KOMUNIKASI
SELULER
MOH. LUTHFI EFENDI
082010029
DEFINISI
Sistem komunikasi yang memungkinkan user/pelanggannya dapat
bergerak selama proses komunikasi berlangsung dengan catatan
pelanggan bergerak dalam cakupan area penyelenggara jasa
komunikasi.
Macrocell
Microcell
Indoor
Picocells
Merupakan perangkat yang mengontrol BTS (Base Transceiver Station). BSC menyediakan fungsi pengaturan
pada beberapa BTS yang dikendalikan, seperti handover, konfigurasi cell site, pengaturan sumber daya radio
dan pengaturan frekuensi pada suatu BTS.
BS (BASE STATION)
BS bisa disebut juga sebagai BTS (Base Transceiver Station). BS merupakan bagian paling penting
yang harus ada pada site. Fungsi dari BS adalah mengalokasikan frekuensi dan daya yang
digunakan oleh user. BS memiliki peralatan fisik radio yang digunakan untuk mentransmisi dan
menerima sinyal ke user atau sebaliknya. Setiap BS menyediakan kanal radio untuk suatu area
cakupan. Kanal radio digunakan untuk hubungan antara MS dan BSC. Untuk mencakup suatu
daerah pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BS, menyesuaikan pada jumlah cell di dalam
pelayanan.
Definisi Penggunaan kembali frekuensi yang sama pada area sel yang
berbeda diluar jangkauan batas daerah sel-nya yang bebas dari
interfrensi
Latar Belakang
• Keterbatasan alokasi frekuensi
• Keterbatasan area cakupan cell (coverage area)
• Menaikan jumlah kanal
• Membentuk cluster yang berisi beberapa cell
• Co-channel interference
4 AMPS, C/I = 18 dB :
C 1 D
63 xN 63x6
I N R C 9K 2 K 6,48 7
9 9
D
3K I N GSM, C/I = 12 dB :
R
16 xN 16 x6
K 3,26 4
9 9
R
N = Jumlah sel penginterferensi
D K = Ukuran Kluster
FREKUENSI RE-USE
Konsep Kluster
Kluster adalah sekelompok sel yang masing-masing
selnya memiliki 1 set frekuensi yang berbeda dengan sel
yang lain .
Ukuran kluster ( dilambangkan = K, sering juga
dilambangkan = N) adalah jumlah sel yang terdapat dalam
Freq. reuse pattern
1 kluster
K = ukuran cluster
K = i² + j² + i.j
° untuk,
i = 1 dan j=1à K=3
i = 1 dan j=2à K=7
i = 0 dan j=2à K=4
i i = 2 dan j=0à K=4
Proses perpindahan kanal trafik user pada saat user aktif tanpa terjadi
pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur tangan dari pemakai.
(def. 1)
F1 F2 F3
pergerakan MS
HO
HO
2022 F1 ke F2 Sistem Telekomunikasi Seluler 16
JENIS HANDOVER
INTERNAL HANDOVER EXTERNAL HANDOVER
(DIKENDALIKAN OLEH BSC): (DIKENDALIKAN OLEH MSC):
• Intra-cell HandOver: pemindahan • MSC intra HandOver: pemindahan
hubungan antar sel(cell) yang berbeda hubungan yang terjadi antar BSC dalam
dalam BTS yang sama. satu MSC.
• Inter-cell HandOver: pemindahan antar • MSC inter HandOver : perpindahan
BTS yang berbeda dalam satu BSC. hubungan yang terjadi pada MSC yg
berbeda.
• Pengukuran kuat sinyal dilakukan oleh BS dan • Keputusan HO dibantu MS ( MAHO -Mobile Assisted
disupervisi oleh MSC Handoff )
• BS secara konstan melakukan pengukuran • Tiap MS mengukur sinyal yang diterima dari BS yang
sinyal dari tiap kanal voice mengelilinginya dan melaporkan ke BS-nya
• Locator receiver mengukur kuat sinyal MS • Handoff diinisiasi jika level terima dari BS tetangga
pada sel tetangga mulai meningkat melebihi level sinyal dari BS-nya
sendiri
• MSC menentukan terjadi HO atau tidak
• Keputusan atas dasar periode waktu atau derajat level
tertentu (margin HO)
• MSC menentukan terjadi HO atau tidak
Teknologi 1G merupakan teknologi seluler generasi pertama yang diperkenalkan di era 80-an dan masih
menggunakan sistem analog atau hanya dapat melayani komunikasi suara. Secara bentuk, ponsel dari teknologi
ini memiliki layar dengan ukuran kecil dan memiliki desain ponsel yang sangat sederhana. Pada teknologi ini
menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Acces (FDMA). Teknik ini
memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu cell yang digunakan setiap pelanggan yang ada di cell
tersebut, sehingga pada saat pelanggan sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi sendiri yang
berbeda dengan frekuensi pelanggan lain. Prinsip ini sama seperti cara kerja stasiun radio dimana satu stasiun
radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk siarannya. Kelemahan jaringan ini terdapat pada ketersediaan
jaringan yang rendah (low-speed) dengan kecepatan hanya mencapai 2.4 kbps.
Teknologi 2G merupakan teknologi seluler generasi kedua yang sudah menggunakan sistem digital. Teknologi
ini memungkinkan untuk mengirim SMS (Short Message Service) selain panggilan suara. Kecepatan jaringan
2G mencapai 9 kbps hingga14.4 kbps. Contoh teknologi generasi kedua yang sudah menggunakan sistem digital
adalah GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA (Code Division Muliple Acces).
3. Teknologi 3 G
Teknologi 3G merupakan teknologi seluler generasi ketiga yang sudah menggunakan sistem digital dan sering
dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple Acces) atau UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System). Jaringan 3G ini menyediakan kecepatan tranfer data yang cepat dari 144kbps
hingga 2Mbps. Ketersediaan jaringan memungkinkan pengguna untuk melakukan video streaming dan
panggilan video (video calls).
Teknologi 4G merupakan teknologi seluler generasi ke empat yang sering dikenal sebagai LTE (Long Term Evolution).
Jaringan 4G merupakan pengembangan dari teknologi jaringan 2G dan 3G dari segi kecepatan transfer data yang lebih cepat
sehingga memungkinkan pengguna dapat melakukan panggilan suara dan video, TV online, game online, melihat video
dengan kualitas tinggi dan masih banyak lagi.
Long Term Evolution (LTE) diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. LTE merupakan pengembangan dari sistem
The Third Generation Partnership Project (3GPP) yang sebelumnya dikenal sebagai Universal Mobile Telecommunication
System (UMTS), yang merupakan evolusi dari Global Sysyem For Mobile Communications (GSM). LTE mendukung
kecepatan hingga 100 Mbps dalam kondisi diunduh (donwlink) dan 50 Mbps dalam kondisi diunggah (uplink) pada channel
bandwidth 20 MHz. (Cox, Christoper.2012). Long Term Evolution (LTE) diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya
selain dari kecepatan dalam transfer data, juga karena Long Term Evolution (LTE) dapat memberikan coverage dan kapasitas
dari layanan yang lebih besar, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan multiple antena, fleksibel dalam
penggunaan bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada.