USB apa saja, baik power bank atau port USB komputer atau laptop.
USB tegangannya 5V secara umum kabelnya terdiri 4 warna, untuk 2 kabel di tengah untuk
kabel data, dan 2 kabel di pinggir adalah kabel tegangannya biasanya warna merah (+) dan hitam
(-).
Bisa anda simak gambarnya di bawah.
Untuk kebutuhan led dari sumber tegangan 5V 500mA, nanti kita jadikan sumber tegangan 3,2-
3,4V 300mA caranya menggunakan resistor, akan dijelaskan pada gambar.
Lampu Emergency LED Luxeon (high power led)
Lampu Emergency LED Luxeon (high power led) memang sangat terang sekali bila dikegelapan malam
saat padam lampu listrik. Selain nyala super terang, led luxeon hemat daya listrik, hanya dengan sebuah
battery kering Li-Ion Nokia BL5C 3.7V/ 1800mA sudah mencukupi kebutuhan penerangan selama 3-5
jam (bila dicharge penuh).
Cara membuatnya sangat mudah tidak membutuhkan keahlian atau kemahiran khusus elektronika, Alat
dan bahan sangat mudah didapatkan. Silahkan perhatikan beberapa komponen di bawah ini:
1. DC Socket
2. Battery Nokia BL-5C
3. Saklar
4. HPL 3W 3.7V 350mA
5. 1N4007 diode
6. 330 ohm resistor
7. LED Merah (sebagai indikator)
8. Kabel secukupnya
9. Magnet (untuk diletakkan dibagian belakang, akan menempel bila diletakkan vertikal di besi)
10. Klip atau penjepit serbaguna
11. Toples bekas buram ukuran kecil (wadah anti air)
Untuk menyalakannya cukup dibutuhkan adaptor bisa bekas adaptor laptop ataupun adaptor buatan
sendiri. Tegangannya berkisar 12 volt.
Semoga artikel yang sederhana ini membuka inspirasi anda. Selamat berkarya.
Modifikasi Lampu LED Agar Bisa Dihidupkan dgn Aki 12 Volt
Setelah teknologi lampu pijar, lampu TL-hemat energi, kini dipasaran mulai populer
lampu yag berbasis Light Emitting Diode atau disingkat lampu LED.
Faktor kerugian daya yang berubah menjadi panas cukup kecil. Mayoritas daya yang
dikonsumsi diubah sepenuhnya menjadi cahaya, sehingga lampu LED cenderung
lebih dingin dibanding teknologi pendahulunya. Faktor ini juga diyakini
menyebabkan usia-pakai lampu LED lebih panjang/ awet.
Sebuah lampu LED yang banyak dijual dipasaran sebenarnya tersusun dari
beberapa LED SMD kecil. Jumlah LED SMD tersebut mempengaruhi daya (watt)
yang digunakan. Semakin banyak LED SMD yang terpasang pada 1 unit lampu LED
akan membuatnya semakin terang. Dan tentu saja membutuhkan daya yang
semakin besar.
Satu elemen LED SMD sebenarnya dapat dihidupkan oleh tegangan 3 volt DC.
DC? Bukannya AC?
Ya, benar tegangan searah/ DC. Ini disebabkan oleh sifat dioda yang hanya
mempunyai 2 kaki yakni Anoda (+) dan Kathoda (-).
Karena "bisa dinyalakan" dengan tegangan DC, maka seharusnya bisa dong lampu
LED dihidupkan langsung dengan Aki/ batere?
Tunggu dulu. Dalam hal ini harap bedakan antara elemen LED SMD dengan lampu
LED hemat energi.
Sebuah lampu LED hemat energi (AC) terdiri dari beberapa elemen LED SMD (DC)
dan sirkuit pengubah tegangan AC menjadi DC.
Dengan sedikit modifikasi kita dapat membuat agar lampu LED hemat energi biasa
yang ada dipasaran menjadi dapat dihidupkan dengan aki/ batere. Silakan
mengikuti terus tulisan ini.
CARA PELAKSANAAN
1. Buka cup bulat lampu LED dengan cara diputar sambil ditarik. Pada umumnya
cup penutup tersebut menggunakan pengait di tepian agar bisa dibuka. Namun bila
Anda mendapatkan lampu LED yang cup penutupnya melekat mati/ di lem Alteco,
maka untuk membukanya perlu menggunakan gergaji yang bergerigi kecil.
Agar mudah melihat alur PCB-nya, kita bisa menerawang lampu LED tersebut pada
latar belakang yang terang -TANPA PERLU melepas PCB dari fitting lampu.
Secara umum sirkuit di dalam lampu LED seperti yang tergambar pada skema
berikut ini:
(skema digambar berdasarkan komponen yg terlihat di sisi permukaan atas PCB.
Komponen yang ada di sisi bawah PCB tidak diperhatikan)
Skema Awal
3. Modifikasi yang perlu dilakukan agar lampu LED tsb bisa dihidupkan dengan
tegangan DC 12 volt hanya dengan melakukan 3 hal berikut ini:
a. Men-Jumper Capasitor 474 yang pertama.
b. Memotong jalur LED SMD pada tiap ruas kelipatan 3 buah LED SMD.
Untuk memotong jalur pada PCB, saya gunakan pisau cutter. Jangan lupa siapkan
titik sambungan (pad) dimana nanti akan disolder, dengan mengerik permukaan
PCB dengan cutter -hingga permukaan tembaga-nya terlihat.
c. Memasang jumper LED SMD, sehingga didapatkan paralel dari 3 buah LED SMD
yang terhubung seri.
Skema Modifikasi
Dioda bridge/ kuproks yang ada pada sirkuit dibiarkan/ tidak perlu dibuang, agar
nantinya kita bisa memasang kutup plus minus sumber tegangan DC secara bebas
tanpa perlu khawatir terbalik polaritasnya.
Jalur LED SMD dipotong dengan Cutter. Titik solder Sambungan dan Jumper yang sudah terpasang
dibuat dengan mengerik sedikit lapisan cat di
permukaan PCB
4. Selesai. Cup ditutup kembali, dan lampu LED siap untuk dicoba dengan tegangan
12 volt DC.
Jangan lupa tandai lampu LED yang sudah di modif agar dapat dibedakan dengan
lampu LED yang masih standar, demi terhindar dari salah penggunaan. Lampu LED
yang sudah di modif tersebut TIDAK BISA lagi dipakai pada tegangan AC 220 volt
standar rumahan.
PENUTUP
Lampu LED yang sudah di modif dapat digunakan sebagai lampu darurat yang
dihidupkan dengan aki disaat listrik padam. Atau barangkali ke depannya kita bisa
juga meyiapkan instalasi jaringan penerangan alternatif di dalam rumah
menggunakan tegangan 12 volt yang bersumber dari Aki/ batere yang terus
menerus di charge secara otomatis dari panel surya.
Selamat ber-eksperimen!
Lampu hasil modif dihidupkan dengan Adaptor 12v, 500 mA
Membuat Sendiri Lampu LED Hemat Energi
Endi Yuana S
Elektronika , Skema Rangkaian
Jumpa lagi di Pusat Pengetahuan dan Teknologi...!!! Penggunaan lampu LED (light
Emitting Diode) sudah mulai banyak digunakan saat ini, dikarenakan lampu led mampu
menghemat penggunaan konsumsi daya listrik sampai dengan 85% bila dibandingkan
jika kita menggunakan lampu halogen atau lampu pijar biasa. Sedangkan lampu
efisiensi (lampu jari / CFL) hanya mampu menghemat konsumsi daya listrik sekitar 30%
. Sangat fantastis bukan kemajuan teknologi sekarang ini. Karena efisiensinya
kemungkinan pada suatu saat nanti kemajuan teknologi lampu led digunakan sebagai
model sumber penerangan masa depan karena lampu ini dapat menekan pemanasan
global dan pemborosan penggunaan daya listrik PLN.
Hal ini terbukti sebab lampu led sudah banyak di aplikasikan untuk penerangan rumah,
penerangan jalan, lampu lalu-lintas, lampu senter, interior/eksterior gedung mewah,dsb.
( "Wah berarti nanti sudah tidak ada lagi pemadaman bergilir lagi dari PLN.
hehehe.... :D :D'')
Untuk itu pada postingan kali ini kami tim kreatif Eyuana.Com mencoba untuk membantu anda
membuat lampu efisiensi lampu led dengan biaya rendah dan komponen mudah di dapatkan. Masalah
kualitas keawetan tidak kalah dengan lampu yang dijual di pasaran, mungkin hanya kalah dari segi
tampilan saja :-) .
( Gambar Skema Lampu LED Hemat Energi )
------------------------------------------------------------------------------------------------ (+)
TOTAL PENGELUARAN = Rp. 19.500,-
Tapi jika anda memiliki lampu bekas efisiensi CFL (Compact Fluorescent Light) yang sudah rusak,
maka bekas lampu tersebut jangan dibuang dulu, kita dapat menggunakan sebagian komponennya
untuk membuat lampu led efisiensi ini. Anda tinggal membelikan kekurangannya saja. Sebab pada
rangkaian bekas ballast CFL sudah terdapat hampir semua komponennya.
Memanfaatkan barang bekas berarti anda telah ikut membantu menyelamatkan bumi dari
pemanasan global ( "Global Warming" ).
Langkah Pembuatan :
1. Langkah awal yang perlu disiapkan adalah membuat rangkaian seperti gambar diatas. Manfaatkan
casing lampu jari untuk digunakan nantinya sebagai pengganti wadah untuk lampu led efisiensi ini.
Untuk pemantul cahayanya gunakan bekas kaset VCD yang sudah rusak.
Langkah Kerja Pembuatan Lampu LED
Setelah rangkaian dirangkai, test dulu dengan led yang kita seri sementara untuk nantinya dicoba
dengan listrik AC 220 Volt. Saya sarankan jangan memegang rangkaian ini saat dilakukan pengujian
rangkaian, sebab rangkaian ini terhubung langsung dengan listrik tegangan tinggi 220 Volt.
** Perlu diketahui besarnya arus yang diperbolehkan masuk pada LED sekitar
10mA s.d. 20mA. Tegangan kerja pada sebuah led putih sekitar 3 Volt s.d. 3,7 Volt.
Jika tegangan kerja diatas tegangan ini kemungkinan lampu led tidak awet, mudah
putus bahkan bisa terbakar.
2. Setelah langkah satu sudah dikerjakan, pada langkah dua ini kita pasangkan rangkaian
yang sudah jadi ke dalam tempat bekas lampu jari CFL. Buat Rangkaiannya serapi
mungkin dan tidak mengurangi estetika kesopanan.
3. Pada langkah ini uji coba kembali rangkaian lampu efisiensi LED yang telah anda buat
sebelum dipasang permanen.
4. Tahap Pemasangan pada dinding kamar, dan ternyata hasilnya lumayan terang untuk
menerangi ruangan kamar tidur. Akan tetapi kalau soal kecerahan pastinya kalah jauh
jika dibandingkan dengan lampu CFL ( Lampu hemat energi model tabung ). Namun
kembali lagi ke segi efiensinya mas brow... bahwa lampu ini dapat menghemat 85 %
konsumsi daya listrik dan dalam segi umur lampu ini jauh lebih awet dibanding lampu
hemat energi yang anda gunakan saat ini. Dan dalam segi kesehatan lampu ini tidak
mengandung bahan berbahaya mercury yang membahayakan kesehatan kita. :-)
dimana,
R = Resistor
Jadi
R = ( 220V – ( 3,7 V x 25 pcs ) / 0.02 A
R = 127.5 V / 0,02 A
R = 6375 ohm
dimana,
Vs = Tegangan Sumber
Vd =
Jadi
Id = 0.02 A
dimana,
Jadi
Pd = 0,02 A x 92,5 V
Pd = 1,85 Watt
Wah dayanya kecil banget ya ?? maka hanya dengan daya output sebesar 1,85 Watt kita
dapat lebih hemat dalam penggunaan daya listrik dirumah kita.
- Semisal lampu kita hidupkan selama 12 jam / hari ( jam 18.00 s.d. jam 06.00 )
Dalam satu bulan kita hanya membayar biaya lampu sebesar Rp 402,93,-
1 9 L E D L I S T R I K 2 2 0 V O L T AC
Memakai 19 LED putih pendek (strawhat) superbright 5mm yang terhubung dengan ke jala-jala listrik
220 Volt tanpa transformator hanya dibatasi dengan kapasitor high voltage 400V 220nF – 680nF
kemudian dioperasikan dengan jembatan diode 1N4007 akhirnya disaring lagi tegangannya
menggunakan electrolit kapasitor 63V.