Anda di halaman 1dari 3

Blok Diagram Radio FM Penerima

Posted by oprekzone
APR5

Di dalam radio penerima, pesan asli yang dipindahkan ke bagian frekuensi pembawa diproses
dan dideteksi sehingga diperoleh kembali sinyal pesan asli yang dikirimkan oleh pemancar
FM. Proses pengembalian pesan asli dari bagian frekuensi pembawa ini dapat dinikmati
setelah melalui beberapa tahapan proses pada tiap bagian blok diagram radio penerima FM.
Berikut ini gambar Blok diagram radio penerima FM :

1. Antena Penerima. Antena dapat bersifat omnidirectional (ke segala arah)


untuk pemakaian umum atau sangat terarah untuk komunikasi titik ke titik.
Gelombang yang merambat dari pemancar menginduksi tegangan lemah dalam
antena penerima. Besarnya amplitudo tegangan antena yang terinduksi antara
beberapa puluh milivolt sampai kurang dari 1 mikrovolt, tergantung pada
berbagai kondisi. Pada penerima FM komersial banyak digunakan antena
omnidirectional 1/4 lamda (panjang gelombang) untuk pemakaian umum dengan
menggunakan chasis pesawat sebagai pentanahan.
2. Penguat Tala RF. Tingkat ini menaikkan daya sinyal ke tingkat yang cocok
untuk masukan ke pencampur (mixer) dan membantu mengisolasi osilator lokal
dari antena. Tingkat ini tidak memiliki tingkat pemilahan frekuensi yang tinggi,
tetapi berperan untuk menolak sinyal-sinyal yang sangat jauh dari saluran yang
diinginkan. Tingkat daya sinyal ini perlu dinaikkan sebelum dicampurkan, karena
adanya derau yang tidak diinginkan masuk ke tingkat pencampur.
3. Osilator Lokal. Osilator lokal dalam penerima ditala untuk menghasilkan
frekuensi fLO yang berbeda dengan frekuensi sinyal datang fRF sebesar
1

frekuensi intermediate (antara) fIF. Dengan demikian fLO adalah sama


denganfRF + fIF atau fRF fIF. Pada banyak penerapan, seringkali digunakan
frekuensi osilator lokal fLO lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi sinyal
datang fRF, sehingga berlaku persamaan fLO = fRF + fIF atau fIF = fLO fRF.
4. Mixer. Merupakan pencampur, alat tidak linear yang menggeserkan sinyal
yang diterima pada fRF ke frekuensi intermediate fIF. Modulasi pada pembawa
yang diterima juga diubah ke frekuensi intermediate.
5. Penguat Tala IF. Berfungsi menaikkan sinyal ke tingkat yang cocok untuk
dideteksi dan menyediakan sebagian besar pemilahan frekuensi yang diperlukan
untuk melewatkan sinyal yang diperlukan dan menyaring keluar (filter) sinyalsinyal yang tidak diinginkan yang terdapat dalam keluaran pencampur. Karena
rangkaian penguat tala IF selalu bekerja pada frekuensi tetap (fIF), maka sering
digunakan filter-filter keramik atau kristal untuk dapat melakukan pemilahan
yang baik.
6. Pembatas Penguat Tala IF. Berfungsi membatasi sinyal keluaran dari penguat
tala IF. Pada blok diagram radio penerima FM di atas, pembatasan ini berfungsi
untuk mendapatkan nilai linear dari sinyal IF sebelum masuk ke Detektor yang
sering berupa rangkaian Diskriminator fasa. Penguat tala IF dan Pembatas
Penguat Tala IF membentuk sebuah rangkaian BPF dengan Band Width 150 kHz
pada nilai tengah 10,7 MHz.
7. Detektor AGC. Automatic Gain Control. Merupakan umpan balik negatif
dengan mencuplik amplitudo sinyal dari penguat IF untuk menggerakkan
rangkaian AGC yang selanjutnya mengendalikan gain dari Penguat Tala RF dan
Penguat Tala IF. Bagin ini hampir sama dengan yang ada pada blok diagram radio
penerima AM.
8. Diskriminator. Pada dasarnya merupakan detektor FM yang berfungsi
memulihkan sinyal pesan asli dari masukan IF termodulasi. Detektor jenis ini
mendeteksi simpangan frekuensi (deviasi frekuensi) pada sinyal pembawa
termodulasi FM dan mengubahnya menjadi beda tegangan pada keluarannya.
9. AFC. Automatic Frequency Control bekerja berdasarkan feedback negatif yaitu
dengan diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi ratarata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah Band Pass IF
penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah varaktor pada
rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk
mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Band
Pass IF.
10. De-Emphasis. Pada Blok Diagram radio FM, rangkaian ini berfungsi menekan
kebisingan penerimaan akibat penerapan pre-emphasis pada pemancar dengan
6 dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi
keluarannya.

11. Volume dan Penguat Audio. Bertugas menaikkan tingkat daya sinyal audio
keluaran detektor setelah melalui de-emphasis ke harga yang cocok untuk
menggerakkan pengeras suara.
12. Pengeras Suara (Loudspeaker). Mengubah informasi sinyal listrik audio
kembali ke bentuk aslinya yaitu gelombang suara.
Dalam praktek, banyak sekali variasi dari sistem penerima radio FM yang dapat
dijumpai, sehingga tidak satupun diagram blok radio fm yang dapat dianggap
khas.

Anda mungkin juga menyukai