Anda di halaman 1dari 4

Blok Diagram Pemancar Televisi Part 1

Posted by oprekzone

MAY 13
Blok Diagram Pemancar Televisi. Kali ini saya akan share mengenai Pemancar Televisi dan mudah-mudahan
bermanfaat khususnya buat saya pribadi. Pertama kita akan bahas tentang Blok Diagram Pemancar Televisi.
Berbeda dengan pada pemancar radio baik FM maupun AM, sebuah pemancar TV memiliki cara kerja yang
sangat berbeda dengan kedua pemancar yang saya sebutkan di atas.

Namun pada dasarnya sebuah pemancar televisi merupakan penggabungan dua sistem modulasi yaitu AM
untuk gambar dan FM untuk suara. Frekuensi kerja Pemancar TV ada pada spektrum frekuensi VHF (174MHz
– 230MHz) dan 470MHz – 806MHz untuk UHF. Kedua sinyal tersebut dibangkitkan terlebih dahulu
menggunakan frekuensi antara (IF) sebesar 38,9MHz untuk sinyal pembawa gambar dan 33,4MHz untuk
sinyal pembawa suara. Kemudian kedua sinyal IF tersebut dicampur (Mixed) dan digeser ke frekuensi sesuai
dengan frekuensi saluran yang dikehendaki pada pemancar televisi (frekuensi pemancar).

Setiap negara memiliki ketentuan tentang sistem pemancar televisi yang digunakan yang biasanya diatur
oleh peraturan pemerintah negara tersebut. Di Indonesia, digunakan sistem PAL-B (VHF) dan PAL-G (UHF)
dengan spesifikasi teknik mengikuti rekomendasi ITU-RBT.470-4. Berikut ini Blok Diagram Pemancar Televisi
beserta spesifikasi teknik secara umum sesuai Standar CCIR :

Blok Diagram Pemancar Televisi

Keterangan :

Sistem Pemancar Gambar :

 Sistem modulasi : AM – Vestegial Side Band (Analog)


 Jenis Pancaran : C3F Negatif
 Jenis Transmisi : Negatif
 Indeks Modulasi : maksimum 90%
 Frekuensi Pembawa IF sebesar 38,9-MHz

Sistem Pemancar Suara :


 Sistem Modulasi : FM (Analog)
 Jenis Pancaran : F3E
 Simpangan Frekuensi maksimum : 50-kHz
 Pre-Emphasis : 50 µs
 Frekuensi Pembawa IF : 33,4-MHz
 Daya pancar : 5% s/d 10% dari daya pancar Pemancar Gambar

1. Audio Processor
Pada bagian ini biasanya terdiri dari pre-emphasis, penguat audio level rendah, peak-limiter, dan Low Pass
Filter (LPF) dengan frekuensi lancung 15-kHz. Lebar bidang frekuensi audio difixed pada 100-Hz s/d 15-kHz.

2. Modulator Audio
Pada tahap ini sinyal audio dari audio processor memodulasi sinyal IF 33,4-MHz dengan Sistem FM dengan
deviasi frekuensi maksimal -/+ 50-kHz. Karena cukup tingginya frekuensi IF pembawa suara, biasanya
digunakan system PLL dengan referensi frekuensi dari kristal osilator untuk menjamin kestabilan frekuensi
sinyal IF suara. Output FM dari bagian ini berkisar pada -5 dB.

3. Video Processor
Sinyal masukan video dengan lebar frekuensi 0-Hz s/d 5,0-MHz dibalik polaritasnya pada bagian ini oleh
rangkaian transisi negatif. Cara kerjanya hampir sama dengan pembalik fasa pada audio hanya frekuensi
kerjanya yang jauh lebih tinggi. Selain pembalik fasa bagian ini terdiri dari penguat video, rangkaian
clamping untuk linierisasi sinyal video, dan osilator 38,9-MHz beserta buffer nya.

4. Modulator Video
Modulator video bekerja dengan memodulasikan sinyal video transisi negatif pada sinyal IF pembawa 38,9-
MHz secara AM. Linierisasi sinyal video diatur dengan cara mengatur titik kerja dari rangkaian clamping.

5. Mixer 1 dan VSB Filter


Mixer tahap ini bekerja dengan mencampur frekuensi IF suara 33,4-MHz dengan frekuensi IF Video 38,9-
MHz. Sesuai dengan prinsip kerja mixer pada umumnya keluaran nya akan terdiri dari masing-masing
frekuensi fundamental, frekuensi jumlah, dan frekuensi selisih. VSB (Vestigial Side Band) Filter bekerja
dengan hanya meloloskan frekuensi IF suara 33,4-MHz dan Sisi Bawah dari IF video dan sedikit Sisi Atas nya
(Vestigial Side). Berikut spektrum frekuensi respon dari VSB Filter :

Frekuensi Respon VSB Filter

Sedangkan frekuensi jumlah dan frekuensi selisih diredam. VSB Filter sekaligus bekerja untuk mem-filter
sinyal gambar dan sinyal suara sehingga praktis lebar bidang efektif (flat respon) dari VSB Filter adalah
5,75-MHz membentang dari 33,90-MHz s/d 39,65-MHz. Sedangkan filter pembawa IF suara berada pada
tahap lereng filter, namun hal ini tidak berpengaruh pada informasi suara karena audio dimodulasikan
secara FM.

Blok Diagram Pemancar Televisi Part 2


Posted by oprekzone

MAY 16
Blok Diagram Pemancar Televisi bagian 2. Artikel ini merupakan lanjutan pembahasan dari artikel
sebelumnya tentang Blok Diagram Pemancar TV. Seperti yang telah saya sampaikan pada artikel
sebelumnya bahwa pada pemancar TV terdapat penggabungan dua sistem modulasi yaitu AM untuk
pemancaran video dan sistem FM untuk pemancaran audionya.

Langsung saja saya coba lanjutkan membahas Blok Diagram Pemancar TV yang sebelumnya sudah pada
tahap nomor 5, Mixer 1 dan VSB filter :

6. Local Oscillator dan Mixer 2 (Multiplier)

Pada Pemancar Televisi, osilator lokal digunakan untuk membangkitkan frekuensi sinyal pembawa utama
yang akan digunakan untuk membawa sinyal IF gambar maupun sinyal IF suara keluaran dari VSB Filter.
Untuk menjamin kestabilan frekuensi, biasanya pada tahap ini dipakai osilator kristal sebagai pembangkit
frekuensinya atau sebuah osilator terkendali PLL. Keluaran dari osilator lokal selanjutnya dicampur dengan
sinyal IF (Gambar dan Suara) keluaran VSB Filter pada Mixer 2 yang pada umumnya berfungsi juga sebagai
pelipat ganda frekuensi (multiplier). Teknik multiplier digunakan karena sangat sulit membangun osilator
lokal yang bekerja pada frekuensi VHF-High atau UHF berbasis kristal maupun Direct-PLL. Keluaran dari blok
ini merupakan sinyal dengan frekuensi yang masih lengkap Sisi Atas (Upper Side Band) dan Sisi Bawah
(Lower Side Band) beserta frekuensi pembawa (dari local oscillator).

7. RF Amplifier

RF amplifier bekerja menguatkan sinyal yang masih sangat lemah dari Mixer 2 yang juga bertindak sebagai
Multiplier. Tujuan dari penguatan RF ini adalah untuk mendapatkan level sinyal RF yang sesuai sehingga
dapat atau layak dilakukan pem-Filter-an oleh Channel Filter.

8. Channel Filter

Sinyal keluaran dari RF Amplifier masih memiliki komposisi yang sama dengan sinyal yang keluar dari Mixer
2 (Multiplier) hanya levelnya saja yang lebih besar. Sinyal ini terdiri dari frekuensi jumlah, frekuensi
fundamental, dan frekuensi selisih. Channel Filter akan meloloskan hanya frekuensi selisih (Lower Side
Band) saja dan meredam frekuensi fundamental (osilator lokal) serta frekuensi jumlah nya (Upper Side
Band). Di bawah ini menggambarkan spektrum frekuensi keluaran dari Mixer 2 (multiplier), Respon Channel
Filter, dan Keluaran dari Channel Filter :
Spektrum IF, Spektrum RF LSB – USB, Spektrum RF Out

(a) Spektrum Frekuensi Pemancar TV Sistem PAL

(b) Frekuensi Respon Channel Filter

9. RF Power Amplifier

RF Power Amplifier berfungsi menguatkan daya pancar sinyal pemancar TV. Spektrum sinyal yang dikuatkan
seperti pada gambar a di atas. Spektrum tersebut berlaku untuk sistem PAL. Sesuai dengan blok diagram
pemancar yang coba saya bahas kali ini, penguat daya RF yang digunakan adalah menggunakan sistem
Common Amplifier. Common Amplifier dapat diartikan satu Penguat Daya digunakan untuk menguatkan 2
sinyal sekaligus yaitu sinyal pembawa gambar (AM) dan sinyal pembawa suara (FM). Cara ini sekarang lebih
banyak diterapkan seiring dengan semakin majunya teknologi pembuatan komponen penguat daya RF.

Anda mungkin juga menyukai