Anda di halaman 1dari 5

IF AMPILFIER

RADIO PENERIMA AM & FM

angga panca [Date] [Course title]


KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta didik memiliki kompetensi:

1. Menjelaskan fungsi blok rangkaian penguat IF pada penerima radio AM dan


FM setelah mendengarkan penuturan dari guru dan menggali informasi secara
kelompok dengan baik.
2. Menjelaskan prinsip kerja blok rangkaian penguat IF setelah membaca modul
dan mendengarkan penjelasan dari guru dengan jelas.
3. Megidentifikasi komponen penyusun blok rangkaian penguat IF setelah
mendengarkan instruksi dari guru, dengan cukup mengetahui nama
komponen penyusun rangkaian inverter
A. PENDAHULUAN
Perhatikan gambar blok diagram radio peenerima AM dan FM di bawah ini:

Bisakah kalian menjelaskan fungsi dari bagian-bagian yang tertera pada gambar di
atas?

Pada handout ini akan dijelaskan tentang blok IF amplifier.

B. IF Amplifier pada radio penerima Am/FM superheterodyn


Penerima superheterodin dikembangkan untuk memperbaiki selektifitas dari sinyal
radio dengan frekuensi yang berdekatan dengan cara menggiring semua frekuensi yang
diterima ke satu frekuensi tertentu yang seragam yaitu frekuensi IF. Hal ini akan
mempermudah pemrosesan selanjutnya karena rangkaian ditala pada frekuensi yang
tetap sama dan tidak berubah meskipun dipilih atau dirubah pada stasiun pemancar
yang berbeda beda.

Istilah Superheterodin digunakan karena pada penerima ini terdapat perubahan


frekuensi penerimaan kedalam frekuensi antara (IF), sehingga terdapat beberapa besaran
frekuensi dalam penerima ini. Perubahan frekuensi penerimaan kedalam frekuensi
antara adalah jika ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang berbeda
dicampurkan sehingga kedua sinyal tersebut saling mengalikan atau menambahkan dan
dilewatkan pada sebuah fungsi transfer tidak linier maka keluarannya akan
mengandung komponen frekuensi jumlah dan selisih dari kedua frekuensi tersebut.

Blok Penala berfungsi memilh sinyal RF yang diinginkan. Blok osilator local
membangkitkan getaran, untuk MW kira-kira 900 kHz sampai 2000 kHz. Blok
Pencampur berfungsi mencampur sinyal yang diterima ( dari penala ) dengan sinyal dari
osilator sehingga diperoleh sinyal dengan frekuensi antara (IF). Frekuensi antara untuk
semua sinyal penerimaan sama yaitu 455kHz – 470kHz. Sedang blok Penguat IF
(inermediate frequency frekuensi antara) menguatkan sinyal dengan frekuensi antara
(IF). Blok Demodulator atau detektor memisahkan sinyal frekuensi rendah dari sinyal
frekuensi antara. Dan blok Penguat AF (audio frequency/frekuensi suara) menguatkan
sinyal frekuensi rendah/ audio dari demodulator sehingga mampu menggerakkan loud
speaker. Dan loud speaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

Penerima superheterodin dikembangkan untuk memperbaiki selektifitas dari sinyal


radio dengan frekuensi yang berdekatan dengan cara menggiring semua frekuensi yang
diterima ke satu frekuensi tertentu yang seragam yaitu frekuensi IF. Hal ini akan
empermudah pemrosesan selanjutnya karena rangkaian ditala pada frekuensi yang tetap
sama dan tidak berubah meskipun dipilih atau dirubah pada stasiun pemancar yang
berbeda beda. Istilah Superheterodin digunakan karena pada penerima ini terdapat
perubahan frekuensi peneriamaan kedalam frekuensi antara, sehingga terdapat
beberapa besaran frekuensi dalam penerima ini. Perubahan frekuensi penerimaan
kedalam frekuensi antara adalah jika ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekuensi
yang berbeda dicampurkan sehingga

kedua sinyal tersebut saling mengalikan atau menambahkan dan dilewatkan pada
sebuah fungsi transfer tidak linier maka keluarannya akan mengandung komponen
frekuensi jumlah dan selisih dari kedua frekuensi tersebut. Pada penerima radio
superheterodyne , frekuensi sinyal yang diterima dubah kedalam frekuensi yang lebih
rendah yang disebut frekuensi antara ( IF = Intermediate Frequency). Frekuensi ini sama
untuk semua sinyal yang diterima baik dari band MW , LW maupun SW yaitu 455 kHz
– 470 kHz Penguatan utama dari sinyal yang diterima berada pada penguat frekuensi
antara , frekuensi antara besarnya konstan sehingga hanya diperlukan satu penguat
untuk frekuensi IF. Besarnya frekuensi antara dihitung dengan persamaan berikut ini
fIF = fo – fe
Dimana
fo = Frekuensi osilator
fe = Frekuensi penerimaan
fIF = Frekuensi antara
Contoh :
Berapa besar perubahan frekuensi osilator MW jika pemancar berfrekuensi
530 kHz – 1300 kHz seharusnya diterima ?
Jawab
fo1 = 530 kHz + 455 kHz = 985 kHz
fo2 = 1300 kHz + 455 kHz = 1755 kHz
Maka osilator bergetar dengan frekuensi antara 985 kHz hingga 1755 kHz.

Anda mungkin juga menyukai