Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik telah
mengubah peradaban manusia menjadi lebih mudah, cepat, efisien dan produktif. Sejak
pertama kali ditemukan, listrik terus mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari
usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan dalam pengembangannya.
Listrik pertama kali dibangkitkan pada pusat-pusat pembangkit yang berkapasitas
besar. Pembangkitan energi listrik pada pusat pembangkit tersebut dapat berupa PLTA,
PLTU, PLTG, PLTGU, PLTN, PLTPB, dan PLTD
Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator
sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi
mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesing penggerak
generator atau biasa disebut penggerak mula.
Berdasarkan berbagai kasus diatas dianggap perlu dan sangat dibutuhan untuk
mengadakan suatu penelitian pada salah satu pembangkit untuk melihat bagaimana
sebenarnya proses pembangkitan listrik itu.

II. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini terlaksana berdasarkan keputusan bersama dari mahasiswa Teknik Sipil S1
Universitas Tadulako yang dimana kegiatan ini merupakan pembelajaran dari mata kuliah
Teknik Bendungan dan PLTA.

III.TUJUAN KEGIATAN
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan industri ini, yaitu:
● Pembelajaran dari mata kuliah Teknik Bendungan dan PLTA
● Untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa tentang pembangkitan energi
listrik
IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan ini dilakasanakan:
Tempat : PLTA Poso 1
Hari/tanggal : Selasa, 8 Mei 2017

V. METODE PENYUSUNAN LAPORAN


Laporan kunjungan industri ini di susun berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan
(lokasi), melalui data-data yang diperoleh ketika kunjungan, melalui internet dan buku-buku
yang berkaitan dengan lokasi praktek industri dilaksanakan.

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan Kunjungan PLTA ini sungguh sangat menguras tenaga, dari awal
pengurusannya, sampai pelaksanaan kunjungan industri tersebut. Pada saat menjelang
keberangkatan kami harus mengumpulkan dana sebanyak Rp.250.000/orang. Itu adalah
biaya transportasi, penginapan, dan konsumsi kami nantinya. Pada saat keberangkatan, kami
diharapkan sama kordinator untuk berkumpul di Fakultas Teknik jam 08.00 WITA, karena
rencana keberangkatan adalah pada jam tersebut, dan natinya akan bermalam di Poso, yang
dimana keesokan harinya perjalanan baru dilanjutkan menuju ke PLTA Poso.
Sungguh-sungguh jam Indonesia, keberangkatan yang rencananya berangkat jam 08.00 dari
Palu, jadinya berangkat jam 09.00. itu dikarenakan mobil yang kami akan tumpangi datang
terlambat. Pada saat kendaraan/mobil yang kami akan tumpangi telah datang, terdapat
sedikit konflik di kalangan teman-teman, yakni mobil agak sedikit kecil. Akhirnya setelah
itu kami tiba di Poso, di salah satu Wisma di sana pada jam 15.00 yang dimana seharusnya
kami tiba jam 13.00. Di Wisma itu kami pun istirahat mempersiapkan tenaga untuk
melanjutkan perjalanan kami besoknya ke PLTA Poso. Sebelumya itu kami dijamu dengan
makan malam dengan menu nasi kotak. Keesokan harinya setelah sarapan pagi kami pun
melanjutkan perjalanan kami ke PLTA Poso. Di perjalanan kami menikmati pemandangan
sekitar, apalagi ketika kami menjelang memasuki unit pembangkit yang akan kami datangi
tersebut. Perjalanan yang sangat menantang dengan tanjakan yang sangat, dan jurang
dikanang kiri, kami sempat singgah berfoto-foto diperjalanan tersebut ketika mobil yang
kami tumpangi harus singgah untuk diistirahatkan sebentar. Ketika kami sampai ditujuan
kami yakni di PLTA Poao, yang dimana untuk masuk ke PLTA tersebut harus melewati
beberapa pos penjagaan yang dimana kita harus melapor pada pos-pos tersebut. Ketika kami
masuk, tepatnya di Power Housee PLTA Poso, kami pun disambut dengan sejumlah
senyuman dari pegawai-pegawai PLTA Poso tersebut. Setelah itu kami pun diajak
keruangan kontrol untuk melihat-lihat bagaimana proses pengontrolan dari pembangkit
tenaga air PLTA tersebut. Kami pun diberi kesempatan bertanya-tanya tentang bagaiman
proses pembangkitan dari PLTA tersebut. Setelah kami rasa sudah cukup diruangan
tersebut, kami pun diajak keliling untuk melihat proses pembangkitan listrik dari PLTA
tersebut. Setelahnya itu setelah kami cukup merasa puas, kami pun istrirahat sebentar
kemudian bergegas untuk kembali ke Palu. Mobil pun sudah siap kembali untuk
ditumpangi, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke makassar. Diperjalanan kami
tertidur dimobil, akhirnya kami tiba kembali di Fakultas Teknik Untad dengan selamat.
BAB II
SEJARAH PLTA POSO

PLTA Sulewana​ atau ​PLTA Poso​, adalah sebuah ​Pembangkit Listrik Tenaga Air​ yang
terletak di ​Sulewana​, ​Poso​, ​Sulawesi Tengah​, ​Indonesia​. PLTA ini mulai dibangun pada tahun
2003 dan memiliki tiga pembangkit listrik utama. PLTA Poso I memiliki kapasitas daya 60 ​mw​,
PLTA Poso II memiliki kapasitas daya 180 mw, dan PLTA Poso III memiliki kapasitas daya 300
mw. Tiga pembangkit listrik PLTA ini menggunakan air dari ​Sungai Poso​ sebagai sumber daya.
Sungai Poso yang dijadikan sumber air PLTA Poso memiliki debit 125 ​m3​​ /s​. PLTA ini dikelola
oleh PT. Poso Energy, yang dipimpin oleh Achmad Kalla.

Daya listrik yang dihasilkan PLTA Sulewana baru terserap 48 mw dari 195 mw daya
yang terpasang. Dari jumlah tersebut baru sekitar 28 mw yang masuk ke Palu, sisanya menuju
ke Tentena, Poso dan Parigi.

Transmisi listrik dibangun sendiri oleh perusahaan Grup Kalla lainnya, PT Bukaka
Teknik. Listrik dialirkan ke jaringan transmisi Sulawesi Selatan lewat gardu induk di Kota
Palopo, sepanjang 208 km dengan tegangan 275 kV. Sementara untuk transmisi yang mengarah
ke Kota Palu dengan tegangan 115 kV sepanjang 32 km, dibangun oleh PLN.
BAB III

PENUTUP

1. KUSIMPULAN

● PLTA Sulewana​ atau ​PLTA Poso​, adalah sebuah ​Pembangkit Listrik Tenaga
Air​ yang terletak di ​Sulewana​, ​Poso​, ​Sulawesi Tengah​, ​Indonesia​.

● PLTA Poso I memiliki kapasitas daya 60 ​mw​, PLTA Poso II memiliki kapasitas
daya 180 mw, dan PLTA Poso III memiliki kapasitas daya 300 mw.

● Daya listrik yang dihasilkan PLTA Sulewana baru terserap 48 mw dari 195 mw
daya yang terpasang. Dari jumlah tersebut baru sekitar 28 mw yang masuk
ke Palu, sisanya menuju ke Tentena, Poso dan Parigi.

2. SARAN

● Pengoperasian, pemeliharaan, pelayanan dan kualitas PLTA Poso agar terus


ditingkatkan.

● Hubungan PT PLN (Persero) khususnya sektor Bakaru dengan civitas


akademika semakin ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai