Anda di halaman 1dari 14

Sistem

Komunikasi Radio
MOH. LUTHFI EFENDI
(082010029)
Pengertian
Komunikasi Radio
Sistem komunikasi radio (teknologi wireless)
merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk
mentransmisikan informasi dari satu titik ke titik yang
lainnya, tanpa menggunakan kabel.
Teknologi ini mengirim informasi menggunakan udara
sebagai medium transmisinya dan gelombang radio
(elektromagnetik) sebagai pembawa informasinya.

1
Informasi yang ditransmisikan bisa berupa sinyal analog
ataupun digital.
Tujuan/Fungsi
Komunikasi Radio
Mengirimkan informasi dari sumber ke penerima (dapat
berjauhan letaknya) dengan memanfaatkan media udara
sebagai saluran transmisinya.

2
Bagan
Komunikasi
Radio Secara
Umum

3
Dua Bagian Pokok Sistem Komunikasi Radio

1st Pemancar/Transmitter
(Tx)
• Pemancar terdiri atas Modulator dan
Antena pemancar :
• Modulator berfungsi untuk memodulasi
infromasi menjadi sinyal yang akan
dipancarkan melalui antena pemancar.

4
• Antena merupakan suatu sarana atau
piranti yang mengubah sinyal listrik
(tegangan/arus) menjadi sinyal
elektromagnetik (pada pemancar).
Dua Bagian Pokok Sistem Komunikasi Radio

2nd Penerima/Receiver (Rx)


• Penerima terdiri atas Demodulator dan
Antena penerima :
• Demodulator pada bagian penerima akan
mendemodulasi (yaitu proses kebalikan
dari pada modulasi) sinyal listrik menjadi
sinyal informasi seperti aslinya.
• Dalam hal ini, antena merupakan suatu
sarana atau piranti yang mengubah sinyal
elektromagnetik menjadi sinyal listrik (pada
penerima).
5
Gelombang radio adalah satu bentuk radiasi gelombang Pengertian
elektromagnetik, yang terbentuk pada saat obyek yang
bermuatan listrik yang dibangkitkan oleh osilator sebagai
Gelombang
gelombang pembawa dimodulasi (ditumpangkan Radio
frekuensinya) oleh gelombang informasi sehingga berada
pada frekuensi yang terdapat pada rentang frekuensi
gelombang radio (frekuensi radio) pada suatu spektrum
elektromagnetik.

Frekuensi yang digunakan untuk telekomunikasi


menempati rentang dari 3 kHz hingga 3 THz (Tera Hertz =

6
1012 Hertz). Dengan rentang frekuensi yang cukup besar ini,
maka penggunaannya harus diatur (disebut alokasi
frekuensi) sehingga sistem-sistem radio yang ada tidak
saling mengganggu.
Tabel Alokasi
Frekuensi

7
Blok Diagram
Sistem
Transmisi
Radio

8
Berdasarkan blok diagram, dapat dijelaskan fungsi blok pada Pemancar/
masing-masing transmitter maupun receiver pada Sistem
komunikasi radio sebagai berikut : Transmitter
1) Modulator
Sinyal yang masuk dari sinyal kirim dimodulasi dengan menggunakan
modulasi analog ataupun digital tergantung sinyal informasi yang
masuk, sehingga sinyal Informasi tersebut menjadi sinyal base band
memiliki frekuensi tertentu dalam orde Mhz.

2) Penguat IF (intermediate frequency)


Berfungsi menguatkan sinyal IF dari modulator dan kemudian masuk

8
ke up converter. Karena Sinyal keluaran dari modulator mendapat
pelemahan pada saat modulasi. Sinyal tersebut harus dikuatkan agar
pada saat masuk ke up converter, informasi tersebut dapat diterima
dengan baik.
Pemancar/
3) Up Converter
Berfungsi Mengubah sinyal IF ke sinyal RF dengan men-setup sinyal IF
Transmitter
dan sinyal Osilator. Besarnya frekuensi yang dihasilkan osilator dalam
orde GHz. Frekuensi IF tersebut akan dicampur dengan frekuensi
osilator. Sinyal pencampuran ini yang kemudian dikirim ke penguat RF.
Besarnya frekuensi osilator inilah yang disebut frekuensi kerja radio.

4) Penguat RF (Radio frequency)


Menguatkan sinyal Frekuensi Radio yang kemudian di dikirimkan ke
penerima melalui antena. Penguat RF ini harus mempunyai penguatan
dan linearitas yang tinggi.

5) Antena
Antena befungsi mengirim dan menerima
elektromagnetik dari radio lawan (remote).
energi gelombang 9
Penerima/
1) Penguat RF (Radio frequency)
Berfungsi menguatkan sinyal RF yang ditangkap oleh antena. Sinyal
Receiver
radio frekuensi tersebut pada saat ditransmisikan dari pengirim akan
mengalami pelemahan sinyal sehingga sinyal tersebut harus dikuatkan.

2) Down Converter
Berfungsi mengubah sinyal RF ke sinyal IF dengan mensetup sinyal RF
dan sinyal osilator. Sinyal RF tersebut akan dipisahkan antara sinyal IF
dan osilator, jadi pada keluaran down converter hanya sinyal IF yang
dikirim ke penguat IF.

10
3) Penguat IF (intermediate frequency)
Berfungsi menguatkan sinyal IF dari down converter. Pada saat sinyal
IF keluar dari down converter, sinyal IF harus dikuatkan agar pada saat
masuk ke demodulator sinyal tersebut dapat diterima dengan baik.
Penerima/
4) Demodulator
Berfungsi Mengubah sinyal IF dari penguat IF ke sinyal Biner. Sinyal
Receiver
IF tersebut akan didemodulasikan sehingga sinyal frekuensi tersebut
akan menjadi sinyal informasi awal yang dikirim dari pengirim.

5) Antena
Antena berfungsi mengirim dan menerima energi gelombang
elektromagnetik dari radio lawan (remote).

11
Terimakasih...!
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai