informasi dari bagian input

3.Bagian Modullator

Yaitu bagian yang mengolah sinyal informasi dengan frekuensi tinggi (sebagai sinyal
pembawa) yang dihasilkan oleh bagian Oscillator.

Pengolahan tersebut akan menghasilkan sinyal modulasi berupa gelombang radio atau
gelombang elektromagnetik (gelombang RF).

System Modulasi Pemancar ada 2 macam yaitu:

A. System AM ( Amplitudo Modulasi)

= suatu system yang menghasilkan gelombang radio dengan amplitudonya berubah-ubah


sedangkan frekuensinya tetap.
B. System FM ( ( Frekuensi Modulasi)= suatu system yang menghasilkan gelombang radio
yang amplitudonya tetap sedangkan frekuensinya berubah-ubah.

4. Bagian Oscilator

Yaitu bagian yang berfungsi sebagai pembangkit getaran listrik frekuensi

Frekuensi tinggi adalah frekuensi yang jumlah getar ranya di atas 2000 Hz (20 K.Hz)
sedangkan kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya yaitu 300 000 000 m/detik (300 000
Km/detik).

5.Bagian Bufer

Yaitu bagian yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator dan
selanjutnya diteruskan ke bagian modullator.

6, Bagian Penguat RF

Yaitu bagian untuk menguatkan sinyal modulasi/gelombang radio yang selanjutnya


diteruskan ke bagian antena untuk dipancarkan ke segala penjuru.

BILA ANDA INGIN MENCOBA MERAKIT PEMANCAR RADIO SEDERHANA


DENGAN BIAYA YANG MURAH SILAHKAN KLIK DISINI

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-pemancar/,
https://pakteo.wordpress.com/2010/02/09/pemancar-radio/,
http://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-fm-superheterodyne/,
http://1201926.blogspot.co.id/2014/05/blok-penerima-fm.html,
http://nuradioindonesia.blogspot.co.id/2013/02/cara-kerja-penerima-radio-berdasarkan.html
https://tauogibarru.files.wordpress.com/2012/07/vii-pemancar-dan-penerima-radio.pdf
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwjavJrBoaXQAhUjTI8KHfGSDhMQFggyMAM&url=http%3A%2F%2Fdos
en.narotama.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F12%2FModul-5-Sistem-
Modulasi-Frekuensi-.doc&usg=AFQjCNHmZT6p-c5ruyKZ6MTyHaHF-
JpDEg&sig2=vdOy6S_U8OPcOdvym1yncg&bvm=bv.138493631,d.c2I
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwjavJrBoaXQAhUjTI8KHfGSDhMQFghEMAU&url=http%3A%2F%2Frep
ository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F19142%2F4%2FChapter%2520II.pdf&us
g=AFQjCNFBH-
n5f_MKYYWVNRyYLu0hsElV7A&sig2=VOoprWmzXxW6N3XslUwpOQ&bvm=bv.1384
93631,d.c2I
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&uact=
8&ved=0ahUKEwjq_82uoqXQAhWJtY8KHWdEDCs4ChAWCCEwAQ&url=http%3A%2F
%2Feprints.uny.ac.id%2F8067%2F4%2Fbab%25205%2520-
%252007502241028.pdf&usg=AFQjCNG-
Wt5QhrnZhwJu0DRf1g0kePOPOQ&sig2=xqu1DuvphHqKZprpRsWGYg&bvm=bv.138493
631,d.c2I
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=15&cad=rja&uact=
8&ved=0ahUKEwjq_82uoqXQAhWJtY8KHWdEDCs4ChAWCD8wBA&url=http%3A%2F
%2Feprints.undip.ac.id%2F25517%2F1%2FML2F005587.pdf&usg=AFQjCNFmKyXjAfaP
o9aseWDCAzrnuODNBA&sig2=xq_DnJUsKph2ZXuXd-5e1g&bvm=bv.138493631,d.c2I

Anda mungkin juga menyukai