Anda di halaman 1dari 68

MODUL LABORATORIUM RADIO

Deskripsi Modul

Modul ini memberikan pemahaman dan keterampilan (ilmu dan teknikpraktis) dasar penyiaran radio, sebagai bekal dasar untuk mampu tampil siaran di
media radio, baik sebagai penyiar, narasumber, penulis naskah (script writer),
maupun programer dan produser.
Modul ini berisi kajian, pemahaman, sekaligus pemberian keterampilan siaran
radio, meliputi konsep siaran radio yang auditif, bahasa tutur (spoken language),
penguasaan alat-alat siaran, perekaman, pemahaman media radio sebagai media
massa dan karakteristik khasnya, pengenalan pendengar radio dan organisasi stasiun
radio, pemahaman teknik siaran dan pembacaan naskah siaran, dan pemahaman serta
penguasaan hal lain yang berkaitan dengan konsep dan praktik siaran radio.

Modul Laboratorium Radio

Page

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 1
Tujuan Praktikum:
1.

Mengenalkan sejarah penyiaran radio.

2.

Mengenalkan karakteristik radio, dan format acara/siaran radio.

3.

Struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar radio.

Target Praktikum:
1. Praktikan memahami sejarah radio, karakteristik radio dan format acara/siaran
radio.
2. Praktikan mengenal struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar
radio.

I.

Sejarah Penyiaran Radio


Definisi Radio: merujuk pada pengertiannya dalam The Encyklopedia of

Americana Internasional (1983:121a), Radio adalah alat komunikasi yang


menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada
kecepatan cahaya.
Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis
dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah.
Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman)
suara/bunyi melalui udara (1982:791).

Modul Laboratorium Radio

Page

Perkembangan penyiaran radio di dunia


Pada bulan September 1899, ketika seorang penemu dan pengusaha Italia
berusia 25 tahun bernama Gugleilmo Marconi mengenalkan telegraf tanpa kabel
yang mengawali era komunikasi melalui gelombang udara, hal ini yang menandai
awal dari sejarah perkembangan radio. Sepanjang dua dasawarsa pertama abad kedua
puluh, temuan Marconi itu melahirkan para operator radio amatir yang menganggap
aktivitas mereka sebagai hobi. Kegemaran melakukan komunikasi antarpribadi
dengan sesama operator radio amatir di tempat yang berjauhan itu selanjutnya
bertambah dengan aktivitas tukar-menukar informasi singkat dan menyiarkan lagulagu.
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan
perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio
Corporation of America. Selain itu, perubahan fungsi radio amatir menjadi media
penyiaran elektronik ditandai dengan didirikannya KDKA sebagai stasiun radio
komersial pertama di Pittsburgh, Amerika Serikat, pada tanggal 2 November 1920.
Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap
sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio
KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh
Frank Conrad.
Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun
1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan
frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM
(yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan
penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk
mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa
perusahaan lainnya.

Modul Laboratorium Radio

Page

Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia ke


2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi. Keuntungan FM
dari AM adalah:
1. Dapat

menghilangkan

interference

(gangguan,

percampuran)

yang

disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.


2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.
Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi
sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal
pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima.
Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal
analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara. Cakupan
penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM
lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan.
FCC

(Federal

Communications

Commision)

memberikan

wewenang

operasional bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947,
hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun
penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa
masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:
1.

Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus


dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti
pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli
perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM
yang tidak mahal muncul di pasaran.

Modul Laboratorium Radio

Page

2.

Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM


tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program
yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk
membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa
industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan menjiplak program
penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun
penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu
karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.

3.

Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah
penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.

4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio


AM yang sudah mengakar.
Sejarah penyiaran radio di Indonesia
Pada saat berdirinya International Amateur Radio Union (IARU) tahun 1925,
wilayah nusantara pada saat itu masih dikuasai oleh Belanda, dan pada saat itu tengah
berkecamuk Perang Dunia Pertama. Pada saat itu komunikasi antara Netherland
dengan Hindia Belanda (julukan untuk wilayah Nusantara) hanya mengandakan
saluran kabel Laut yang melintas Teluk aden yang di kuasai oleh Inggris.
Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat
Inggris terlibat dalam perang dunia pertama tersebut sedang kan Belanda ingin
bersikap Netral, oleh karenanya
menempatkan

dilakukanlah berbagai percobaan dengan

beberapa stasiun Relay yang antara lain di Malabar, Sumatra,

Srilangka dan beberapa tempat lagi.


Radio Malabar berdiri tanggal 5 Mei 1923 merupakan pemancar
menggunakan teknologi arc transmitter yang terbesar di dunia.

Modul Laboratorium Radio

Page

Tampak pada gambar diatas adalah dua buah arc transmitter yang besar dengan
kekuatan 2400kW yang dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De
Groot. Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan
merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi yang
digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat panjang, tidak
mengherankan jika antenna yang di gunakan harus dibentang memenuhi gunung
Malabar di Bandung Selatan. Sisasisa Radio Malabar masih terdapat di sana berupa
tiangtiang antenaantena besar dan tinggi di tengah hutan.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans
dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan
stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya
Batavia Radio Vereniging dan NIROM.
Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir
yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun
1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia
dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun
1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuankesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.

Modul Laboratorium Radio

Page

Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang
sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan
Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman
Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
II.

Karakteristik Radio
A. Keunggulan radio
Radio selama ini dikenal sebagai media yang relatif murah, sederhana
dan praktis namun mampu menyampaikan informasi-informasi yang
mendidik dan menghibur secara intim, imajinatif, langsung dan cepat.
Pengelolaan radio selama ini juga dikenal mampu menghidupkan iklim
demokratis dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan.
Dianggap sebagai media massa yang relatif murah, karena dibanding
dengan ongkos berlangganan media cetak ataupun harga pesawat televisi,
harga pesawat radio lebih murah. Pendengar juga tidak dipungut bayaran
untuk menerima siaran radio. Sementara bagi pengelolanya, siaran radio juga
relatif lebih murah dan sederhana karena hanya membutuhkan sedikit sumber
daya manusia.
Radio dianggap praktis karena pesawat radio umumnya portable
sehingga bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. Pendengar radio juga
tidak perlu bertahan di depan karya cetak seperti pembaca surat kabar atau di
depan layar seperti pemirsa televisi. Dengan demikian pendengar bisa lebih
lama menerima informasi dari radio karena tetap bisa melakukan pekerjaanpekerjaan lain.

Modul Laboratorium Radio

Page

Materi siaran radio juga lebih imajinatif karena penyiar lebih leluasa
menciptakan theatre of mind di benak pendengarnya. Radio juga lebih mampu
menyajikan suasana intim karena suara penyiar diterima pendengar secara
pribadi sehingga tercipta komunikasi yang relatif lebih hangat dan akrab,
seakan-akan tak ada jarak antara pendengar dengan penyiar.
Meski relatif lebih murah, sederhana dan praktis, tetapi siaran radio
tetap mampu mengemban fungsi media massa pada umumnya untuk
mendidik, menjadi media informasi, komunikasi dan kontrol sosial bagi
masyarakat. Bahkan radio lebih leluasa mengemban fungsi menghibur karena
leluasa menyajikan musik dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan.
Misalnya saja ketika lagu kesukaan seseorang tiba-tiba diputar di radio,
kesannya tentu sangat berbeda ketimbang orang itu sengaja memutar kaset
atau CD.
B. Kelemahan radio
Di sisi lain, radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati
dengan indera pendengaran sehingga informasi yang disampaikan pun hanya
sekilas dengar. Materi siaran radio juga lebih sulit didokumentasikan oleh
pendengarnya dibandingkan dengan materi sama yang dimuat di media cetak.
Radio disebarluaskan atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar
(transmisi) sehingga bisa saja mengalami gangguan teknis ataupun
terpengaruh kondisi alam yang berubah-ubah.
Apabila salah kelola, keunggulan-keunggulan radio bisa juga menjadi
titik lemahnya. Apabila gagal menciptakan theatre of mind di benak
pendengarnya maka siaran radio bisa menjadi membosankan. Demikian pula
apabila program-programnya tak disusun secara bijaksana dan independen

Modul Laboratorium Radio

Page

maka radio akan gagal menjadi media informasi dan komunikasi yang
mendidik dan mampu menjadi alat kontrol sosial.
Namun saat ini, kelemahan-kelemahan tersebut sudah semakin
terkurangi seiring dengan semakin majunya teknologi yang dikuasai manusia.
Dokumentasi siaran radio bukan lagi tak mungkin dilakukan karena semakin
canggihnya komputer dengan server berkapasitas besar yang dimiliki stasiun
radio. Halangan teknis dan pengaruh alam bukan hanya diatasi dengan
meningkatkan kemampuan peralatan transmisi radio, tetapi juga sudah bisa
diabaikan dengan adanya sistem Internet. Bahkan dengan sistem radio
streaming yang terakses dalam internet, siaran radio bisa didengarkan di
wilayah yang sangat jauh pada belahan Bumi lain. Dokumentasi siaran radio
yang tersimpan di server stasiun radio juga bisa diakses melalui internet oleh
setiap orang di muka Bumi melalui sistem radio on dermand seperti yang
tersedia di situs web suarasurabaya.net.
C. Efektivitas radio
Lebih jauh lagi, jika dikelola dengan bijaksana maka radio selama ini
efektif sebagai media informasi, komunikasi, pendidikan, kontrol sosial dan
hiburan. Lebih-lebih karena kesadaran baca sebagian kalangan masyarakat
terbilang masih rendah dibanding kebiasaan mendengar dan bertutur maka
radio relatif lebih efektif untuk kalangan tersebut. Karena dianggap sama
efektifnya dengan jenis media massa lain maka pada era Orde Baru silam
peran radio juga dibatasi sebagaimana media massa lain.
Sesuai fungsi di tangan para penggemar radio amatir, radio siaran pun
bisa memuat informasi dan hiburan. Tetapi dengan kewajiban 14 kali relay
siaran berita dari Radio Republik Indonesia RRI, serta pelarangan membuat

Modul Laboratorium Radio

Page

dan menyiarkan berita sendiri, maka selama era Orde Baru radio siaran
diposisikan hanya menjadi sarana hiburan di samping sebagai saluran
propaganda pembangunan dan pengawasan politik penguasa.
Itu pula pasalnya, selama era Orde Baru tak ada radio yang
menyelenggarakan siaran berita. Hasrat menyampaikan berita, disalurkan
dengan mengemasnya sebagai paket informasi atau nama lain. Jurnalisme
radio di Indonesia baru berkembang dengan terbitnya SK Menteri Penerangan
Nomor 134/SK/Menpen/1998 yang memperbolehkan radio dan televisi non
RRI dan TVRI menyusun berita sendiri, me-relay media asing dan menghapus
kewajiban relay 13 kali dalam sehari.
Maka kemudian bermunculan stasiun radio yang menjadikan news
atau berita sebagai sajian utama, seperti Radio El Shinta, Suara Surabaya,
Trijaya dan banyak lagi lainnya, termasuk SOLOPOS FM yang pada 21 April
2004 memproklamasikan diri sebagai radio berita (news radio) pertama di
kawasan eks Karesidenan Surakarta. Sajian utama sebagai ciri khas siaran
stasiun radio lazim disebut sebagai format stasiun, format siaran, format
program atau format radio.
Dengan demikina radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media
massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki
karakteristik khas sebagai berikut:
1. Auditori. Radio adalah suara, untuk didengar, karenanya isi siaran bersifat
sepintas lalu dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin menoleh ke
belakang sebagaimana pembaca korang yang bisa kembali pada tulisan yang
sudah dibaca atau mengulang bacaan.

Modul Laboratorium Radio

Page

2. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau penyampaiannya kepada pendengar


melalui pemancaran (transmisi).
3. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis
channel noise factor.
4. Theatre of mind. Radio mencipta gambar (make pictures) dalam imajinasi
pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni
memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa
membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikemukakan penyiar, bahkan
tentang sosok penyiarnya sendiri.
5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat
sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik,
radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena pendengar
biasanya lagu apa yang akan disajikan-berbeda dengan memutar kaset yang
sudah bisa ditebak urutan lagunya.
Format acara siaran radio dan karakteristik pendengar radio
Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai
aktivitas siaran, format siaran merupakan modal dalam membangun citra dan
identitas diri.. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang
ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk
mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.
-

visi, misi, dan target pendengar

format stasiun

marketing (positioning/penempatan, target/segmen)

Modul Laboratorium Radio

Page

programming (komposisi program, penjadwalan program)

Karakteristik Format stasiun/siaran utama yang populer menurut Michael C. Keith


(1987):
FORMAT

KARAKTERISTIK
Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat
luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Menyiarkan

Adult Contemporary

musik pop masa kini, soft rock, balada. Menyiarkan berita

(AC)

olahraga, ekonomi, politik. Format AC ini berkembang ke


format lain seperti Middle of the Road, Album Oriented Rock
dan Easy Listening.
Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun. Format
paling populer yang berisi lagu baru, dan terlaris. Menyiarkan

Contemporary Hit Radio


(CHR) atau Top 40 Radio

berita seputar gosip idola dan tips praktis. Sebelum CHR


awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR bisa disebut sebagai
radio yang ketat memutar 30 rekaman terkini, bukan album
lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara
berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.
All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles
dengan konsep siaran talk show interaktif mengupas isu-isu
lokal. All News hadir kemudian tahun 1964 dimotori Gordon

All News/All Talks

McLendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit


berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum
muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli tinggi.
Berita dan bincang ekonomi-politik menjadi unggulan.

Modul Laboratorium Radio

Page

Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun.


Classic/Oldies

Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu


lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa
lalu, berita mistik.

Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran


adalah menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada pendengar.
Dalam dua puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di berbagai
negara termasuk di Indonesia adalah :
1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)
2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan rekaman)
3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request, opini,
kuis, gosip, games)
4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk menyampaikan
gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan politik)
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang
baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang
ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan need and wants
yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan
pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi
produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu,

Modul Laboratorium Radio

Page

perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri


penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik,
acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh
masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran jika stasiun
radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar,
hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi
stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.
III. Struktur organisasi radio
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih
dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a.

Perencanaan siaran

b.

Administrasi siaran

c.

Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)

d.

Promosi/pemasaran siaran

Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan
yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan
mampu menjadi contoh.
Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan
dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran
sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut:

Modul Laboratorium Radio

Page

1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
4. News Director
5. Chief Engineer
Dalam tingkatan, manajer memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan
komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
General Manager
Mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan
dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi,
mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi
pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan
efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.
Sales and Promotion Manager
Memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan
stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta
mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

Program Director
Memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming
penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan

Modul Laboratorium Radio

Page

oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio,


dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara
lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan
anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan
persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)

Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :
1. Sales Department
Staf

: Sales Manager, Sales Staff

Modul Laboratorium Radio

Page

Tugas : Bertanggung jawab akan penjualan air time.


2. Program Department
Staf

: Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production,

Music Library
Tugas : Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau materi
acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab performa
penyiar atau DJ.
3. News Department
Staf

: News Director, Newscaster, Reporters, Writers

Tugas : Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan


berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.
4. Engineering Department
Staf

: Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance

Tugas : Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio mengudara


dan memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki oleh stasiun.
Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan
berikut:
Top Management PLANNER Middle Management ORGANIZER
Low/Front Management OPERATOR
LATIHAN!!
Buatlah contoh sebuah stasiun radio menurut kreasi Anda, berdasarkan
penjelasan di atas.

Modul Laboratorium Radio

Page

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 2
Tujuan Praktikum:
1. Mengenalkan alat-alat studio radio (Radio Tools).
Modul
Laboratorium Radio
Target
Praktikum:
1. Pemahaman dan penguasaan alat-alat studio radio (Radio Tools).

Page

Peralatan Yang Diperlukan Dalam Penyiaran Radio


Berikut ini merupakan alat (Peralatan) yang biasanya dibutuhkan oleh stasiun
radio dalam menyiarkan siaran mereka, memang tak harus selengkap alat ini, semua
kembali kepada kebutuhan dari stasiun radio itu sendiri.

1. Audio Mixer
Alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone studio, tape
recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakan isarat ini dengan
knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal
prosesor, dan monitor power amplifier.

Modul Laboratorium Radio

Page

2. Microphone
Microphone adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghantarkan
getaran suara kepada out speaker. Maka ujung tombak pengeras suara adalah
microphone, benda ini dapat dikunjungi dengan beberapa macam istilahnya
ada yang mono dan stereo, berkaki dua dan empat, basic dan wireless,
microphone classic dan moderen, microphone buat rekaman hingga
microphone yang sering digunakan untuk adzan di musola.

3. Komputer
Komputer adalah media informasi dengan memasukan input dan
memproses data dengan mengeluarkan hasil output yang kita inginkan dan
bekerja secara otomatis. Dikerjakan dengan software atau aplikasi dan
tersimpan melalui media penyimanan data.

Modul Laboratorium Radio

Page

4. SOFTWARE (Matrix Automation Radio Software)


MATRIX adalah sebuah automation software yang telah banyak
digunakan di beberapa radio di Indonesia). Disain sistem dibuat dan
disesuaikan dengan kebutuhan radio di Indonesia. Paket software ini terdiri
dari 6 Modul (6 Software) diantaranya :

Modul OnAir

Modul Traffic

Modul Music Director

Modul Produksi

Modul SMS

Modul News.

5. Headphones

Modul Laboratorium Radio

Page

Fungsi headphone adalah untuk mendengarkan aktifitas yang sedang


mengudara. Sehingga penyiar diwajibkan untuk menggunakan headphones
disaat siaran berlangsung. Headphones juga sengaja diadakan untuk
mengantisipasi brooming jika kita menggunakan speaker kontrol yang biasa,
mengingat dalam ruangan tersebut microphone juga aktif ketika anda menyiar.
Jangan lupa perhatikan tanda L dan R di speaker headphones. tanda L berarti
LEFT yag artinya posisi di telinga kiri dan R berarti RIGHT yang berarti
digunakan di telinga kanan.

6. Hybrid Telepon
Hybrid adalah sebuah alat yang mengkonversi sambungan telepon
biasa ke mixer siaran anda. Hal ini membuatan anda bisa berkomunikasi
langsung dengan pendengar. Anda juga harus bisa mengenali alat tersebut,
biasanya hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser keatas, hal ini
mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh pendengar.

Modul Laboratorium Radio

Page

7. Compact Disk
CD adalah media penyimpanan lagu-lagu. Walaupun zaman sekarang
radio sudah memakai komputer dan software untuk memutar lagu, tetapi CD
sangat bermanfaat jika computer tiba-tiba hang. CD bisa menutupi keadaan
dead air.

8. Kaset
Kaset adalah sebuah benda yang terbuat dari bahan campuran plastik
yang berisi gulungan pita karbon yang bisa menyimpan hasil rekaman suara

Modul Laboratorium Radio

Page

maupun gambar. Dahulu kala, sebelum ada CD dan software, radio


menggunakan media kaset untuk memutarkan lagu.

9. Radio Tape dan CD player


Alat ini sangat membantu jika computer hang. Tinggal masukkan CD
atau kaset ke dalamnya.

10. Flash Disk


Fungsi dari Flash Disk adalah sebagai media penyimpanan data. USB
flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND yang
memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini biasanya
berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah. Jika file
lagu yang ada di dalam computer tidak lengkap, bisa memasukkan lagu yang
ada di dalam flashdisk.

Modul Laboratorium Radio

Page

11. Modem
Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat yang
digunakan untuk menghantar dan menerima data dari sebuah PC ke PC
lainnya melalui kabel telephone. Modem adalah alat yang bertugas untuk
menukar data dari bentuk digital ke analog dan sebaliknya. Dengan adanya
internet, dunia siaran akan terbantu, karena script writer biasanya mencari
bahan berita dari internet. Penyiar juga bisa mendapatkan bahan obrolan dari
internet. Bahkan siaran radio dapat didengarkan oleh seluruh dunia dengan
proses streaming.

12. Antena

Modul Laboratorium Radio

Page

Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima
yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi antena
adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas)

13. Sistem Komputerisasi Studio Radio & Pengarsipan Digital Siaran Radio
Merupakan sistem aplikasi untuk mendukung operasional stasiun radio
mulai dari pengelolaan Program Siaran, Perencanaan Siaran, Pelaksanaan
Siaran [On-Air], Pengelolaan Berita / Informasi dan Lagu, Produksi Audio,
Pengelolaan Iklan, Perekaman Siaran, Pemancaran Siaran melalui Internet
[Audio Streaming] dan Pengelolaan Sumberdaya [SDM, Asset, Keuangan,
dll].

14. STL ( Studio Transmitter Link)


STL berguna untuk memancarkan program siaran dari studio ke
pemancar dengan lokasi yg berbeda. Kami Desain dengan system dual

Modul Laboratorium Radio

Page

conversi untuk kepekaan dan selektifitas yang handal, tersedia dalam mode
manual dan LCD Display.

15. Pemancar FM
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal
input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi
dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya
yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam
bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power
amplifier RF dalam satu unit.
Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian Blok subsistem yang
memiliki fungsi tersendiri, yaitu:

FM Exciter
FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah
termodulasi. Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya.
Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan
gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai
dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian
diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat
berikutnya.

Modul Laboratorium Radio

Page

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier)


Komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga
secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara
(yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya
menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.

Catu daya (power supply)


Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC
yang dibutuhkan oleh tiap subsistem.

Transmitter Control System memonitor,


Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka
dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan.

RF lowpass filter
Membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar.

Directional coupler
Mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem
antenna.

Modul Laboratorium Radio

Page

16. Kabel koaksial


Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas
menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal sinyal
listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang
frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal
frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial biasanya
digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan
jarak maksimum 2.000 km. dengan adanya kabel, semua kegiatan penyiaran
dapat tersambung dan tersiar dengan baik.

LATIHAN!!
Coba Anda Praktekan alat-alat diatas.

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 3
Tujuan Praktikum :
1. Mengenalkan rule of the game dalam siaran radio.
2. Mengenalkan pembuatan SOP siaran radio (termasuk Standarisasi Kata
seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log Iklan/Traffic, Format
Clock, dll).
Target Praktikum :
1. Praktikan memahami rule of the game dalam siaran radio.
2. Praktikan mengenal dan mampu membuat SOP siaran radio (termasuk
Standarisasi Kata seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log
Modul Laboratorium
Radiodll).
Iklan/Traffic,
Format Clock,

Page

SOP (Standar Operating Procedure)


Istilah standar prosedur pengoperasian atau standard operating procedure
(SOP) pada awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk
mengoperasikan suatu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut
mutlak diperlukan dengan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat alat
agar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Dalam kaitan ini Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola program teknik
dan administraasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas
landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan
siaran yang berkualitas, baik dan benar adalah sebagai berikut:

Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara atau gambar atau
visualnya prima.

Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visualnya
bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.

Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau
visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.
Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka

diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil


produksi siaran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran artistik
terilhat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat kode moral
juga pada kode profesi jurnalistik.

Modul Laboratorium Radio

Page

Pada buku United States Environmental Protection Agency menyatakan


bahwa : SOP pada hakekatnya berarti suatu cara untuk menghidari miskomunikasi,
konflik dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan pada suatu organisasi
(2007:2)
Selanjutnya menurut Gareth R. Jones dalam buku Organiszational Theory,
menyatakan bahwa SOP merupakan bagian dari peraturan tertulis yang membantu
untuk mengontrol perilaku anggota organisasi. SOP mengatur cara pekerja untuk
melakukan peran keorganisasiannya secara terus menerus dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab organisasi. (2001:49)
Stasion ID (Station Identity) atau Spot Identitas Radio merupakan istilah yang
digunakan untuk identitas stasiun radio (dapat berupa sebuah nama atau angka
gelombang stasiun radio itu berada). Stasion ID ini penting diputar berulang ulang
dalam siaran radio untuk menanamkan brand image sebuah radio di pikiran
pendengar.

Station Call/Audience Call adalaah istilah yang digunakan oleh para penyiar
radio untuk memanggil atau menyebut pendengar radio mereka agar lebih akrab.
Dalam sebuah stasion radio, penyebutan panggilan untuk pendengarnya harus sama
untuk setiap program agar menjadi ciri khas dari stasiun radio itu sendiri.
Contoh Stasion Call / Audience Call :
1. 98.7 Gen FM Jakarta = Sobat Gen
2. Ardan Radio Bandung 105.9 FM = Insan Muda
3. Dahlia 101.5 FM = Wargi Dahlia

Modul Laboratorium Radio

Page

4. Mustang 88 FM = Boys and Girls 88


5. Global Radio ARH = Global Listeners
Tagline Radio berfungsi untuk mengkomunikasikan nilai jual atau nilai
tambah sebuah radio. Selain itu tagline secara tidak langsung mengkomunikasikan
visi dan misi dari radio tersebut kepada pendengar. Sebagai contoh, tagline Radio
Musik Indonesia yang dimiliki Kencana 98.6 FM yang berada di Malang dan
Barometer Musik Indonesia yang merupakan tagline dari I-Radio Jogja 88.7 FM.
Jingle radio adalah: gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi
keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi jingle bagi radio adalah untuk
mempromosikan keberadaan radio baru di tengah masyarakat, memberikan informasi
simbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk
citra radio di benak pendengar, pada saaat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan
dan sejenisnya.

Traffic Log adalah rincian pemutaran iklan pada setiap acara dalam penyiaran
radio. Traffic Log ini berasal dari MD (Music Director) yang berisi nomor oder, kode
materi, produk, pemutaran iklan, frekuensi, keterangan, durasi, tarif, rincian dalam 1
bulan, jumlah. Traffic Log juga merupakan bukti siar selama perjanjian penayangan
iklan dan diberikan kepada client, dan merangkap diarsipkan di music director.
Format clock adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang
bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu,
setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format
clock.

Modul Laboratorium Radio

Page

Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan
yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam
tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase,
Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada
malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka
semakin menyempit pada pendengar dewasa.
Berikut adalah contoh dari SOP sebuah stasiun radio di Indonesia.
SOP SIARAN RIZ RADIOSOP SIARAN RIZ RADIO
Station ID
ID
Satu Lima
Lima Koma
Jakarta
Yuk
Mariiiiiii.!!!
Station
: : Satu
KomaEmpat
EmpatRIZ
RIZFM
FM
Jakarta
Yuk
Mariiiiiii.!!!
On Air call
: Salam Semangat Para Agan-Agania
Station
: : Para
Agan-Agania
Station Call
Call
Agan-Agania
Opening
: Para
..
Waktu
Tayang
05.00
WIB
Waktu
Tayang : :Jam
05.00 s/d
s/d 00.00
00.00 WIB
Closing
: Jam
..
Lagu
: : Campur
(Tergantung
jenisprogram)
program)
Lagu
(Tergantung jenis
No Telepon
: Campur
081313140641
Penyiar
: :Penyiar
Penyiar
No Sms
:Penyiar
081313140641
Operator
: OPP
adalah radio swasta yang program-programnya berisi sebanyak
OperatorRIZ radio
: OPP
Iklan
: Iklan
80% ditujukan untuk
Iklan
: Iklanremaja dan dewasa, dan 20% berisi program-program yang
Acara
: Acara
ditujukan untuk:kalangan
orang tua. Program-program di antaranya berisi tentang
Acara
Acara

news update, hiburan, request, siaran talk show dengan mendatangkan nara
sumber sesuai tema yang sedang dibahas, info lalu lintas dan informasi-informasi
seputar dakwah atau islam.
Salah satu contoh program siaran Radio RIZ :
Nama Program

: NOSTALGIA WITH SONG

Waktu

: Jam 16.00 s/d 17.30

Durasi Program

: 90 Menit

Materi Siaran

Program ini berisi acara kirim-kirim salam by sms dan telepon interaktif, lagulagu yang diputar adalah lagu 80 an hingga 90 an. Dan diisi juga oleh beberapa
informasi yang berhubungan untuk kesehatan bagi para pendengar. Hampir 70%
Laboratorium
berisiModul
music,
dan 30%Radio
untuk membaca sms, menjawab telepon juga Page
menyampaikan informasi.
Lagu

: Berisi lagu 80 an / 80s

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 4
Tujuan Praktikum :
1. Mengenalkan keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki penyiar.
Mengenalkan kualifikasi penyiar radio.
2. Mengenalkan dan memperaktekkan syarat menjadi penyiar (seperti suara
standar, wawasan, sense of music, sense of humor, fleksibel, adaptability,
bekerja dalam tim, dll).
Target Praktikum :
1. Praktikan memahami keterampilan dasar yang harus dimiliki penyiar.
Praktikan memahami kualifikasi penyiar radio.
2. Praktikan
diharapkan
Modul
Laboratorium
Radiomampu dan bisa menerapkan syarat-syarat menjadi
Page
seorang penyiar. (seperti suara standar,wawasan, sense of music, sense of
humor, fleksibel, adaptability, bekerja dalam tim, dll).

I.

Keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki seorang penyiar.


Ada beberapa persyaratan pokok yang harus dimiliki seorang penyiar radio.
(Oramahi, 2003:113):
1) Memiliki proyeksi suara yang enak didengar (pleasant for the ears)
2) Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi (smart)
3) Kalau dia seorang penyiar berita, maka dia harus memiliki latar
belakang jurnalistik (Journalistic background) yang baik.
4) Memiliki latar belakang pengetahuan umum (general knowledge
background) yang prima.
5) Rasa percaya diri (self confidence) yang tinggi
6) Memiliki pengucapan (pronunciation) yang bagus, baik untuk bahasa
ibu (Indonesia) maupun asing.
7) Tidak memiliki cacat vokal (gagap, cadel, sengau)
Ketika persaingan semakin tinggi dalam perkembangan industri
penyiaran radio dimasa sekarang ini, umumnya stasiun radio siaran akan
memprioritaskan calon penyiarnya yang memiliki dedikasi dan komitmen
yang tinggi terhadap dunia penyiaran radio. Selain itu diharapkan memiliki
kualitas yang optimal. Bagi pengelola stasiun radio, penyiar adalah ujung
tombak dalam penyajian program on-air yang sesuai dengan format radio
yang telah ditetapkan oleh stasiun radio yang bersangkutan.

Modul Laboratorium Radio

Page

Dalam pelaksanaan siaran dilakukan menurut jadwal tugas yang telah


ditetapkan oleh stasiun radio. Namun untuk mendapatkan jadwal itu tidaklah
mudah, Setelah lolos saringan reqruitment maka syarat menjadi penyiar radio
dimasa sekarang ini paling tidak dapat memenuhi 8 Kriteria.
1) Mempunyai kualitas vokal yang memadai.
Dalam melakukan penilaian kualitas suara yang memadai dan tidak
memadai, sangat bergantung kepada penilaian pendengarnya. Oleh karena itu
merekrut penyiar harus hati-hati apakah suara penyiar tersebut memiliki dan
dianggap cocok dengan segmen radionya atau tidak. Misal jika radio
bersegmen dewasa diisi oleh karakter vokal dan gaya anak muda, tentu saja
hasilnya tidak optimal jika dipergunakan untuk meraih pendengar dewasa.
Begitu juga sebaliknya. Atau untuk keperluan program-program khusus
terkadang stasiun radio memerlukan karakter vokal yang khusus. Oleh karena
itu ketika jenis vokal yang diinginkan tidak didapat biasanya stasiun penyiaran
radio akan melatih penyiar yang bersangkutan untuk dioptimalkan
menyesuaikan karakter program yang sudah direncanakan oleh program
director. Paling penting adalah bagaimana seorang penyiar mampu
mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai harapan perencanaan program
dan harapan pendengar.
Memang kenyataannya tidak semua Penyiar mudah dibentuk saat
berbicara didepan microfon, Semuanya bergantung pada tingkat intelektualitas
pribadi penyiar serta talent yang dimiliki. Tidak semua juga penyiar memiliki
karakter pribadi seperti air, ibaratnya ketika berada dalam botol ia akan
membentuk botol ketika ada dalam gelas maka akan berbentuk gelas, ini yang
susah. Karena tidak setiap pribadi memiliki karakteristik dasar seperti air yang
mudah menempati ruang apapun. Penyiar yang baik, umumnya sedikit tahu
banyak hal namun banyak memberikan kemudahan di direct. Dan Penyiar

Modul Laboratorium Radio

Page

yang baik biasanya SEDIKIT TAHU BANYAK HAL, ALL CURRENT


AFFAIRS & CURRENT ISSUE
2) Mampu melaksanakan adlibbing dan script reading dengan baik.
Tuturan penyiar yang dilakukan tanpa persiapan, spontan, tanpa
mengingat terlebih dahulu, bahkan tidak dipikirkan sesaatpun sebelumnya.
Kelancaran berbicara yang mengalir alami apa adanya, tidak dibuat-buat, jujur
jernih, jelas akan banyak dipengaruhi oleh wawasan yang luas dan latihanlatihan khusus. Karena itu penyiar perlu memiliki wacana dan mampu
menganalisa situasi serta kondisi dari berbagai aspek, misal pandangan
ideologi, politik, sosial, budaya maupun bidang lain yang terkait dengan
kepenyiaran. Selain itu harus memahami pula dampak-dampak dari materi
yang dibicarakan, khususnya dampak negatif yang berakibat fatal bagi stasiun
radio citra dirinya, hal ini bisa dilakukan dengan adlibbing menjadi positif.
Kemampuan membaca naskah adalah diperlukan. Hindari kesalahan membaca
hanya gara-gara tidak pernah berlatih membaca karena kebiasaan improvisasi
tanpa naskah. Oleh karena itu keterampilan membaca mutlak diperlukan dan
hal ini perlu latihan.
3) Memahami format radionya dan format clock.
Penyiar dalam menjalankan tugas harus memahami format radionya,
baik format kata maupun format musik, serta aturan-aturan lain yang berlaku
pada stasiun radionya. Yang jelas format disini lebih merupakan ramuan
pokok atau rancana program yang diarahkan pada pendengar tertentu. Dengan
memahami format radionya berarti memahami station positioning yang
mengacu pada tampil beda dengan stasiun lain untuk membangun loyalitas
pendengar. Penetrasi pesan yang lebih mendalam. Paling tidak penyiar harus
memahami need and want-nya pendengar. Selain itu dalam menjalankan
format, tentu saja setiap stasiun radio akan memiliki log siaran atau panduan

Modul Laboratorium Radio

Page

siaran yang memuat catatan-catatan siaran setiap interval waktu rutin harian.
Dan format clock tersebut adalah perintah kerja mulai dari playlist, sistem
rotasi musik, iklan, radio expose, penempatan stasiun ID/jingle, atau toleransi
waktu bicara para penyiar. Log siaran ini merupakan bahan siaran bagi
penyiar yang harus dikerjakan. Dan biasanya log siar ini adalah penjabaran
secara rinci dan mudah bagi orang yang bertugas.
4) Memahami secara mendalam segmen radio.
Penyiar dengan memahami secara mendalam segmen radionya berarti akan
sangat paham tentang target pendengarnya, penyiar harus tahu pasti siapa
pendengarnya: pria/wanita; umur; pendidikan; pekerjaan; tingkat belanja
bulanan rumah tangga, tempat tinggal, minat, maupun program apa yang
mereka butuhkan dan mereka sukai.
5) Memperlihatkan simpati dan empati terhadap pendengarnya.
Penyiar harus bisa berempati, maksudnya dalam upaya melayani
secara optimal sebaiknya bisa mewujudkan rasa kedekatan dengan pendengar,
juga sekaligus harus bisa berpikir dari sudut pandang pendengar atau
berempati. Sikap apatis tidak diinginkan oleh stasiun radio, karena jika hal ini
terjadi maka radio yang bersangkutan tidak akan punya pendengar, dan akan
gagal dalam membangun loyalitas pendengar.
6) Mampu menghasilkan gagasan-gagasan segar dan kreatif dalam siarannya.
Seorang penyiar perlu menjadi seorang creator, karena tugasnya
menghibur pendengar dengan kata-katanya. Agar pendengar tertarik dalam
setiap siarannya selalu menghasilkan gagasan atau ide-ide segar dan selalu
kreatif memunculkan hal-hal baru sesuai kondisi atau trend yang berkembang.
Penyiar tidak mempunyai kemampuan ini, penampilannya disiaran akan
hambar dan tidak berbobot serta menjemukan.
7) Mampu bekerjasama dalam team.

Modul Laboratorium Radio

Page

Karena bekerja di radio adalah kerja terintegrasi antara masing-masing


bagian yang terlibat dalam produksi siaran, maka seluruh praktisi penyiaran
termasuk penyiar wajib memiliki kemampuan bekerja sama dan saling
pengertian, menghargai dan saling mengingatkan, untuk menghasilkan output
siaran yang berkualitas. Menjadi penyiar yang baik harus benar-benar
mempunyai kebanggan pada pekerjanya, maksudnya cakap dan berhati-hati
terhadap hal-hal kecil dan mekanis serta cara kerja atau prosedur dan sistemsistem dan bagaimana peraturan-peraturan ditegakan dengan baik. Semuanya
ada karena alasan untuk dapat menjadi yang terbaik.

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 5
Tujuan Praktikum :
1. Mengenalkan pembentukan suara standar atau khas penyiar (annouching
technique 1 - teknik vokal).
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa menerapkan bagaimana caranya
pembentukan karakter suara standar, meliputi teknik pernafasan dan teknik
vokal (artikulasi, intonasi, infleksi).

Announcing Skill

Modul Laboratorium Radio

Page

Announcing adalah mengumumkan, menyiarkan. Radio Announcing berarti


SENI MENYIAR di Radio. Sebagai sebuah seni, announcing bertumpu pada bakat,
tapi sekaligus juga merupakan sebuah keterampilan yang dapat dipelajari. Sebagai
seni dan bisnis, announcing identik dengan communication, yang mencakup to
inform, to persuade, to motivate dan to entertain. Dengan demikian seorang
announcer diharapkan mampu mengkomunikasikan pesan-pesan sesuai dengan
format radionya, profil demografik dan gaya hidup pendengar.
ANNOUNCER adalah seorang komunikator, sebagai katalisator pesan,
jembatan antara pemberi pesan dan pendengarnya. Maka sebagai announcer ada tiga
komponen dasar yang perlu diingat, yaitu :

Voice/berbicara (mengeluarkan suara)

Scriptwriting

Adibling

VOICE / BERBICARA (Mengeluarkan Suara) :


Cara berbicara dan mengeluarkan suara merupakan modal dasar yang mutlak
bagi seorang penyiar, dan harus benar, sebelum calon penyiar On Air. Suara penyiar
adalah sarana satu-satunya untuk menjalin komunikasi. Kesalahan dalam bicara dan
mengeluarkan suara, membuat pendengar menjadi terganggu.
Kalau demikian kerugian besar sudah terjadi. Untuk itu unsur-unsur yang
mesti dipelajari meliputi latihan :

pernafasan atau senam nafas

aksentuasi

Modul Laboratorium Radio

Page

speed

pace dan artikulasi.

Perlu diketahui, bila menguasai artikulasi, aksentuasi, dan intonasi secara minimal
sudah dianggap mampu membangun atmosfir bagi pendengarnya. Lebih bagus lagi
bila seluruh unsur itu dapat dikuasai.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penyiar ketika berbicara
(mengeluarkan suara), yaitu :
a. Monoton
b. Pitch yang terlalu rendah / nada dasar tetap
c. Berbicara tidak pada ketukan / beat lagu
d. Pola nada pada akhir kalimat, jatuhnya selalu pada nada yang sama
e. Suara lewat hidung
f. Penekanan Kata yang salah dalam satu kalimat
g. Posisi badan, dada & teknik bernafas
h. Kebiasaan-kebiasaan sewaktu berbicara
i. Dialek
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas adalah :
1. Baca beberapa lembar artikel di surat kabar / majalah, rekam dan lakukan
evaluasi dengan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :

Modul Laboratorium Radio

Page

Apakah ada penyeretan pengucapan beberapa suku kata sehingga


kedengarannya seperti terucapkan bersama sekaligus.

Apakah pengucapan hurup hidup, konsonan, dan diftong sudah benar.

Apakah pengucapan hurup p, t, d, b tidak popping

Apakah pengucapan huruf s terlalu kering atau basah

Apakah pengucapan huruf p dan f tidak tertukar / tercampur

Apakah pengucapan huruf z dan j tidak tertukar

Apakah pengucapan huruf e sudah benar

Apakah pengucapan huruf a tidak menjadi e (orang jawa)

Apakah huruf mati / konsonan yang diucapkan terdengar bedanya


(malam dengan malang atau dinding dengan dingding)

Apakah pengucapan suku kata dalam satu kata tidak tertukar / terbalik
(jalur menjadi lajur atau almamater menjadi amalmater)

Apakah pengucapan suku kata terakhir masih terdengar jelas

Apakah berbicaranya terlalu cepat

Apakah pembacaan suatu kalimat terputus-putus dan kecepatannya


tidak rata.

Apakah pengambilan nada sudah seimbang.

2. Lakukan senam pernapasan, humming, senam nada atas dan senam nada
bawah. Suara yang mutlak harus dimiliki oleh seorang penyiar adalah suara

Modul Laboratorium Radio

Page

yang bulat, tidak cacat dan merdu. Suara tersebut sebaiknya adalah suara perut
yang terbentuk dengan bantuan rongga perut, yang keluar tanpa menekuk
batang tengkuk. Didukung dengan cara bernapas dengan dada, perut dan
pinggang.
SENAM PERNAPASAN
Adalah untuk melatih seluruh perangkat bicara. Termasuk bagian badan lain
yang terkait dalam fungsi penggunaan perangkat bicara. Dengan senam pernapasan
yang dilatih dengan baik bisa mengeluarkan Suara diafragma.
Suara diafragma adalah suara yang terbentuk dari rongga perut, dimana
keuntungannya adalah suara menjadi lebih bertenaga, bulat dan terdengar jelas, keras
tanpa harus berteriak, mampu mengatur stamina dan memperjelas intonasi serta
aksentuasi.

HUMMING DIAFRAGMA :
1. M A I N

.......................................

Nafas dikeluarkan pelan-pelan

2. M E I N

.......................................

Nafas dikeluarkan pelan-pelan

3. M O U N .......................................

Nafas dikeluarkan pelan-pelan

Untuk mendapatkan suara diafragma yang bagus, ada 15 jurus pelatihan yang harus
dikuasai, yaitu :

Modul Laboratorium Radio

Page

No
1.

Teknik

Kegunaan

Lion Face

Gerakan

Melemaskan otot-otot Muka diciutkan bersamaan dengan


muka

menguncupkan jari-jari kedua tangan,


muka dilebarkan dengan menjulurkan
lidah sejauh mungkin

Mengatupkan gigi

Melemaskan

otot Gigi

rahang

dikatupkan

dengan

sementara bibir terbuka,

kuat,

bersamaan

dengan itu kedua tangan dikepalkan


3

Melipat lidah ke atas

Melatih

dan Lidah dilipat keatas menyentuh langit-

melemaskan lidah

langit, sambil

menekan barisan gigi

bagian atas. Gerakan dilakukan 10 kali,


masing-masing selama 5 hitungan.
4

Melipat

lidah

ke Melatih

bawah

dan Lidah dilipat kebawah dan menekan

melemaskan lidah

barisan gigi bawah (Lakukan seperti


melipat lidah keatas)

Lidah menyapu bibir

Melatih pernafasan dan

Lidah dilipat kebawah diluar bibir.

melemaskan bibir

Gerakan melingkar dari bibir bawah


keatas

Motor boat

Melatih pernafasan dan


melemaskan bibir

Tarik

nafas

kemudian

nafas

pelan-pelan
sehingga

dalam-dalam,
dikeluarkan

melalui
bibir

bergetar

bibir,
dan

berbunyi seperti mesin motor


boat.

Modul Laboratorium Radio

Page

Nafas

dikeluarkan

sambil

membungkukkan

badan,

sementara

tangan

pergelangan

digoyang-goyangkan.
7

Urut rahang

Melemaskan otot muka

Jari-jari mengurut pipi dari muka ke


belakang dan disaat yang sama
rahang bawah digerakkan berputar
menyamping

Latihan leher

Memperkuat otot-otot

Berdiri dengan kaki direntangkan

leher dan bahu

terbuka,

tangan

dipinggang.

Kemudian leher digerakkan kekanan


dan kekiri
9

Pijat kerongkongan

Melemaskan

Tarik nafas, dan keluarkan

kerongkongan dan pita

perlahan-lahan

suara

mengucapkan huruf A.

sambil

Sementara itu jari-jari memijit


leher / kerongkongan dengan
gerakan ke atas dan ke bawah.

10

Memutar bahu

Memperkuat
sehingga
menahan

bahu

Memutar sendi bahu ke belakang,

mampu

sementara kedua lengan tegak lurus

rasa

lelah

ke bawah.

karena duduk dalam


waktu lama.
11

Angel wings

Memperkuat bahu

Kedua lengan lurus kedepan


dengan

Modul Laboratorium Radio

jari-jari

Page

terbuka,

kemudian

lengan

didorong

kedepan dengan kekuatan bahu.


Bergantian dengan lengan kiri

dan lengan kanan, sementara jarijari digerakan seperti tari kecak.


12

Ping Pong

Memperkuat bahu dan

artikulasi (anti poping)

Sama seperti yang dilakukan


dalam gerakan Angel Wings,
hanya saja jari-jari dikepalkan
sehingga gerakan seperti orang
meninju.

Ketika

lengan

digerakan

kedepan dan kebelakang, mulut


berbunyi ping-pong. Dan akhir
dari gerakan ini tangan ditarik ke
atas.
13

Nafas panjang

Memperkuat nafas

Menarik

nafas

mendongak.

dengan

kepala

Kemudian

nafas

dikeluarkan perlahan sampai habis.


Lalu badan dibungkukkan sambil
tangan menekan perut, maksudnya
menghabiskan nafas
14

Pip

Pap

(Menarik

perut)

Memperkuat otot-otot

Tangan berkacak pinggang, lakukan

diafragma

gerakan menekan perut ke dalam

pernafasan

Modul Laboratorium Radio

dan

sambil mengeluarkan nafas secara

Page

cepat, bahu tidak boleh bergerak.


15

Reaching The Star

Melatih

dan

(meraih bintang)

memperkuat

otot

Posisi badan menunduk dengan


kedua lengan bergantung lemas

pinggang

kebawah.
diputar

Kemudian
kekanan

dan

badan
kekiri

mengikuti tangan yang mengarah


keatas, seperti hendak meraih
bintang.

Posisi ini dilakukan hingga


pinggang tertarik dengan ujung
kaki menyentuh lantai, gerakan
ini popular dengan sebutan gaya
John Travolta.

Pelaksanaan senam ini harus dilaksanakan setiap hari. Apabila telah mahir, maka
akan dilanjutkan dengan menggali Suara Diafragma dengan cara Humming.

Modul Laboratorium Radio

Page

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 6
Tujuan Praktikum :
1. Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran Scriptreading Technique
(siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya
siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).
Script Reading. (teknik membaca naskah)
Teknik siaran dengan mengunakan atau membaca naskah siaran (script) yang sudah
disusunnya sendiri atau dengan bantuan penulis naskah siaran (script writer).
Untuk mencapai hasil optimal, seorang penyiar harus mampu mengutarakan kata
demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan naskah (spoken reading), yaitu
dengan cara:

Modul Laboratorium Radio

Page

1)

Memahami dan menghayati isi naskah secara keseluruhan.


Jika perlu, menggunakan tanda-tanda khusus dalam naskah untuk
membantu kelancaran penyampaian, misalnya tanda garis miring satu (/)
sebagai pengganti koma, garis miring dua (//) sebagai pengganti titik, dan
strip bawah ( _ ) sebagai tanda pengucapan satu kesatuan. Contoh: Tentara
yang datang itu/ tingal menunggu perintah tembak// Ribuan demonstran
menggelar unjuk rasa anti Israel//

2)

Mengeluarkan suara (bicara) seakan sedang ngobrol atau bercerita kepada


seorang teman. Naskah dianggap hanya sebagai contekan data.

3)

Menggunakan gerakan tubuh (gesture) dan senyuman untuk menambah


bobot bicara.

4)

Sebelum mengudara, berlatih dengan mengeluarkan suara (bukan dalam


hati), sekaligus melatih intonasi, aksentuasi, artikulasi, dan speed.

5)
6)

Meletakkan naskah di tempat yang mudah dijangkau.


Jangan sampai terpaksa membalik halaman naskah sambil berbicara,
sebaiknya naskah tidak ditulis bersambung pada sebalik halaman.

7)

Sambil berbicara, membayangkan lawan bicara (pendengar) ada didepan


kita, atau seolah-olah sedang menerangkan sesuatu via telepon.

LATIHAN!!
Buatlah naskah siaran radio mengenai berita kecelakaan dan bencana alam, lalu
peraktekkan.

Modul Laboratorium Radio

Page

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 7
Tujuan Praktikum :
1. Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran Adlibbing
Technique (siaran tanpa naskah).
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana
caranya siaran tanpa menggunakan naskah atau membaca naskah.

Teknik Ad Libitum (Adlibbing Technique)


Yaitu teknik siaran dengan cara berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa
tekanan, sesuai dengan seleranya (ad libitum means to speak at pleasure, as one
wishes, as one desires) dan tanpa naskah.

Modul Laboratorium Radio

Page

Untuk mencapai hasil optimal, penyiar yang melakukan teknik ad libitum harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Menggunakan bahasa sederhana, yaitu bahasa sehari-hari yang biasa
digunakan dalam percakapan antarpribadi (bahasa tutur)
2) Mencatat terlebih dahulu pokok-pokok penting yang akan disampaikan
selama siaran agar sistematis dan sesuai waktu yang tersedia. Penyiar
berbicara dengan bantuan catatan tersebut (using note).
3) Menguasai information behind information, yakni memahami keseluruhan
informasi yang disajikan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan
inforamasi yang disampaikan. Dengan begitu, penyiar bisa berimrovisasi
dalam siaran secara proporsional dan tidak melantur (out of context).
4) Menguasai istilah-istilah khusus (jargon) dalam bidang-bidang tertentu,
sehingga pembicaraan tampak bernas, berkualitas, dan meyakinkan. Dalam
siaran berita sepakbola misalnya, penyiar harus menguasai istilah-istilah
seperti corner, tendangan first time, striker, ball posession, dan sebagainya.
5) Menguasai standarisasi kata, antara lain standar pengucapan slogan atau motto
stasiun radio, sapaan pendengar (station call), terminologi musik atau lagu,
frekuensi, dan line telepon yang bisa dihubungi pendengar untuk minta lagu,
berkomentar, atau berinteraksi dengan penyiar atau narasumber.
6) Mencegah atau menghindari pengucapan kata-kata yang tidak wajar atau
melanggar kesusialaan, misalnya kata-kata cabul, menyinggung perasaan, atau
melecehkan suku dan pemeluk agama tertentu (melanggar SARA).

Modul Laboratorium Radio

Page

LATIHAN!!
Cobalah anda Adlibbing dengan tema perkembangan teknologi saat ini.

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 8
Tujuan Praktikum :
1. Pemahaman dan penguasaan teknik pembuatan pedoman siaran detik per
detik atau menit per menit berupa Format Clock.
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana
caranya membuat pedoman siaran detik per detik atau menit per menit
berupa format clock.
Format Clock
Perencanaan siaran adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang
bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu,
setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format

Modul Laboratorium Radio

Page

clock. Format Radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri atas unsurunsur seperti:
-Narasi penyiar
-Siklus musik
-Termin iklan
-Promo radio dan promo program
-Laporan lalulintas, cuaca dan reportase.

Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan
yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam
tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase,
Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada
malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka
semakin menyempit pada pendengar dewasa.
Sebelum membuat format clock, terlebih dahulu dibuat rundownnya.
Rundown merupakan urutan elemen dalam sebuah program beserta timeline yang
lengkap, Rundown pada dasarnya merupakan hot clock dalam bentuk tabel sehingga
elemen-elemen yang terdapat dalam rundown pun akan sama dengan elemen-elemen
yang terdapat dalam hot clock.
Berikut adalah cara membuat format clock dengan acuan rundown pada
program acara Radio dengan menggunakan Microsoft word dan excel :

Modul Laboratorium Radio

Page

1) Pertama blok semua yang ada pada kolom running order dan actual time (dalam
hitungan detik, anda hitung sendiri, tergantung waktu putarannya).

2) Lalu paste ke excel seperti ini, (akan memanjang, panjang tergantung seberapa
banyak data yang anda copy tadi)

Modul Laboratorium Radio

Page

3) Selanjutnya kolom total diganti menjadi next program, dan total waktu (per
detik) yang telah di hitung tadi dikurang dengan 3600. (3600 menit =1jam),
karena format clock di buat hanya dalam waktu satu jam siaran, jadi jika ada
siaran yang berdurasi 3 jam, maka format clock yang harus dibuat 3. Jika sudah
dirubah maka tampilan akan seperti ini:

4) Langkah selanjutnya blok sekali lagi semua nya dan klik insert yang ada pada
toolbar, dan pilih Pie (yang nomor 1)

5) Setelah memlih Pie no 1 maka tampilannya akan seperti:

Modul Laboratorium Radio

Page

6) Selanjutnya pilih chart layout, pilih layout 5, seperti gambar ini:

Modul Laboratorium Radio

Page

7) Maka akan seperti:

8) Jadinya memang tidak beraturan, lalu rapikan pie tersebut secara perlahan, klik
pada tulisan yang tidak beraturan tersebut, maka akan muncul banyak kotakkotak kecil, lalu pindahkan, dan atur jarak masing-masing kotak sampai rapi
(dengan cara di drag) :

Modul Laboratorium Radio

Page

9) Chart title juga dapat di klik untuk mengganti namanya, sekarang tiba pada
finishing. Klik Pie tersebut dan copy.

10) Dan paste pada Microsoft word di tempat yang di inginkan. (Perlu diingat ketika
sudah di MS.Word pie ini telah menjadi Picture bukan lagi MS.Excel)

Modul Laboratorium Radio

Page

LATIHAN!!
1. Buatlah rundown sebuah acara radio, lalu buatlah format clocknya.
2. Buatlah format clock berdasarkan data run down berikut ini:

Modul Laboratorium Radio

Page

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 9
Tujuan Praktikum :
1. Pemahaman dan penguasaan teknik menulis dan pembuatan naskah siaran
radio.
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya
membuat naskah iklan, insert renungan dll.
Prinsip Penulisan
1. ELF Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak
didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.

Modul Laboratorium Radio

Page

2. KISS Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit
mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).
3. WTYT Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis
untuk disuarakan, bukan untuk dibaca.
4. Satu Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin
tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.
Teknis penulisan: pilihan kata
1. Spoken Words. Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken
words), e.g. jam empat sore (16.00 WIB), 15-ribu rupiah (Rp 15.000), dll.
2. Sign-Posting. Sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang.
Atribusi/predikat selalu mendahului nama, e.g. Ketua DPR Agung Laksono
mengatakan
3. Stay away from quotes. Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat
langsung menjadi kalimat tidak langsung, e.g. Ia mengatakan siap memimpin
demo (Saya siap memimpin demo, katanya).
4. Avoid abbreviation. Hindari singkatan atau akronim, tanpa menjelaskan
kepanjangannya lebih dulu, e.g. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Islam Negeri BEM UINBandung menggelar (Ketua BEM UIN
Bandung Fulanmengatakan).
5. Subtle repetition. Ulangi secara halus fakta-fakta penting seperti pelaku atau
nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur cerita,
e.g. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono

mengatakan Menurut

Presiden. Kepala Negara juga menegaskan.

Modul Laboratorium Radio

Page

6. Present Tense. Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan katakata kemarin, hari ini, besok, lusa, bukan nama-nama hari (Senin s.d.
Minggu). Mahasiswa UIN Bandung melakukan aksi demo hari ini Besok
mereka akan melanjutkan aksi protesnya
7. Angka. Satu angka (1-9) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis satu dst.
Lebih dari satu angka, ditulis angkanya. Angka 25 atau 345 jangan ditulis:
duapuluh lima, tigaratus empatpuluh lima. Angka ratusan, ribuan, jutaan, dan
milyaran, sebaiknya jangan gunakan nol, tapi ditulis: lima ratus, delapan ribu,
15-juta,
8. Mata uang. Ditulis pengucapannya di belakang angka, e.g. 600-ribu rupiah
(Rp 600.000), 500-ribu dolar Amerika Serikat (US$ 50.000)
Tanda baca khusus
1. Dash. tanda garis pisah () untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh
penekanan.
2. Punctuation. Tanda Sengkang, yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk
memudahkan pengucapan singkatan kata yang dieja. M-U-I, B-A-P, W-H-O,
P-U-I, dsb.
3. Garis Miring. Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti
koma atau sebagai tanda jeda untuk ambil nafas, garis miring dua (//) untuk
ganti titik, dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah.
Contoh:
Menjelang Pemilu 2009/ sedikitnya sudah 54 partai politik/ mendaftarkan diri
ke Departemen Hukum dan HAM// Mereka akan diverifikasi untuk ikut
Pemilu. Menurut pengamat politik Arby Sanit/ banyaknya parpol itu
menunjukkan animo elite untuk berkuasa masih tinggi///

Modul Laboratorium Radio

Page

Dalam membuat naskah iklan radio, kita harus mengetahui konsep dari
produk yang akan kita iklankan. Setelah itu dibuatkan konsep naskah iklan radio
dengan mempertimbangkan skenario iklan, apakah dialog atau monolog.
Lalu menentukan musik atau menggunakan sound FX dengan tujuan untuk
menciptakan suasana yang mendukung skenario. Sound FX yang diinginkan harus
diproduksi dari potongan lagu atau beberapa sound FX lainnya.
Berikut adalah istilah-istilah yang dipakai dalam naskah audio:
Istilah
Music

Makna
Menunjukkan kepada sutradara bahwa di baris itu harus
diselipkan music

Sound Effect (FX)

Suara-suara

pendukung

untuk

menciptakan

suasana

tertentu
Fade In

Petunjuk bagi sutradara atau pelaku bahwa harus


diciptakan situasi bahwa seolah-olah ada orang mendekat

Fade Out

Kebalikan dari fade in, petunjuk bagi sutradara atau


pelaku bahwa harus diciptakan situasi bahwa solah-olah
ada orang menjauh.

Off Mike

Harus diciptakan seolah-olah ada orang berbicara dari jauh

Cross fade

Dua bunyi yang berpapasan

Music

IN-UP- Musik

DOWN-UP
Music

masuk

volume

standar

lalu

mengecil

dan

menghilang
IN-UP-

Music masuk volume standar kemudian menjadi latar

DOWN-UNDER

belakang iklan

Music

Background, Smash, Tema, Transisi,

Modul Laboratorium Radio

Page

Annoucer (ANN)

Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara


atau suatu program akan disampaikan

Narrator (NRR)

Hampir sama dengan penyiar, bedanya apa yang


disampaikan narrator sudah memasuki materi program.

LATIHAN!!
1. Buatlah naskah iklan tentang layanan kesehatan.
2. Buatlah naskah iklan produk barang.

MODUL LABORATORIUM RADIO


PERTEMUAN 10
Tujuan Praktikum :
1. Pemahaman dan penguasaan teknik-teknik membaca naskah siaran radio.
(scriptreding)
Target Praktikum :
1. Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya
membaca naskah siaran radio yang meliputi artikulasi, intonasi, stressing,
infleksi, dll sehingga mencapai teknik spokenreading dan/atau story telling.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat membaca naskah dalam siara radio
di antaranya intonasi yang tepay, artikulasi dan volume suara. Tidak seperti ditelevisi

Modul Laboratorium Radio

Page

yang juga membutuhkan gestur tubuh, mimik atau ekspresi wajah, serta kontak mana
dengan pendengar.
Kemampuan

membaca

naskah

radio

menuntut

penyiar

untuk

mengkomunikasikan teks yang dibaca kepada orang lain dengan lafal, intonasi, jeda,
dan irama. Kejelasan dan ketepatan penyiar dalam mengkomunikasikan naskah siaran
radio sangat diperlukan agar naskah yang dibaca dapat dipahami oleh orang lain
dengan mudah sehingga orang lain terkesan dan tertarik dengan isi naskah siaran
radio tersebut.
Berikut ini merupakan contoh naskah berita dalam siaran radio:
1. News Flash
DARI JAKARTA/ PESAWAT BOEING 747 DARI MASKAPAI ADAM AIR
SIANG TADI DINYATAKAN HILANG DARI PANTAUAN RADAR//
PESAWAT DENGAN NOMOR PENERBANGAN G-235 TERSEBUT
HILANG DI SEKITAR PERAIRAN MAMUJU SULAWESI SELATAN
SEKITAR JAM 04.00 WIB// SEDIANYA PESAWAT DENGAN 104
PENUMPANG JURUSAN SURABAYA TUJUAN MANADO TERSEBUT
AKAN TRANSIT TERLEBIH DAHULU DI MAKASAR// HILANGNYA
PESAWAT ADAM AIR TERSEBUT MAKIN MELENGKAPI CERITA
BURUKNYA PELAYANAN TRANSPORTASI DI INDONESIA///

2. Straight News
PM/ RATUSAN MAHASISWA DARI EMPAT PERGURUAN TINGGI
SWASTA YOGYAKARTA, MASING-MASING UNIVERSITAS ISLAM
INDONESIA,

UNIVERSITAS

MUHAMMADIAH

YOGYAKARTA,

UNIVERSITAS ATMAJAYA DAN UNIVERSITAS JANABADRA YANG


TERGABUNG DALAM SOLIDARITAS MAHASISWA YOGYAKARTA

Modul Laboratorium Radio

Page

ATAU SMY, SIANG INI MENGGELAR AKSI DEMO DI BUNDARAN


UGM// MEREKA MENUNTUT SBY TURUN DARI KURSI PRESIDEN
KARENA MANDAT DARI RAKYAT TELAH DICABUT// MENURUT
KORLAP AKSI YANG JUGA PRESIDEN MAHASISWA UII/ DANANG
PARIKESIT/ SELAMA SETENGAH PERIODE PEMERINTAHANNYA
SBY DIANGGAP GAGAL MEMIMPIN NEGERI INI// ALIH-ALIH
MENSEJAHTERAKAN RAKYAT SBY JUSTRU SIBUK DENGAN
KONFLIK

INTERNAL

DI

KABINETNYA//

DANANG

MENGUNGKAPKAN/ PRESIDEN YANG TERKENAL DENGAN LAGU


PELANGI DI MATAMU KETIKA BERKAMPANYE PILPRES 2004
TERSEBUT JUGA DIANGGAP TIDAK MEMILIKI SIKAP TEGAS ALIAS
PERAGU DALAM MENGAMBIL SETIAP KEPUTUSAN POLITIKNYA//
JUSUF KALLA SEBAGAI WAKIL PRESIDEN JUSTRU DIANGGAP
MENDOMINASI KEPUTUSAN SBY//
BERIKUT PETIKAN STATEMEN KORLAP AKSI/ DANANG PARIKESIT:
Kami menuntut agar SBY segera turun dari kekuasaannya// mandat yang
diberikan oleh rakyat sejak 2004 lalu ternyata tidak dipergunakan secara
efektif// SBY malah cenderung menjadi pemimpin peragu tanpa harapan dan
berada di bawah tekanan partai politik//
PM/ LEBIH LANJUT DANANG MENGUNGKAPKAN/ JIKA KINERJA
SBY DALAM SETAHUN MENDATANG TIDAK BERUBAH/ SMY
BERSAMA ELEMEN MAHASISWA LAINNYA TAK RAGU-RAGU
UNTUK MELAKUKAN AKSI MOGOK NASIONAL// SEMENTARA ITU
PM/ DI TENGAH AKSI SMY TERSEBUT JUGA DIGELAR AKSI
HAPPENING

ART

Modul Laboratorium Radio

YANG

MENGGAMBARKAN

KETIDAK-

Page

BERDAYAAN

PEMERINTAH

DALAM

MENSEJAHTERAKAN

RAKYATNYA//
DEMIKIAN PM/ REPORTER TRIJAYA FM YOGYAKARTA RAHMAT
ARIFIN MELAPORKAN// KITA KEMBALI KE STUDIO DI JAKARTA//
3. Berita baca
PM/ APAKAH ANDA TERMASUK SALAH SATU PRIA YANG
MENGALAMI KEBOTAKAN? HMMUNGKIN SAATNYA ANDA
MULAI HARI INI HARUS SERING-SERING MINUM KOPI// LHO
KOK?
MENURUT PENELITIAN DARI COLUMBIA UNIVERSITY/ KOPI
TERNYATA MANJUR UNTUK MENCEGAH KEBOTAKAN SEKALIGUS
MENYUBURKAN
UNIVERSITY
SEKITAR

RAMBUT//

SETAHUN

SERATUS

PARA

TERAKHIR

PRIA YANG

ILMUAN
GIAT

COLUMBIA

MENGOBSERVASI

MENGALAMI

KEBOTAKAN//

DALAM EKSPERIMEN TERSEBUT/ 50 PRIA DIBERIKAN MINUMAN


DENGAN KADAR KAFEIN YANG CUKUP TINGGI-SEMENTARA 50
LAINNYA TIDAK//
SETELAH 6 BULAN PENELITIAN/ TERNYATA 50 PRIA YANG
MENGKONSUMSI

KAFEIN

DALAM

KADAR

TINGGI/

PERTUMBUHAN RAMBUTNYA DI AREAL KEBOTAKAN CUKUP


PESAT// NAMUN/ SELAIN MENYUBURKAN RAMBUT/ TERNYATA
KAFEIN JUGA MEMPUNYAI DAMPAK SAMPINGAN BERUPA NYERI
LAMBUNG YANG BISA BERAKIBAT KONSUMENNYA MENDERITA
SAKIT MAAG//

Modul Laboratorium Radio

Page

SOJIKA ANDA PRIA BOTAK/ RAJIN-RAJINLAH MENGKONSUMSI


KOPI/ TAPI AWASJANGAN TERLALU BANYAK KARENA BISA
BERAKIBAT SAKIT PERUT//

LATIHAN!!
Buatlah naskah radio dan bacakan di depan teman kelas Anda.

Modul Laboratorium Radio

Page

Anda mungkin juga menyukai