Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untukmengubah tingkah laku
manusia baik secara individu maupun kelompok untukmendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.Di dalam mengembangkan pendidikan tentu memiliki beberapa
faktor
a. Lingkungan pendidikan
b. Isi pendidikan
c. Metode pendidikan
d. Alat pendidikan
Lingkungan pendidikanKeempat faktor tersebut memiliki hubungan saling terkait. Setelah Isi
pendidikandiketahui, maka metode dan alat pendidikan yang dipakai juga harus sesuai isi
pendidikandan tujuan yang hendak dicapai. Lingkungan pendidikan akan mempengaruhi proses
dan
output
pendidikan.Di dalam isi pendidikan perlu dimaknai terlebih dahulu apa yang dimaksuddengan
mendidik. Menurut Drikarya (2006), mendidik adalah pertolongan atau pengaruhyang diberikan
oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak supaya anak menjadidewasa. Tujuan untuk
mendewasakan seorang anak tersebut ditetapkan sebagai isi ataumateri pendidikan. Isi
pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada pesertadidik untuk keperluan
pertumbuhan. Isi pendidikan berbeda dengan Isi pengajaran. Didalam isi pendidikan mencakup
mentransfer nilai, pengetahuan dan ketrampilan. Namundi dalam isi pengajaran, seorang guru
hanya mentransfer pengetahuan dan ketrampilan. Nilai yang dimaksud yaitu berupa nilai-
nilai kemanusian yang berupa pengalaman dan penghayatan manusia mengenai hal-
hal yang berharga bagi hidupmanusia. Nilai juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat
abstrak dan akanmembentuk sutu sikap serta kepribadian peserta didik pada hisup yang lebih
baik.Internalisasi nilai dianggap sebagai suatu parameter keberhasilan di dalam
pendidikan.Internalisasi nilai ini dilihat dari beberapa
tahap yakni kognitif (pengenalan), afektif(perasaan), konatif (kehendak) dan praktik. Setelah
peserta didik mengerti sesuatu.
diharapkan mereka akan menghargai apa yang telah dipelajari dan kemudianmemunculkan
suatu komitmen untuk melakukannya secara terus menerus atau konsisten.Di dalam proses
pendidikan, mengintegrasikan nilai bukanlah permasalahan yang
sederhana. Hal ini disebabkan karena melibatkan “hati nurani”. Nilai dikembangkan
melalui refleksi dan ekspresi bebas yang membentuk suatu kepribadian pada peserta didik,agar
tetap bermartabat. Peserta didik yang yang mengikuti proses pembelajaran menerimasemua
informasi yang telah diberikan memiliki kemampuan untuk mengolahnya. Suatustimulus yang
diberikan kemudian diolah atau diterjemahkan dalam otak akanmenghasilkan suatu persepsi.
Pada akhirnya suatu persepsi tersebut akan membuat pesertadidik untuk melakukan suatu
tindakan. Suatu stimulus yang diberikan kepada peserta
didik juga selalu di perbaharui sehingga peserta didik diajak untuk memikirkan dunia yangindah
yang akan bermanfaat untuk hidupnya.Pengetahuan menurut Poedjawijatna adalah hasil
daripada tahu. Oleh karena itu pengetahuan sebetulnya meliputi segala aspek kehidupan
manusia, termasuk di dalamnyanilai dan ketrampilan. Hanya dala isi pendidikan yang kita
bicarakan ini lebih
mengacu pada pengethuan yang berasal dari pengalaman indra dan pengetahuan yang berasal
dari pengalaman rasio atau budi.Ketrampilan diperoleh peserta didik biasanya melalui latihan
dan kebiasaan.Contoh ketrampilan menari, peserta didik perlu dilatih dasar-dasar menari
denganfrekuensi latihan berulang kali dan benar-benar mengerti tehnik yang digunakan agar
lebihmudah untuk menguasainya secara sempurna. Ketrampilan ini meliputi ketrampilan
fisik,ketrampilan berbicara dan ketrampilan berpikir.Pada saat melaksanakan pendidikan,
seorang guru menggunakan kurikulum dan program Pendidikan. Kurikulum dalam arti luas
adalah keseluruhan kegiatan yang disusundan dikembangkan oleh sekolah diperuntukan bagi
peserta didik dalam bimbingan gurumelalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Jika
dipandangn dalam arti sempit,kurikulum adalah keseluruhan mata pelajaran yang disusun
secara sistematis dan berurutan serta disajikan kepada peserta didik.Faktor yang diperhatikan
dalam menyusun kurikulum yaitu,
1)Harus mengingat kepantingan peserta didik, yaitu pertumbuhan dan perkembanganserta
kebutuhannya.
2)Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3)Mengaju dan menunjang pembangunan
4)Perkembangan dan dinamika masyrakat (lingkungan)
Kesenian dan kebudayaanJika faktor-faktor yang diperhatikan dalam menyusun kurikulum itu
terlakasanamaka kurikulum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan
bahwatujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 telah tercapai
dasekaligus sebagai ciri keberhasilan pada Tujuan Nasional pada pembukaan UUD 1945alinea 4,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
B. METODE PENDIDIKAN
Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai oleh orang atau sekelompokorang untuk
membimbing anak atau peserta didik sesuai dengan perkembangannya ke arahtujuan yang
hendak dicapai. Metode pendidikan tersebut selalu terkait dengan
proses pendidikan dan bentuk pendidikan. Dalam hal ini, kita mengenal adanya bentuk-
bentuk pendidikan sebagai berikut:a.
Bentuk pendidikan otoriterBentuk pendidikan otoriter, pendidik ditempatkan pada pihak yang
berkuasa danutama (primer), sedangkan peserta didik ditempatkan pada pihak yang
sekunder.Peserta didik diperlakukan sebagai obyek pendidikan. b.
Bentuk pendidikan liberalBentuk pendidikan liberal menekankan kepada hak individu dan
kebebasan, dalam pendidikannya anak dijadikan subyek yang memegang peranan
penting. Kedudukan pendidik hanyalah sebagai pendorong peserta didik untuk mengembangka
n bakatdan kreativitasnya.c.
Tujuan yang hendak dicapaiDalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003,
Pasal 4 disebutkan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “...berkembangnya potensi peserta didik
1. PENDAHULUAN
Sistem merupakan istilah yang memiliki makna luas dan dapat digunakan sebagai sebutan yang
melekat pada sesuatu.kita dapat mengatakan bahwa sebuah motor merupakan suatu system,
yang kemudian orang menyebut dengan system sepeda motor.Suatu perkumpulan atau
organisasi adalah sebagai system, yang kemudian orang menyebutnya dengan istilah system
organisasi. Pendidikan sebagai suatu system yang kemudian orang menyebutnya dengan
system pendidikan.Begitu seterusnya,bahwa setiap jenis organisasi, apapun bentuknya ia
disebut system.Departemen pendidikan dan kebudayaan (1979) menjelaskan pula bahwa
“pendidikan merupakan suatu system yang mempunyai unsure-unsur tujuan/sasaran
pendidikan,peserta didik,pengelola pendidikan,struktur atau jenjang.Selanjutnya dijelaskan
bahwa setiap unsure dalam system pendidikan saling berkaitan dan pengaruh mempengaruh.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.Banyak
definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata sistem diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau teroganisir ; suatu himpunan
atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan
yang kompleks dan utuh.(Tatang M.Amirin,1992:10)
2. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan.(Tatang M.Amirin,1992:10)
3. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan
sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Tatang M.Amirin,1992:11)
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsure pokok,yaitu unsure masukan,unsure proses usaha itu
sendiri,dan unsure hasil usaha. Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai
ciri-ciri yang ada pada peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan
jasmani).Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal,seperti pendidik,kurikulum,gedung
sekolah,buku,metode mengajar,dll.Sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar
(berupa pengetahuan,sikap dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar
tertentu.Apabila keseluruhan komponen ini sudah merupakan suatu sistem maka tujuan
pendidikan akan tercapai. Dua belas komponen menurut P.H. Combs (1982);
Fungsinya mengarahkan kegiatan system. Hal ini merupakan informasi tentang apa yang
hendak dicapai oleh system pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
4. Peserta didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses prubahan tingkah laku
sesuai dengan tujuan sisterm pendidikan.
2. Struktur dan jadwal waktu fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan.
Fungsinya bahwa untuk menggambarkan luas dan dalamnyabahan pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik.
Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta
didik.
Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih
bervariasi.
6. Fasilitas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
7. Teknologi
8. Pengawasan mutu
9. Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan system
pendidikan.
10. Biaya
Fungsinya untuk melancarkan pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efisiensi
system pendidikan.
1. Mengimpor energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan mendatangkan pengajar, uang,
alat-alat belajar, para peserta didik, dan sebagainya dari luar lembaga pendidikan.Memiliki
pemroses. Pendidikan memproses peserta didik dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
2. Menghasilkan outputatau mengekspor energi, materi, dan informasi.
3. Merupakan kejadian yang berantai. Memproses peserta didik (input pendidikan) merupakan
kegiatan yang beruang-ulang dan saling berkaitan.
4. Memiliki negative entroppy, yaitu suatu usaha untuk menahan kepunahan dengan cara
membuat impor lebih besar dari pada ekspor. Dalam pendidikan hal ini dilakukan dengan cara
mengantisipasi perubahan lingkungan danmemperbaiki kerusakan.
5. Memiliki alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.Segala informasi yang
terkait dengan pendidikan dimanfaatkan oleh penyelenggara pendidikan untuk mengambil
keputusan dalam rangka mempertahankan danmemperbaiki pendidikan.
6. Ada kestabilan yang dinamis. Pendidikan selalu dinamis mencari yang baru, memperbaiki diri,
memajukan diri agar tidak ketinggalan zaman, bahkan berusaha mengantisipasi dan
menyongsong masa depan.
Sebagai suatu system, pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang
dicantumkan pada undang-undang pendidikan bahwa pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional itu dilaksanakan proses pendidikan di Indonesia. Setiap
5 tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan pendidikan nasioanal itu dalam ketetapan MPR dan
dijelaskan dalam garis garis besar haluan negara (GBHN)
Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa “Pendidikan nasional sebgaia suatu system adalah
karya manusia yang terdiri dari komponen komponen yang mempunyai hubungan fungsional
dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku
seseorang susuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam undang undang dasar
Republik Indonesia tahun 1945.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional itu, pendidikan merupakan salah satu system,
disamping system system lainnya seperti ideology, politi, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan.
Kehidupan bangsa merupakan lingkungan pendidikan dan supra system dan system pendidikan
yang bekerja bersama sama dengan system lainnya dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Sebagaimana telah dikemukakan, pendidikan dikatakan sebagai sistem terbuka karena tidak
mungkin sebuah sistem pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila
pendidikan itu tidak menjalin hubungan dengan lingkungannya (supra sistemnya) terlebih lagi
bila jika pendidikan itu mengisolasi diri dari lingkungannya. Pendidikan itu ada di tengah-tengah
masyarakat dan ia adalah milik masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab
pemerintah/sekolah, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena keberadaan pendidikan yang
seperti itu maka apa yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula
terhadap pendidikan.
1. Filsafat negara
2. Agama
3. Sosial
4. Budaya
5. Ekonomi
6. Politik
7. Demograf
8. Komponen-komponen Dalam Sistem Pendidikan
Dalam usaha memenuhi pendidikan sebagai suatu system, berikut adalah penjelasan tentang
beberapa komponen penting yaitu:
1. Dasar pendidikan
Dasar pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan titik tolak untuk memikirkan
masalah-masalah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan.
Dasar dalam pendidikan antara lain: dasar filosofis, dasar historis, dasar psikologis, dasar
sosiologis, dan dasar yuridis.
2. Tujuan pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar, dari kata itu berarti pendidikan mempunyai tujuan apa yang di
cita-citakan dari setiap kegiatan mendidik. Drs. Suwarno (Pengantar Pendidikan Umum 1985)
mengemukakan beberapa pandangan tentang tujuan pendidikan dari Langeveld dan FH.
Phonnik.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Tujuan Tidak Lengkap
4. Tujuan Sementara
5. Tujuan Isidental
6. Tujuan Intermedier
3. Isi Pendidikan
Isi penddikan adalah bahan-bahan atau materi pendidikan yag di berikan kepada peserta didik
agar ia dapat mencapai tujuan yang di harapkan.
4. Metode Pendidikan
Metode atau cara bagaimana mendidik, agar kelak dapat memilih dan menggunakan metode
yang tepat sesuai dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung.Proses pendidikan
memungkinkan terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik , sehingga metode
pendidikan dapat di dasarkan pada pola hubungan ke dua belah pihak. Drs. Suwarno, 1985
membedakan jenis-jenis metode sebagai berikut:
1. Metode Dictatorial
2. Metode Liberal
3. Metode Demokratis
4. Alat Pendidikan
Alat pendidikan iartikan sebagai berbagai situasi dan kondisi, tindakan dan perilakuan, tingkah
laku dan perbuatan serta segala sesuatu yang diadakan dengan sengaja dan terencana yang
langsung dan tidak langsung.
Teladan
Nasehat
Perintah
Hadiah
Pujian
Peringkat
Larangan
Teguran
Hukuman
5. Terdidik
Terdidik adalah individu yang di jadikan sasaran kegiatan pendidikan agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
6. Pendidik
Pendidik pada hakikatnya bertanggung jawab penuh dala proses pendidikan agar mengarah
pada tujuan pendidikan.
1. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai suatu system yang kemudian orang menyebutnya dengan system
pendidikan.Begitu seterusnya,bahwa setiap jenis organisasi, apapun bentuknya ia disebut
system. Departemen pendidikan dan kebudayaan (1979) menjelaskan pula bahwa “pendidikan
merupakan suatu system yang mempunyai unsure-unsur tujuan/sasaran pendidikan,peserta
didik,pengelola pendidikan,struktur atau jenjang. Selanjutnya dijelaskan bahwa setiap unsure
dalam system pendidikan saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Dengan demikian
system dapat diartikan sebagai suatu kesatuan intergral dari sejumlah komponen. Komponen
komponen tersebut satu sama
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain,
masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan
masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan
masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah
1. Masalah pemerataan
4. Masalah efisiensi