Musik gratis, berita harian, dan celoteh koar2 para penyiar radio dimanapun kau berada. Jauh sebelum
masa internet datang tidak ada yg bisa menyaingi jangkauan sebuah gelombang radio. Bahkan Televisi
sekalipun. Sebuah radio terbuat dari komponen-komponen elektronik yg biasanya berada dalam sebuah
kotak. Sebuah unit dinamakan receiver radio bila fungsinya untuk menangkap gelombang yg ditransmisikan
atau disiarkan. Radio pertama kali dikembangkang pada akhir abad ke 19 dan mencapai puncak populasi
tertinggi pada dekade setelahnya. Walaupun kini radio siaran sudah tidak terlalu populer namun unit ini
merupakan basis pertama terhadap perkembangan komunikasi Nirkabel atau Wireless seperti Internet,
Telephone Selular, Bluetooth dan RFID (Radio Frekwensi Identifikation CHIP).
Alat untuk mendengarkan siaran atau musik dan informasi berita dalam bahasa awamnya. Mungkin kita
akan berpikir radio adalah sebuah gadget untuk mendengar. Radio sebenarnya adalah bukan nama sebuah
peralatan melainkan suatu metode untuk mengirimkan sinyal elektromagnetik dari suatu tempat ke tempat
yg lain tanpa menggunakan koneksi kabel atau Wireless. Peralatan pengirim dinamakan Transmiter dan
Unit Penerima dinamakan sebuah Receiver Radio. Sinyal radio ditransmisikan melalui udara dan
melakukan perjalananya sampai terdeteksi oleh sebuah antenna receiver.
Energi elektromagnetik yaitu gabungan dari electricity dan magnetism atau sifat-sifat magnet menjelajah
melalui udara, diatas permukaan laut dan sampai kepada kita yg dinamakan gelombang radio. seperti
gelombang laut pada umumnya, gelombang radio juga mempunyai kecepatan, Panjang Gelombang dan
jumlah gelombang yg datang dalam satu detik. Kecepatan gelombang yaitu seberapa cepat sebuah
gelombang dapat mencapai suatu titik tertentu di dua tempat, sedangkan Tinggi gelombang adalah jarak
antara puncak ke puncak. Seberapa banyak jumlah gelombang yg datang dihitung dalam satuan Hertz yaitu
Frekwensi dalam detik. Jadi misalnya frekwensi pada peralatan 50 Hz itu berarti dalam satu detik terdapat
50 kali gelombang berbolak-balik dari suatu tempat ke tempat yg lain. Jika ada 7 Gelombang yg tiba dalam
satu detik dinamakan 7 Herzt.
RADIO ANALOG
Bagaimana cara mengirimkan gelombang kita dapat menganalogikan kembali sebuah laut dan airnya. Naik
dan turunnya air laut merupakan kode informasi. Sedangkan air lautnya sendiri adalah media untuk
menyampaikan kode isyarat yg telah sepakat dan sama-sama dipahami antara Transmiter dan Receiver
sebelumnya. Gelombang radio membawa energi yg tidak terlihat naik dan turun mengikuti modulasi yg
diberikan. Proses Modulasi sendiri adalah rekayasa untuk menyampaikan isyarat gelombang, yg
dipancarkan oleh antena pengirim dan menjelajah sampai mengenai antena radio penerima. Proses modulasi
yg direkayasa dengan menggunakan komponen-komponen elektronik ini dapat berupa modulasi amplitudo
AM atau modulasi Frekwensi FM.
Sebagai contohnya begini, misalkan saja saya sekarang sedang mengendarai speedboat di sungai yg tenang
kemudian speedboat saya mogok ditengah sungai. Sungainya sendiri adalah stasiun pemancar. Dan saya
ingin menyampaikan suatu informasi kepada seseorang yg berada di pinggir sungai lainnya, tidak ada
pilihan untuk saya dalam menyampaikan pesan melalui berteriak dikarenakan jarak yg cukup jauh.
Informasi yg ingin saya sampaikan adalah S.O.S atau meminta bantuan kepada orang-orang di daratan.
Maka saya membuat isyarat dengan membuat air sungai atau air laut agar timbul gelombang dengan
menghentak -hentakkan speedboat naik dan turun, yg kode tinggi rendahnya gelombang dapat dipahami
bagi yg menerima, mirip seperti kode morse. Oleh sebab orang-orang didaratan hanya mengerti kode tinggi
dan rendahnya gelombang, maka saya pun harus mengirim sinyal dengan format yg mereka mengerti yaitu
metode tinggi rendah suatu gelombang. Metode mengirimkan dan mengkode dengan tinggi rendahnya suatu
gelombang dinamakan metode AM (Amplitudo Modulation ).
Kedua proses modulasi baik itu AM dan FM dinamakan proses Analog. Ini berarti informasi atau isyarat
yg dikirimkan direpresentasikan secara fisik dan terukur. Cuma mengguncang dan menggaris - garis air
atau melaui peralatan elektronik dan micropone. Permasalahan yg ada dalam sistim AM dan FM adalah
sinyal atau informasi yg akan dikirimkan menjadi bagian tersendiri terhadap gelombang pembawanya
sehingga sangat rentan sekali dengan keadaan loss signal dan terblokir oleh media lain seperti gedung,
pohon, kendaraan dan lain-lain. Ketika suatu sinyal analog radio hilang maka tidak akan ada lagi
kesempatan untuk mengambil atau memanfaatkannya kembali (diperkuat oleh system).
Sinyal radio digital menjadi pemecahan masalah untuk sistim analog dewasa ini, karena kemampuannya yg
dapat direkayasa ulang pada saat pentransmisian maupun diolah kembali sinyal yg lemah pada unit
receiver.
Untuk tertib penggunaan frekwensi radio maka dibentuklah sebuah badan yg mengatur alokasi penggunaan
frekwensi diatas. Tujuannya supaya tidak terjadi tumpang tindih komunikasi menyampaikan informasi. Yg
mana hal tersebut dapat juga berakibat fatal jika sebuah informasi yg disampaikan bersifat rahasia atau
penting untuk keselamatan dalam bekerja. Jika kita berniat ingin memancar secara resmi pada frekwensi
tertentu. Haruslah terlebih dahulu mendapatkan izin dari sebuah badan seperti ORARI misalnya.
Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip, dan berbagai
berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Bagai mana cara kerja televisi sehingga kita
bisa melihat acara-acara yang kita sukai mirip dengan aslinya?
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan
objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah
kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah
(Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter)
berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal
gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system
frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan
ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV,
tivi, teve atau tipi.
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.
Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik
yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era
komunikasi elektronik.
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi
akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari
ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna
(merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar
seperti yang kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-
bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa
Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain
Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja.
1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi.
2. Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi.
3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima
antena tv lebih dari satu macam. Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa
suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang di pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat
pemisah di sebut Tunner.
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan
kamera tv.
5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda.
6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnet
sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di
layar televisi.
Pemancar televisi
Sebuah pemancar televisi adalah perangkat yang merupakan
siaran elektromagnetik sinyal ke televisi penerima . Televisi pemancar mungkin analog atau digital .
Jenis-jenis pemancar
Ada banyak jenis pemancar tergantung pada
Standar Sistem
Output daya
Back up fasilitas
Stereoponis (atau suara ganda ) fasilitas
Kekuatan aural dan visual menggabungkan prinsip
Sirkuit aktif elemen dalam tahap penguat akhir
Sistem Standar
Artikel utama: Broadcast sistem televisi
Sebuah rencana internasional oleh ITU ( International Telecommunication Union ) pada standar siaran
yang biasanya dikenal sebagai rencana Stockholm (1961) mendefinisikan standar yang digunakan
dalam penyiaran . Dalam rencana ini, tokoh paling penting untuk pemancar frekuensi radio , frekuensi
pemisahan antara operator aural dan visual dan lebar band . [1]
Input tahap pemancar
The Audio (AF) masukan (atau masukan dalam kasus stereoponis penyiaran) biasanya sinyal dengan
bandwidth maksimum 15 kHz dan 0 dBm tingkat maksimum. Preemphasis konstanta waktu adalah 50
mikrodetik. Sinyal setelah melewati tahap penyangga diterapkan ke modulator mana memodulasi
suatu frekuensi menengah pembawa ( IF ). Teknik modulasi biasanya frekuensi modulasi (FM) dengan
maksimum khas deviasi dari 50 kHz (untuk 1 masukan kHz. pada tingkat 0 dBm).
The Video (VF) masukan adalah sinyal video komposit (video informasi dengan sinkronisasi )
maksimal 1 volt pada impedansi 75 Ω. (1 batas V adalah untuk sinyal pencahayaan Beberapa operator
dapat menerima ditumpangkan. sinyal warna sedikit di atas 1 V.) Setelah buffer dan 1 V kliping sirkuit
sinyal diterapkan untuk modulator mana memodulasi sinyal frekuensi menengah (yang berbeda dari yang
digunakan untuk sinyal aural.) modulasi adalah modulator amplitudo yang memodulasi sinyal IF dengan
cara di mana 1 V VF sesuai dengan tingkat rendah IF dan 0 volt VF sesuai dengan tingkat tinggi JIKA.
PM modulasi menghasilkan dua band sisi simetris dalam sinyal termodulasi. Jadi JIKA lebar band adalah
dua kali lebar band video. (Yaitu jika bandwidth VF adalah 4,2 MHz, JIKA bandwidth 8,4
MHz.) Namun, modulator diikuti oleh filter khusus yang dikenal sebagai Vestigial sideband (VSB) filter.
Filter ini digunakan untuk menekan sebagian dari salah satu band sisi, sehingga bandwidth berkurang.
(Karena kedua sisi band berisi informasi identik, penekanan ini tidak menimbulkan kerugian dalam
informasi.)
tahap output
Sinyal termodulasi diterapkan pada mixer (juga dikenal sebagai konverter frekuensi). Input lain ke
mixer yang biasanya diproduksi dalam oven kristal osilator yang dikenal sebagai subcarrier . Dua output
dari mixer adalah penjumlahan dan perbedaan dari dua sinyal. Sinyal yang tidak diinginkan (biasanya
jumlahnya) disaring keluar dan sinyal yang tersisa adalah frekuensi radio ( RF ) sinyal. Kemudian sinyal
10 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Disebut Juga Sebagai: Kristal Cair televisi Tampilan
pixel
(ilmu komputer) adalah komponen diskrit terkecil dari suatu gambar atau gambar pada layar CRT
(biasanya titik berwarna); “semakin besar jumlah pixel per inci resolusi semakin besar” .Pixel umumnya
diatur dalam baris dan kolom, sebuah kombinasi tertentu antara pixel nilai kecerahan dan warna gambar
berbagai bentuk.
Modulasi
Dalam elektronik dan telekomunikasi , modulasi adalah proses yang bervariasi satu atau lebih properti
dari frekuensi tinggi periodik gelombang , yang disebut sinyal pembawa , dengan sinyal modulasi yang
biasanya berisi informasi yang akan dikirim. Hal ini dilakukan dengan cara yang sama
dengan musisi modulasi nada (gelombang periodik) dari instrumen musik dengan memvariasikan
yang volumenya , waktu dan lapangan . Tiga parameter kunci dari gelombang periodik
yang amplitudo (“volume”), yang fase (“timing”) serta frekuensi (“pitch”.)
Dalam telekomunikasi , modulasi adalah proses menyampaikan sinyal pesan, misalnya aliran bit digital
atau sinyal audio analog, di dalam sinyal lain yang dapat ditransmisikan secara fisik. Modulasi gelombang
sinus digunakan untuk mengubah sebuah baseband sinyal pesan menjadi passband sinyal,
Sebuah alat yang melakukan modulasi dikenal sebagai modulator dan sebuah perangkat yang melakukan
operasi invers dari modulasi dikenal sebagai demodulator (kadang detektor atau demod). Sebuah
perangkat yang dapat melakukan kedua operasi adalah modem (dari “mo-dem dulator odulator”).
Tujuan modulasi digital adalah untuk mentransfer digital bit stream dari analog bandpass saluran ,
misalnya melalui jaringan telepon umum beralih (mana bandpass filter yang membatasi rentang frekuensi
antara 300 dan 3400 Hz), atau melalui pita frekuensi radio yang terbatas .
Tujuan dari modulasi analog adalah untuk mentransfer analog baseband (atau lowpass ) sinyal, misalnya
sinyal audio atau sinyal TV, melalui bandpass analog saluran pada frekuensi yang berbeda, misalnya di
atas pita frekuensi radio yang terbatas atau saluran TV kabel jaringan .
11 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
12 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
3. SEJARAH PERKEMBANGAN TELEVISI
13 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak
beserta suara, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna,
“Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, Kata “televisi” merupakan gabungan dari
kata tele (τῆλε, “jauh”) dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga
televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban
dunia.
Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat
penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi,
khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan video tape, cakram
laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk
menayangkan hasil rekaman.
Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun
kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yang menyamai sistem
penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio
berkuasa tinggi untuk menyiarkan gelombang televisi ke penerima TV.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio VHF dan UHF dalam saluran-saluran
yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz. Gelombang TV juga kini dipancarkan
dengan suara stereo atau bunyi keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan
dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi kebelakangan ini perusahaan siaran publik
maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang terdapat didalamnya,
termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang
tanpa pemerina biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi.
Sebuah sistem televisi dapat memakai pelbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL,
NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Di negara
Indonesia memakai sistim PAL.
Sistem televisi juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri,
dan petunjuk penggunaan senjata, di tempat-tempat yang biasanya atau terlalu berbahaya untuk
diperhatikan secara dekat.
Televisi amatir (ham TV atau ATV) juga digunakan untuk kegiatan eksperimen, suka cita dan
perhormatan oleh para orang awam dibawah pengendalian radio amatir. Stasiun TV amatir pernah
digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke
tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan
awal dari era komunikasi elektronik.
▪ 1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
▪ 1884 – Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
14 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
▪ 1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals),
yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar
60 tahun kemudian.
▪ 1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila ditembakan elektron. Inilah yang menjadi
dasar televisi layar tabung.
▪ 1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
▪ 1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar
katoda untuk mengirim gambar.
▪ 1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi
modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar
kerja televisi.
▪ 1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan
kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
▪ 1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
▪ 1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr.
Glenn Brown.
▪ 1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
▪ 1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
▪ 1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George
Heilmeier.
▪ 1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan.
▪ 1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.
▪ 1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
▪ 1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry
Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry
Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.
▪ dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD,
Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan
Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV
tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau
dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada
umumnya.
TRANSISI TV ANALAOG KE TV DIGITAL
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian
perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital,
diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog,
penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top
15 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan diubah oleh
kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap
dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran
analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran
yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang
dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi
mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum
masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima
siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital
terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi
analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya
selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya apabila operator
televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola
kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak
dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi
digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju
beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital dimulai sejak tahun 2003
di Berlin dan tahun 2005 di Muenchen. Sementara Perancis dan Inggris telah menghentikan
secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat, melalui Undang-Undang
Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh Kongres, setiap stasiun televisi lokal
yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tanggal 17 Februari
2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan
memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.
SEJARAH PERKEMBANGAN TELEVISI DI INDONESIA
Pada tahun 1962 menjadi tonggak pertelevisian Nasional Indonesia dengan berdiri dan
beroperasinya TVRI. Pada perkembangannya TVRI menjadi alat strategis pemerintah dalam
banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa
decade TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia, dan menjadi “ corong “ pemerintah.
Sejak awal keberadaan TVRI, siaran berita menjadi salah satu andalan. Bahkan Dunia dalam
Berita dan Berita Nasional ditayangkan pada jam utama. Bahkan Metro TV menjadi stasiun TV
pertama di Indonesia yang fokus pada pemberitaan, layaknya CNN atau Al-Jazeera. Pada
awalnya, persetujuan untuk mendirikan televisi hanya dari telegram pendek Presiden Soekarno
ketika sedang melawat ke Wina, 23 Oktober 1961.
Sulit dibayangkan bagiamana repotnya dan susahnya ketika itu, karena bahkan untuk memlilih
peralatan yang mana dari perusahaan apa, masih serba menerka. Dalam perkembangannya, TV
swasta melahirkan siaran berita yang lebih variatif. Siaran berita yang bersifat straight news,
seperti Liputan 6 (SCTV), Metro Malam (Metro TV), dan Seputar Indonesia (RCTI) tidak jadi
satu-satunya pakem berita televisi. Kurang dalamnya straight news disiasati stasiun TV dengan
tayang depth reporting, yang mengulas suatu berita secara lebih mendalam. Tayangan itu antara
lain Metro Realitas (Metro TV), Derap Hukum dan Sigi (SCTV) dan Kupas Tuntas (Trans TV).
Sementara itu, berita kriminal mendapat tempat tersendiri dalam dunia pemberitaan televisi,
sebutlah Buser (SCTV), Sergap (RCTI) dan Patroli (Indosiar).
Tonggak kedua dunia pertelevisian adalah pada tahun 1987, yaitu ketika diterbitkannya
Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor : 190 A/ Kep/ Menpen/ 1987 tentang siaran saluran
16 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
terbatas, yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Seiring dengan keluarnya
Kepmen tersebut, pada tanggal 24 agustus 1989 televisi swasta, RCTI, resmi mengudara, dan
tahun-tahun berikutnya bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta baru, berturut-turut adalah
SCTV ( 24/8/90 ), TPI ( 23/1/1991 ), Anteve ( 7/3/1993 ), indosiar ( 11/1/1995 ), metro TV (
25/11/2000 ), trans TV ( 25/11/2001 ), dan lativi ( 17/1/2002 ). Selain itu, muncul pula TV global
dan TV 7. jumlah stasiun televisi swasta Nasional tersebut belum mencakup stasiun televisi lokal
– regional.
Maraknya komunitas televisi swasta membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat,
baik positif atau negatif. Kehadiran mereka pun sering menimbulkan pro dan kontra dalam
masyarakat. Pada satu sisi masyarakat dipuaskan oleh kehadiran mereka yang menayangkan
hiburan dan memberikan informasi, namun di sisi lain mereka pun tidak jarang menuai kecaman
dari masyarakat karena tayangan-tayangan mereka yang kurang bisa diterima oleh masyarakat
ataupun individu-individu tertentu. Bagaimanapun juga, televisi telah menjadi sebuah
keniscayaan dalam masyarakat dewasa ini. Kemampuan televisi yang sangat menakjubkan untuk
menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media masa lainnya. Televisi mampu
menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis, ia juga hadir di ruang-ruang publik hingga
ruang yang sangat pribadi. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (
gerak atau live ) yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan
dari ketiga unsur tersebut. Oleh karena itu, ia memiliki sifat yang sangat istimewa.
Kemampuan televisi yang luar biasa tersebut sangat bermanfaat bagi banyak pihak, baik dari
kalangan ekonomi, hingga politik. Bagi kalangan ekonomi televisi sering dimanfaatkan sebagai
media iklan yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Sementara, bagi
kalangan politik, televisi sering dimanfaatkan sebagai media kampanye untuk menggalang masak,
contohnya adalah, banyak pihak yang menilai kemenangan SBY di Indonesia dan JFK di
Amerika sebagai presiden adalah karena kepiawaian mereka memenfaatkan media televisi.
Belakangan, televisi pun sering dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai media sosialisasi sebuah
kebijakan yang akan di ambil kepada masyarakat luas, seperti yang belakangan adalah sosialisasi
tentang kenaikan harga BBM dan tarip dasar listrik.
Kehadiran televisi banyak memberi pengaruh positif dalam masyarakat, terutama yang terkait
dengan kemampuannya untuk menyebar informasi yang cepat dan dapat diterima dalam wilayah
yang sangat luas pada waktu yang singkat. Hasil penelitian MRI ( 2001 ) terhadap para ibu yang
diungkapkan oleh Puspito ( Almira-online ) menyebutkan bahwa siaran televisi memberikan
dampak positif bagi anak-anak mereka. Diantara dampak positif tersebut adalah menambah
wawasan anak, anak menjadi lebih cerdas, anak dapat membedakan yang baik dan jahat, serta
dapat mengembangkan keterampilan anak. Dampak negatif yang ia lihat pada anak mereka, yaitu
berperilaku keras, moralitas negatif, anak pasif, dan tidak kreatif nilai sekolah rendah, kecanduan
menonton, dan perilaku konsumtif.
SEJARAH TELEVISI LOKAL
Penyiaran saat ini tidak lagi menjadi monopoli Jakarta. Fenomena menjamurnya televisi lokal di
berbagai daerah dapat dijadikan indikator telah menyebarnya sumber daya penyiaran. Asosiasi
Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), sebuah organisasi tempat bergabungnya televisi lokal yang
berdiri pada 26 Juli 2002, hingga saat ini telah menghimpun sebanyak 23 industri televisi lokal.
Anggotanya tersebar di berbagai daerah di Indonesia, ada Bandung TV di Bandung, Bali TV di
Bali, Riau TV di Pekanbaru Riau, dan berbagai daerah lainnya. Belum lagi keberadaan televisi
lokal lainnya yang belum terdata sama sekali. Dapat dibayangkan betapa ramainya udara
Indonesia di masa yang akan datang dengan maraknya televisi lokal yang akan bermunculan.
menggeliatnya perkembangan televisi lokal tidak seindah yang dibayangkan. Televisi lokal yang
17 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
sudah beroperasi banyak yang berjibaku dengan masalah internalnya, dari persoalan buruknya
manajemen, baik manajemen sumber daya manusianya maupun manajemen keuangannya, hingga
pada persoalan sulitnya mendapatkan share iklan.
Iklan merupakan masalah tersendiri yang cukup membuat gelisah para pengelola sebagian besar
televisi lokal. Potret buruknya sistem manajemen sebagian televisi lokal dapat dilihat dalam
peristiwa protes karyawan salah satu televisi lokal yang terjadi di tahun 2005. Protes karyawan
dilatarbelakangi karena rendahnya upah yang diterima serta tidak adanya kepastian kerja bagi
mereka. Tumpuan harapan
Publik sesungguhnya menaruh harapan begitu tinggi terhadap televisi lokal. Kehadirannya di
belantika penyiaran diharapkan dapat memberi alternatif tontonan dan dapat mengakomodasi
khazanah lokalitas yang saat ini kurang tertampung dalam tayangan televisi Zaman telah berubah,
konsentrasi media dan pemusatan modal ingin dihilangkan. walau tidak bisa dilakukan secara
langsung, keinginan menyebar sumber daya itu akan dilakukan secara bertahap seiring dengan
penataan sistem dan regulasinya. ini merupakan berkah yang patut disyukuri masyrakat daerah.
Bila keadaan ini terus berjalan sesuai harapan, geliat industri penyiaran di daerah akan
berkembang dan orang tidak lagi melihat Jakarta sebagai pusat peradaban penyiaran. Peradaban
penyiaran lambat laun akan tumbuh di berbagai daerah. Fenomena ini mungkin hampir sama
dengan keadaan pada zaman Yunani kuno. Di sana polis- polis berkembang dan kebudayaan tidak
terpusat di suatu tempat. Tanggung jawab pengelola
Banyaknya masalah yang dihadapi oleh industri televisi lokal menuntut perhatian dan upaya
untuk mengatasinya. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab regulator penyiaran,
melainkan juga menjadi tanggung jawab pengelola televisi lokal itu sendiri. Dari sudut regulator
diharapkan ada regulasi atau kebijakan yang memihak terhadap tumbuhkembangnya televisi
lokal.
Pemihakan itu kemudian dituangkan dalam produk peraturan. Dari sisi televisi lokal, harus segera
dilakukan upaya, antara lain pertama, televisi lokal harus mampu menciptakan keunikan dari
program siaran yang dikelolanya. Bila hal ini dapat dilakukan, setidaknya televisi lokal dapat
membangun posisi tawar di hadapan televisi Jakarta dan dapat meraih pemirsa daerah yang
selama ini menjadi penonton loyal televisi local. Bila televisi lokal telah menjadi tuan rumah di
daerahnya sendiri, rasanya cita-cita mewujudkan sistem penyiaran nasional yang berkeadilan
bukanlah sebuah impian yang utopis.
Pada era otonomi daerah, peran media massa makin urgen. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999
yang direvisi menjadi Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah lebih
menitikberatkan pada partisipasi dan kontrol masyarakat serta pemberdayaan institusi lokal. Salah
satu upaya yang harus dilakukan demi suksesnya otonomi daerah adalah mengoptimalkan peran
institusi lokal nonpemerintah, seperti media massa. Strategi komunikasi yang berkembang pun
tidak lagi centrist vertical seperti pada masa Orde Baru. Pada masa itu, media massa hanya
menjadi corong komunikator puncak yang duduk di jabatan tertinggi pemerintahan sehingga
informasi yang beredar pun hanya untuk kepentingan pemerintahan. Sementara itu, masyarakat
diposisikan hanya sebagai komunikan yang dijejali dengan berbagai propaganda. Di Indonesia
saat ini sudah berkembang startegi komunikasi two way traffic yang dalam pandangan Peterson
dan Burnett, telah terjadi komunikasi vertikal downward communication dan upward
communication.
Realitas tersebut merupakan angin surga bagi kehidupan media massa di tanah air. Setidaknya,
media massa pada orde ini dapat lebih memberdayakan dirinya sembari tetap mempertahankan
empat fungsi pokoknya, yakni, memberikan informasi (to inform), menjadi media pendidikan (to
educate), sarana hiburan bagi masyarakat (to entertain), dan kontrol sosial (social control).
18 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Keempat fungsi pokok tersebut harus dikayuh dalam bingkai-bingkai norma yang berlaku, baik
norma hukum, norma agama, norma susila, maupun norma kesopanan.
HDTV
HDTV (High-Definition Digital Television) adalah standar televisi digital internasional yang
disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital.
Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton dapat melihat gambar
berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada
biasanya.
HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL, yang digunakan di Indonesia.
Televisi definisi tinggi atau high-definition television (HDTV) ialah sejenis sistem penyiaran
televisyen yang bercirikan peleraian yang jauh lebih tinggi dan menawarkan fungsi yang lebih
fleksibel dan efisien. berbanding format-format biasa (NTSC, SECAM,PAL).
Walaupun adanya format HDTV analog awal yang pernah dipancarkan di Eropah dan Jepun,
HDTV biasanya dipancarkan secara digital, kerana penyiaran televisyen digital (DTV)
memerlukan kelebaran jalur yang kurang jika menggunakan kemampatan video secukupnya.
Televisyen definisi tinggi komersil pada awalnya telah dimajukan oleh Nippon Hoso Kyokai
(NHK, Japan Broadcasting Corporation, dan diperkenalkan pada tahun 1969. Namun begitu,
sistem itu tidak menguntungkan, sehinggalah akhir 1990-an dimana teknologi HDTV buat julung
kalinya diperkenalkan di Amerika Syarikat oleh sekumpulan syarikat elektrik bergelar Perikatan
Besar HDTV Digital (Digital HDTV Grand Alliance).
HDTV menghasilkan sekurang-kurangnya dua kali ganda peleraian linear televisyen definisi
standard (SDTV), maka membolehkan lebih banyak perincian untuk dipaparkan berbanding
televisyen analog atau DVD biasa.Tambahan pula, piawaian teknikal untuk penyiaran HDTV ini
mampu mengendalikan paparan nisbah aspek 16:9 tanpa terpaksa mengalami letterboxing atau
penegangan anarmorfik, maka meningkatkan lagi keberkesanan peleraian untuk kandungan yang
sedemikian, ertinya paparan skrin akan menghasilkan ketajaman gambar, gerakan akan menjadi
lancar, memberikan kesan warna yang cantik dan realistik juga mutu bunyian yang terbaik,
dengan adanya kelebihan ini ianya membenarkan pelbagai perkakasan input lain untuk
bekerjasama, contohnya seperti dari komponen video ke DVI atau HDMI.
Untuk menonton siaran HDTV, para penonton haruslah melakukan penaiktarafan tv mereka.
Penambahan nisbah aspek yang baru akan menyebabkan kekeliruan pengguna jika paparan
mereka dibolehkan satu atau lebih nisbah tetapi perlu beralih ke nisbah yang betul dan tepat oleh
pengguna itu sendiri
TELEVISI KABEL
Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi
radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara
seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara
radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.
19 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan,
dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang
rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk
menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih
satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk
menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.
Kabel sepaksi sering digunakan untuk menghubungkan Televisi kabel ke setiap rumah.
SEJARAH
Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika Serikat (AS). Karena
frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima di dalam garis penglihatan (line
of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, terutama
daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian
penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut.
Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil di Pennsylvania
memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh antena-antena pada bukit-bukit
dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi
yang sama digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kota-kota yang terpilih
mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, Televisi kabel telah
mencapai hampir separuh dari rumah penduduk di Amerika Serikat.
PERKEMBANGAN
TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia Timur. Namun
walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan
Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan operator TV kabel yang pertama.
Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal kepada enam puluh juta rumah, sambil
juga menyediakan jumlah orang yang terus bertambah dalam penggunaan akses internet
berkecepatan tinggi. Beberapa sistem kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon
sambil menerima program baru teknologi.
20 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
menggunakan TV satelit seperti Star TV. Di India pun, TV kabel sudah sangat dikenal. Ada
banyak operatornya seperti Sun TV, The Raj Television Network, dan Ortel Communications Ltd.
CARA KERJA
Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau 40 amplifier sebelum
mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa
mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan
kehilangan gambar. Sistem kabel memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan
tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier.
Sejak itu mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis kabel.
MENAMBAH KANAL
Pada awal tahun 1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara menggunakan pengirim
glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap isyarat dari stasiun yang berjarak jauh.
Dalam beberapa kasus, cara ini membuat televisi tersedia untuk orang-orang yang tinggal diluar
area dari standar penyiaran. Dalam kasus lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti
pelanggan TV kabel mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki
jaringan yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak tontonan,
tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya TV kabel pada tahun
1970an.
Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran sistem kabel
mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian besar dari pengaturan
televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka untuk memilih channel-channel berdasarkan
dari rencana alokasi frekuensi Federal Communications Commission (FCC) atau mereka dapat
mengatur semua untuk rencana penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut
kepentinganya berbeda.
Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6 megahertz
bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very High Frequency
(VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak terdapat di dalam satu blok frekuensi,
namun sebaliknya dipisah menjadi dua grup untuk menghindari gangguan dengan servis radio
yang sudah ada.
Setelah itu pada saat pertumbuhan popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan channel-
channel, FCC mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High Frequency) dari
21 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
spektrum. Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan sebuah blok dari frekuensi
antara 470 MHz dan 812 MHz.
Karena mereka menggunakan kabel sebagai pengganti dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu
mengkhawatirkan tentang servis yang sudah ada. Para ahli dapat menggunakan apa yang disebut
sebagai mid-band, frekuensi telah dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain,
untuk channel 14-22. channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah sementara
yang lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari televisi
untuk mencari di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya.
Sementara kita membicarakan tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa
sistem CATV tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada channel 1
sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk menyiarkan melalui
gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi isyarat yang dibawa di dalam
kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk menerima isyarat hanya melalui titik
penghubung menuju kabel atau antena; tetapi gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama
pada konektornya. Saat gangguan datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah
masalah yang diakibatkan oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal.
Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai kecepatan cahaya.
Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat CATV ke rumah anda, isyarat radio berjalan
pada dua pertiga kecepatan cahaya. Saat penyiaran dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi
terjadi pecahan selama satu detik saja, anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut
sebagai ghosting.
Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan menawarkan
sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan membayar untuk menonton film-film secara
individual atau acara-acara olahraga. Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box
Service atau HBO. Sistem pay-per-view ini berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat
HBO mulai mentransmisikan isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan
kemudian ke sistem kabel di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit
pada akhir-akhir ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24 channel. Sistem
kabel menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter, dengan dish
yang terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman untuk sistem kabel,
arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan.
Karena jumlah pilihan program terus bertambah, bandwith dari sistem kabel juga meningkat.
Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana proses
teknologi, bandwith meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550 MHz, dengan
jumlah channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan teknologi tambahan ini,
fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fitur-fitur dan kualitas penyiaran
sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang tersedia.
WIRELESS CABLE TV
M2V Mobile TV
22 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
M2V Mobile TV merupakan sebuah televisi berlangganan yang biasa ditonton di mobil. TV
berlangganan ini memiliki lebih dari 20 saluran TV baik lokal maupun internasional. wireless
cable tv ini menggunakan jasa telekomunikasi nirkabel.
TELEKOMUNIKASI NIRKABEL
Telekomunikasi nirkabel adalah transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak
terhubung oleh [penghantar listrik]. Jarak bisa pendek, seperti beberapa meter untuk remote
control televisi, atau sejauh ribuan atau bahkan jutaan kilometer untuk ruang-dalam komunikasi
radio. Ini meliputi berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel radio dua arah, telepon seluler,
personal digital assistant (PDA), dan jaringan nirkabel. Contoh lain dari teknologi nirkabel
termasuk GPS unit, pembuka pintu garasi atau pintu garasi, wireless mouse komputer, keyboard
dan headset (audio), headphone, penerima radio, televisi satelit, siaran televisi tanpa kabel dan
telepon.
JARINGAN NIRKABEL
Jaringan nirkabel (yaitu berbagai jenis tanpa izin 2,4 GHz perangkat WiFi) digunakan untuk
memenuhi kebutuhan banyak. Mungkin penggunaan paling umum adalah untuk menghubungkan
pengguna laptop yang melakukan perjalanan dari lokasi ke lokasi. Penggunaan lain yang umum
adalah untuk jaringan mobile yang terhubung melalui satelit. Sebuah metode transmisi nirkabel
adalah pilihan yang logis untuk jaringan segmen LAN yang sering harus mengubah lokasi. Situasi
berikut membenarkan penggunaan teknologi nirkabel:
CORDLESS
The “nirkabel” Istilah tidak harus bingung dengan istilah “tanpa kabel”, yang umumnya
digunakan untuk merujuk kepada perangkat listrik atau elektronik bertenaga yang mampu
beroperasi dari sumber listrik portabel (misalnya baterai) tanpa kabel atau kabel untuk membatasi
mobilitas perangkat nirkabel melalui sambungan ke catu daya listrik. Beberapa perangkat
23 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
nirkabel, seperti telepon tanpa kabel, nirkabel juga dalam arti bahwa informasi ditransfer dari
telepon tanpa kabel ke unit dasar telepon yang melalui beberapa jenis nirkabel link komunikasi .
Hal ini menyebabkan beberapa perbedaan dalam penggunaan istilah “tanpa kabel”, misalnya di
Digital Enhanced Cordless Telecommunications.
SEJARAH
FOTOFON
Bell and Tainter’s photophone, of 1880.
Percakapan telepon nirkabel pertama di dunia terjadi pada tahun 1880, ketika Alexander Graham
Bell dan Charles Sumner Tainter ditemukan dan dipatenkan photophone, telepon yang dilakukan
percakapan audio yang dimodulasi secara nirkabel melalui berkas cahaya (yang adalah proyeksi
sempit gelombang elektromagnetik). Dalam era jauh bila utilitas belum ada untuk menyediakan
listrik , dan laser bahkan tidak dipahami dalam fiksi ilmiah , tidak ada aplikasi praktis untuk
penemuan mereka, yang sangat dibatasi oleh ketersediaan dari kedua sinar matahari dan cuaca
yang baik. Serupa dengan ruang komunikasi gratis optik, photophone juga membutuhkan garis
yang jelas terlihat antara pemancar dan penerima. Akan beberapa dekade sebelum prinsip-prinsip
photophone menemukan aplikasi pertama mereka praktis dalam komunikasi militer dan kemudian
di komunikasi serat optik.
Dalam sejarah teknologi nirkabel, demonstrasi teori gelombang elektromagnetik oleh Heinrich
Hertz pada tahun 1888 adalah penting. Teori gelombang elektromagnetik diperkirakan dari
penelitian James Clerk Maxwell dan Michael Faraday. Hertz menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik dapat ditularkan dan menyebabkan untuk melakukan perjalanan melalui ruang di
garis lurus dan bahwa mereka dapat diterima oleh peralatan eksperimen. Percobaan tidak
ditindaklanjuti oleh Hertz. Jagadish Chandra Bose sekitar ini waktu mengembangkan perangkat
nirkabel deteksi dini dan membantu meningkatkan pengetahuan tentang gelombang
elektromagnetik panjang milimeter. Aplikasi praktis dari komunikasi radio nirkabel dan teknologi
radio remote control yang diterapkan oleh penemu kemudian, seperti Nikola Tesla .
RADIO
24 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
energi nirkabel”, terlepas dari teknologi tertentu (misalnya radio , inframerah , ultrasonik ) yang
digunakan. Guglielmo Marconi dan Karl Ferdinand Braun dianugerahi Hadiah Nobel bidang
Fisika pada tahun 1909 untuk kontribusinya bagi telegrafi nirkabel.
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
Cahaya, warna, AM dan radio FM, dan perangkat elektronik memanfaatkan spektrum
elektromagnetik. Frekuensi dari spektrum radio yang tersedia untuk digunakan untuk komunikasi
diperlakukan sebagai sumber daya publik dan diatur oleh organisasi nasional seperti Komisi
Komunikasi Federal di Amerika Serikat, atau Ofcom di Inggris. Ini menentukan rentang frekuensi
yang dapat digunakan untuk tujuan apa dan oleh siapa. Dengan tidak adanya kontrol atau
pengaturan alternatif seperti spektrum elektromagnetik privatisasi, kekacauan mungkin timbul
jika, misalnya, maskapai penerbangan tidak memiliki frekuensi spesifik untuk bekerja di bawah
dan radio amatir Operator yang mengganggu kemampuan pilot untuk mendaratkan sebuah
pesawat. Komunikasi nirkabel mencakup spektrum dari 9 kHz sampai 300 GHz. Henreich Hertz
adalah penemu dari gelombang elektromagnetik, itu memberi platform untuk penemuan lebih
lanjut dalam komunikasi nirkabel.
Direct Broadcast Satellite (DBS) adalah sejenis pesawat luar angkasa yang akan memulai layanan
komunikasi baru. Dilengkapi dengan sistem transmisi yang sangat kuat, satelit akan beroperasi
dan akan melalui outlet media konvensional untuk relay program secara langsung ke pelanggan.
Dan konsep ini telah berevolusi selama bertahun-tahun. Dua konsep penting DBS adalah ukuran
transmisi informasi dan pilihan pemrograman. Berkat transmisi yang kuat, piring yang digunakan
kurang dari dua meter. Ukuran piring merupakan masalah penting bagi DBS, karena
membutuhkan piring kecil yang mencolok, cukup murah, dan mudah digunakan. Pilihan
pemprograman juga penting, karena perusahaan DBS dapat menyediakan program televisi, film,
dan siaran olahraga sekaligus.
SEJARAH
Pada awal 1980-an, berbagai perusahaan memberikan proposal DBS, beberapa diantaranya
bergeser dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, korporasi televisi satelit (STC), anak perusahaan
dari comsat, berencana menggunakan empat satelit untuk menutupi Amerika Serikat. Karena
setiap satelit hanya akan menargetkan satu sektor dari satu negara. Fokusnya sinyal akan
membantu membuat kemungkinan untuk menggunakan piring yang lebih kecil. Tetapi dalam satu
modifikasi, ini adalah zona geografis yang diperpanjang sehingga seluruh negara bisa dilayani
dalam waktu yang cepat.
Usulan sistem DBS juga memiliki kekurangan karena kapasitas salurannya yang terbatas. Berat
dan jumlah tuntutan memiliki dampak pada jumlah transponder dan saluran yang bisa didukung
satelit. Akibatnya, lima atau enam-saluran tidak bisa direspon. Terlepas dari skema, tidak ada
usaha DBS yang memiliki daya tinggi menjadi operasional. Faktor yang berbeda memberikan
kontribusi terhadap situasi ini.
25 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g
Pengembangan sistem nasional DBS menuntut investasi modal besar. Selain jutaan dolar untuk
membangun, peluncuran, dan memelihara satelit, terestrial jaringan juga harus didukung.
Biayanya berkisar dari penjualan lokal dan memperbaiki kantor untuk kampanye iklan dan biaya
program lisensi. Untuk beberapa organisasi, investasi ini terlalu beresiko tinggi dan belum diuji.
Sebagaimana telah dinyatakan, pelanggan hanya akan menerima sejumlah terbatas saluran.
Meskipun hal ini mungkin telah diterima kepada konsumen yang tinggal di daerah dengan pilihan
beberapa pemrograman.
Industri DBS tidak bisa menopang cukup tingkat dukungan keuangan. Itu juga merupakan
pukulan berat pada 1980-an. Perusahaan lainnya, membungkuk keluar dari lapangan. Akibatnya,
sistem DBS yang berdaya tinggi tidak terwujud di Amerika Serikat.
Sebaliknya, layanan low-power sebenarnya dibuat oleh United Satellite Communication, Inc
(USCI). Alih-alih membangun armada highpower mahal dan belum teruji satelit, mediumpower
lebih terbukti untuk digunakan. Diluncurkan pada tahun 1983, USCI menawarkan lima saluran
pelanggan pemrograman hiburan. Masa depan pilihan termasuk informasi khusus layanan dan
program bilingual yang lebih menjanjikan. Tapi meskipun mendapatkan keuntungan pesawat
ruang angkasa yang mahal dan penggunaan sistem highpower untuk, menekan keuangan USCI
dan terpaksa menutup pintu pada tahun 1985.
Daya tarik dari sistem DBS adalah cara yang ampuh untuk menarik kepentingan lapangan.
Konsumen dapat menerima sebuah array program, termasuk yang mungkin tidak tersedia.
Teknologi prasyarat dasar juga telah matang sejak 1980-an, membuat operasi DBS yang lebih
layak dan, akhirnya terintegrasi sepenuhnya dalam infrastruktur komunikasi Amerika Serikat.
DBS mendukung individu individu di daerah pedesaan yang tidak memiliki pilihan siaran atau
kabel dan menawarkan tradisional kabel menjadi pilihan lain pelanggan.
Akan menjadi menarik untuk menonton keseluruhan lapangan komunikasi satelit, kabel, dan
perusahaan telepon yang bersaing untuk pelanggan. Sebagai dua terakhir industri upgrade
pertumbuhan fisik mereka, mereka akan lebih baik diposisikan untuk bersaing dengan sistem
DBS. Perhatikan juga bahwa di bagian depan internasional, negara lain telah fasih di dalam
teknologi DBS dan terus draft perencanaan sistem yang canggih. Jepang dan berbagai negara
Eropa adalah pesaing utama dalam bidang ini. Lingkungan yang seperti ini juga akan
menawarkan tantangan baru bagi perusahaan satelit. Di Amerika Serikat, saluran telepon telah
kembali menggunakan loop untuk menyampaikan penagihan informasi. Di negara-negara dimana
universal layanan telepon tidak ada, pilihan lain harus dipakai. Akhirnya, seperti bidang lainnya,
industri DBS harus bersaing dengan berbagai lelang teknologi.
Sumber :
http://belajar-komunikasi.blogspot.com/
http://www.tanyapedia.com/
http://hairilhazlan.com/
http://wiki.org/
26 | Y u l i u s M a l o 1 8 1 2 0 1 2 9 8 T u g a s B r o a d c a s t i n g