mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu
pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang
Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat
tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang
tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk
menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak
pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasiradio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika
Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow
Wilson kepada Jermanmelalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an,
dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran
titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an
dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan
pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala
jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio
komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak
hanya berita dan musik saja.
Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan
gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun
proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan
amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang
menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal
inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali
mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh
(12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis
dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan
sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee
deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal
yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong
menemukan penguat gelombang radio disebut juga radioamplifier. Alat ini bekerja dengan cara
menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung.
Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang
ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih
efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr.
Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang
melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan
siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb
Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio
komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan
memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM
proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada
jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang
radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan
cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo
gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem
modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh
cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun
1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan
penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940
Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun
kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk
stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk
menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya
secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-
hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-
benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi
penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem
unggulan di berbagai bidang komunikasi.
Radio internet
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Radio Internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio
konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja
dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama
dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan
medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio
terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak
kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara
asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh
stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.
Radio satelit
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal
analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal
digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang
jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh
perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa
diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit
pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti
terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio
mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika
agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar
harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang
dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu
sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal
siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di
Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio
trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai
pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar
gresik
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu
baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal
digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang sejarah, tokoh-tokoh yang berperan
penting dalam penemuan dan perkembangan radio baik di dunia maupun di indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang sejarah perkembangan radio serta tokoh-tokoh yang
berperan dalam penemuan radio pertama kali dan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
perkembangan teknologi komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan
bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan
medium pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan
listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio
(RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10
hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara
osilasi elektrik maupun magnetik.
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu
baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal
digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University, dan fisikawan Inggris
Michael Faraday mengembangkan teori induksi. Percobaan mereka terhadap elektromagnet
membuktikan arus listrik di sebatang kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski
keduanya tidak berhubungan.
baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk
Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitian nya,
Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang
mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain
dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola
pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro
magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya
akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal
dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada
tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia
membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak
celah kira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana, 146-147).
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke
telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
d. Peran Guglielmo Marconi
Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895, berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan
gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km. Tahun 1901, sinyal dari perangkat radio Marconi mampu
melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat
nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Sejak kecil ia
sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, ia membuat
laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio dan mengadakan penelitian soal gelombang radio
"Gelombang Hertzian" untuk mengirim sinyal telegraf. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2
km. Pada tahun 1896 Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan
dua sirkuit. Kepala Dinas Pos Inggris William Preece terkesan akan kemampuan radio ciptaannya di
dataran Salisbury dan kemudian menyeberangi Bristol Chanel. Marconi akhirnya mendirikan perusahaan
The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubah jadi Marconi's
Wireless Telegraph Company Limited. Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi
nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Dalam dua
tahun ia sudah membangun radio antara Prancis - Inggris dan Amerika - Inggris. Selama satu dekade
hingga 1912 ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya.
Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada 1914 Marconi dipanggil masuk ke Angkatan
Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian
pemerintah Italia ia kembali ke laboratorium. Tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan
mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Pada 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma.
a. Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang
audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini
kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang
audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang
menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah
yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan
penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya,
pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat
Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai
receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung
elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara
ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.
Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga
radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan
memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000
kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa
menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio
karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh
ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat
radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang
melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran
radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke
Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena
kualitas suara yang buruk.
b. Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan
memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses
modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis
sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio
dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada
akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang
penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi
(FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-
an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian
transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan
stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication
Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong.
Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu
hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya
secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak
Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan.
Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro
(microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang
komunikasi.
c. Radio internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional.
Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara
mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio
konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming
berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh
dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang
menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia,
umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk
memperluas jangkauan siarannya.
d. Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal
analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital
yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih
luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus
yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat
terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio
satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh
karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi
siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus
berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan
sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi
siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120
kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di
Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya,
Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten
layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik.
Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk lebih dari 200 juta adalah salah satu negara
berkembang di dunia. Perkembangan ini dapat dilihat dari segala bidang, mulai dari di bidang
pendidikan, sosial, tekonologi, bahkan dalam bidang industri hiburan.
Perkembangan ini sangat dipacu oleh peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang membuat
teknologi semakin maju pula. Kemajuan teknologi, diindikatori oleh berkembangnya gadget, lalu
sosial media yang bermacam-macam. Handphone yang awalnya hanya berlayar warna kuning,
sekarang handphone sudah bisa digunakan untuk menonton televisi, dll.
Teknologi ini juga sangat mempengaruhi media massa yang merupakan media penting di era
sekarang ini. Media massa ini terdiri dari media elektronik dan media cetak. Namun, yang lebih
pesat perkembangannya dan menguasai Indonesia adalah media elektronik.
Media elektronik seperti radio dan televisi merupakan media yang sangat diminati masyarakat.
Karena dua media tersebut bisa dikatakan sebagai awal kemajuan teknologi kepenyiaran. Kedua
media tersebut menggunakan beberapa proses pemancaran sehingga dapat kita nikmati sekarang
secara bebas.
Seperti yang kita tahu, salah satu media elektronik yang hingga sekarang terus ada dengan
berbagai inovasinya, adalah Radio. Radio sangat akrab dengan berbagai kalangan hingga saat ini.
Hal itu karena radio berusaha untuk tetap eksis dan berinovasi agar tidak tersaingi oleh media
lain. Maka dari itu, nantinya akan diuraikan mengenai sejarah perkembangan radio baik di dunia
dan di Indonesia.
APA ITU RADIO?
Radio adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena
gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).[1]Menurut
Anwar Arifin, Radio adalah alat komunikasi massa, dalam artia saluran pernyataan manusia
umumnya/terbuka dan menyalurkan gelombang yang berbunyi, berupa program-program yang
teratur yang isinya actual dan meliputi segi perwujudan kehidupan masyarakat.[2]Sedangkan
menurut H. A. Widjaja, radio adalah keseluruhan system gelombang suara yang dipancarkan dari
stasiun pemancar dan diterima oleh pesawat penerima di rumah, mobil, dll dan dilepas dimana
saja.[3]
Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil garis besar bahwa radio merupakan sesuatu yang
menghasilkan suara, kemudia dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik melalui air
wave (udara). Radio dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana penyampaian
iformasi. Suara yang didengar dari radio merupakan perubahan bentuk energy elektromagnetik
dari gelombang radio yang ditangkap oleh pesawat radi, lalu diubah melalui pengeras suara
sehingga mendapatkan hasil bunyi yang bisa kita dengar.
SEJARAH RADIO DI DUNIA
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon) yang juga bisa digunakan
memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun 1877. Pada saat yang sama, James Clerk Maxwell
dan Helmholtz Hertz melakukan eksperimen elektromagnetik untuk mempelajari fenomena yang
kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Keduanya menemukan bahwa gelombang radio
merambat dalam bentuk bulatan, sama seperti kita menjatuhkan sesuatu pada air yang tenang.[4]
Dasar dari teori perambatan gelombang elektromagnetik pertama dijelaskan pada tahun 1873
oleh James Clecrk Maxell. Dalam papernya di Royal Society mengenai teori donamika mean
elektromagnetik. Hasil dari penelitian yang dikerjakan antara 1861 dan 1865. Untuk pertama
kalinya, Heinrich Rrudolf Hertsz telah membuktikan teori Maxwell yaitu antara 1866 dan 1888,
dengan melakukan eksperimen. Dia berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio
memiliki sifat-sifat gelombang dan sekarang disebut dengan gelombang Hertzian. Dia juga
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat dirumuskan ke dalam persamaan
gelombang.
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan
gelombang radio. Awalnya, sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data
yang kontinyu, baik melalui modulasi ampitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM).
Metode pengiriman seperti itu dinamakan analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi,
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Sejarah penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun
1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya itu kemudian dilanjutkan
Glugielmo Marconi (1974-1973) dari Italia yang sukses mengirimkan sinyal lorse berupa titik
dan garis dari sebuah pemancar kepada suatu alat penerima. Sinyal yang dikirim Marconi itu
berhasil menyebrangi Samudra Atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik.[5] Pada tahun 1906 seorang promoter yang bernama Lee de Forest yang
menciptakan audio tube (alat yang memungkinkan transmisi suara) yang digunakan untuk
mengirimkan pesan ke udara. Pada tahun yang sama seorang yang bernama Reginald Fessenden
juga menyiarkan acara di radionya untuk pertama kalinya yang memutarkan beberapa lagu natal
dengan menggunakan operator nirkabel di laut lepas.[6]
Stasiun radio pertama kali muncul ketika seseorang ahli teknik bernama Frank Conrad di
Pittsburgh AS (1920), secara iseng menyiarkan lagu-lagu, mengumumkan hasil pertandingan
olahraga dan menyiarkan instrument music yang dimainkan putranya sendiri melalui pemancar
radio di garasi rumahnya.[7]
Menyusul keberhasilan Frank Conrad, stasiun radio lainnya bermunculan dan mulai menyiarkan
program informasi dan hiburan diproduksi sendiri. Namun, karena alasan anggaran untuk biaya
produksi yang besar maka kondisi ini menimbulkan gagasan untuk mengadakan system jaringan.
Perusahaan penyiaran National Broadcasting Company (NBC) adalah yang pertama kali
membangun sistem jaringan pada tahun 1926.[8]
Setelah kemunculan sistem jaringan, pada tahun 1930-an Edwin Howad Amstrong berhasil
menemukan radio yang menggunakan Frekuensi Modulasi (FM). Radio Amstrong berbeda
dengan radio kebanyakan yang masih menggunakan frekuensi AM. Keunggulan radio FM
memiliki kualitas suara yang lebih bagus, jernih, dan bebas dari gangguan siaran (static). Namun
karena perang dunia II, pengembangan radio FM mulai tersendat.
Radio FM baru muncul dimasyarakat pada awal 1960-an. Pemutaran musiknya pun terbatas pada
music rock, karena dirasa sesuai dengan frekuensi FM. Peran radio mulai menurun dengan
munculnya televisi. Namun, salah satu radio di AS bereksperimen dengan mengamati penjualan
album rekaman yang banyak dibeli orang. Berkat usahanya itu, akhirnya pendengar sagat
menyukai lagu-lagu yang disiarkan dan lahirlah format siaran radio pertama, yaitu Top 40.
Keberhasilan itu kemudian melahirkan berbagai format siaran lainnya yang ternyata juga
sukses.[9]
Berikut ini adalah Sejarah Perkembangan radio yang disajikan dalam bentuk tabel.
Sumber : https://www.kakmayaa.com/2016/10/10/sejarah-perkembangan-radio/