Anda di halaman 1dari 21

Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk

mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang
Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat
tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang
tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk
menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak
pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasiradio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika
Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow
Wilson kepada Jermanmelalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an,
dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran
titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an
dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan
pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala
jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio
komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak
hanya berita dan musik saja.

Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan
gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun
proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan
amplitudo gelombang audio.

Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang
menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal
inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali
mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh
(12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis
dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.

John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan
sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee
deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal
yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong
menemukan penguat gelombang radio disebut juga radioamplifier. Alat ini bekerja dengan cara
menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung.
Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang
ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih
efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr.
Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.

Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang
melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan
siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb
Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio
komersial karena kualitas suara yang buruk.

Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan
memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM
proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.

Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada
jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang
radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan
cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo
gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem
modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh
cuaca buruk.

Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun
1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan
penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940
Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun
kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk
stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk
menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.

Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya
secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-
hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-
benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi
penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem
unggulan di berbagai bidang komunikasi.

Radio internet
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Radio Internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio
konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja
dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama
dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan
medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio
terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak
kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara
asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh
stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.

Radio satelit
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Radio satelit

Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal
analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal
digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang
jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh
perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa
diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit
pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti
terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio
mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika
agar kualitas layanan prima.

Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar
harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang
dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu
sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal
siaran (lebih dari 120 kanal).

Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di
Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio
trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai
pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar
gresik

Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)


Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan
digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi
yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas
suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan
gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat
khusus yang dapat menangkap sinyal digital.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_radio (28-02-2017)

SEJARAH,PENEMU DAN PERKEMBANGAN RADIO


Tugas perkembangan teknologi komunikasi

BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu
baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal
digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang sejarah, tokoh-tokoh yang berperan
penting dalam penemuan dan perkembangan radio baik di dunia maupun di indonesia.

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang sejarah perkembangan radio serta tokoh-tokoh yang
berperan dalam penemuan radio pertama kali dan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
perkembangan teknologi komunikasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan
bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan
medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan
listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio
(RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10
hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara
osilasi elektrik maupun magnetik.

Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu
baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal
digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.

B. Sejarah dan Peran Para Ilmuwan Dalam Penemuan Radio

a. Peran Joseph Henry

Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University, dan fisikawan Inggris
Michael Faraday mengembangkan teori induksi. Percobaan mereka terhadap elektromagnet
membuktikan arus listrik di sebatang kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski
keduanya tidak berhubungan.

b. Peran James Clerk Maxwel

Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset

baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk

Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitian nya,
Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang

mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain
dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola
pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro
magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya
akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal
dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada
tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia
membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak
celah kira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana, 146-147).

c. Peran David E. Hughes

Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke
telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
d. Peran Guglielmo Marconi

Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895, berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan
gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km. Tahun 1901, sinyal dari perangkat radio Marconi mampu
melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat
nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Sejak kecil ia
sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, ia membuat
laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio dan mengadakan penelitian soal gelombang radio
"Gelombang Hertzian" untuk mengirim sinyal telegraf. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2
km. Pada tahun 1896 Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan
dua sirkuit. Kepala Dinas Pos Inggris William Preece terkesan akan kemampuan radio ciptaannya di
dataran Salisbury dan kemudian menyeberangi Bristol Chanel. Marconi akhirnya mendirikan perusahaan
The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubah jadi Marconi's
Wireless Telegraph Company Limited. Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi
nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Dalam dua
tahun ia sudah membangun radio antara Prancis - Inggris dan Amerika - Inggris. Selama satu dekade
hingga 1912 ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya.
Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada 1914 Marconi dipanggil masuk ke Angkatan
Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian
pemerintah Italia ia kembali ke laboratorium. Tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan
mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Pada 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma.

e. Peran Reginald Aubrey Fessenden


Namun dibalik semua ketenaran Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald
A. Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika pada 1906, ia
berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal di lepas pantai Samudera
Atlantik. Sejak itu radio terus berkembang makin sempurna, didukung oleh pelbagai temuan secara
bertahap. Reginald Aubrey Fessenden (1866-1932) adalah penemu radio (1906), ahli fisika Amerika
Serikat, insinyur, guru besar, dan penemu. Fessenden lahir di Bolton Timur, Quebec, Kanada, pada
tanggal 6 Oktober 1866 dan meninggal pada 22 Juli 1932 pada usia 65 tahun di Kepulauan Bermuda,
kira-kira 1000 kilometer sebelah tenggara New York. Sesudah Edison, Fessenden adalah orang yang
paling banyak penemuannya di dunia. Edison membuat 3000 penemuan. Fessenden membuat 500
penemuan, antara lain : alternator, detektor, heterodin, fathometer, dan penggerak turbo listrik untuk
kapal tempur.
Alternator adalah alat untuk membangkitkan listrik dan untuk menghasilkan arus bolak-balik. Alat ini
memungkinkan terciptanya radio telepon. Detektor adalah alat untuk mengubah arus bolak-balik menjadi
arus searah. Heterodin adalah alat untuk mengubah frekuensi radio hingga frekuensi itu mudah diatur
dan dapat diperkuat.
Ia bersekolah di Trinity Collage di Port Hope, Ontario, dan di Bishop’s University di Lennoxville, Quebec.
Kemudian ia jadi guru dan kepala sekolah di Whitney Institute. Disini ia mulai mengadakan eksperimen di
bidang listrik dan kimia. Karena minatnya terhadap ilmu pengetahuan terapan makin besar, maka ia
pindah ke New York. Ia berhenti jadi guru dan melamar pekerjaan pada Laboratorium Edison di Orange,
New York. Lamarannya diterima. Ia diangkat jadi kepala bagian bidang kimia.
Pada tahun 1890 ia pindah kerja ke Perusahaan Listrik Westinghouse. Tapi dua tahun kemudian
pekerjaan itu ditinggalkannya karena ia ingin jadi guru lagi. Selama delapan tahun (1892-1900), ia jadi
guru besar pada Universitas Purdue dan Pitssburg. Tapi kemudian ia ingin mengadakan eksperimen lagi.
Maka ditinggalkannya Universitas itu.
Eksperimennya berhasil. Ia mendirikan stasiun pemancar di Brant Rock, Massachusetts. Pada Hari Natal
24 Desember 1906, ia mengirimkan siaran radio yang pertama di dunia. Morse mengirimkan Kode Morse
dengan kawat. Marconi mengirimkan Kode Morse tanpa kawat. Fessenden mengirimkan musik dan
suara manusia tanpa kawat. Bell menemukan telepon. Dengan perkataan lain Marconi menemukan
telegraf, Fessenden menemukan radio telepon. Itulah istilah yang dipakai pada waktu itu.

f. Peran John Ambrose Fleming


John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai
receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Para ilmuwan mengembangkan tabung hampa udara yang bisa
melacak dan memperkuat sinyal radio. Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang
terdiri dari tiga elemen (triode audion) tahun 1907, yang kemudian menjadi elemen penting dalam
penerimaan sinyal radio. Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini memungkinkan
gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Namun, gelombang yang
dipancarkannya masih terlalu lemah.

g. Peran Edwin Howard Armstrong


Pada 1912 kemampuan penerimaan ini ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang
menemukan penguat gelombang radio/radio amplifier. Alat ini bekerja menangkap sinyal elektromagnetik
dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat
sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat. Penemuan ini kemudian
menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Amstrong, seorang ahli teknis penemu radio yang dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New
York City, Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, ketika
usianya baru menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu. Saat ketika ia
menginjak usia remaja, dia mulai mencoba menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel
(nirkabel), dan ketika duduk di bangku SMA, dia telah mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang
antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami
gangguan. Dia dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Ia juga
dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara
lain untuk memperkuat tenaga pada pengiriman akhir.
Untuk mengembangkan pengetahuannya dalam bidang gelombang komunikasi, setelah tamat SMA,
Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik. Di universitas itulah ia melanjutkan
penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan
temuannya, berupa penguat gelombang radio pertama (radio amplifier). Radio sendiri sebenarnya sudah
ditemukan terlebih dahulu oleh Lee De Forest yang menggunakan Tabung Audion yang diberi nama
tabung Lee De Forest. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan kemudian mendesain ulang dengan
mengambil gelombang elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat
memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000
kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan “regenerasi radio”, yang merupakan
penemuan penting dan perlu saat radio pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio
tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal
temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi inti operasional
radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan
ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne,
dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio
menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai berita penting, tidak ada yang tidak
memakai jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio
Corporation of America) segera membeli seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut membelinya.
Setelah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia dan bekerja sebagai profesor di
universitas tersebut. Pada tahun 1923 dia menikah dengan Marion MacInnes, sekretaris dari Presiden
RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan
hak paten radio. Hal ini berlanjut hingga awal tahun 1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski
demikian, dia terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik radio. Ia berkesimpulan,
hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri orang bisa dihargai, yaitu merancang sistem yang
sama sekali baru.
Berbagai penelitian pun terus dia lakukan untuk lebih menyempurnakan suara radio tersebut. Pada 1933
Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih
meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem
tersebut juga menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program radio dengan sekali
angkut. Pengembangan ini disebut dengan multiplexing.
Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa dijelaskan sebagai berikut. Sinyal suara tidak
dapat terpancarkan langsung karena sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara
tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan.
Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu
ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode
untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai
radio adalah modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency
modulation)
Beda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya. Gelombang FM
mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz. Jadi, jika ada frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya
dia menggunakan frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang
FM itu memodulasi suara secara digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai
frekuensi audio (batas ambang telinga antara 6 Hz – 20 KHz). Setelah dicacah secara digital (tambahan
455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer), sinyal digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier)
yang berfrekuensi 88.0 MHz tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagaian yang penting dari sistem
pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan pemancar itu sendiri.
Untuk memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin untuk
mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut ,
pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa medali Franklin, yang
merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan. Kekalahannya dalam sengketa selama
bertahun-tahun dengan perusahaan yang telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh terhadap
pemberian medali Franklin tersebut.
Namun sungguh sangat disayangkan, Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Sang
penemu gelombang radio FM tersebut diketemukan mati bunuh diri di tahun 1954. Istrinya, Marion
MacInnes, yang menjadi pewaris hasil temuan Armstrong melanjutkan perjuangan suaminya bertempur
di persidangan dan memenangkan jutaan dolar. Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an,
saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar
angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA.

C. Sejarah Perkembangan Penggunaan Radio


Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan
telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk
Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901.
Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912,
termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke
stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan
Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan
Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai
dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika
Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi
populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk
mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang,
radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga
penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam
show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.

a. Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang
audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini
kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang
audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang
menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah
yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan
penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya,
pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat
Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai
receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung
elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara
ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.
Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga
radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan
memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000
kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa
menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio
karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh
ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat
radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang
melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran
radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke
Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena
kualitas suara yang buruk.

b. Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan
memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses
modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis
sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio
dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada
akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang
penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi
(FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-
an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian
transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan
stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication
Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong.
Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu
hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya
secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak
Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan.
Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro
(microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang
komunikasi.

c. Radio internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional.
Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara
mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio
konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming
berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh
dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang
menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia,
umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk
memperluas jangkauan siarannya.

d. Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal
analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital
yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih
luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus
yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat
terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio
satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh
karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi
siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus
berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan
sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi
siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120
kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di
Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya,
Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten
layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik.

e. Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)


Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan
digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang
sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang
dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun
untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat
menangkap sinyal digital.

D. Sejarah Radio di Indonesia


a. Radio Republik Indonesia.
Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada
tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun
radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam,
Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter
Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan
suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen
tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.
Penghapusan Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan
momentum dari sebuah proses perubahan government owned radio ke arah Public Service Boradcasting
dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7
Juni 2000.
Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri
dengan didukung oleh 8500 karyawan.
Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu
Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro
II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan
Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6
programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk
segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan Informasi, Programa
IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing.
Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.
b. Sekilas Sejarah Amatir Radio di Indonesia
Kegiatan Amatir radio merupakan kegiatan orang-orang yang mempunyai hobby dalam bidang tehnik
transmisi radio dan elektronika, kegiatan ini disahkan, diatur dan diawasi secara global baik oleh Badan-
badan telekomunikasi international seperti ITU dan IARU maupun oleh badan telekomunikasi nasional
disetiap negara. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan
KODE ETIK AMATIR RADIO.
Kegiatan amatir radio di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an ketika Indonesia masih dalam jajahan
Belanda atau Hindia Belanda. Sangat sedikit orang yang dipercaya oleh kekuasaan untuk memiliki izin
amatir radio saat itu. Dua diantara mereka yang disebut-sebut sebagai pelopor adalah : Rubin Kain
(YB1KW) yang izinnya didapat tahun 1932. Beliau telah meninggal pada tahun 1981. Yang kedua adalah
B. Zulkarnaen (YB0AU) yang izinnya didapat pada tahun 1933. Beliau juga telah meninggal pada tahun
1984.
Semua aktifitas amatir radio dihentikan pada saat pendudukan Jepan dan Perang Dunia II, namun ada
dari sebagian mereka yang tetap nekat beroperasi dibawah tanah untuk kepentingan Revolusi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 1945, proklamasi kemerdekaan RI disiarkan ke seluruh dunia dengan menggunakan sebuah
pemancar radio revolusioner yang dibuat sendiri oleh seorang amatir radio yang bernama Gunawan
(YB0BD). Jasa YBoBD ini diakui oleh Pemerintah dan sebagai penghargaannya, pemancar radio buatan
Gunawan tersebut di simpan di Museum Nasional Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan amatir radio diselenggarakan kembali pada tahun 1945 sampai dengan 1949.
Namun karena alasan keamanan dalam negeri, pada tahun 1950, pemerintah melarang kegiatan amatir
radio hingga tahun 1967. Landasan pelarang itu adalah Undang-undang No. 5/1964 yang menegaskan
hukuman yang sangat berat bagi mereka yang memiliki pemancar radio tanpa izin.
Pada tahun 1966, amatir radio memperjuangkan kepentingannya kepada pemerintah agar amatir radio
dapat diselenggarakan kembali di Indonesia. Akhirnya, dengan Peraturan Pemerintah No. 21/1967,
pemerintah mengizinkan kembali kegiatan amatir radio.
Melalui Konferensi Amatior Radio yang pertama pada tgl. 9 Juli 1969 di Jakarta, didirikan organisasi yang
bernama Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). Pada Munas ORARI tahun 1977, nama
organisasi dirubah menjadi Organisasi Amatir Radio Indonesia dengan singkatan yang sama hingga
sekerang.
Terbentuknya ORARI dapat dikatakan berawal di Jakarta dan Jawa Barat atau pulau Jawa pada
umumnya dan diprakarsai oleh kegiatan aksi mahasiwa , pelajar dan kaum muda, diawal tahun 1965
sekelompok mahasiwa publistik yang tergabung dalam wadah KAMI membentuk radio siaran perjuangan
bernama Radio Ampera, mulai saat itu juga bermunculanlah radio siaran lainya seperti Radio Fakultas
Tehnik UI, Radio Angkatan Muda, Kayu Manis, Draba, dll.
Sudah tentu semua radio siaran itu merupakan siaran yang tak memiliki izin alias Radio gelap. Sadar
karena semakin banyaknya radio siaran bermunculan yang memerlukan suatu koordinasi demi
tercapainya perjuangan ORBA maka dibentuklah pada tahun 1966 oleh para mahasiwa suatu wadah
yang diberi nama PARD (Persatuan Radio Amatir Djakarta) diantaranya terdapat nama-nama
koordinatornya seperti Willy A Karamoy. Ismet Hadad, Rusdi Saleh, dll.
Di Bandung juga terbentuk PARB. Bagi anggota yang hanya berminat dalam bidang teknik wajib
menempuh ujian tehnik dan bagi kelompok radio siaran disamping perlu adanya tehnisi yang telah di uji
juga wajib menempuh ujian tehnik siaran dan publisistik. Setelah itu kesemuanya diberi callsign
menggunakan prefix X, kode area 1 s/d 11 dan suffix 2 huruf sedangkan huruf suffix pertamanya
mengidentifikasikan tingkat keterampilannya A s/d F seperti X6AM, X11CB dsb sedangkan untuk radio
siaran diberi suffix 3 huruf.
Pada mulanya PARD merupakan wadah bagi para amatir radio dan sekaligus radio siaran . Sehingga
pada saat itu secara salah masyarakat mengidentikan Radio amatir sebagai radio siaran non RRI.
Karena adanya tingkatan keterampilan, PARD saat itu juga menyelenggarakan ujian kenaikan tingkat.
Disamping itu terdapat juga para Amatir era 1945-1952 yang tergabung dalam PARI (Persatoean Amatir
Repoeblik Indonesia 1950), diantaranya terdapat nama - nama , Soehodo †. (YBØAB), Dick Tamimi †.
(YBØAC), Soehindrio (YBØAD), Agus Amanto † (YBØAE), B. Zulkarnaen †. (YBØAU), Koentojo †
(YBØAV) dll. Diantara mereka ternyata ada juga yang menjadi anggota PARD seperti, (YBØAE) dan
(YBØAU).
c. Radio Siaran Swasta
PRSSNI sebagai wadah organisasi radio swasta di Indonesia menuliskan bahwa keberadaan radio siaran
di Indonesia, mempunyai hubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, baik semasa penjajahan,
masa perjuangan proklamasi kemerdekaan, maupun didalam dinamika perjalanan bangsa
memperjuangkan kehidupan masyarakat yang demokratis, adil dan berkemakmuran.
Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola warga asing menyiarkan program untuk
kepentingan dagang, sedangkan radio siaran swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program untuk
memajukan kesenian, kebudayaan, disamping kepentingan pergerakan semangat kebangsaan. Ketika
pendudukan Jepang tahun 1942, semua stasiun radio siaran dikuasai oleh pemerintah, programnya
diarahkan pada propaganda perang Asia Timur Raya. Tapi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14
Agustus 1945 para angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat mengumandangkan
Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia. Selanjutnya sejak proklamasi
kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama tahun 1965, Radio Siaran hanya
diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio Republik Indonesia atau RRI.
Secara defacto Radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai perkembangan profesionalisme
“radio amatir” yang dimotori kaum muda diawal Orde baru tahun 1966; secara yuridis keberadaan radio
siaran swasta diakui, dengan prasyarat, penyelenggaranya ber-Badan Hukum dan dapat menyesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI nomor 55 tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah,
yang mengatur fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan,
perizinan serta pengawasannya.
Berikut ini adalah daftar stasiun radio di provinsi Jawa Barat.
A. KESIMPULAN
Radio sebagai salah satu media massa memiliki karakteristik cepat dalam menyampaikan pesan,luas
jangkauannya dalam arti tidak mengenal medan, tidak terikat waktu, ringan dan dapat
dibawakemanapun, murah dan tidak memerlukan banyak konsentrasi karena radio hanya untuk
didengarkan.Ciri khas berita radio selain menyajikan uraian fakta dan pendapat yang disampaikan
reporter,juga terselip pendapat yang diucapkan sendiri oleh narasumber. Dengan demikian, reporter
radio danpenyusun naskah berita radio dituntut memiliki keterampilan di dalam mengkombinasikan uraian
fakta,uraian pendapat, dan pendapat narasumber yang berhasil direkam. Pendapat narasumber ini tidak
perluseluruhnya dimasukkan, tetapi dipilih secara tepat, khususnya yang ada relevansi dengan alur topik
bahasan.
B. SARAN
Hingga saat ini, saya mengamati perkembangan radio swasta semakin membaik, apalagi setelah
jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998. Terima kasih reformasi, karena sekarang saya dapat
mendengarkan berita-berita aktual setiap saat melalui siaran radio swasta yang lebih kredibel.Kita tidak
lagi terpasung mendengarkan berita pada jam-jam tertentu. Itu satu hal yang positif, bagaimana industri
melihat peluang yang ada pada saat bergulirnya reformasi.
C. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_radio
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/03/sejarah-penemuan-pesawat-radio.html

Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk lebih dari 200 juta adalah salah satu negara
berkembang di dunia. Perkembangan ini dapat dilihat dari segala bidang, mulai dari di bidang
pendidikan, sosial, tekonologi, bahkan dalam bidang industri hiburan.
Perkembangan ini sangat dipacu oleh peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang membuat
teknologi semakin maju pula. Kemajuan teknologi, diindikatori oleh berkembangnya gadget, lalu
sosial media yang bermacam-macam. Handphone yang awalnya hanya berlayar warna kuning,
sekarang handphone sudah bisa digunakan untuk menonton televisi, dll.
Teknologi ini juga sangat mempengaruhi media massa yang merupakan media penting di era
sekarang ini. Media massa ini terdiri dari media elektronik dan media cetak. Namun, yang lebih
pesat perkembangannya dan menguasai Indonesia adalah media elektronik.
Media elektronik seperti radio dan televisi merupakan media yang sangat diminati masyarakat.
Karena dua media tersebut bisa dikatakan sebagai awal kemajuan teknologi kepenyiaran. Kedua
media tersebut menggunakan beberapa proses pemancaran sehingga dapat kita nikmati sekarang
secara bebas.
Seperti yang kita tahu, salah satu media elektronik yang hingga sekarang terus ada dengan
berbagai inovasinya, adalah Radio. Radio sangat akrab dengan berbagai kalangan hingga saat ini.
Hal itu karena radio berusaha untuk tetap eksis dan berinovasi agar tidak tersaingi oleh media
lain. Maka dari itu, nantinya akan diuraikan mengenai sejarah perkembangan radio baik di dunia
dan di Indonesia.
 APA ITU RADIO?
Radio adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena
gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).[1]Menurut
Anwar Arifin, Radio adalah alat komunikasi massa, dalam artia saluran pernyataan manusia
umumnya/terbuka dan menyalurkan gelombang yang berbunyi, berupa program-program yang
teratur yang isinya actual dan meliputi segi perwujudan kehidupan masyarakat.[2]Sedangkan
menurut H. A. Widjaja, radio adalah keseluruhan system gelombang suara yang dipancarkan dari
stasiun pemancar dan diterima oleh pesawat penerima di rumah, mobil, dll dan dilepas dimana
saja.[3]
Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil garis besar bahwa radio merupakan sesuatu yang
menghasilkan suara, kemudia dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik melalui air
wave (udara). Radio dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana penyampaian
iformasi. Suara yang didengar dari radio merupakan perubahan bentuk energy elektromagnetik
dari gelombang radio yang ditangkap oleh pesawat radi, lalu diubah melalui pengeras suara
sehingga mendapatkan hasil bunyi yang bisa kita dengar.
 SEJARAH RADIO DI DUNIA
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon) yang juga bisa digunakan
memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun 1877. Pada saat yang sama, James Clerk Maxwell
dan Helmholtz Hertz melakukan eksperimen elektromagnetik untuk mempelajari fenomena yang
kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Keduanya menemukan bahwa gelombang radio
merambat dalam bentuk bulatan, sama seperti kita menjatuhkan sesuatu pada air yang tenang.[4]
Dasar dari teori perambatan gelombang elektromagnetik pertama dijelaskan pada tahun 1873
oleh James Clecrk Maxell. Dalam papernya di Royal Society mengenai teori donamika mean
elektromagnetik. Hasil dari penelitian yang dikerjakan antara 1861 dan 1865. Untuk pertama
kalinya, Heinrich Rrudolf Hertsz telah membuktikan teori Maxwell yaitu antara 1866 dan 1888,
dengan melakukan eksperimen. Dia berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio
memiliki sifat-sifat gelombang dan sekarang disebut dengan gelombang Hertzian. Dia juga
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat dirumuskan ke dalam persamaan
gelombang.
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya, sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data
yang kontinyu, baik melalui modulasi ampitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM).
Metode pengiriman seperti itu dinamakan analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi,
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Sejarah penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun
1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya itu kemudian dilanjutkan
Glugielmo Marconi (1974-1973) dari Italia yang sukses mengirimkan sinyal lorse berupa titik
dan garis dari sebuah pemancar kepada suatu alat penerima. Sinyal yang dikirim Marconi itu
berhasil menyebrangi Samudra Atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik.[5] Pada tahun 1906 seorang promoter yang bernama Lee de Forest yang
menciptakan audio tube (alat yang memungkinkan transmisi suara) yang digunakan untuk
mengirimkan pesan ke udara. Pada tahun yang sama seorang yang bernama Reginald Fessenden
juga menyiarkan acara di radionya untuk pertama kalinya yang memutarkan beberapa lagu natal
dengan menggunakan operator nirkabel di laut lepas.[6]
Stasiun radio pertama kali muncul ketika seseorang ahli teknik bernama Frank Conrad di
Pittsburgh AS (1920), secara iseng menyiarkan lagu-lagu, mengumumkan hasil pertandingan
olahraga dan menyiarkan instrument music yang dimainkan putranya sendiri melalui pemancar
radio di garasi rumahnya.[7]
Menyusul keberhasilan Frank Conrad, stasiun radio lainnya bermunculan dan mulai menyiarkan
program informasi dan hiburan diproduksi sendiri. Namun, karena alasan anggaran untuk biaya
produksi yang besar maka kondisi ini menimbulkan gagasan untuk mengadakan system jaringan.
Perusahaan penyiaran National Broadcasting Company (NBC) adalah yang pertama kali
membangun sistem jaringan pada tahun 1926.[8]
Setelah kemunculan sistem jaringan, pada tahun 1930-an Edwin Howad Amstrong berhasil
menemukan radio yang menggunakan Frekuensi Modulasi (FM). Radio Amstrong berbeda
dengan radio kebanyakan yang masih menggunakan frekuensi AM. Keunggulan radio FM
memiliki kualitas suara yang lebih bagus, jernih, dan bebas dari gangguan siaran (static). Namun
karena perang dunia II, pengembangan radio FM mulai tersendat.
Radio FM baru muncul dimasyarakat pada awal 1960-an. Pemutaran musiknya pun terbatas pada
music rock, karena dirasa sesuai dengan frekuensi FM. Peran radio mulai menurun dengan
munculnya televisi. Namun, salah satu radio di AS bereksperimen dengan mengamati penjualan
album rekaman yang banyak dibeli orang. Berkat usahanya itu, akhirnya pendengar sagat
menyukai lagu-lagu yang disiarkan dan lahirlah format siaran radio pertama, yaitu Top 40.
Keberhasilan itu kemudian melahirkan berbagai format siaran lainnya yang ternyata juga
sukses.[9]
Berikut ini adalah Sejarah Perkembangan radio yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel Perkembangan Sejarah Radio


Tahun Pekembangan Sejarah Radio
Heinrich Hertz mendeteksi dan memproduksi gelombang
1888
radio
Marchese Guglielmo Marconi membangun perlengkapan
1894 radio yang berhasil menyembunyikan bel dari jarak sekitar
40 m.
1899 Marconi membuat jaringan radio antara Inggris dan Perancis.
Ilmuwan Amerika, R. A. Fessenden, mentramisiskan suara
1900
manusia melalui gelombang radio.
1901 Marconi mentransmisikan pesan telegraf melalui radio.
1904 Transmisi radio pertama yang berisi musik di Graz, Austria.
1905 Marconi menemuka antara radio
Program radio pertama berisi suara dan musik yang disiarkan
1906
di AS oleh R.A. Fessenden
Fessenden menentukan generator elektrik yang menghasilkan
1907
gelombang radio dengan frekuensi 100 KHz
1908 General elektrik mengembangkan radio alternatif
Komunikasi publik melalui radio dilakukan oleh Kapten
1910 Montrose dan Kepolisian Skotlandia ketika seorang gembong
kriminal melarikan diri.
Edwin Amstrong mematenkan sirkuit penerima gelombang
1914
radio dengan kualitas secara jernih.
Gelombang pendek radio dikembangkan. Tahun yang sama
1919
didirikan RCA (Radio Commercil Association)
RCA memulai Radio Central di Long Island. Tahun yang
1921
sama didirika Liga Radio Amerika
1922 Didirikan stasiun AM di University of Michigan, AS, yang
menyiarkan perkuliahan tambahan
1928 Sebuah stasiun radio New York menyiarkan acara TV
1935 Radio FM lahir, namun masih dalam format mono.
1938 FCC melakukan siaran pendidikan di gelombang FM
Sony memperkenalkan transitor radio mini, yang
1952 memungkinkan produksi massal pesawat radio yang bisa
berganti gelombang AM-FM
1953 Siaran iklan di AS semakin marak.
1961 FCC menyetujui siaran FM stereo.
1992 Siaran FM mulai dilakukan di Paris.
 SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO DI INDONESIA
Studi yang dilakukan oleh Khrisna Send dan David Hill menunjukkan bahwa fasilitas radio
siaran pertama di Hindia. Berupa sebuah radio komunikasi Angkatan Laut, mulai mengudara
pada 1911 di Sabang, jauh di Utara Sumatra, pintu gerbang ke Selat Malaka, salah satu jalur
kapal laut paling sibuk pada era itu. Karena aplikasi militernya, di bayak bagian di dunia
termasuk di kawasan Hindia, hingga akhir Perang dunia I, mendengarkan sinyal radio dianggap
illegal. Setelah PD I, peraturan-peraturan mulai longgar,. Para Broadcaster amatir,
membangun Batavia Radio Society yang mulai melakukan siaran tetap pada 1925, 6 tahun
setelah siaran masuk dunia yang pertama terjadi di Belanda.[10]
Selama beberapa tahun kemudian, beberapa perkumpulan masyarakat radio Belanda dan pribumi
terbentuk. Pada tahu 1934, sebuah masyarakat radio komunitas Belanda, Netherlandsche-Idische
Omroep Maataschppij(NIROM), diberi izin pemerintah untuk mendanai operasinya di seluruh
jawa dengan memungut pajak radio melalui kantor pos dan telegraf. Namun, itu bukanlah
monopoli karena ada sekitar 30 radio yang beroperasi secara independen selain lima radio
NIROM. Jaringan pribumi yang pertama, Perikatan Kumpulan Radio Ketimuran (PPRK) diberi
izin terbatas pada 1937 untuk menyiarkan hal-hal mengenai kebudayaan sosial.
Menurut situ resmi Organisasi Radio Amatir Indonesia (www.oraripusat.net), pendirian NIROM
tidak lepas dari peran Prof. Dr. Ir. Komans-Netherland dan Dr. Ir. De Groot-Batavia, yang pada
tahun 1925, berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relay di
Malabar. Selain NIROM, kejadian ini juga mengilhami berdirinya Batavia Radio Vereniging.
ORARI sendiri lahir melalui perjalanan panjang. Pada tahun 1930 yaitu pada masa pemerintahan
Hindia Belanda (Nederland Indies) amatir radio di Indonesia telah membentuk organisasi yang
menamakan dirinya NIVERA (Nederland Indische Vereniging Radio Amateur) yang merupakan
organisasi amatir radio pertama di Indonesia dengan beranggotakan karyawan dan teknisi PTT.
Berdirinya organisasi ini disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada periode tahun 1933
hingga 1943, PK2MN seorang anggota bumiputra NIVERA mendirikanSolosche Radio
Vereniging yang disusul oleh aggota Bumiputra NIVERA lainnya dengan mendirikan organisasi
sejenis seperti MARVO, CIIRVO, VORO, VORL, dan lainnya. Di tahun 1937, lahirlah
Persatuan Perikatan Radio Ketimuran (PPRK).
Cikal bakal ORARI kemudian diteruskan dengan lahirnya sebuah organisasi yang menamakan
dirinya PRAI (Persatuan Radio Amatir Indonesia) pada akhir 1945. Di akhir bulan Desember
1949, saat penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia Serikat,
semua kegiatan-kegiatan dihentikan dan dibubarkan. Pada periode tahun 1950 hingga 1952,
Amatir Radio Indonesia membentuk PARI (Persatuan Amatir Radio Indonesia). Namun di tahun
1952, karena memandang situasi di tanah air tidak memungkinkan, maka Pemerintah Indonesia
mengeluarkan ketentuan bahwa selain pemancar radio milik pemerintah, dilaran mengudara dan
bagi stasiun yang melanggar, dikenakan sanksi secara subversive. Kegiatan amatir radio terpaksa
dibekukan pada kurun waktu antara 1952-1965. Pembekua tersebut diperkuat dengan UU No. 5
Tahun 1964yang mengenakan sanksi terhadap mereka yang memiliki radio pemancar tanpa
seizing pihak yang berwenang. Namun, di tahun 1966, antusias amatir radio untuk melalui
mengudara kembali dan tidak dapat dibendung kembali.
Di tahun 1966, tepatnya pada tanggal 14-26 Februari 1966, mengudara radio Ampera yang
merupakan sarana perjuangan Kesatuan-kesatuan Aksi dalam perjuangan Orde Baru. Muncul
pula berbagai stasiun Radio lainnya yang melakukan kegiatan komunikasi dan Broadcast.
Stasiun-stasiun radio tersebut menamakan dirinya sebagai radio amatir.
Kembali ke sejarah perkembangan radio, toleransi resmi Belanda akan heterogenitas berakhir
tahun 1942, ketika tentara penjajahan Jepang menempatkan semua stasiun radi dibawah kontrol
Departemen Propaganda dan Informasi, Sendebu, yang membentuk Java Broadcasting
Superintendent Bureau untuk mengawasi radio. Beberapa staf NHK (Lembaga Penyiaran
Jepang) yang merupakan monopoli pemerintah Jepang dikirim untuk mengelola delapan stasiun
local milik Biro Pemerintah Jepang melarang penerimaan dan penyiaran kembali smua transmisi
luar negeri. Namun penolakan diam-diam, membuat stasiun bawah tanah (gelap) dapat terus
mengikuti informasi mengenai perang, Intelligence semacam itu terbukti merupakan aset yang
berharga dalam rencana kemerdekaan. Pengeras suara radio yang disebut “pohon-pohon
bernyanyi” (sekitar 1500 diantaranya dibangun oleh Jepang untuk penyebaran provokasi
keseluruh Jawa) juga merupakan medium yang efektif bagi para nasionalis untuk menyiarkan
program-program berbahasa Indonesia, yang mempromosikan konsep identitas dan kebangsaan
Indonesia.
Pada malam 17 Agustus 1945, kaum Republik Indonesia berhasil menghindari kontrol Jepang
terhadap stasiun radio Hoso Kyoku di Jakarta dan menyiarkan Pernyataan Kemerdekaan yang
dibacakan pada pagi hari sebelumnya. Keesokan harinya, siaran itu-dalam bahasa Indonesia,
dengan terjemahan bahasa Inggris-disiarkan ke seluruh negeri dan seluruh dunia dari Bandung.
Di kota itu, para nasionalis muda telah menyambungkan radio local ke transmitter gelombang
pendek milik Kantor Pusat Telegraf, dan menyampaikan pada dunia bahwa Indonesia sudah tiba
waktunya. Pada saat yang sama, tercatat pula bahwa seorang amatir radio Gunawan-YBOBD,
memancarkan sebuah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan
perangkat pemancar radio revolusioner yang sederhana dan merupakan buatan sendiri.
Sejarah perkembangan radio juga ditandai dengan didirikannya Radio Republik Indonesia (RRI).
RRI secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya
aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah
Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio
Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI
yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan
Piagam 11 September 1945, yang berisi butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian
dikenal dengan Tri Prasetia RRI. Butir Tri Prasetia yang ketiga mereflesikan komitmen RRI
untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran/keyakinan partai atau golongan.
Aspek lain dari perkembang radio di Indonesia adalah berkembangnya radio komersial. Di
Zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola warga asing menyiarkan program
untuk kepentingan dagang, sedangkan radio siaran memajukan kesenian, kebudayaan, di
samping kepentingan gerakan semangat kebangsaan. Ketika penduduk tahun 1942, semua
stasiun radio siaran dikuasai oleh pemerintah. Programnya diarahkan pada propaganda perang
Asisa Timur Raya. Tpi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14 Agustus 1945, para
Angkasawan pejuang menguasai Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia. Selanjutnya,
sejak proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama tahun 1965,
Radio Siaran hanya diselenggarakan oleh Pemerintahan, dalam hal ini Radio Republik Indonesia.
Secara defacto, Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia tumbuh sebagai perkembangan
profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda di awal Orde Baru tahun 1966.
Sedangkan secara yuridis, keberadaan Radio Siaran Swasta diakui, dengan prasyarat,
penyelenggaraannya berbadan Hukum dan dapat menyesuaikan denganketentuan Peraturan
Pemerintah RI nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non-Pemerintah, yang mengatur
fungsi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab radio siaran, syarat-syarat pelanggaran, perizinan
serta pengawasannya.[11]
[1] Asep Syamsul dan M. Romli, Dasar-Dasar Siaran Radio, (Bandung: Nuansa, 2009) 12.
[2] Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, (Bandung: ARMICO, 1984) 81.
[3] H.A. Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) 36.
[4] Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2005) 25.
[5] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) 2.
[6] Vivian, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2008) 194.
[7] Morissan, Manajemen, 3.
[8] Ibid., 4
[9] Ibid., 5-6.
[10] Mufid, Regulasi, 3.
[11] Ibid., 36-38.
Sumber:
Syamsul, Asep dan M. Romli. 2009. Dasar-Dasar Siaran Radio. Bandung: Nuansa.
Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: ARMICO.
Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mufid, Muhammad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana.
Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Vivian. 2008. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Sumber : https://www.kakmayaa.com/2016/10/10/sejarah-perkembangan-radio/

Anda mungkin juga menyukai