semua sinyal radio lain yang diterima oleh antena, dan menolak sinyal yang tidak
dikehendaki. Sinyal yang dipisahkan tersebut lalu dikuatkan sampai pada tingkatan tertentu
dan akhirnya memisahkan sinyal suara dari pembawa (carier) radio untuk didapatkan kembali
sinyal informasi dan selanjutnya sinyal audio tersebut dikuatkan dan diumpankan ke loud
speaker.
Jenis radio penerima ada 2, yaitu: 1. jenis radio penerima langsung (straight) dan 2. Penerima
tidak langsung (superheterodine),
Ditinjau dari proses radio penerima diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. penerima radio
AM dan 2. Penerima radio FM.
Penerima langsung menerima sinyal tanpa tanpa perubahan besar frekuensi sampai pada
tingkat demodulator. Pada bagian penguat frekuensi tinggi terdapat penguat selektif, yang
menguatkan sinyal RF dengan penguatan tertala, jadi menguatkan satu frekuensi saja dan
menolak frekuensi diluar frekuensi yang ditala.
Kekurangan dari penerima ini bahwa penguatan frekuensi tinggi tergantung pada besarnya
frekuensi kerja. Untuk menerima dari pemancar lain rangkaian resonator dari penguat
frekuensi tinggi harus ditala lagi. Untuk dapat menerima banyak pemancar dibutuhkan
rangkaian resonator yang banyak pula.
Kelemahan penerima semacam ini adalah mempunyai selektifitas sinyal yang berdekatan
yang buruk, terutama untuk penelaan pada bidang frekuensi yang lebar , ini disebabkan oleh
faktor Q dari rangkaian tala yang berubah seiring dengan perubahan frekuensi.
Mengingat banyaknya kelemahan dari sistim pertama dengan penerima langsung,
dikembangkan sistem yang kedua dengan sistim penerima tidak langsung atau yang lebih
populer dengan nama penerima superheterodyne.
Contoh skema rangkaian radio langsung (straight radio) dengan menggunakan ZN414 dan 1
transistor penguat BC107.
Contoh skema radio langsung (straight radio) dengan menggunakan penguat transistor
sebagai berikut:
Istilah Superheterodin digunakan karena pada penerima ini terdapat perubahan frekuensi
penerimaan kedalam frekuensi antara (IF), sehingga terdapat beberapa besaran frekuensi
dalam penerima ini. Perubahan frekuensi penerimaan kedalam frekuensi antara adalah jika
ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang berbeda dicampurkan sehingga kedua
sinyal tersebut saling mengalikan atau menambahkan dan dilewatkan pada sebuah fungsi
transfer tidak linier maka keluarannya akan mengandung komponen frekuensi jumlah dan
selisih dari kedua frekuensi tersebut.
Blok Penala berfungsi memilh sinyal RF yang diinginkan. Blok osilator lokal
membangkitkan getaran, untuk MW kira-kira 900 kHz sampai 2000 kHz.
Blok Pencampur berfungsi mencampur sinyal yang diterima ( dari penala )
dengan sinyal dari osilator sehingga diperoleh sinyal dengan frekuensi
antara (IF). Frekuensi antara untuk semua sinyal penerimaan sama yaitu
455kHz – 470kHz. Sedang blok Penguat IF (inermediate frequency
/frekuensi antara) menguatkan sinyal dengan frekuensi antara (IF). Blok
Demodulator atau detektor memisahkan sinyal frekuensi rendah dari sinyal
frekuensi antara. Dan blok Penguat AF (audio frequency/frekuensi suara)
menguatkan sinyal frekuensi rendah/ audio dari demodulator sehingga
mampu menggerakkan loud speaker. Dan loud speaker mengubah sinyal
listrik menjadi sinyal suara.
A. Penerima gelombang AM
1.Bagian Antena
Fungsi antena pada penerima radio adalah untuk menerima/ menangkap belombang radio
yang dipancarkan oleh berbagai stasiun pemancar
2. Bagian Tuning/Pemilih
Bagian tuning sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen utamanya adalah
lilitan email(kawat tembaga) dan kondensator (L.C).
Fungsi bagian tuning pada penerima radio adalah untuk memilih salah satu dari sekian
banyak gelombang radio (RF= radio frekuensi) yang telah diterima oleh antena melalui
teknik resonansi. (resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat adanya
benda lain yang bergetar).
3. Bagian Detektor
Komponen utama pada bagian detector adalah diode.
Fungsi bagian detektor pada penerima radio adalah untuk memisahkan sinyal informasi( AF=
audio frekuensi) dari sinyal pembawanya (RF= radio frekuensi).
4. Bagian Penguat AF ( audio frekuensi)
Komponen utama pada bagian penguat AF adalah transistor atau IC.
Funsi bagian penguat AF pada penerima radio adalah untuk menguatkan sinyal informasi
yang telah dipisahkan oleh bagian detector.
5. Bagian alat suara
Fungsi bagian alat suara pada penerima radio adalah untuk mengubah sinyal informasi (AF)
menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
6. Bagian Sumber Arus
Fungsi bagian sumber arus pada penerima radio adalah untuk memberi tenaga agar radio
dapat bekerja.
Penerima Radio Superheterodyne
Perbedaan antara radio super heterodyne dengan radio straight adalah adanya:
1.Bagian Oscilator
Komponen utama bagian oscilator adalah lilitan kawat email dan kondensator.
Fungsi bagian Oscilator pada penerima radio adalah untuk mebangkitkan frekuensi tinggi
(RF=radio frekuensi).
2. Bagian Mixer
Komponen utamanya adalah transitor.
Fungsi bagian mixer pada penerima radio adalah untuk mencampur frekuensi dari antena (fa)
dengan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator(fo).
3.Bagian Penguat Frekuensi Menengah (IF= intermediate frekuensi)
Bagian penguat IF sering disebut juga penguat MF( medium frekuensi),komponen utamanya
adalah transistor dan transformator. Sedangkan fungsi bagian penguat IF adalah untuk
menguatkan frekuensi menengah sebesar 455 KHz