FM STEREO
Oleh:
Heri SUsanto
1541160028
2B JTD
1. Penerima FM Stereo
Blok diagram radio penerima FM :
Keterangan blok:
Antena Penerima
Gelombang yang merambat dari pemancar menginduksi tegangan lemah
dalam antena penerima. Besarnya amplitudo tegangan antena yang terinduksi antara
puluhan milivolt hingga kurang dari 1 mikrovolt, tergantung pada kondisinya. Pada
penerima FM komersial banyak digunakan antena omnidirectional untuk
pemakaian umum dengan menggunakan chasis pesawat sebagai pentanahan.
Penguat Tala RF
Pada penguat tala RF daya sinyal dinaikkan ke tingkat yang cocok untuk
masukan ke proses pencampuran (mixer) dan membantu mengisolasi osilator lokal
dari antena. Pada tahap ini berperan untuk menolak sinyal-sinyal yang sangat jauh
dari saluran yang diinginkan. Tingkat daya sinyal ini perlu dinaikkan sebelum
Diskriminator
Pada dasarnya merupakan detektor FM yang berfungsi memulihkan sinyal
pesan asli dari masukan IF termodulasi. Detektor jenis ini mendeteksi simpangan
frekuensi (deviasi frekuensi) pada sinyal pembawa termodulasi FM dan
mengubahnya menjadi beda tegangan pada keluarannya.
AFC.
Automatic Frequency Control bekerja berdasarkan feedback negatif yaitu
jika diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi rata-rata dari
frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah Band Pass IF penerima. Sinyal ini
digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah varaktor pada rangkaian osilator untuk
menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan
membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Band Pass IF.
De-Emphasis
Pada blok dIagram FM rangkaian ini berfungsi menekan kebisingan
penerimaan akibat penerapan pre-emphasis pada pemancar dengan 6 dB/Oktaf,
dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi keluarannya.
fc = fLo- fIF
fc = frekuensi sinyal pembawa dari pemancar (Hz)
fLo = frekuensi Osilator local (Hz)
fIF = frekuensi i intermediate (Hz)
Pencampur menghasilkan suatu frekuensi IF 10,7 MHz.Bagian Penguat IF
terdiri dari beberapa tingkat dengan gain tinggi dimana satu atau beberapa darinya
adalah pembatas amplitudo yang biasanya diatur agar mempunyai suatu ambang
permukaan kira-kira 1 mV pada input tingkat pembatas. Seluruh tingkat di tala
sedemikian rupa dengan frekuensi tengah 10,7 MHz dengan bandwidth 150 kHz.
Diskriminator yang umum digunakan adalah detektor Reaktif (Quadratur Detector)
atau yang lebih dikenal dengan Diskriminator Fasa yang bergantung juga pada
hubungan frekuensi/sudut dari suatu rangkaian tala. Cara Kerja detektor radio FM
jenis ini pada dasarnya merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya sebanding
dengan beda antara frekuensi acuan dan frekuensi sinyal masuk. Kelebihan dari
detektor
Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah dioda tala (Varaktor)
pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk
mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Bandpass
IF.Pada pemancar FM untuk mengantisipasi penurunan deviasi frekuensi pemancar
akibat dari penurunan amplitudo sinyal modulasi pada frekuensi tinggi sinyal
pemodulasi digunakan rangkaian pre-emphasis. Cara kerja rangkaian ini akan
meningkatkan dengan 6 dB/Oktaf untuk frekuensi sinyal modulasi di atas 2,1 kHz.
Sehingga mengakibatkan deviasi frekuensi FM akan lebih lebar pada nada-nada
tinggi audio sinyal pemodulasi (treble). Akibatnya, pada radio penerima FM,
kebisingan sinyal keluaran yang disebabkan oleh modulasi fasa meningkat langsung
sebanding dengan frekuensi atau dengan 6 bB/Oktaf. Sebuah filter yang dinamakan
jaringan De-emphasis akan memperlemah kebisingan dengan 6 dB/Oktaf, dengan
demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi keluarannya. Rangkaian deemphasis secara sederhana dapat diwujudkan oleh sebuah jaringan RC yang
membentuk rangkaian LPF (Low Pass Filter) dengan frekuensi cut-off = 2,1 kHz.
Pengatur volume dan nada serta sebuah penguat audio digunakan untuk
memperkuat daya sinyal tegangan keluaran dari rangkaian diskriminator fasa
setelah melalui rangkaian de-emphasis.Penguat audio yang digunakan pada radio
penerima FM adalah penguat audio yang memiliki jangkauan frekuensi minimal
DAYA PANCAR FM
Suatu pemancar dapat dibatasi daya pancarnya. Daya pancar yang dimaksud
adalah ERP (Effective Radiated Power). Kualitas penerimaan pada radio penerima
yang digambarkan dengan besaran desibel (dB) serta daya jangkau pemancar yang
kita dengarkan sangat bergantung pada beberapa besaran teknis yang antara lain
daya pancarnya (dalam watt) serta frekwensi kerja pemancarnya sendiri (dalam
MHz). Dengan prinsip di atas, sebuah pemancar dapat dibatasi jangkauannya sesuai
dengan ketentuan hukum yang disepakati. Sebagai contoh, pada sebuah pemancar
dengan ERP 100 Watt dengan antena setinggi 30 meter misalnya, akan didapatkan
jarak pancar sekitar 6 Km. Apabila daya ditambah, daya jangkaunya akan lebih jauh
lagi
.
dBw=10 log
Pout
x dBm
Pin/ Pref
Daftar pustaka
http://fadhlan0.blogspot.co.id/2012/05/blog-diagram-pemancar-danpenerima.html
http://elektronika-dasar.web.id/modulasi-amplitudo-amplitudemodulation-fm/