MIKROSEL
Dalam usaha menyediakan area layanan yang lebih baik maupun guna
meningkatkan kapasitas trafik, terdapat beberapa implementasi sel sbb:
MACROCELL / MAKROSEL
Pada umumnya punya daya yang besar dan antena yang tinggi.
UMBRELLA CELL
Merupakan makrosel dengan area layanan yang diperluas oleh
beberapa sel, terutama guna menanggulangi masalah blankspot atau
overtraffic.
MICROCELL / MIKROSEL :
Merupakan suatu sel kecil diluar gedung dalam wilayah urban, serta
daya output kecil dengan ketinggian antena sekitar ( 5 -10 )m diatas
permukaan tanah.
INDOORCELL / PICOCELL
Merupakan mikrosel didalam gedung dengan area layanan sesuai
bentuk gedung.
Sebagai suatu istilah mikrosel dapat diartikan sel yang berukuran kecil,
yakni kurang dari I km.
Karena utamanya mikrosel ini ditujukan untuk melayani pelanggan yang
berada dalam bangunan/gedung tertentu, maka pemasangan antenanya
dilakukan lebih rendah dari atap gedung, agar radiasi maupun rambatan
frekuensi radionya dapat menjangkau semua ruangan dalam bangunan
tersebut.
VI-1
Makrosel
Mikrosel 1
Mikrosel 2
I II
III
VI-2
VI.4 ANTENA PADA MIKROSEL
VI-3
VI.5.2 PENENTUAN BESARNYA TRAFIK
dimana:
A : Intensitas / kepadatan trafik ( Erlang )
Call attemp : Banyaknya panggilan yang dilakukan
Average holding time : Waktu genggam rata-rata dalam menit.
Contoh:
Bila pada jam sibuk terjadi 400 panggilan / jam, dengan waktu rata-rata
3 menit, maka tentukanlah intensitas trafik A yang dibangkitkannya.
Penyelesaian:
Intensitas trafik A = ( 400 x 3 ) / 60 Erlang = 20 Erlang.
Contoh :
Bila bagi intensitas trafik A=20 Erlang ditetapkan B = 0,1 %, berarti :
Trafik yang tidak dapat terlayani adalah 0,02 Erlang
Jumlah kanal yang dibutuhkan ( dari tabel B-Erlang) adalah 35.
Karena 1 TRX punya 7 kanal suara, berarti untuk melayani trafik
ini dibutuhkan 5 TRX.
VI-4
VI.5.4 PENENTUAN FREKUENSI KERJA
VI-5
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gbr.VI-2.
EIRP
Gt
Lconnect
Keterangan :
nt : Level daya penerima (dBm)
Gt : Gain antena BTS (dB)
EIRP : Effective Intensity Radiated Power ( dBm)
Gm : Gain antena MS
nth : Level daya terima minimum MS yg direncanakan (dBm)
nS : Sensitivitas MS ( tergantung spesifikasi pabrik )
: Level daya terima minimum MS (dBm)
nR : Level daya terima MS (dBm)
NM : Net Margin (dB)
Lcombiner : Loss combiner (dB)
Lfeed : Loss feeder (dB)
Lconnect : Loss connector (dB)
VI-6
1. EIRP = nT – Lcombiner – Lfeed – Lconnect + Gt ………………… VI-2
dimana:
EIRP : Effective Intensitate Radiated Power Level ( dBm)
nT : Level daya pancar (dBm)
Lcombiner : Redaman pada percabangan Tx & Rx (dB)
Lfeed : Redaman saluran antara Tx/Rx dan antena (dB).
Lconnect : Redaman pada titik hubung (dB).
Gt : Penguatan antena pancar (dB)
dimana:
d : Jarak BTS-MS (km)
f : Frekuensi kerja (MHz)
7. Redaman gedung :
dimana:
w : Lebar jalan (m)
f : Frekuensi kerja (MHz)
hr : Tinggi gedung (m)
h2 : Tinggi antena MS (m)
Lcri : Faktor koreksi orientasi jalan, yang besarnya:
h1(m)
h2(m)
d (m)
Gbr.VII-3: Metode perhitungan sudut koreksi
Sebagai ketentuan digunakan h2= 1,5 m
VI-8
8. Redaman akibat difraksi tembok / kaca :
dimana:
b = spasi antara gedung (m)
L bsh = -18 log (1+ h1 – hr ) , untuk h1 > hr
=0 untuk h1 < hr
ka = 54 untuk h1 > hr
= 54 - 0,8 ( h1 – hr ) untuk d 0,5m dan h2 hr
= 54 - 0,8 ( h1 – hr ) (d/0,5) untuk d < 0,5m dan h2 hr
kd = 18 untuk h1 > h2
= 18 - 15 ( h1 – hr ) / h1 untuk h2 h1
k r = - 4 + 0,7 ( f/925 – 1 ) untuk kota sedang
k r = - 4 + 1,5 ( f/925 – 1 ) untuk kota metropolitan
VI-9
VI.6 CONTOH PERENCANAAN MIKROSEL
VI-10
Penyederhanaan Gbr VI.3 dapat diperlihatkan sebagaimana dibawah ini
VI-11
VI.6.1 PERHITUNGAN DEMAND PELANGGAN
Demand pelanggan diperlukan bagi perencanaan selular pada lokasi yg
belum memiliki komunikasi selular.
Karena perencanaan yang diminta adalah guna menampung limpahan
trafik yang sudah diketahui besarnya, berarti demand pelanggan tidak
lagi dibutuhkan.
Karena setiap 1 (satu) perangkat TRX memiliki 8 kanal yang terdiri dari
7 kanal suara dan 1 kanal kontrol, berarti dengan demikian diperlukan 2
TRX dengan kapasitas:
14 kanal suara dengan daya tampung 8,20 Erlang
2 kanal kontrol
VI-12
VI.6.5 PENENTUAN LOKASI ANTENA DAN CAKUPAN MIKROSEL
Dari tinjauan lapangan terlihat bahwa kondisi wilayah Maricaya :
Kondisi area : suburban / kota sedang
Tinggi rata-rata gedung h1 = 12 m
Spasi antar gedung b = 40 m
Lebar jalan w = 8 m
EIRP
Gt
Lconnect
VI-13
1. EIRP = nT – Lcombiner – Lfeed – Lconnect + Gt
= 39 – 3 – 1,26 – 0,1 + 8 = 42,64 dBm ………….…… VI-14
3. Redaman gedung :
h1=12m
h2=1,5m
d= 0,2km
Gbr.VII-5: Metode perhitungan sudut koreksi
Dari Gbr VII-5 diperoleh = arc tan ( h1 /d )
= arc tan 10,5/200
= 2,86o
VI-14
Karena:
b = 40 m
L bsh = 0 untuk h1 < hr
ka = 54 untuk h1 > hr
= 54 - 0,8 (10 -12 ) (0,2/0,5) untuk d < 0,5km dan h2 hr
= 54,64
kd = 18 - 15 ( h1 – hr ) / h1 untuk h2 h1
= 18 - 15 ( 10 -12 ) / 10
= 21,0
kr = - 4 + 0,7 ( f/925 – 1 ) untuk kota sedang / suburban
= - 4 + 1,5 ( f/925 – 1 ) untuk kota besar / urban
= -4 + 0,7 (1800/925 – 1 )
= - 3,34
nTh = nS + NM
= - 104 + 8
= - 96 dBm …………………………….………… VI-22
= Level sinyal penerima minimum MS yang disyaratkan
dalam perencanaan.
Kesimpulan:
nR > nTh
Karena sinyal yang diterima pada jarak terjauh dari cakupan sel
masih lebih besar dibanding dgn level penerimaan minimum yang
direncanakan, berarti disain ini telah memenuhi syarat.
VI-15
VI.6.6 LUAS CAKUPAN BTS
Karena antena yang digunakan punya pola radiasi Omnidirectional,
maka luas cakupan = R2
= (0,2)2 = 0,04 km2
VI-16
VI.7 PERHTUNGAN JANGKAUAN MAKSIMUM MIKROSEL
Permasalahan :
Tentukan jangkauan maksimum mikrosel Maricaya, apabila spesifikasi
perangkat maupun kondisi lingkungan sama halnya sebagaimana yang
berlaku pada Bab VII.6.
EIRP
Gt
. Lcon
Path loss
Gm= 0
Lfeed nr- 96 dBm
nth=- 96 dBm
NM = 8 dB
Lcomb nS =- 104 dBm
Rx BTS MS
nt Tx d=?m
VI-17
Berdasarkan kondisi diatas dipilih spesifikasi perangkat Mikrosel:
Tinggi BTS hr = 10,0 m
Tinggi MS h2 = 1,50 m
Polaradiasi antena = Omnidirectional
Level daya pancar nt = 39 dBm
Gain antena BTS Gt = 8 dBi
Lcombiner = 3 dB
Lfeeder = 10,5 dB /100 m sehingga Lfeeder = 1,05 dB /10,0 m
Lconnect = 0,1 dB
nS = - 104 dBm
NM = 8 dB
2. Redaman gedung :
L rts = -16,9 – 10 log w + 10 log f + 20 log (hr – h2) + Lcri
= 18,06 dB ……………….....………………. ..…… VI-24
4. Redaman lintasan :
Lpath = Lo + L rts + L msd
= 97,5 + 20 log d maks + 18,06 + 29,34 + 20,5 log d maks
=…………….……………….………………………..….. VI-26
VI-18
5. Pth = EIRP - Lpath
EIRP = Pth + Lpath ………………………….…………… VI-27
Dari pers. VI-22 , VI-26 dan VI-27 , dapat diperoleh nilai dari d maks .
VI-19