PENDAHULUAN
Secara umum, media trasmisi dapat diartikan sebagai salah satu media yang dapat
menghubungkan antara pengirim dan seorang penerima. Media trasmisi juga
menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti halnya telephon, radio,
televisi, dan lain-lain. Contohnya saja telephone menggunakan kabel untuk
menghubungkan telephone satu dengan telephon yang lain untuk berkomunikasi.
Jadi setiap peralatan elektronik tersebut mempunyai media trasmisi yang berbeda-
beda.
Kemudian jenis media trasmisi secara umum ada dua yaitu Guided dan Unguided.
Dimana Guided Trasmission Media ini menggunkan media kabel sebagai alat
komusikasinya. Sedangkan Unguided Trasmission Media ini tidak sama sekali
menggunakan kabel sebagai media komunikasinya, melainkan menggunakan
sebuah sistem yaitu sistem gelombang [1].
1
4. Mengetahui salah satu aplikasi gelombang radio.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gelombang radio pertama kali ditemukan pada tahun 1865 oleh ilmuan yang
bernama James C. Maxwell. Ketika adanya hubungan antara elektromagnetik
dengan sebuah cahaya, beliau menyadari bahwa adanya bentuk lain dari radiasi
gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda-
beda [1].
Gelombang radio merupakan salah satu bentuk dari sebuah radiasi gelombang
elektromagnetik yang memiliki variasi panjang gelombang sekitar 0,04 inci
sampai dengan 62.000 mil. Selain itu frekuesni dari gelombang radio ini berkisar
antara 1 Hz sampai 1000 miliar Hz. Kemudian tidak semua sinyal dari radio dapat
dipantukan lagi di lapisan ionosfer, hanya gelombang pendek saja yang dapat
dipantulkan kembali [1].
Ada dua macam pengiriman sinyal radio untuk para pendengar yaitu Amplotudo
Modulasi (AM) dan Frekuensi Modulasi (FM). Dimana Amplotudo Modulasi
(AM) ini mempunyai amplitudo yang berubah-ubah sesuai dengan suara dari
sumber. Sedangkan Frekuensi Modulasi (FM) ini mempunyai frekuensi yang
berubah-ubah sesuai dengan suara dari sumber dan memiliki kuaitas suara yang
lebih baik dari pada Amplotudo Modulasi (AM) [1].
Gelombang radio dapat digambarkan sebgai sebuah fungsi sinus atau gelombang
sinusoidal. Oleh karena itu terdaat tiga parameter dari gelombang radio ini yaitu :
3
1. Amplitudo adalah sebuah ukuran dari tingggi atau rendahnya tegangan dari
sinyal.
4
Gambar 2.3 Phasa sudut sebuah sinyal
Kinerja dari gelombang radio pada umumnya melalui Amplitudo Modulasi (AM)
dan Frekuensi Modulasi (FM). Dimana pada zaman modern sekarang ini banyak
penggunaan dari gelombag radio berbasis Frekuensi Modulasi (FM) yang lebih
menghasilkan suara atau musik yang lebih sempurna dari pada Amplitudo
Modulasi (AM) dan pada zaman dahulu pemakaian sistem Frekuensi Modulasi
(FM) menggunakan saluran monophonic, kemudian lambat laun terjadi perubahan
yang membuat para pendengar radio puas dengan hasil yang lebih baik dengan
penggunaan dari saluran stereophonic [2]
Selain itu, besarnya saluran Bandwidth pada FM itu 10 kali lebih besar dari pada
AM. Hal ini yang memungkinkan kualitas radio FM lebih baik dari pada radio
AM dengan menggunkan kapasitas listrik yang lebih dan tayangan yang relative
stabil.
5
memiliki kapasitas yang reatif besar. Sedangkan kelemahan dari gelombang radio
yaitu mudah terganngu dengan adanya cuaca dan tidak dapat beroprasi selama 24
jam [2].
6
6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta
meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke
suatu pengeras suara.
7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran
listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia [3].
7
1. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari
antena pemancar.
2. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh
antena sebelum diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
3. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi
yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan
diteruskan ke blok Mixer.
4. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang
berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer
adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
5. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF)
sebelum diteruskan ke blok limiter.
6. Limiter (pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang
sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal
FM murni (beramplitudo rata).
7. Detektor FM : digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi
bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
8. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya
berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
9. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) :
berfungsi unutk mengatur frekuensi osilator local secara Otomatis agar
tetap stabil.
10. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga
hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).
11. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta
meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke
suatu pengeras suara.
12. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran
listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia [3].
8
BAB III
PENUTUP
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa secara umum, media trasmisi dapat
diartikan sebagai salah satu media yang dapat menghubungkan antara pengirim
dan seorang penerima. Media trasmisi juga menggunakan beberapa perangkat
elektronik seperti halnya telephon, radio, televisi, dan lain-lain. Kemudian jenis
media trasmisi secara umum ada dua yaitu Guided dan Unguided. Dimana Guided
Trasmission Media ini menggunkan media kabel sebagai alat komusikasinya.
Sedangkan Unguided Trasmission Media ini tidak sama sekali menggunakan
kabel sebagai media komunikasinya, melainkan menggunakan sebuah sistem yaitu
sistem gelombang. Ada dua macam pengiriman sinyal radio untuk para pendengar
yaitu Amplotudo Modulasi (AM) dan Frekuensi Modulasi (FM).
9
DAFTAR PUSTAKA
10